Lalisa Manoban

By nlmsptr1611

368K 20.6K 1K

Kisah sosok Lalisa Manoban yang merupakan member termuda BLACKPINK, girlgrup asuhan YG Entertainment yang men... More

..1..
..2..
..3..
..4..
..5..
..6..
..7..
97 line
..8..
..9..
..10..
..11..
..12..
..13..
..14..
..15..
..16..
..17..
..18..
..19..
..20..
..21..
..22..
..23..
..24..
ANNOUNCEMENT!!!
yoongi birthday
..25..
LALISA BIRTHDAY🎂
..26..
..27..
..28..
..29..
..30..
..31..
..32..
..33..
..35..
..36..
🎂
..37..
..38..
..39..
..40..
New Story
..41..
..42..
🎊Lisa B-Day🎊

..34..

5.4K 377 42
By nlmsptr1611

"eonnie, tolong ambilkan Snack itu," pinta Lisa menunjukkan aegyo nya pada Jennie, membuat gadis bermata kucing itu menghembuskan nafasnya dan mengambilkan Snack yang ditunjuk maknae nya.

Pagi ini member BLACKPINK tengah berkumpul di ruang tengah menonton film. Hari ini BLACKPINK diberi istirahat setelah comeback yang sukses besar. Mereka telah menyelesaikan masa promosi single terbaru mereka.

Biasanya mereka akan pergi ke mall atau membuat acara masing-masing saat mendapat libur seperti ini, tapi entah kenapa pagi ini mereka berkumpul dengan member yang lengkap dan tidak ada yang punya acara dengan teman atau keluarga. Atau mungkin masih belum?

"Kalian tidak keluar?" Jisoo bertanya yang hanya dibalas dengan gelengan kepala oleh ketiga adik segrupnya itu.

"Eonnie sendiri tidak keluar?" Rose balik bertanya dengan matanya yang tidak lepas dari layar didepannya dan tangannya yang sibuk membuka bungkus Snack untuk ia makan.

"Sebentar lagi Jin oppa kesini, tidak apa kan?" Lagi-lagi hanya gelengan kepala yang Jisoo dapatkan sebagai jawaban.

"Ah ya, aku lupa kalau aku ada janji dengan phi Ten," Lisa berseru sembari melompat dari duduknya, berlari menaiki tangga menuju kamarnya berada. Ia mengganti pakaiannya yang sebelumnya hanya memakai hotpants dan crop top dengan celana jeans panjang dan Hoodie kesayangannya, serta sepatu kets yang membalut kakinya.

Lisa mengikat rambutnya dan menata poninya, terlihat sangat imut. Setelah selesai dengan penampilannya, Lisa mengambil tasnya dan mengisinya dengan ponsel, beberapa lembar uang, dan blackcard miliknya.

Lisa kembali keruang tengah untuk berpamitan pada ketiga eonnie nya.

"Eonnie, aku keluar sebentar," pamit Lisa merebut Snack yang ada dipangkuan Rose, dan membuat gadis cipmunk itu menatapnya tajam.

"Yak kembalikan Snack ku!" Rose berdiri hendak merebut kembali Snack miliknya, tapi Lisa lebih lincah dan segera menghindari jangkauan Rose.

"Hanya berdua? Maksudku kalian bertemu berdua apa dengan Thai line mu?" Tanya Jennie.

"Berdua, yang lainnya sedang sibuk."

"LISA KEMBALIKAN!" Rose berteriak kesal karena Lisa terus saja menjauhkan Snacknya dari jangkauan nya.

"Ya sudah."

"Eonnie~" Rose merengek meminta bantuan pada Jisoo dan Jennie yang menatapnya jengah.

"Biarkan saja dia, chaeng. Jangan pedulikan Lisa, kau masih punya banyak Snack," ucap Jennie kembali fokus pada layar televisi.

"Tapi eonnie, ini soal harga diri. Kalau aku membiarkan Lisa, nanti dia akan merasa menang," Rose kembali berusaha merebut Snack dari tangan Lisa yang menjulurkan lidah mengejek kearah nya.

"Terserah."

"Aku tidak akan tinggal diam," setelah itu Rose berlari mengejar Lisa yang sudah lebih dulu berlari menghindarinya. Lisa terus berlari dan membuka pintu setelah melihat Rose dibelakang nya.

Pintu terbuka, dan Lisa kembali melangkahkan kakinya berlari keluar dengan kepalanya menoleh ke belakang, kembali mengejek Rose dengan menjulurkan lidahnya. Lisa bahkan tidak menyadari bahwa ada dua orang didepan pintu dorm mereka.

BRUK

"Aww," Lisa memekik merasakan tubuhnya menabrak tubuh orang lain yang lebih besar dari tubuhnya. Snack yang Lisa ambil dari Rose tadi sudah berceceran di lantai. Lisa memejamkan matanya erat saat merasa tubuhnya akan jatuh kebelakang. Tapi Lisa tidak juga merasakan apapun, ia pikir akan terjatuh dan sakit. Perlahan, Lisa membuka matanya takut-takut.

Pemandangan pertama yang Lisa lihat setelah membuka matanya adalah wajah tampan seseorang yang berjarak sangat dekat dengan wajahnya saat ini. Posisi Lisa saat ini berada dalam pelukan seseorang. Ah kenapa Lisa selalu jatuh seperti ini sih, dulu dengan Mark, dan sekarang? Benar-benar memalukan.

"Kau tak apa?" Pria itu membuka suara, menyadarkan Lisa dari lamunannya.

"Ah Ani, terimakasih oppa," Lisa tersenyum kikuk setelah melepaskan dirinya dan berdiri canggung. Sedangkan dibelakangnya ada Rose yang berusaha menahan tawanya walaupun tawa pelan tetap terdengar. "Oppa ingin bertemu dengan Jisoo eonnie?" Tanya Lisa setelah sempat memberikan tatapan tajam pada Rose yang terlihat sedang menjulurkan lidahnya mengejek.

Belum sempat pertanyaan Lisa mendapatkan jawaban, Jisoo dan Jennie sudah lebih dulu keluar. Tepat saat Jisoo dan Jennie berdiri di sebelah Rose, gadis Australia itu meledakkan tawanya, mengundang tatapan bingung orang-orang disana kecuali Lisa yang menatapnya tajam.

"Kau kenapa?" Jisoo bergidik ngeri melihat Rose.

"Kau sehat, Chaeng?" Jennie menimpali pertanyaan sang eonnie tertua dengan menempelkan telapak tangannya pada kening Rose, memeriksa suhunya.

"Aish tentu saja aku sehat, aku tertawa karena melihat Lisa yang selalu ceroboh. Sepertinya dia mulai menyukai jatuh dan ada yang memeluknya, eonnie."

"Maksudmu?"

"Yak jangan dengarkan dia, eonnie!" Pekik Lisa kesal.

"Ada apa sebenarnya?"

"Lisa baru saja jatuh dan Jin Sunbae menangkap nya haha," Rose tertawa puas, sementara Lisa mencebikkan bibirnya.

"Astaga Lisa, setelah Mark oppa sekarang Jin oppa huh? Nanti siapa lagi?" Jisoo menggeleng-gelengkan kepalanya mengejek sang maknae.

"Mark?" Gumam Jin dengan kedua alisnya yang bertaut.

"Ne, Mark GOT7," Jisoo menjawab gumaman Jin.

"Kalian dekat dengan member GOT7?"

"Hanya dengan Mark oppa dan Bambam, itu juga tidak terlalu dekat, Lisa yang dekat dengan mereka," Jennie menjawab santai.

"Sunbae cemburu?" Jin gelagapan mendengar pertanyaan yang terdengar jahil dari Rose, pria itu menggeleng tapi dari gelagatnya siapapun bisa melihat bahwa ia tengah salah tingkah.

"Cemburu juga tidak apa, oppa," Lisa menimpali dengan jahil juga, kedua maknae line BLACKPINK itu sudah saling bertukar tatapan dengan kilatan Dimata keduanya.

"A-ani, aku tidak cemburu."

"Sunbae gugup?" Jin menggeleng kepalanya dengan cepat mendengar pertanyaan sok polos dari Rose.

"Kenapa oppa menggeleng nya cepat sekali? Tidak takut kepalanya lepas?" Lagi, Lisa menambahi dengan berlagak polos seperti yang Rose lakukan.

Jisoo dan Jennie hanya bisa menggeleng-gelengan kepala melihat kelakuan maknae mereka, tapi juga tidak bisa dipungkiri kalau mereka juga merasa geli dengan Jin yang terus saja menanggapi Rose dan Lisa. Apa dia tidak tahu kalau Rose dan Lisa hanya menjahilinya, pikir keduanya.

Jisoo berjalan menghampiri Rose dan Lisa, merangkul keduanya dan sedikit membungkuk pada Jin yang sudah terlihat gelisah berdiri di tempatnya.

"Oppa tidak perlu menanggapi mereka berdua," Jisoo melirik Rose dan Lisa bergantian, lalu kembali menatap Jin. "Mereka hanya mempermainkan mu," Jisoo terkekeh begitu melihat ekspresi blank Jin, begitu juga dengan Jennie, Rose, dan Lisa.

"Mempermainkan Ku?" Jisoo mengangguk dengan senyum lebarnya. "Ah, aku merasa seperti orang bodoh sekarang," Jin menundukkan kepalanya merutuki dirinya sendiri, bagaimana bisa dia bersikap bodoh seperti itu didepan gadis yang di sukai nya, pikir nya.

"Ani, oppa tidak bodoh kok," Jisoo berujar membuat Jin tersenyum menatapnya.

"Ciee Jisoo eonnie membela Jin oppa," sorak Lisa heboh, gadis itu bahkan sudah melepaskan rangkulan Jisoo pada bahunya dan mendorong sang eonnie tertua untuk mendekat pada Jin.

"Yak apa yang kau lakukan!" Jisoo memekik kesal karena dorongan Lisa yang membuatnya menabrak tubuh Jin. Gadis Kim itu segera mundur beberapa langkah lalu membungkuk meminta maaf pada Jin sebelum menatap tajam Lisa yang tersenyum lebar tanpa dosa.

"Kau tidak jadi pergi, lice?" Jennie bertanya sebelum terjadi perang antara member tertua dan termuda BLACKPINK itu.

"Oh ya, aku lupa," Lisa menepuk dahinya sendiri. Buru-buru Lisa mengikat tali sepatunya menghiraukan tatapan semua orang yang tertuju padanya.

"Kau ingin pergi kemana, lice?" Jin bertanya.

"Menemui Ten oppa."

"Ten NCT?" Tanya Jin lagi yang hanya dibalas Lisa dengan anggukan kepala.

"Kau berkencan dengannya?"

Lisa mendongakkan kepalanya, menatap jin bingung. "Ne, aku berkencan dengannya, aku juga berkencan dengan Jiyoung oppa, Mino oppa, Bobby oppa, Jinan oppa, Bambam, Hanbin oppa, dan lain-lain," Lisa berucap panjang dengan memasang gestur menghitung dengan jari-jemarinya, lalu menatap Jin dengan senyum manisnya seolah mengatakan pada pria itu bahwa ia bangga memiliki banyak kekasih.

"Woww, kau berkencan dengan mereka semua?" Jisoo, Jennie, Rose, kompak menepuk kening mereka, mulai jengah dengan Jin yang terlalu polos hampir bodoh. Wajah tampannya menyembunyikan sifat aslinya.

"Tentu saja. Oppa mau? Aku bisa memberikan salah satu dari mereka untuk oppa."

"Kau gila? Aku masih normal," Jin memekik tidak terima dengan tawaran yang Lisa ajukan.

"Oh."

Jin membelalakkan matanya mendengar tanggapan Lisa. Hanya oh? Gadis ini luar biasa, pikir Jin kesal.

"Lisa tidak berkencan dengan mereka semua, Sunbae," Rose menjelaskan membuat Jin mengangguk.

"Sudah lice, lebih baik kau berangkat sekarang sebelum kau membuat orang lain menunggu lebih lama lagi," ucap Jennie mengingat Lisa sering kali membuat orang yang ingin di temui nya menunggu.

"Kau berangkat sendiri? Naik apa?" Jin bertanya saat Lisa yang membungkuk pamit pada mereka.

"Ne, aku berangkat sendiri, dan mungkin aku akan naik taksi."

"Kenapa naik taksi? Kau bisa pergi dengan Jungkook."

"Eh, tidak usah oppa, aku bisa berangkat sendiri," jawab Lisa menatap Jungkook yang berada di belakang Jin dengan canggung. Keempat member BLACKPINK baru menyadari bahwa Jin tidak sendiri disana, tidak jauh di belakang Jin, sang maknae Bangtan berdiri memperhatikan mereka.

"Tidak apa. Aku rasa Jungkook akan bosan menungguku disini. Iyakan Kook?" Jin menatap Jungkook dengan mengedipkan sebelah matanya, membuat Jungkook secara refleks mengangguk, belum benar-benar bisa mencerna apa yang Jin ucapkan.

Jin menyenggol lengan Jungkook, mengkode Jungkook lewat tatapan matanya dan juga bibirnya yang bergerak mengucapkan sesuatu tanpa suara. menyadarkan Jungkook dari rasa bingung nya. "Ne, aku juga ingin mencari sesuatu nanti," ucap Jungkook menangkap kode yang Jin berikan.

"Ah begitu," Lisa mengangguk mengerti, lalu mengajak Jungkook untuk berangkat setelah berpamitan pada ketiga eonnienya juga Jin yang sudah tersenyum puas.

Jungkook dan Lisa berjalan beriringan dengan canggung menuju tempat dimana mobil Jungkook terparkir. Sebenarnya Jungkook ingin mengajak Lisa bicara, tapi pria itu terlalu bingung dengan apa yang ingin mereka bicarakan. Sedangkan Lisa, gadis itu juga merasa sedikit canggung, mungkin karena sudah lama mereka tidak bertemu dan saling kontak, padahal mereka sempat akrab dan bertukar nomor ponsel dulu.

Bahkan saat Jungkook membukakan pintu mobilnya untuk Lisa pun, Lisa hanya mengucapkan terima kasih yang dibalas senyuman olah Jungkook. Keduanya sama-sama bingung bagaimana cara mencairkan suasana canggung yang tengah melanda. Padahal biasanya Lisa selalu dengan mudah mencairkan suasana, tiba-tiba sosok itu hilang entah kemana dari diri Lisa.

"Eum, canggung eoh?" Jungkook menatap Lisa sekilas dengan senyum tipisnya. Sementara Lisa hanya tersenyum dan mengangguk. "Ini kita akan kemana?"

"Cafe yang ada didekat SM, kau tau kan?"

"Ne, aku beberapa kali datang ksana."

Lagi, Jungkook seolah kehabisan kata untuk mengajak Lisa berbincang. Banyak yang ingin Jungkook tanyakan, tapi semua pertanyaan itu hilang tertelan rasa gugupnya.

"Emm lice?" Panggil Jungkook ragu.

"Ne?"

"K-kau benar-benar adik sepupu Suga hyung?"

"Ne, kau baru tahu?" Jungkook mengangguk menjawab pertanyaan Lisa, ada rasa bahagia di dadanya saat ini. "Kupikir Yoongi oppa sudah memberi tahu kalian semua."

"Emm apa apa kau punya kekasih?" Jungkook merutuki dirinya sendiri. Bagaimana ia bisa menanyakan hal itu sekarang, keluhnya dalam hati. Tapi melihat Lisa menggeleng kembali membuat Jungkook tersenyum.

Hening lagi, hanya ada suara deru mobil yang terdengar sampai mereka berhenti di tempat tujuan Lisa. Keduanya turun dan berjalan beriringan setelah menggunakan alat penyamaran mereka. Baru membuka pintu cafe, dapat mereka lihat seorang pria duduk di pojok kafe. Beruntung karena hari ini kafe tengah sepi pengunjung, hanya ada dua orang pria berjas yang terlihat tidak peduli pada sekitar nya, dan juga satu penjaga kasir yang sibuk dengan buku bacaannya.

Ten melambaikan tangannya saat mendengar pintu terbuka dan terlihat Lisa disana. tapi Ten mengernyit bingung mengetahui Lisa benar-benar tidak sendiri, melainkan dengan seorang pria yang sepertinya juga seorang idol seperti mereka. Lisa sempat mengiriminya pesan singkat bahwa dia akan datang bersama seseorang. Dan Ten pikir Lisa akan datang dengan salah satu eonnienya.

Ten membungkuk menyapa pria di sebelah Lisa sebelum memeluk Lisa. "Siapa dia?" Bisik Ten sembari masih memeluk Lisa, pria itu merasa sangat penasaran.

Lisa melepaskan pelukannya dengan Ten dan menatap Jungkook serta Ten bergantian. "Phi, kenalkan dia Jungkook maknae BTS. Dan kook, ini phi Ten, sahabat Thailand ku," Ten dan Jungkook saling menjabat tangan dan tersenyum ramah. Setelah itu ketiganya duduk, berbincang tentang banyak hal, sebenarnya hanya Ten dan Lisa karena Jungkook akan bergabung disaat-saat ada yang bertanya padanya, atau tentang hal-hal yang bersangkutan dengan nya dan grupnya.

Tidak lama seorang pelayan datang menghampiri meja mereka dengan nampan yang berisi tiga gelas minuman. Ten sudah memesan sebelum Lisa datang tadi karena Lisa yang meminta nya untuk memesankan nya sekalian. "Maaf kalau kau tidak suka dengan apa yang kupesan, Jungkook-ssi."

"Aku suka, terima kasih," balas Jungkook sopan.

"Jadi dimana oleh-oleh untukku, oppa?" tanya Lisa setelah menyeruput kopi kesukaan nya, Ten selalu tahu apa yang menjadi kesukaan nya.

Ten menyentil kening Lisa gemas, membuat Lisa mengerucutkan bibirnya dan menatap tajam pada Ten. "Kau hanya memikirkan oleh-oleh. Seharusnya kau bertanya dulu padaku, bagaimana kabarmu oppa, apa perjalananmu menyenangkan, atau apalah," Ten mendengus saat Lisa hanya tersenyum lebar tanpa dosa, meski begitu Ten tetap mengambil sebuah paper bag yang sedari tadi ia letakkan dibawah mejanya. Dan menyodorkan nya pada Lisa yang langsung disambut penuh semangat oleh gadis itu.

"Gomawo oppa, saranghae," Ten hanya geleng-geleng kepala, berbeda dengan Jungkook yang terlihat terkejut mendengar apa yang Lisa ucapkan, dan Ten menyadari nya.

"Dia sudah biasa seperti itu, Jungkook-ssi. Dia gadis yang tidak peka, jadi kau harus berusaha keras untuk mendapatkan nya," Jungkook lagi-lagi dibuat mendengar ucapan Ten, dan Lisa langsung memukul lengan Ten.

"Aku peka," sangkal Lisa kesal.

"Kau? Peka?" Tanya Ten mengejek, dan Lisa mengangguk membuat Ten tertawa. "Kau bahkan tidak sadar kalau Sehun Hyung dan Taeyong menyukaimu.  Bahkan beberapa pria disekitarnya ada yang menyukaimu. Dan kau menyebut dirimu peka haha?"

"Aku tahu mereka menyukaiku, tidak mungkin mereka mau berteman denganku kalau mereka tidak menyukaiku," Ten serasa ingin melihat isi kepala dan hati Lisa, kenapa ada gadis setidak peka Lisa, pikirnya.

"Kau benar-benar," Ten kehabisan kata-kata untuk mengomentari Lisa. Sejujurnya Ten juga pernah menjadi korban ketidak pekaan Lisa. Ten pernah menyukai Lisa bukan sebagai seorang sahabat ataupun kakak laki-laki, Ten menyukai Lisa sebagai seorang laki-laki yang tertarik pada perempuan. Tapi itu dulu, sekarang perasaan itu perlahan berubah seperti seharusnya, perasaan sayang seorang sahabat sekaligus kakak.

"Sudahlah, aku ingin membuka oleh-oleh ku," Lisa membuka paper bag yang berada di tangannya, matanya berbinar dengan senyuman lebar melihat isi paper bag itu. Lisa mengeluarkan sebuah kamera yang sudah lama menjadi incarannya. Gadis itu memekik senang dan bangkit dari duduknya memeluk Ten.

"Kau yang terbaik oppa, kau selalu tahu apa yang kusukai."

"Karena kau menyukai oleh-oleh yang kuberikan, kau bisa membayarkan kopi ini," Ten tahu Lisa sangat senang sekarang, jadi Ten memanfaatkan momen bahagia Lisa untuk mentraktir nya. Dan sesuai perkiraan, Lisa mengangguk dengan matanya yang masih fokus memandangi kamera barunya.

Sekarang Ten dan Jungkook lah yang berbicang karena Lisa masih sibuk mengamati kameranya, gadis itu tidak memperdulikan sekitar lagi. Ten sempat mendengus kesal, tapi juga tidak mau mengganggu acara kagum Lisa. Ketiganya memutuskan untuk pulang setelah beberapa jam berbincang. Mereka keluar dari kafe bersama dan berpisah di tempat parkir. Ten berjalan kembali ke agensi, sementara Lisa dan Jungkook masuk ke mobil.

"Kau suka fotografi?" Jungkook bertanya setelah beberapa menit terjadi keheningan didalam mobil.

"Ne, sangat suka, aku juga mengoleksi beberapa kamera," Lisa menjawab dengan antusias, dan Jungkook bersyukur karena akhirnya dia bisa berbincang hal yang menyenangkan dengan Lisa.

"Aku juga punya beberapa kamera, bagaimana kalau kita pergi hunting foto bersama? Aku punya beberapa tempat yang tepat untuk mengambil gambar," ajak Jungkook berharap Lisa menerima nya. Jungkook mengingat perkataan Suga Hyungnya kalau ia harus bergerak cepat untuk mendapatkan Lisa karena saingannya tidak sedikit. Bahkan Hyung nya itu sempat menyebutkan beberapa pria yang kemungkinan bisa mendapatkan hati Lisa. Sepertinya Yoongi ingin memanasi Jungkook agar segera mendekati Lisa.

"Ide bagus, kau bisa menghubungiku nanti, kita sesuaikan waktunya," Jungkook tersenyum senang mendengar ucapan Lisa. Jika saja ia tidak sedang menyetir dan bersama Lisa, mungkin ia sudah berseru senang dan melompat-lompat. Bagaimanapun, Jungkook harus menjaga image nya didepan gadis pujaannya.

"Lusa jadwalku kosong, bagaimana denganmu?" Tanya Jungkook setelah melihat ponselnya sekilas untuk melihat jadwalnya.

"Sepertinya kosong, kita pergi lusa?"

"Baiklah, kita pergi lusa. Aku akan menjemputmu."

"Okay."

Mereka menghentikan perbincangan mereka saat sudah sampai di mall. Jungkook meminta Lisa untuk menemaninya mencari hadiah untuk ibunya. Dan berakhirlah mereka di salah satu mall terbesar Seoul. Suasana mall cukup ramai, dan mereka harus berhati-hati agar terhindar dari paparazi ataupun fans yang bisa saja mengenali mereka.

Keduanya berjalan beriringan memasuki mall. Berusaha bersikap santai agar tidak terlalu mencolok. Mereka berdua memasuki salah satu toko yang menjual  berbagai jenis tas. Jungkook meminta bantuan Lisa untuk memilihkannya. Menurut Jungkook Lisa pasti bisa mencarikan tas yang sesuai untuk ibunya. Sementara Lisa berkeliling mencari tas yang kira-kira cocok untuk ibu Jungkook, Jungkook keluar dan mendatangi salah satu stan yang menjual ice cream. Jungkook membeli dua cup ice cream dengan rasa vanila. Jungkook lupa menanyakan rasa kesukaan Lisa tadi.

Setelah menerima ice cream pesanannya dan membayarnya, Jungkook kembali ke tempat dimana ia meninggalkan Lisa tadi. Dan bisa dilihatnya Lisa yang seperti tengah kebingungan dan mengedarkan pandangannya. mungkin Lisa mencari nya, pikir Jungkook.

"Kau dari mana?" Lisa segera menghampiri Jungkook yang menatapnya dengan tersenyum.

"Membeli ice cream," Lisa menerima ice cream disodorkan Jungkook, mengucapkan terima kasih yang hanya dibalas anggukan. "Aku tadi lupa menanyakan rasa kesukaanmu, kalau kau tidak suka aku bisa membelikannya yang baru?" Tawar Jungkook, tapi Lisa menggeleng dan bilang bahwa rasa vanila adalah favoritnya, hal itu tak ayal membuat Jungkook luar biasa senang. Menurut Jungkook ini awal yang bagus.

"Kau sudah mendapatkan nya?" Lisa mengangkat sebuah tas di tangannya mendengar pertanyaan Jungkook. Menunjukkan tas pilihannya pada Jungkook.

"Bagaimana?" Jungkook tersenyum dan mengangkat jempolnya, menyukai pilihan Lisa untuk ibunya. "Kita pulang sekarang?" Tanya Lisa lagi, gadis itu merasa lelah sekarang.

"Tidak mau makan dulu?" Tawar Jungkook.

"Aku lelah, tapi kalau kau ingin makan dulu, aku bisa menemanimu."

"Aku tidak lapar, aku hanya menawarimu. Kalau begitu kita pulang saja setelah ini," Lisa mengangguk menyetujui Jungkook.

Kedua maknae itu berjalan ke kasir dan membayar tas yang mereka pilih. Setelah itu keduanya kembali ke mobil dan menjalankannya menuju dorm BLACKPINK.

Setelah sampai di dorm, Lisa menekan password dorm BLACKPINK dan mengajak Jungkook untuk masuk. Bisa mereka lihat Jennie dan Rose yang menonton televisi di ruang tengah. Serta Jin dan Jisoo yang sibuk di dapur. Mungkin kedua orang itu tengah memasak.

"Kalian berdua sudah pulang? Kami sudah memasak, bisa kau panggil Jennie dan Rose untuk makan bersama?" Tanya dan pinta Jisoo saat Lisa masuk ke dapur untuk mengambil minuman dingin di kulkas.

"Ne."

Sore itu keempat member BLACKPINK dan kedua member bangtan menghabiskan waktu bersama di dorm BLACKPINK setelah makan. Mereka saling melemparkan candaan dan tertawa hingga malam sudah cukup larut. Jin dan Jungkook memutuskan untuk kembali ke dorm mereka.

Selama di perjalanan menuju dorm Bangtan, Jungkook menceritakan apa saja yang ia lakukan dan bicarakan pada Lisa dengan sangat antusias. Sesekali Jin tertawa dan mengejek maknae nya yang sedang sangat berbunga-bunga. Bahkan Jungkook dengan bangganya bilang bahwa ia akan pergi dengan Lisa lusa.

Malam ini mereka berdua akan mimpi indah setelah menghabiskan waktu dengan sang pujaan hati. Jin menyukai Jisoo, tapi masih ragu untuk menyatakan perasaannya, begitu juga dengan Jungkook.




























Hhhh akhirnya bisa up juga..
Maaf ya udah buat kalian nungguin.
Semoga rindu kalian sama cerita ini terobati..
Maaf juga kalau nggak sesuai 🙏

Jangan lupa vote dan komentarnya readers😊

See you next chapter 😘

Continue Reading

You'll Also Like

322K 35K 71
⚠️BXB, MISGENDERING, MPREG⚠️ Kisah tentang Jungkook yang berteleportasi ke zaman Dinasti Versailles. Bagaimana kisahnya? Baca saja. Taekook : Top Tae...
1.7M 65.1K 96
Highrank 🥇 #1 Literasi (24 November 2023) #1 Literasi (30 Januari 2024) #3 Artis (31 Januari 2024) #1 Literasi (14 Februari 2024) #3 Artis (14 Fe...
551K 56.5K 28
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 21+ ‼️ Apa jadinya jika si berandal Jasper Ryker yang dijuluki sebagai raja jalanan, tiap malam selalu ugal-ugalan dan babak...
AZURA By Semesta

Fanfiction

212K 10.2K 22
Menceritakan sebuah dua keluarga besar yang berkuasa dan bersatu yang dimana leluhur keluarga tersebut selalu mendapatkan anak laki-laki tanpa mendap...