Ch. 7

10 0 0
                                    

Sekolah hari pertama dihebohkan oleh sosok anak baru yang sangat cantik dan langsung masuk di kelas unggulan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sekolah hari pertama dihebohkan oleh sosok anak baru yang sangat cantik dan langsung masuk di kelas unggulan. Apalagi sosok anak baru itu datang bersama Ryan—kapten basket paling populer di sekolah itu. Apalagi Ryan juga ganteng, sehingga kedatangan mereka berdua di sekolah bagaikan Romeo dan Juliet versi nyata. Ada beberapa yang menduga kalau perempuan itu adalah saudara Ryan tetapi banyak juga yang berpikir mereka pacaran.

Semua orang benar-benar tak menyangka kalau mereka pacaran. Selama ini Ryan terlihat sangat dekat dengan salah satu cewek cantik di sekolah—Natasha Wijaya. Kenapa setelah liburan Ryan justru membawa cewek lain yang juga tak kalah cantik dari Natasha? Natasha dikemanain?

Ryan memasuki kelas 3-1 dengan menggenggam tangan dingin perempuan itu. Ryan berusaha tersenyum hangat, tetapi tahu perempuan itu tetap akan ketakutan. Untungnya di kelas itu ada Manda. Jadi Aurel tetap ada yang mengawasi. Ryan bersyukur Manda mau membantunya.

Aurel duduk di bangku tengah—saat semua orang memandanginya.

"Perkenalkan," kata Ryan. "Dia Aurel, anak baru. Aku mohon kalian semua bersikap baik padanya."

Suara menjadi riuh rendah.

"Gila, Yan. Lo bawa dari mana bidadari secantik itu?"

Ryan menatap Aurel yang menunduk.

"Masih single? Boleh gak aku jadiin pacar aku?"

Manda yang akhirnya angkat bicara. "Aurel pacarnya Ryan."

Suara riuh rendah menjadi semakin kencang. Ada yang mengucapkan selamat, ada yang tidak percaya, bahkan ada yang bersiul-siul.

"Eh, serius Yan? Natasha kamu taruh dimana? Selama ini kan kalian kelihatan lebih dari sekedar sahabat..."

Aurel langsung mendongak dan menatap Ryan. Tatapan perempuan itu bertanya-tanya dan itu membuat Ryan agak gugup. "—Natasha... Emm, Natasha hanya sahabatku."

Seluruh isi kelas kembali manggut-manggut. Ryan tidak bisa berpikir jernih sekarang. Ada banyak hal yang harus ia pikirkan—dan sejak tadi pikirannya hanya tentang Aurel. Bagaimana kalau perempuan itu tidak nyaman di kelasnya. Bagaimana kalau perempuan itu ketakutan dan akhirnya tidak mau sekolah lagi. Dan segudang kekhawatiran lain.

Ryan menatap Aurel yang ternyata masih menatapnya. Ryan tersenyum tipis.

*****

Ketika Ryan masuk ke kelas, Adit dan Natasha—sahabatnya, langsung menariknya keluar kelas lagi. Ryan sudah tahu ini akan terjadi dan dia harus mempersiapkan jawaban. Terutama kepada Natasha.

Dia mengetahui hubungannya selama ini memang sangat dekat—bahkan memang lebih dari sekedar sahabat. Ryan tidak tahu apa Natasha berpikir seperti itu juga atau tidak. Tapi dulu ia berpikir menjadikan Natasha sebagai pacarnya. Ia menyukai Natasha—bersama Natasha hidupnya menjadi teramat berwarna.

A Little Time Where stories live. Discover now