18. Kondangan

10.2K 953 196
                                    

'Ada alasan mengapa segala sesuatu yang pertama selalu menjadi hal-hal yang sulit terlupakan.'

🔹🔹🔹

[♡ H  A  P  P  Y  R  E  A  D  I  N  G ♡]

🔹🔹🔹

Aksa melangkahkan kakinya menyusuri lorong fakultas teknik, lelaki yang sedang membawa setumpuk tugas makalah milik seluruh teman sekelasnya itupun lantas menghentikan langkahnya saat ia sampai di tempat tujuannya.

Diketuknya salah satu pintu ruangan dosen nya itu dan tidak selang berapa lama terdengar suara yang mempersilahkan dirinya untuk masuk.

"Siang pak," Sapa Aksa setelah sosok Aldan terlihat di matanya.

"Siang," Balas Aldan sambil menghentikan ketikan nya di laptop dan menatap mahasiswa nya itu.

"Ini pak tugas makalah minggu ini dari kelas A." Aksa meletakkan makalah yang tadi ia bawa ke meja Aldan.

"Semuanya lengkap, 32 siswa sudah mengerjakan semua."

"Ini juga udah di urutin dari nomor yang paling kecil ke paling besar." Jelas Aksa menjelaskan 3 hal wajib yang harus di lakukan sebelum mengumpulkan tugas pada Aldan.

1. Pengumpulan tugas di lakukan oleh ketua kelas secara tepat waktu.
2. Pastikan semua mahasiswa sudah mengerjakan tugas, jika masih ada yang belum mengerjakan maka tugas tidak akan diterima.
3. Sebelum dikumpulkan, tugas harus di urutkan dari nomor induk mahasiswa terkecil ke terbesar.

Aldan mengangguk, lelaki itu beralih membenarkan letak kacamata nya.

"Terima kasih." Ucapnya yang langsung mendapat anggukan dari Aksa.

"Hari ini saya nggak ada jam di kelas kamu kan?" Tanyanya kemudian.

"Enggak ada pak, adanya besok."

Aldan kembali mengangguk.

"Oke kalau gitu." Tambah nya lagi.

Aksa masih berdiri di tempatnya membuat Aldan mengkerutkan kening bingung.

"Kenapa?"

Aksa menarik kursi untuknya duduk, lelaki itu lantas menatap Aldan dengan kedua tangan yang ia letakkan di atas meja.

"Saya boleh nanya sesuatu nggak pak?"

Aldan menaikkan sebelah alisnya.

"Tentang materi kuliah atau tentang hal lain?"

"Alena." Jawab Aksa tanpa ragu.

Aldan mengangguk, lelaki itu lantas menutup laptopnya dan melepas kacamata yang tadi masih bertengger di hidung mancung nya.

"Boleh, apa yang mau kamu tanyain?"

Aksa terdiam sejenak, semenjak Alena meminta di jodohkan kemarin ia jadi curiga jika alasan gadis itu di jodohkan adalah karena salah satu lelaki yang mengakui menyukainya.

Dan tersangka paling masuk akal menurut Aksa adalah Aldan, kenapa begitu? Ya kalau Irfan dan Kenzo seharusnya Alena tidak akan ambil pusing dengan hal itu tapi kalau Aldan, yang notabene nya lelaki itu memiliki beberapa kriteria lelaki idaman Alena maka pantas Aksa curiga jika alasan Alena meminta di jodohkan adalah karena dosennya ini.

Dan sekarang Aksa akan memastikan tebakan nya itu benar atau tidak.

"Bapak masih suka sama adek saya kan?" Aksa berbasa basi terlebih dahulu.

𝙴𝙽𝙴𝚁𝚅𝙰𝚃𝙴 Where stories live. Discover now