✿✿✿(21)

49 39 2
                                    


Kenangan hanya lah kenangan, tak bisa mengulang apa lagi di ulang.

Kesedihan hanya kesedihan berujung membuat luka.

Kepercayaan itu di pendam kembali dalam dalam tak niat di gali apa lagi di ingati.

Hanya air mata yang bisa menjelaskan semua isi hati.

Di usap pun tetap mengalir air mata itu.

Berlari sekencang mungkin untuk menghentikan takdir, hanya sia sia.

Arghio melihat berita itu di sosial media nya dan langsung memesan tiket untuk kembali ke tempat lahirnya

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Arghio melihat berita itu di sosial media nya dan langsung memesan tiket untuk kembali ke tempat lahirnya.

Di sepanjang perjalan Arghio mengucapkan kata, agar semua ini hanya mimpi nya belaka.

Air matanya terus keluar sejak 2 jam yang lalu, dia sudah merasa pening karena menangis sedari tadi.

Menarik nafas dalam dalam agar menghentikan air mata yang berderai itu, tapi tetap saja tak bisa.

Banyak yang bertanya mengapa, kenapa, ada apa Arghio hanya merespon dengan gelengan dan senyuman sakitnya, tak mampu mengucapkan kata kata.

Lama nya perjalanan membuat hati Arghio semakin gelisah.

Keluarga nya sudah mengetahui berita itu, dan langsung menghubungi Arghio agar lebih ikhlas dan tak membuat tindakan yang senonoh.

Arghio ya Arghio tak bisa di bantah dengan mudah, dia tetap pergi menemui tempat terakhir Kanama.

Di sepanjang jalan dia hanya menggigiti kukunya, mengurangi rasa cemas, tapi tak berguna sama sekali.

Sesampainya di bandara Soekarno Hatta Jakarta, Arghio menghubungi pihak travel agar mengantarnya.

Dia meminta agar sang supit mengebut saja, dia sudah tak karuan, memberitahu alamat yang dia akan kunjungi.

Tak langsung kerumah, dia mengunjungi tempat itu dahulu sampai menemukan jasad Kanama.

Sang supir iba untuk menanyakan keadaan Arghio yang sudah terisak kembali.

Hanya bisa memberikan tisu, itu pun dengan tangan yang bergetar takut di tolak mentah mentah oleh Arghio.

Arghio menerima baik tisu itu dan mengucapkan kata terimakasih, tapi sangat pelan, kalo orang yang sedikit budeg pasti ga bakal kedengeran.

Sesampainya di tempat itu, Arghio berlari kencang dan pasti di tempat itu di penuhi oleh polisi dan sudah di beri garis polisi agar tak ada yang mendekat.

Arghio menerobos garis itu dan di tahan oleh penjaga disana, karena itu batas orang yang akan melihat tempat kejadian.

Arghio memberikan informasinya lalu dengan ragu polisi itu mengiyakan Arghio untuk melihat tempat kejadian.

Dengan syarat Arghio tak mengambil apapun yang ada di sana.

Arghio menangis kembali dan menutupi mulutnya, sudah banyak korban yang di temukan dan sudah dibungkus oleh kantong orange.

Disana terdapat data data korban, tak ada disana nama itu, Arghio semakin susah bernafas, serasa nafasnya di telan habis oleh perasaan kalutnya.

Arghio berteriak meneriaki nama itu, tapi tak ada tanda tanda bahwa masih ada jantung yang berdetak dan nafas yang berderu.

Polisi itu berusaha menenangkan Arghio agar duduk terlebih dahulu, kasus ini biar mereka yang urus.

Tapi Arghio menggeleng kuat, dia ingin mencari Kanama juga.

Polisi itu hanya bisa pasrah saja, tak berguna juga menasihati Arghio yang keras kepala.

Arghio masih meneriaki nama Kanama, Kaka, ka amiw, berulang kali.

Dan lagi dan lagi tak ada sautan nyaring itu.

Keluarga nya sudah menelepon beberapa kali, Arghio tak menggubris sama sekali, durhaka emang yang kaya gini.

Arghio memukuli dadanya yang sangat sesak, sulit untuk bernafas.

Bangkai kapal hampir semua sudah tenggelam di telan lautan dalam.

Ya Tuhan, apakah seburuk itu kah hamba.

Sampai sampai semuanya engkau renggut, hamba baru merasakan kembali rasa ini mengapa kau hilangkan kembali?.

Sudah lama hamba menanti hal ini terjadi kembali, tetapi akhirnya sama saja.

Jika dari awal hamba tau ini semua akan terjadi, hamba janji akan memperlakukan nya dengan baik.

Tolong kembalikan dirinya ya Tuhan, hamba belum menjawab pertanyaan terakhirnya.

Arghio bermonolog kecil di tempat sepi itu, memainkan air di sekitar nya seakan ada Kanama yang menemaninya.

Dia sudah tak menangis, tapi pikirannya masih sangat kalut tak bisa mengontrol emosinya.

Arghio kembali kedalam kerumunan polisi itu dan izin menginap disini sampai jasad Kanama di temukan oleh matanya.

Ka ko kamu pergi nya gitu aja sih? Kan aku belum jawab pertanyaan itu.

Jahat banget padahal aku mau ngasih tau sesuatu loh sama Kaka.

Kaka udah kecewa banget ya sama aku?.

Maaf ya ka aku sempet marah marah sama Kaka, Kaka marahnya jangan gini dong.

Jangan main petak umpet dong aku ga bisa mainnya nih lupa lagi.

Udah yuk sembunyi ya, banyak yang nyariin Kaka loh, tapi ko mereka mukanya sedih ya ka?.

Padahal kan Kaka cuman ngumpet sebentar terus kesini lagi samperin aku.

Arghio menghapus air matanya yang mengalir kembali, hatinya sakit kembali saat semuanya terulang kembali.

Dia berusaha meyakinkan bahwa ini hanya lah mimpi dan Kanama akan kembali.

TBC

aku ko ngakak sama bang jon sih 😔 maaf ya kebayang aja gitu kalo bang jon beneran jadi pembawa acara berita gtu, btw ganteng banget bang jon sama Mae ten cucok deh

Sweetness | MarkhyuckМесто, где живут истории. Откройте их для себя