05. Cemburu Tanpa Ikatan

13.1K 1K 75
                                    

'Kamu adalah suatu kemungkinan.
Kemungkinan yang tidak akan pernah menjadi mungkin.'

🔹🔹🔹

[♡ H  A  P  P  Y  R  E  A  D  I  N  G ♡]

🔹🔹🔹

Hujan deras masih setia bertahan, semakin lama bukan nya semakin mereda justru semakin bertambah deras. Awan hitam pun sudah menutupi langit yang biasanya berwarna biru cerah.

Alena yang sedang mendengarkan penjelasan dari dosen muda di depannya ini pun sesekali menolehkan kepalanya ke luar jendela sekedar untuk melihat hujan.

Alena itu suka hujan.

Setiap kali hujan turun, Alena selalu ingin bermain di bawa rintiknya.

Menikmati setiap tetesan air hujan yang mengenai tubuhnya, menikmati aroma tanah saat hujan baru saja turun yang berhasil memanjakan indra penciuman, menikmati suasana gelap akibat awan hitam yang justru bagi Alena menciptakan suasana tenang dan damai.

Ia teringat percakapan nya dengan Aarav waktu ia masih remaja dan sampai sekarang Alena masih mengingat nya.

"Kenapa hujan memilih menginjak bumi?" Alena yang waktu itu masih kelas 3 SMP pun hanya menggelengkan kepalanya pelan tanda ia tidak tau jawaban dari pertanyaan papa nya itu.

"Karena hujan tau, bumi selalu memiliki cara agar hujan bisa kembali ke awan." Jawab Aarav kala itu.

"Hujan itu nggak datang sendirian, ia datang bersama kesejukan, sama juga dengan hal buruk, ia tidak datang sendirian tapi ia datang bersama pembelajaran."

"Jangan lupa juga buat belajar dari hujan. Dia jatuh ribuan kali tapi dia nggak pernah nyerah, dia nggak pernah berhenti jatuh walaupun dia tau yang namanya jatuh itu pasti sakit."

"Hujan itu bisa jadi apa aja. Dia bisa jadi penyalur rindu kamu, dia bisa jadi tempat kamu bersembunyi saat kamu lagi nangis, dia juga bisa meluk kamu saat kamu bermain di bawahnya tapi jangan lupa kalau hujan juga bisa bikin kamu sakit."

"Alenara?!" Mendengar namanya di sebut, Alena langsung tersadar dari lamunannya.

"Iya pak?" Jawab Alena saat mengetahui dosen nya lah yang memanggilnya tadi.

"Kamu liat apa sampai nggak fokus gitu?" Dosen muda dengan nama lengkap Dafa Alendra itu menatap salah satu mahasiswi nya intens.

"Biasa pak, Alena kalau liat hujan suka ngalamun. Anaknya suka banget sama yang namanya hujan!" Jawab salah seorang teman sekelas Alena yang mengetahui kebiasaan gadis itu, bukan rahasia lagi bagi teman teman sekelasnya kalau Alena itu penyuka hujan.

"Kenapa kamu suka hujan?" Tanya Dafa kepo, sepertinya salah satu mahasiswi nya itu berhasil menarik perhatian nya.

Alena menatap dosen nya itu sekilas.

"Materi kelas kali ini bukan tentang alasan kenapa saya suka hujan," Ucap gadis itu setelahnya.

Teman taman sekelasnya hanya menggeleng pelan sambil tersenyum, mereka sudah biasa dengan sikap dingin Alena.

Kalau nggak dingin ya bukan Alena namanya.

"Bukan teman gue itu!" Ucap Bella sambil menepuk keningnya gemas.

Bisa bisanya sahabatnya itu bersikap dingin dengan dosen muda nan tampan itu, sepertinya Alena benar benar kebal dengan yang namanya laki laki tampan.

𝙴𝙽𝙴𝚁𝚅𝙰𝚃𝙴 Where stories live. Discover now