Boleh minta vote sama komennya??
Happy reading sayang
✿✿✿✿
Panasnya mentari menambah kesan indah di kota kembang ini, ditambah banyak lalu lalang manusia.
Satu demi satu diangkatnya kandang ayam untuk dibawa ke peternakan.
" Yo terus " sang mandor memimpin anak buahnya.
" Sok 2 deui " mandiri mengacungkan 2 jarinya.
Dengan sigap anak buahnya buru buru membawa 2 kandang yang berisi 10 ayam hidup.
" Tos nya nuhun barudak " Arghio melepas topinya peluh mulai mengalir dari dahi hingga leher.
" Panas pisan " Arghio mengipasi dirinya menggunakan topi yang tadi menghiasi kepalanya.
" Arghio? " Arghio yang merasa namanya di panggil pun menoleh cepat dan mendapati sesosok pria bertubuh jangkung.
" Siapa? " Dengan hati hati Arghio menjabat lengan yang terulur itu, tapi sebelum menjabat lengan itu dengan menggesekkan dahulu lengannya di kain yang selalu ia bawa, takut bau katanya.
" Ingat kejadian beberapa hari lalu, saat kamu mengendarai motor lalu saya tiba tiba membelokan arah? " Arghio mengingat lagi saat dia akan mengantarkan Rema ke alun alun membeli soto.
" Oh anda ya, hati hati pak kalo nyetir liat liat jalan nyelonong belok saya kaget untung ga nabrak, kalo nabrak berabe gantinya berapa coba " pria itu tersenyum lalu mengangguk.
" Saya minta maaf akibat kelalayan saya kamu harus ngerem mendadak " Arghio hanya menganggukan kepalanya.
" Ada perlu apa pak? " Sampai lupa pria itu awal tujuan menemui Arghio.
" Jangan panggil pak, panggil saya Kanama " Kanama? Nama yang bagus pikir Arghio.
" Saya mau mengatakan bahwa stok ayam disini mau hampir habis dan tidak tau dikirim kembali kapan, jadi sampaikan kepada bapak mandor ya " Arghio tersenyum lalu mengangguk.
" Baik pak saya akan menyampaikannya " Kanama menaikan alisnya.
" Ah iya Kanama hehe maaf pak belum biasa " manis 1 kata menggambarkan Arghio menurut Kanama.
" Yasudah hanya itu saya permisi Arghio " Arghio menganggukan kepalanya lalu dia juga melenggangkan kaki nya menuju peternakan ayam.
Saat sedang menikmati alunan suara deru mesin mobil dan motor yang melaju cepat, ponsel nya berbunyi dan bergetar.
" Halo naon? " Arghio menepikan motornya dia tak ingin menjawab telpon di tengah jalan bisa bisa tabrakan.
" Dimana? " Terdengar suara ramai di sebrang sana.
" Dek ka Cibodas naon? " Arghio menyipitkan matanya karena terangnya mentari.
" Rek naon ai maneh kaditu " Rema menaikkan nada bicaranya karena disana sedang ramai ramainya.
" Dek ka pak mandor, naon sih maneh dek ngomong naon buru panas " Arghio lama lama kesal dengan sifat bertele-tele Rema.
" Engke weh diimah "
" Yehhhhhh maneh " Arghio buru buru mematikan ponselnya lalu melajukan motor jadulnya dengan kecepatan tinggi.
25 menit lamanya dia melajukan motor jadulnya itu di aspal yang panas untung saja kulit nya tidak terbakar.
" Pak " Arghio mendekati sang mandor.
" Aya naon gio? " Sang mandor menarik tubuh Arghio agar sedikit menjauh dari peternakan ayam.
" Ieu ceuk bapak Kanama ceunah hayam stok nu diditu menipis terus duka iraha deui dikirimna, kitu pak " sang mandor menganggukkan kepalanya.
" Nya atuh nuhun nya meuni tong kadieu jauh, di telpon weh engke mah nya " Arghio tersenyum bak orang yang sedang kobam alkohol, mengapa tidak kepikiran?.
" Enya pak sakitu Weh nya abi pamit " sang mandor menepuk bahu Arghio.
✿✿✿✿✿
" Assalamualaikum " Arghio membuka alas kakinya lalu berjalan masuk ke pintu utama rumah nya.
" Waalaikumsallam aa tos uwih deui geuning " Malinah menghampiri anak sulungnya yang baru pulang.
" Enya atos sadayana dikirim, aa ibak heula nya mah " Arghio mencium punggung tangan Malinah.
Sesampainya dikamar Arghio menghembuskan nafasnya kasar.
" PANAS PANAS PANAS " Arghio berteriak sembari membawa handuk.
" AA GANDENG IH " Zahra yang sedang mendengarkan musik di kamarnya terganggu oleh suara nyaring Arghio.
" PANASSSSSSSSS " Semakin di larang Arghio semakin jadi.
" AA!!!! " Zahra teriak tak kalah nyaring.
" YAALLAH AA GEURA MANDI " Arghio tertawa lepas, sehari tidak menjahili adik sangat mengganjal rasanya.
TBC
UNCH UNCH KANAMA
YOU ARE READING
Sweetness | Markhyuck
Teen FictionMenyukai sesama jenis? Sudah sering mendengar pastinya, banyak yang menganggap bahwa hal ini sangat menjijikan dan tidak etis. Berbeda dengan Kanama bataram, pria yang berusia terbilang sangat muda ini 24 tahun, jatuh cinta dalam pandangan pertama k...