15. Permintaan Tak Terduga

8.2K 934 126
                                    

'Manusia memang punya harapan, tapi takdir justru punya kenyataan.'

🔹🔹🔹

[♡ H  A  P  P  Y  R  E  A  D  I  N  G ♡]

🔹🔹🔹

"Lo beli jajan di Alfamart cabang mana dek? Gila lama banget." Aksa langsung berkomentar saat Alena memasuki rumah.

Alena tidak menjawab, gadis itu langsung melewati ruang tamu yang sedang di isi penuh oleh beberapa teman dari kembarannya itu.

"Lah?" Bingung Aksa saat melihat tingkah adiknya.

Alena melangkahkan kakinya ke dapur, di taruh nya kantong kresek berisi jajanannya ke meja pantry.

"Mama," Panggil Alena sambil memeluk tubuh Kanaya.

"Loh?" Kaget Kanaya saat sang putri tiba tiba memeluknya.

"Adek kenapa?" Tanya nya.

Alena menggeleng, ia memeluk Kanaya semakin erat.

"Papa belum pulang?"

Kening Kanaya berkerut saat Alena menanyakan Aarav.

Ada yang nggak beres nih pasti, Alena kalau udah nyariin papa nya kaya gini ya berarti ada sesuatu.

"Sekarang kan masih jam 2 jadi ya papa belum pulang dong sayang, kenapa emangnya hm? Sini cerita sama mama."

Alena melepaskan pelukannya, ia kemudian menatap Kanaya.

"Nikah muda itu enak nggak?"

Kanaya menaikkan kedua alisnya saat mendengar pertanyaan yang Alena ajukan.

"Ma---"

"Ah enggak enggak, nggak jadi." Alena menggeleng kuat, membuat Kanaya langsung mengurungkan niatnya untuk menjawab pertanyaan yang Alena ajukan tadi.

Kanaya menatap sang putri penuh selidik.

Perempuan yang masih terlihat sangat cantik walaupun sudah memiliki 2 anak berusia 20 tahun itupun lantas menarik Alena dan membawa gadis itu duduk di meja pantry.

"Adek nanya kaya gitu tadi maksudnya apa?"

Alena menggeleng pelan.

"Enggak kok ma, tadi cuman pertanyaan random aja."

"Terus kenapa tadi juga nyariin papa?!" Kanaya berkacak pinggang.

"Ya adek kangen loh sama papa."

"Kangen? Orang tadi pagi aja masih ketemu kok, kangen darimana?"

Alena langsung nyengir.

"Ya emangnya enggak boleh, kalau adek kangen sama papa?"

Kanaya semakin menatap Alena curiga.

"Adek mah mencurigakan gini," Ucapnya kemudian.

"Enggak mama, mencurigakan darimana?"

"Yaudah terserah, adek mah kaya gitu, kalau curhat nggak pernah mau sama mama, pasti sama papa terus."

"Ih mama kok ngambek sih." Alena berdiri dari duduknya, ia kemudian kembali memeluk Kanaya.

"Adek juga kangen tau sama mama," Ucap Alena sambil mencium pipi Kanaya.

"Sayang mama banyak banyak." Gadis itu kembali memeluk Kanaya erat.

⊙☉⊙☉

𝙴𝙽𝙴𝚁𝚅𝙰𝚃𝙴 Where stories live. Discover now