✿✿✿(12)

44 36 0
                                    

Boleh minta vote sama komennya??

Happy reading sayang

✿✿✿✿


Banyaknya kertas yang bertebaran, ditambah tulisan rapih seseorang.

Arghio sengaja mengumpulkannya, gatau kenapa pengen aja.

Sekarang gantian Arghio yang menyiapkan bekal untuk Kanama.

Dia menyisipkan kertas kecil.

Makasih ya pak vitaminnya, ini saya juga kasih beda merek pak tapi dijamin deh enak soalnya bapak juga minum, gio minta punya bapak ga beli hehe (●__●) - giolgiol bapak.

Kanama menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

" Gio, bisa aja " Kanama mengambil kertas itu dan mengusapnya.

" Makasih ya vitaminnya " Kanama berbicara sembari menatap kertas itu.

Tiba tiba seseorang bersuara dan membuat Kanama tersentak.

" Sama sama pak " Kanama memandang ke arah pintu yang terbuka dan menampilkan sosok pria gemas itu dengan senyuman secerah mentari.

" Nih liat " Arghio membeberkan kertas pemberian Kanama, dia rangkai menjadi lebih indah.

Kanama satu per satu, tersenyum sembari menatap lamat Arghio.

" Kenapa? Kenapa buat " Kanama menuntun lengan Arghio agar memegangi dada sebelah kirinya.

Cepat, degup jantung Kanama lebih cepat dari biasanya.

" Kenapa buat hati saya gini terus Arghio Pataraman? " Arghio tersenyum manis lalu mengusap rahang tegas Kanama.

" Itu tandanya bapak lagi jatuh cinta " Kanama memegangi lengan Arghio yang mengusap ngusap rahangnya.

" Saya jatuh cinta sama kamu, google aja tau saya jatuh cinta sama kamu " Arghio semakin tersipu.

Lengan lentik Arghio bergerak menuju tuxedo berwarna biru laut itu dan membenarkan, lalu merambat ke arah dasi, mengusapnya lalu menatap wajah Kanama.

" Tapi jantung saya ga begitu pak, buat saya kaya gini pak " Arghio memegangi dada kiri Kanama, lalu lenganya mengusap pelan.

Kanama tersenyum tipis lalu mengangkat dagu Arghio agar menatapnya.

" Saya akan, buat kaya gini " Arghio mengangguk lalu pamit pergi karena sudah ada janji makan bersama adiknya dan Rema.

Selepas kepergian Arghio dan menutup pintu kembali, Kanama menghentakkan kakinya.

" WHAT THE AH! " Kanama memegangi pipinya yang memanas perlahan.

" APASIH KANAMA SOK KULL AMAT " Menyembunyikan wajahnya di sofa lalu berteriak walaupun suara terpendam bantal sofa.

Di lain tempat Arghio di ledek adiknya dan Rema.

" Bengeut maneh naha beureum?? " Rema memegangi wajah saudaranya.

Lalu dengan cepat di sigap oleh Arghio.

" HEH! NO SENTUH SENTUH " Rema menjauhkan lengannya dari remasan Arghio.

" Idih?! Tingali geura Zahra Abang kamu mah kitu " Arghio mengernyitkan dahinya, kamu?.

Zahra menundukkan kepalanya, kenapa bisa Rema ini keceplosan berucap seperti itu, sebelumnya mereka sudah sepakat agar memanggil nama saja, jangan embel embel aku-kamu nanti Kaka nya curiga.

" Zahra " tamat riwayat Zahra sang Kaka sudah memanggil namanya bukan 'adik' lagi.

" aa " Zahra mengerucutkan bibirnya kebawah, dia sangat takut saat melihat Kaka nya memasang wajah sangarnya.

Arghio mendelik lalu menatap tajam Rema, meminta penjelasan lebih.

" Baru da baru hehe " Arghio mencubit lengan Rema.

" Sia! Lain bebeja ka aing " Zahra melerai ketika Kaka nya akan memukul Rema dengan sepatunya.

Rema tersenyum geli, lalu memesan makanan tak peduli dengan Arghio yang mendumel dan mengumpati dirinya.

" Iraha " Rema lagi lagi yang angkat bicara, karena tau Zahra benar benar takut pada kaka nya.

" 1 Minggu " Arghio memegangi keningnya yang tiba tiba berat sekali.

Acara makan membuang waktu yang sedikit lama dan menyebabkan Arghio telat masuk 20 menit, takut gajihnya di potong Arghio berlari kencang menuju ruangannya, dan.

" Telat 20 menit, seorang sekretaris telat 20 menit apa kata karyawan yang lain? Bos nya aja suka on time ko, What about you Gio " serasa dirinya sekarang sedang dipojokkan dia berjalan pelan ke arah bos nya.

" Maaf pak tadi saya gelut bentar " Kanama membalikkan badannya, dan langsung berhadapan dengan tersangka telat 20 menit.

" Hukumannya " Arghio memejamkan matanya.

" Jangan potong gaji saya pak!!! " Arghio menjerit di dalam hatinya.

" Pulang sama saya " Arghio mengadahkan kepalanya untuk menatap Kanama.

" Hah, hukuman macam apa pak! " Kanama mengerutkan keningnya.

" Hukuman ekstrem " Arghio menggelengkan kepalanya, bingung dengan pola pikir bos nya.

" Atau gaji kamu saya potong " dengan sigap Arghio menggeleng kuat, kan itu yang dia takutnya sedari tadi tuh.

" Iya pak iya saya jalanin hukuman bapak pulang sama bapak hehehe " Arghio menampilkan senyum yang di imut imut kan, tapi tetap imut di mata Kanama.

" Kerjakan dengan cepat berkas ini, saya tunggu jam 17:25 di parkiran, jika tak kunjung datang saya potong gaji kamu setengahnya 3 bulan dari bulan ini " Arghio melotot dan buru dia menduduki kursi dan menyalakan laptop nya dan mulai fokus tak peduli Kanama yang sedang menatapnya.

" Berhasil " jangan bingung, Kanama pasti mendapatkan informasinya dari google, dari siapa lagi? Dia kan tak punya teman dekat.

✿✿✿✿✿

Pukul tepat jam 17:10 Arghio segera membereskan bawannya dan menutup ruangan itu lalu berlari ke arah parkiran.

Dan hap! Kanama sedang memainkan ponselnya dengan berdiri di samping mobilnya.

" Pak " Arghio dengan nafas yang ngos ngosan sambil tersenyum pasrah.

" Oh jam 17:10 bagus, masuk " Kanama dengan biasa membukakan pintu untuk Arghio masuk.

" Saya belum bisa antar kamu sampai rumah jadi kita sedikit menghabiskan waktu dulu ya " Arghio lagi lagi mengangguk karena takut gaji nya di potong.

" Pasrah banget, kasian juga tapi biarin deh " Kanama menarik sudut bibir Arghio agar tersenyum.

" Senyum dong, ko cemberut? Ga mau jalan sama saya? " Arghio tersenyum lebar.

" So cute hahaha " Kanama sedikit mencubit pipi Arghio.

TBC

TAU DEH TAU DEH TAU DEH BUCIN AE SONOH

Sweetness | MarkhyuckWhere stories live. Discover now