Perfect | Hhj ✔

By aeanakim-

123K 28.9K 5.5K

Kusam, butek, jerawatan, pendek, perut maju, padahal badan kurus. Pokoknya gue enggak banget! Tapi kenapa gue... More

intro
01 (new chapter)
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46

16

2.2K 609 65
By aeanakim-

Sylvia melotot, kemudian memukuli Hyunjin, yang membuat pria itu memekik, dan mencoba melindungi tubuhnya dari pukulan Sylvia, dengan kedua tangannya.

"Masih sempet-sempetnya ya ngomong kayak gitu, hah?!" seru Sylvia.

Hyunjin tertawa, "Hahaha, kan biar Tante gak tegang-tegang amat. Udahlah, Lo gak usah takut gitu. Kalau niatnya baik, mudah-mudahan hasilnya juga bakal baik,"

Sylvia mendengus, ia sama sekali tidak bisa tenang.

Hyunjin tersenyum, kemudian menepuk kepala gadis itu.

"Jangan pikirin kemungkinan buruknya, pikirin kemungkinan baiknya aja," tutur Hyunjin.

"Kalau akhirnya buruk gimana?" tanya Sylvia.

"Ya, itu pikirin nanti," balas Hyunjin, "Udah sana pulang, nanti gue ke rumah Lo,"

"Iya Om."

Sylvia akhirnya bergegas pulang, sementara Hyunjin masuk ke dalam rumahnya.

Ia menghela napas, sesaat setelah baru saja menutup pintu. Kedua tangannya menutup sejenak wajahnya yang perlahan menunjukkan raut wajah gusar, namun ia kemudian menarik napas dalam dan menghembuskannya, untuk menenangkan diri.

'Tenang Hyunjin, Lo tinggal ngaku salah dan minta maaf, karena Lo emang salah, dan harus bertanggung jawab atas kesalahan yang udah gue lakuin.' Kata Hyunjin di dalam hatinya, untuk menenangkan dirinya sendiri.

•••

Sylvia mengunci diri di kamarnya, saat Hyunjin datang ke rumahnya. Ia tidak siap melihat reaksi budenya saat Hyunjin mengakui kesalahannya, ia juga tidak sanggup untuk mendengar pembicaraan mereka nanti.

Ia hanya berharap budenya tidak teriak-teriak meskipun marah, karena budenya kalau sudah marah, jujur... mengerikan.

Sylvia menunggu sambil menggambar, meskipun sesekali tangannya akan gemetaran karena gugup.

Tiga puluh terlewati, Sylvia mengernyit heran, karena tidak mendengar samar-samar suara keributan. Apa budenya tidak mengamuk? Apa masalahnya sudah selesai?

Ia berdiam diri sejenak, sebelum akhirnya memutuskan untuk memberanikan diri keluar dari kamarnya, dan pergi ke ruang tamu.

Setibanya di sana, ia melihat Hyunjin sedang menundukkan kepalanya, dengan kedua telapak tangan yang bersatu di depan lututnya. Sementara budenya, duduk di sofa yang menghadap ke arah Hyunjin.

"Bude tanya sekali lagi, kamu gak akan nyakitin Sylvia kan? Bude udah maafin kamu, tapi mengingat masa lalu kamu, di hati kecil Bude ya gak rela, ponakan Bude pacaran sama mantan geng motor," ujar bude.

Sylvia menatap Hyunjin yang hanya diam saja. Padahal harusnya Hyunjin mengaku saja, kalau mereka sebenarnya tidak pacaran, hanya teman. Dengan begitu bude tidak akan menekan Hyunjin.

Mereka juga jadi ada kemungkinan berusaha dipisahkan.

Tapi Hyunjin sepertinya tetap kukuh dengan hubungan palsu mereka.

"Selama saya masih jadi anggota geng motor, saya gak pernah punya niat buat nyakitin orang, apa lagi sekarang. Saya dulu emang suka nakut-nakutin, tapi... saya tau sekarang itu bener-bener salah," ucap Hyunjin.

Bude mengangguk-angguk, "Baguslah kalau gitu,"

Sylvia pikir pembicaraan mereka sudah selesai, jadi ia memberanikan diri untuk menampakan dirinya di ruang tamu.

"Udah selesai Bude ngobrolnya?" tanya Sylvia, sembari tersenyum canggung.

"Udah, tapi nanti Bude sama ibu mau ngomong sama kamu," jawab bude.

"A-ah, iya Bude," gumam Sylvia.

"Kamu mau ngobrol sama Hyunjin?"

"Iya Bude,"

"Ya udah Bude pergi, hati-hati ya?"

Sylvia tersenyum, "Iya Bude, mas Hyunjin gak akan ngapa-ngapain kok, hehe,"

Bude pun akhirnya pergi ke belakang, sementara Sylvia langsung mendekati Hyunjin, dan duduk di sebelahnya.

"Om, kenapa gak ngaku aja sih? Kalau kita aslinya gak pacaran?" omel Sylvia dengan nada pelan.

"Yaa, ngapain? Kan udah terlanjur taunya kita pacaran," balas Hyunjin.

"Ibu kan gak tau soal ini, terus bude pasti udah ngaduin ke ibu, nanti ibu ngomong ke bapak, halahh, jadi meleber kemana-mana," oceh Sylvia.

Hyunjin malah merespon hanya dengan mengangkat kedua bahunya.

Sylvia memdengus, "Lagian apa untungnya sih bohong gini?"

"Yah, gue kan gak nyangka juga, jadinya bakal kayak gini. Tadinya yaa... cuman kayak guyon aja, akhirnya malah jadi serius," kata Hyunjin.

"Ahh, ribet pasti nanti," gumam Sylvia.

"Ck, over thinking banget, belum juga kejadian apa yang Lo bayangin. Jalanin aja," ucap Hyunjin.

"Kalau ngaku bohongan aja, gimana?"

"Hah, makin besar lah masalahnya,"

Sylvia memukul lengan Hyunjin, "Om sih, aneh-aneh aja!"

"Gak papa," Hyunjin berkata dengan santai, sembari tersenyum dan melipat kedua tangannya di depan dada.

"Ck, apanya yang gak papa," gerutu Sylvia.

"Anggep aja buat hiburan, hidup kita kan monoton. Gue gak pernah ada pengalaman beginian nih," ujar Hyunjin.

"Ck, ini mah masalah dibikin sendiri," timpal Sylvia, yang hanya Hyunjin respon dengan kekehan.

"Btw, lucu banget rambut Lo dikepang dua gini," kata Hyunjin, sembari meraih salah satu kepangan rambut Sylvia.

"Tadi iseng-iseng aja, pas lagi capek ngegambar," balas Sylvia.

"Oh iya, gambar gue udah jadi?"

"Belum lah, paling besok, itu juga siang atau sore paling baru kelarnya,"

"Kalau gambarnya udah selesai siang atau sore, bilang ya? Cetaknya bareng gue aja, sekalian jadi bingkainya,"

"Yahh, padahal mau gue batiin biaya cetak foto sama bingkainya,"

"Hihh, dasar Lu. Gue sekalian mau ajak Lo makan di rumah makan punya istri temen kantor gue, bukan temen sih, kayak... cuman kenal aja. Rumah makannya baru buka, terus dia ngundang orang-orang kantor buat makan di sana,"

"Gratis gak?"

"Ya enggak lah, tapi dikasih diskon 20% katanya,"

"Ih, dikit banget,"

"Itu lumayanlah,"

"Rumah makan apa tapi?"

"Rumah makan Padang,"

Raut wajah Sylvia seketika berubah excited.

"Woahh, gue suka makanan Padang," ucap Sylvia.

Hyunjin tersenyum, "Baguslah kalau gitu. Tapi kalau bonyok Lo udah tau soal hubungan kita yang sebenernya palsu, dan masa lalu gue, kayaknya susah deh buat minta izin Lo pergi sama gue,"

"Ibu gue bisa diajak kerjasama, buat gak ngasih tau bokap sih. Dan ibu gue gak seprotektif bokap,"

"Lah, Lu tau ibu Lo bisa diajak kerjasama, kok tadi gelisah?"

"Yahh, gue suka berlebihan emang,"

"Tenang aja, Tan,"

"Tan, tan! Lo pikir setan!"

"Ya, Lo juga, om-om aja, Lo pikir omes!"

Sylvia mengernyit, "Omes apaan?"

"Alah, gak usah sok polos Lu,"

"Ihh, beneran gak tau omes apaan,"

Hyunjin malah tertawa, sampai menutup mulutnya, yang membuat Sylvia berdecak.

"Ya udah, gue cari di internet," kata Sylvia sembari mengeluarkan ponselnya dari saku celananya.

"Gak usah, aelahh. Otak mesum artinya, puas?"

Sylvia langsung meringis, sembari menjauhkan tubuhnya dari Hyunjin, yang membuat pria itu memasang ekspresi datar.

"Lo beneran mikir gue omes?" seru Hyunjin tak terima.

"Iya," balas Sylvia, sebelum tertawa lebar.

Hyunjin meraih leher Sylvia dengan satu tangan, kemudian mengapitnya.

"Enak aja Lu! Sembarangan! Mending panggil gue mas aja deh sekarang,"

"Enggak ah, enak om,"

"Eh, kalau orang awam yang denger, bakal salah paham tau denger omongan Lo! Lo gak tau kosakata lain apa?"

"Emangnya omongan gue kenapa? Hahaha,"

Hyunjin menatap Sylvia yang masih tertawa, meskipun sudah ia apit lehernya. Ia jujur gemas dengan bibir Sylvia yang terus mengoceh sembarangan, saat pandangannya tanpa sengaja jatuh pada bibir gadis itu. Hyunjin secara otomatis melepas apitan tangannya pada leher Sylvia.

"Panggil gue mas aja sekarang," titah Hyunjin.

"Gak mau," tolak Sylvia.

"Hah, gue bakal panggil Lo, sesuai kemauan Lo deh. Lo mau dipanggil apa? Dek Sylvi? Dek Via?"

"Ihh, gelii...,"

"Ya, terus apa dong? Lo gak berharap dipanggil sayang kan?"

"Idih! Enggaklah! Panggil gue Sylvi aja,"

"Ahh, enakan tante sih,"

"Ya udah, om juga gue panggil om lagi,"

"Oh ya udah."

Keduanya kemudian saling melempar tatapan kesal. Padahal sama-sama berharap dapat merubah panggilan mereka satu sama lain, tapi pada akhirnya kembali seperti semula.[]

Tadinya mau nulis lebih panjang, tp segini dulu aja deh hehe

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 81.4K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi 🔞🔞 Homophobic? Nagajusey...
1.7M 304K 122
☾ Ft. Lee Eunsang ヾ2O19 ☽ Suka sama orang yang udah punya pacar, salah gak sih? 𝘤𝘤 : 𝘴𝘬𝘢𝘵𝘦𝘩𝘰𝘰𝘯
44.9K 5.7K 85
Sebuah perjuangan, tidak pernah menghianati hasil. Begitu juga Yeonjun yang akan terus mengejar Ryuhan yang sudah jauh di depannya. Story ini akan m...
AdamKana By Gyunhaaa

Teen Fiction

122K 8.6K 18
"Gue benci sama lo, Adam! Gue sumpahin lo gak akan pernah punya pacar! jadi jomblo karatan! gak bisa nikah! gak bakal ada cewek suka sama lo!" "Sekar...