37. Rumah Sakit

11.7K 1K 334
                                    

'Yakinlah ada sesuatu yang menantimu setelah sekian banyak kesabaran yang akan membuatmu terpana hingga kau lupa betapa pedihnya rasa sakit.'

🔹🔹🔹

[♡ H  A  P  P  Y  R  E  A  D  I  N  G ♡]

🔹🔹🔹

Tidak terasa hari ini adalah hari terakhir Alena menjalani ujian semester nya.

Gadis yang sedang sibuk membaca materi di bukunya itupun lantas mengangkat kepalanya saat ada yang menepuk pundaknya dengan keras.

"Mau nggak?" Bella menyodorkan sebungkus Oreo pada sahabatnya itu.

Alena meletakkan bukunya kemudian mengambil 3 potong roti berwarna hitam itu.

"Eh guys! Gue denger denger nih ya, ntar itu soalnya ada 5. Uraian semua, terus waktu ngerjain nya 60 menit." Ucap seseorang di bangku belakang.

"Tau darimana lu?" Bella langsung bertanya.

"Kelas sebelah."

"Yang bener lo? Semester kemarin aja soal nya ada 50, pilihan ganda semua lagi."

"Yang kali ini serius, lo pada tau pak Jaka sekarang lagi sibuk ngurus penelitian kan? Nah, maka dari itu juga soal tes cuman di kasih 5 doang, tapi ya gitu, uraian semua."

Alena yang tadi mendengarkan perkataan teman sekelasnya itupun lantas berpaling dan kembali memfokuskan atensinya pada buku di tangan nya lagi, ia tidak mau membuang buang waktu hanya untuk mendengar temannya berceloteh, lebih baik ia memanfaatkan waktunya untuk belajar saja.

Ngomong ngomong, ujian terakhir nya kali ini adalah ujian dengan mata pelajaran diplomasi yang dosen pengampu nya adalah pak Jaka, yang tak lain dan tak bukan adalah om dari suaminya sendiri.

Kalau penasaran Alena itu pintar atau enggak jawabannya lumayan lah ya, tapi kalau di bandingin sama Aksa, jelas, Alena kalah pintar.

Sepertinya juga saat pembagian kepintaran dulu, Alena datang sedikit terlambat sehingga ia hanya mendapat 40% bagian otak pintar papa dan mama nya sedangkan 60% nya Aksa ambil semua.

Oleh karena itu juga, jika ingin mendapatkan nilai yang memuaskan, Alena harus berusaha dengan keras terlebih dahulu, ia tidak seperti Aksa yang tanpa belajar pun sudah langsung pintar.

Alena melirik ke arah jam tangannya, masih ada waktu 10 menit lagi sebelum ujian di mulai.

"Lagi nggak?" Bella kembali menyodorkan Oreo kepada Alena.

"Enggak," Alena langsung menolak dan kembali membaca buku di tangannya.

"Assalamualaikum..." Mendengar ada suara laki laki yang mengucap salam, seluruh siswa yang ada di kelas pun langsung menoleh ke arah pintu.

"Ini benar kelasnya pak Jaka?" Tanya lelaki yang tadi mengucap salam.

"Benar pak!" Jawab semuanya kompak.

Aldan tersenyum kemudian melangkahkan kakinya masuk ke dalam kelas.

"Anjir! Suami lo ngapain masuk ke kelas kita woi?!" Bella langsung menyenggol lengan Alena keras.

"Lah, mana gue tau," Balas gadis itu yang juga ikut merasa bingung.

Perasaan tadi suaminya itu mengabari jika kelasnya sudah selesai dan akan menunggu dirinya selesai ujian di kantin, tapi sekarang bukanya menikmati makanan di kantin, lelaki itu justru masuk ke dalam kelasnya?

"Sebelumnya saya mau menjelaskan alasan kenapa saya bisa ada di sini terlebih dahulu." Ucap Aldan sambil meletakkan bawaannya ke meja.

"Perkenalan dulu dong pak!" Teriak seorang perempuan di barisan tengah.

𝙴𝙽𝙴𝚁𝚅𝙰𝚃𝙴 Where stories live. Discover now