47. Sakit

13.1K 1.1K 306
                                    

'Bagaimanapun keadaan nya, belahan jiwa selalu berakhir bersama.'

🔹🔹🔹

[♡ H  A  P  P  Y  R  E  A  D  I  N  G ♡]

🔹🔹🔹

Alena melangkahkan kakinya melewati halaman rumah mertuanya dengan perasaan senang luar biasa.

Di tangan kanannya terdapat matcha cheesecake, tentu saja Alena membelinya untuk Aldan, siapa lagi lelaki yang sangat menyukai matcha selain suaminya itu?

Alena berhasil dibuat terkekeh saat ia membayangkan wajah Aldan yang sedang tersenyum lengkap dengan lesung pipinya. Apalagi tatapannya saat menatap dirinya.

Argh, Alena benar benar tidak sabar untuk menemui lelaki itu.

Dan juga, mengapa perjalanan nya kali ini terasa sangat lama? Padahal halaman rumah mertuanya itu tidak bertambah besar, tapi mengapa Alena merasa langkahnya masih terlalu lambat padahal dirinya sudah hampir berlari?

"Pagi, pak." Sapa Alena pada pak Agus dengan ramah, membuat lelaki paruh baya itu mengerutkan kening bingung saat melihat Alena yang pagi ini full dengan senyum.

"Ah iya, pagi, non." Jawabnya. Jarang jarang ia melihat istri dari tuan mudanya itu tersenyum bahkan melihat senyum dari perempuan itu termasuk hal yang sangat langka. Dan ternyata jika Alena tersenyum, perempuan itu terlihat sangat cantik menawan. Pak Agus sampai dibuat mengucap Masyaallah. Pantas saja tuan muda nya itu bucin sekali dengan istrinya yang satu ini.

Alena kembali melangkahkan kakinya, kali ini tinggal beberapa meter lagi sebelum dirinya berhasil mencapai pintu utama dari rumah mertuanya itu. Tentu saja senyum di wajahnya tak kunjung luntur. Entahlah, hari ini Alena seperti dibuat bahagia bukan main. Padahal tidak ada yang spesial di hari ini bukan?

Dengan sekali dorongan Alena berhasil membuka pintu besar berwarna putih itu, tanpa ragu lagi dirinya langsung melangkahkan kakinya masuk ke dalam. Setelah mengucap salam tentunya.

Alena melirikan matanya ke sekitar, keadaan rumah masih sepi. Kedua mertuanya masih jalan jalan pagi, Alisa pasti masih tidur di kamarnya. Dan Aldan? Di mana suami tampan nya itu berada?

Alena kembali melanjutkan langkahnya. Di lewati nya ruang tamu yang tidak berpenghuni. Rencananya ia akan masuk ke kamar karena dirinya yakin jika suaminya itu pasti ada di sana. Tapi langkahnya langsung terhenti saat melihat ternyata Aldan ada di ruang keluarga.

Tapi tunggu, suaminya itu tidak sendirian, ada seorang perempuan yang sedang mengobrol bersamanya.

Alena mengkerutkan kening. Jarum jam masih menunjukkan pukul 7 pagi dan di hari yang masih sangat pagi ini Aldan sudah mendapat seorang tamu? Bukankah masih terlalu pagi untuk bertamu bukan?

Alena mendekat ke arah ruang keluarga. Dan semakin dekat dirinya dengan Aldan dan tamunya, semakin terdengar pula canda tawa dari kedua manusia itu.

Baru saja Alena hendak memanggil Aldan namun perempuan itu langsung mengurungkan niatnya saat wajah lawan bicara dari suaminya itu terlihat.

Dan begitu mengetahui siapa perempuan di samping suaminya itu, Alena langsung di buat terdiam.

Valeria.

Yah, mantan pacar suaminya sendiri.

Ada keperluan apa hingga gadis itu bertamu sepagi ini?

Tidak mungkin kan jika hanya sekedar iseng ingin mengobrol?

𝙴𝙽𝙴𝚁𝚅𝙰𝚃𝙴 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang