"Semua peristiwa yang kita alami selama ini ternyata akan berakhir menjadi kenangan? Lalu kenapa kau dulu menyinggahi hati ini jika pada akhirnya kau pergi. Datang untuk pergi, lebih pantas ku tunjukkan padamu". Ucap Rara "Mengapa dulu diri ini terlalu bodoh? Harusnya aku bisa membedakan mana tamu dan mana tuan rumah. Jika kau dulu datang sebagai tamu, maka akan kusuguhkan teh saja. Namun kau datang berlagak bahwa kau adalah tuan rumah, maka aku menyuguhimu hati. Jangan salahkan aku jika aku salah memberi perjamuan untukmu. Tanyakan pada dirimu! Salahkah cara kedatanganmu?" Rizki hanya bisa mematung menatap wanita kuat didepannya yang sudah ia sakiti. Ia terlalu bodoh memberikan semua pengharapan kepada Rara. Sekarang semuanya sudah terjadi. Nasi telah menjadi bubur, Rizki harus terima bahwa ia akan kehilangan wanita yang benar benar tulus mencintainya. Ikuti terus kisah perjuangan cinta Rara mencapai titik puncak.