✿✿✿(8)

56 45 3
                                    

Boleh minta vote sama komennya??

Happy reading sayang

✿✿✿✿

Tahun demi tahun sudah terlewati begitu saja, permasalahan hidup tidak ada usainya.

Rasa sakit yang membuat kita bangkit, pedih, kecewa, seakan sumbu rasa semangat.

Beberapa kali jatuh tidak membuat kita jenuh untuk menempuh hidup yang baru.

Kanama bataram telah berhasil mencapai titik atas hidupnya, menjadi bos besar bukan suatu tanggung jawab dan usaha yang kecil.

Sering terjatuh tapi Kanama tak henti hentinya jenuh, untuk mendapatkan kursi itu.

Kanama bataram sudah di kenal dengan kursi kebanggaannya, Kanama bataram bukan lagi orang yang semena-mena, sudah di kenal banyak orang dan orang orang besar.

Tetapi sikap nya tak ada yang berubah, tak menjadi angkuh tak menjadi takabur.

Masih dikenal, sebagai Kanama bataram yang dahulu tapi hidupnya berubah pesat.

" Saya mau kamu jadi asisten pribadi saya " Kanama berucap sembari mengepalkan lengannya dan kaki yang ditumpu sebelah kanan.

Arghio yang sedang berhadapan dengan bos besar pun ciut.

" Tapi pak, saya belum bisa, belum mengerti juga tentang pekerjaan ini, kasih saya waktu untuk menyesuaikannya jika bapak puas dengan usaha saya, saya siap jadi asisten bapak " Kanama mengangkat alisnya lalu mengangguk.

" Saya beri waktu, tak lama dan tak pasti segera menyesuaikan Arghio " Kanama berdiri menghadap Arghio, lengannya dia masukan kedalam saku celana.

Arghio mengadahkan kepalanya untuk menatap mata lawan bicara.

" Saya usahakan secepatnya pak " Arghio tersenyum lalu pamit keluar.

Kanama bukan lagi atasan yang memegang usaha ayam impor, tetapi dia sudah memegang usaha ayahnya yang selama ini di genggam pamannya, tetapi dengan usaha yang kuat Kanama berhasil mengambil perusahaan itu.

Usaha ayam impor sudah di alihkan kembali kepada pemiliknya, 3 tahun memegang usaha itu Kanama mampu membuka cabang, dan menghasilkan rasa bangga Kaka nya.

" Ga nyangka sih dek, kamu bisa pegang usaha yang sebelumnya belum kamu pelajari " Arjova memeluk tubuh adik satu satu nya.

" Berkat usaha sih ka, aku bisa pegang semuanya " Kanama tersenyum.

banyak kisah, banyak kenangan yang sudah Kanama lewati.

Tak terasa jam makan siang tiba, Kanama mengetikan beberapa kata di roomchat Arghio.

Tak terasa jam makan siang tiba, Kanama mengetikan beberapa kata di roomchat Arghio

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Lalu dia meletakkan ponselnya di atas mejanya.

Di lain tempat Arghio yang sudah bersiap untuk makan di tempat biasa, lalu dia membaca pesan dari atasanya.

Dia hanya bisa menghembuskan nafasnya pasrah, lalu berjalan menuju ruangan bos besarnya itu, di perjalanan dia tersenyum sopan.

tok tok

" Masuk " terdengar suara Kanama yang menggelegar di dalam sana.

" Pak tadi ngajak saya makan siang? " Kanama menganggukan kepalanya lalu membuat gestur agar Arghio duduk.

" Saya tadi pagi pesan makanan, yang memungkinkan ga akan habis sendiri, kamu mau kan bantuin saya? " Kanama tersenyum indah, lalu mendapat anggukan gemas dari Arghio Tuing Tuing.

Acara makan bersama itu pun berjalan lancar, sesekali Arghio yang tersedak akibat jawaban yang dilontarkan Kanama.

" Biar saya yang bereskan pak " Kanama yang hendak memunguti sampah bekas makan bersama itu pun terhenti saat Arghio mengambil alih.

Kanama tersenyum lalu menggelengkan kepalanya saat melihat rambut Arghio yang tak mau diam.

" Nanti pake Gatsby ya gio biar rambutnya diem " Kanama terkekeh gemas saat Arghio terkejut.

" Gamau ah pak, nanti rambut saya kaya gimana gitu " Arghio pamit keluar karena waktu makan siang telah habis.

✿✿✿✿✿

Jam menunjukan pukul 8 malam, Arghio mengejar waktu untuk segera menyelesaikan pekerjaannya.

Dia berjalanan melewati koridor itu, sangat sepi lampu yang sebagian sudah di matikan membuat bulu kuduk Arghio berdiri.

Dan-

" Dor " Arghio menjerit lalu menutup wajahnya.

" Eh kenapa teriak? " Kanama juga ikut terkejut.

" BAPAK NGAPAIN SIH " Arghio mencubit lengan Kanama.

" Sakit gio, kamu yang ngapain jam segini baru keluar " Kanama yang sedang ada urusan dengan kantornya memutuskan untuk berputar balik, tapi dia menemukan Arghio yang berjalan cepat.

" Saya niatnya lembur " dengan perasaan yang masih terguncang hebat, dengan tak sadar Arghio merapatkan dirinya kepada Kanama.

" Loh apa nih loh loh " batin Kanama yang jedag jedug.

" Gio??? " Arghio yang sadar segera menjauhkan dirinya.

" Maaf pak maaf " Kanama memegang dada kirinya, cepat.

" Pulang bareng? Kamu ga bawa kendaraan kan? " Arghio memicingkan matanya.

" Ko bapak tau? Bapak jadi penguntit ya? " Kanama melotot, apa apaan Arghio ini.

" Enak aja, saya tadi kan lewat parkiran kantor, gaada motor kamu " Arghio menganggukan anggukkan kepalanya.

" Emang boleh pak saya numpang sampai rumah? " Kanama bedehem lalu membukakan pintu untuk Arghio masuk.

Di perjalanan dengan biasa Arghio mencairkan suasana.

" Bapak mau mampir? " Kanama menggelengkan kepalanya.

" Saya langsung saja, kamu istirahat yang banyak ya " pipi Arghio bersemu merah.

" Iya pak saya masuk ya pak makasih " Arghio berlari menuju pintu rumahnya.

" Saya salah kata? " Kanama tak ambil pusing lalu bergegas menuju rumahnya.

" Saya salah kata? " Kanama tak ambil pusing lalu bergegas menuju rumahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

TBC

Janji di sensor ya 😫

Sweetness | MarkhyuckWhere stories live. Discover now