32. Nggak Jadi Melepas Rindu

10.4K 1.1K 213
                                    

'He's mine, only mine, and no one else can have him but me.'

~Alenara Kaivanya L.E.

🔹🔹🔹

[♡ H  A  P  P  Y  R  E  A  D  I  N  G ♡]

🔹🔹🔹

Hari ketiga, hari di mana Aldan akan pulang dari Surabaya.

Namun tidak ada gurat kebahagiaan di wajah Alena, gadis itu justru terlihat murung.

Sudah 2 hari sejak ia mengatakan pada Bella jika ia merindukan Aldan dan jika ia memang sudah menaruh perasaan pada lelaki pemilik lesung pipi itu.

Entah sejak kapan Alena mulai mencintai lelaki itu, ia juga tidak tau pasti, tapi yang jelas perasaan Alena tidak abu abu lagi.

Ia benar benar sudah jatuh hati pada Aldan. Pada lelaki yang juga telah menyandang status sebagai suaminya.

Ya memang sih perasannya belum sebesar itu untuk Aldan, tapi setidaknya sekarang ia mempunyai alasan mengapa ia harus bertahan di sisi Aldan. Menemani lelaki itu dalam keadaan apapun, mendukung nya di setiap keputusan yang akan Aldan ambil nantinya dan yang paling penting adalah menyayangi lelaki itu dengan segenap hati nya.

Pada hari di mana Aldan pergi pun--- waktu di parkiran kampus, Alena sudah merasa tidak rela dengan kepergian Aldan. Baru sekarang lah Alena sadar jika perasaan yang ia rasakan dulu adalah karena ia yang tidak ingin jauh dari suaminya.

Alasan di balik murung nya Alena itu juga karena sudah 2 hari ini Aldan tidak bisa di hubungi. WhatsApp nya pun hanya centang 1, pesan Alena yang sudah ia kirimkan sejak 2 hari yang lalu masih belum juga di balas.

Pun semua sosial media Aldan tidak ada yang aktif.

Lelaki itu benar benar menghilang tanpa kabar.

Yang Alena tau adalah jadwal penerbangan Aldan itu nanti siang jam 1. Sudah, hanya informasi itu saja yang ia tau, selebihnya tidak sama sekali.

Entah apa yang sedang Aldan lakukan di kota pahlawan itu sampai-sampai lelaki itu menghilang tanpa memberinya kepastian.

Alena menekan kombinasi tanggal lahirnya pada smart door lock apartemen Aldan, sehingga pintu di depannya terbuka.

Rencananya ia akan membersihkan apartemen yang sudah ia tinggal selama 3 hari itu, sehingga nanti saat Aldan pulang semuanya sudah rapi dan bersih.

Alena mengucap salam dengan pelan sambil melepas sepatu nya dan meletakkannya di rak.

Setelah selesai gadis itu baru melangkahkan kakinya lebih masuk ke dalam apartemen.

Untuk ukuran tempat yang ditinggal selama 3 hari, apartemen Aldan masih tergolong bersih.

Hanya ada sedikit debu di meja ruang tamu, lantainya juga masih bersih.

Alena meletakkan tas selempang nya di sofa, gadis itu juga melepas jam tangan nya dan meletakkan jam tersebut di meja kaca yang ada di depan sofa.

Hal pertama yang Alena lakukan adalah membuka pintu kaca yang mengarah ke balkon, jadi saat ia bersih bersih nanti sirkulasi udara akan tetap terjaga.

Ngomong ngomong tentang balkon, Alena jadi teringat jika tempat inilah yang menjadi saksi bisu adegan ciuman pertamanya dan Aldan.

Hangat dan lembutnya bibir lelaki itu, Alena bersyukur karena menjadi gadis pertama yang mencicipinya.

"Stop! Jangan mikir yang aneh aneh, ini masih pagi!" Gadis itu beralih memukul kepalanya pelan.

𝙴𝙽𝙴𝚁𝚅𝙰𝚃𝙴 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang