My Mate Is Psychopath (END)

Tklstr_30 tarafından

390K 33.3K 1.8K

[TERBIT] Aku tak percaya akan semua ini ! Bagaimana bisa seorang Alpha tampan sepertiku mendapatkan mate se... Daha Fazla

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Chapter 50
Chapter 51
Chapter 52
Chapter 53
Chapter 54
Chapter 55
Chapter 56
Chapter 57
Chapter 58
Chapter 59
Chapter 60
Chapter 61
Chapter 62
Chapter 63
Chapter 64
Chapter 65
Chapter 66
Chapter 67
Chapter 68
Chapter 69
Chapter 70
Chapter 71
Chapter 72
Chapter 73
Chapter 74
Chapter 75
Chapter 76
Chapter 77
Chapter 78
Extra part 1
Extra part 2
Pengumuman
Pengumuman 2
Vote Cover
Open Pre Order MMIP
Link Shopee

Chapter 16

7.3K 657 34
Tklstr_30 tarafından

Zwetta pov'

Kata orang cinta itu indah. Dia hadir secara tiba-tiba dan tidak ada syarat yang mengikatnya. Cinta bisa membawa suka dan juga duka tergantung bagaimana kita melakoninya. Namun tidak bagiku. Cinta bagaikan racun yang membunuhku secara perlahan. Rasa yang timbul dalam hati seorang psikopat sepertiku hanya akan membawa keburukan.

Aku bisa menerima kehadiran Lucas. Namun aku belum tentu bisa membalas cintanya. Hatiku terlalu keras untuk dia lapukkan. Tak ada simpati yang menjalar direlung hatiku. Tak ada percikan yang membuatku terus merindu.

Sebetulnya aku sempat berpikir bahwa aku mulai menyukainya. Bahkan jantungku tidak pernah berdetak normal saat berada didekatnya. Namun masa lalu yang terus mengiang diingatanku membuatku yakin tak ada cinta yang harus dipercaya. Cinta hanya membutakan segalanya.

Aku tidak boleh merasakan cinta. Cukup jiwa psiko ku saja yang menemani dikala aku bosan. Tak perlu ada kekasih dan pernikahan. Aku bisa hidup sendiri. Menjalani segalanya dengan mandiri.

"Aku pasti bisa! Setelah aku sembuh aku akan segera pergi dari sini dan dari hidup Lucas"

"Apa?! ka...kau ingin per..gi dariku?"

Deg

Apa itu Lucas? Tapi dari suaranya aku bisa tahu bahwa itu memang dia. Astaga mengapa aku tak menyadari kehadirannya?

Aku berbalik dan menatapnya dengan datar. Aku tidak boleh menunjukkan sisi lainku yang telah lama mati bersama dengan kenangan-kenangan itu.

"Tidak masalah, bukan? Memangnya kita berkerabat?"

Lucas berjalan mendekatiku. Mendudukan bokongnya dilantai dingin balkon kamar ini. Ku lihat dia menghembuskan napasnya berkali-kali. Dirinya yang saat ini terlihat rapuh dan tak berdaya. Sangat berbeda saat bersama Ebert tadi.

Lucas mendongak. Menatapku dengan mata berkaca-kaca.

"Oh my God! Apa dia menangis? Lantas apa yang membuatnya menangis?" Pikirku yang bingung dengan keadaan Lucas saat ini.

"Aku menangis karenamu. Kau dengan teganya ingin pergi dariku. Setelah lamanya aku menunggu. Dan inikah jawabannya?"

Lucas tersenyum getir. Aku tak menyangka dia akan serapuh ini. Bahkan dia terlihat sangat menyedihkan. Tak ada sifat kekanak-kanakan yang biasa ia tampilkan. Tak ada kata-kata manis yang biasa dia lontarkan. Lalu kemana semua itu? Mengapa hatiku sakit saat melihatnya seperti ini? Apa yang terjadi padaku?

"Kau tau aku sangat mencintaimu. Tuhan telah mentakdirkanmu untukku. Menjadikan kau pendamping dalam hidupku. Menemani hingga akhir hayatku."

Lucas berkata lagi. Namun kali ini dengan memegang tanganku. Aku hanya bisa diam mendengarkan setiap kata yang keluar dari bibirnya.

"Aku mohon jangan pergi lagi....Jangan biarkan aku tersiksa tanpa adanya kau disampingku....Ak...aku tak bisa hidup tanpamu, baby"

Tes

Air mata Lucas mengalir melalui pipi dan jatuh tepat ditanganku. Aku yang baru sadar bahwa Lucas tengah menangis. Tiba-tiba merasa bersalah. Seakan aku juga ikut merasakan kesedihan Lucas.

Dengan refleknya aku menyentuh pipinya. Menghapus jejak tangisnya.

"Jangan buang air matamu hanya karena diriku. Aku minta maaf atas perkataanku tadi"

Aku menatapnya tepat dimanik hitam miliknya. Memberikan senyuman yang telah lama tidak aku perlihatkan. Lucas awalnya terkejut namun tak lama kemudian dia ikut tersenyum bersamaku.

"Thank you so much, baby. Aku beruntung bisa ditakdirkan olehmu"

Lucas memelukku dengan erat. Aku membalas pelukan itu untuk yang pertama kalinya. Terasa sekali bahwa Lucas sangat bahagia. Entah megapa aku juga merasa bahagia. Apa mungkin aku memang menyukainya? Tapi mengapa secepat itu? Aku kira hatiku akan luluh setelah bertahun-tahun lamanya Lucas berjuang.

"Kalaupun aku harus memperjuangkanmu selama bertahun-tahun, aku sanggup kok. Asalkan kau berani menjamin bahwa kau akan menerima cintaku" Ucap Lucas yang membuatku merasa dejavu. Sepertinya aku pernah berada dimana aku berbicara dipikiran tanpa harus mengelurkan kata dan dengan mudahnya seseorang menjawab perkataanku.

Oh my goodness! apa Lucas bisa membaca pikiran? seperti vampir yang waktu itu aku bunuh?

Aku memandang Lucas dengan tatapan serius. Aku harus menanyakan hal ini pada Lucas.

"Luc! Apa kau bisa membaca pikiran?"

Dengan tenang Lucas menjawab
"Iya. Apa kau ingin aku baca?"

"Berati kau bu..bukan manusia?"

Lucas terkejut dengan perkataanku. Namun sedetik kemudian dia berdehem dan berkata

"Mengapa bisa kau menyimpulkan seperti itu?"

"Karena aku..."

Apa aku harus mengatakan bahwa aku pernah membunuh vampir? Tapi apa itu tidak akan membuat Lucas curiga? Terlebih lagi aku dan dia belum terlalu dekat. Aku rasa belum saat nya Lucas tahu siapa diriku.

"Karena aku apa,hmm?"

Aku menunduk menatap wajah Lucas yang masih duduk dilantai. Menimbang-nimbang apakah aku harus memberitahunya. 

"Karena Aku mempunyai IQ di atas rata-rata. Makanya aku simpulkan begitu" Aku menyengir. Semoga Lucas percaya dengan jawabanku. Bukan maksudku untuk membohonginya. Namun aku belum siap untuk mengatakan yang sebenarnya.

"Apa kau yakin?"

"Ya,aku yakin Mr. Lucas Zander Clell"

"Kau masih mengingat namaku?"

Lucas kembali tersenyum sumringah. apa bahagianya segampang itu? Hanya dengan aku ingat nama lengkapnya. Bagaimana jika aku membalas cintanya? Apa Lucas akan lebih segembira dari sekarang?

"Tentu saja. Kau kan guruku"

"Hanya sebatas guru saja? ayolah aku ingin lebih!"

Apa-apaan pak guru yang satu ini? Merengek seperti anak kecil yang meminta mainan saja.

"Bukankah itu lebih baik daripada hanya sebatas teman biasa?"

Aku semakin semangat untuk mengoda Lucas. Entah mengapa aku sangat ingin melakukan itu. Serasa sisi lain dari diriku hidup kembali.

"Tidak ada yang lebih baik dari keduanya! Mau tidak mau kau harus jadi istriku! Aku memaksa!"

"Maaf permintaanmu tidak bisa aku kabulkan"

"Mengapa?"

Wajah Lucas kembali murung. Sumpah rasanya aku sangat ingin memotret dirinya yang sedang seperti ini.

"Karena aku tak ingin menikah dengan yang berwajah tua...hahahah"

Tawaku seketika pecah. Aku tak bisa membendung lagi. Lucas menatapku tajam. aku yakin dia akan marah karena candaanku. Dia berdiri menantang menghadapku.

"Jadi kau bilang aku tua ya?"

Aku meneguk salivaku. Aura Lucas tiba-tiba saja berbeda. Baru pertama kali ini aku takut dengan seseorang. Dan orang itu adalah Lucas.

"Bukan begi.....hahahh geli...Luc....hent....tikan...hahah"

"Tidak mau! ini hukuman untukmu"

Lucas terus mengelitik perutku. Membuat tawaku semakin keras. Aku yang sudah tidak bisa membendung sesuatu yang akan keluar dari tubuhku. Dengan cepatnya mengeluarkan ditengah-tengah tawaku.

Tttruuutttt.....

Secepat kilat bau itu menusuk indera penciuman Lucas. Menghentikan tangan Lucas yang berada diperutku.

"Kau kentut!?"

Aku hanya bisa menyengir menyembunyikan rasa maluku.

"Dasar bodoh! bodoh! kau Zwetta!" batinku

"Pfftt....haha tak usah malu. Itu baru kentut belum yang lainnya kok"

Maksud Lucas apa sih? Yang lain apa?Apa mungkin mengupil? Tapi bukankah itu bisa bikin dia ilfill sama aku?

"Astaga! kau sungguh polos sayang"

"Dan kau sangat cengeng!"

Kami kembali tertawa bersama. Mengisi keheningan malam yang mencekam dengan tawa kami berdua.  Dibawah indahnya sinar rembulan. Dan diantara bintang yang bertaburan. Semesta ini akan menjadi saksi, bahwa awal yang berbeda dari gadis psikopat seperti ku akan segera dimulai. Aku sudah tak peduli lagi dengan racun yang akan bersarang dijiwaku. Karena kejadian malam ini menyadarkan aku bahwa......

Aku telah mencintai Lucas Zander Clell. Sang guru Fisika di Forks High School.






TO BE CONTINUE

Next nggak nih?
Pencet bintang kiri dulu ya tapi😂
Hahah canda ih.

Tapi kalau mau pencet gpp guys. Secara nggak langsung kalian bikin udah aku bahagia😍

See you dan semoga hari kalian menyenangkan🔥

                                  29 September 2020

Okumaya devam et

Bunları da Beğeneceksin

977K 12.8K 25
Sebuah Cincin bermata biru yang merupakan warisan dari Pakde suamiku membuat rumah tanggaku hancur. Mampukah aku lepas dari makhluk penunggu cincin...
100K 10.7K 30
❝Buat yang duduk di sana jadi pacar gw ya!❞ [ COMPLETE ] Siapa yang ga kenal Na Jaemin? , waketos idaman para siswi di sekolah Neo Culture High...
161K 10.9K 46
Ashley Amara. Seorang gadis yang memendam seribu luka, juga merasakan pahitnya duka. Semua berawal dari Ashley, yang kabur dari rumah. Menyebabkan di...
854K 70.8K 50
Jordan Dandelion seorang Alpha yang memimpin Lightmoon Pack. Ribuan tahun lamanya sendiri tanpa kehadiran Mate. Sampai suatu saat, dirinya mulai ingi...