Helena saat ini tengah berada dikamar Nathan,entah mengapa dirinya sangat ingin Nathan memeluknya.
Dia rindu dengan Nathan bahkan sangat rindu.
Helena berjalan menuju toilet untuk mencuci mukanya.
Didalam toilet Helena sedang menatap dirinya dipantulan cermin,dia sedang membayangkan jika perutnya sudah besar pasti dirinya akan sulit melakukan aktivitas.
Cukup lama Helena didalam toilet diapun keluar dari toilet.
Dia menghampiri Nathan dan duduk di sampingnya.
Helena menatap Nathan lekat.
Tiba-tiba saja Helena melihat kelopak mata Nathan bergerak,untuk memastikannya diapun sedikit mendekatkan wajahny.
"Ssshhh..ouch.." Ringis Nathan.
Helena masih tidak percaya jika suaminya ini telah sadar.
"Nat-Nathan" Panggil Helena gugup.
Nathan yang masih menyesuaikan penglihatanny langsung tersadar saat ada seseorang yang memanggilny.
Nathan pun menoleh betapa terkejutnya dia saat mengetahui wanita yang selama ini dia cari-cari ada dihadapannya.
"Apakau benar-benar Helenaku?" Tanya Nathan.
"Apa aku hanya sedang bermimpi,jika ini mimpi aku mohon jangan bangunkan aku" Lanjut Nathan.
"Ya,,aku Helenamu Nathan dan saat ini kau sedang tidak bermimpi kau berada dialam nyata dan disinilah aku bersamamu" Jawab Helena dengan mata berkaca-kaca.
Nathan berusaha bangun dari tidurnya namun nihil.
"Mengapa dengan kakiku,aku tidak bisa menggerakkannya" Tanya Nathan panik.
Helena pun memeluk Nathan.
"Untuk sementara waktu ini kau tidak bisa berjalan tetapi jika kau melakukan terapi dengan rutin kau akan bisa berjalan kembali dalam kurun waktu yang cepat" Jelas Helena.
Tiba-tiba saja Helena merasakan tubuh Nathan bergetar,diapun sedikit melonggarkan pelukannya.
Betapa terkejutny Helena saat melihat seorang Nathan yang terlihat sangat arogan,dingin dan kejam mengeluarkan air matanya.
"Hey,,mengapa kau menangis,kau tidak akan lumpuh selamanya hanya sementara waktu saja" Ucap Helena berusaha meyakinkan Nathan.
"Mungkin ini adalah balasan dari Tuhan karena selama ini aku telah menyakiti seorang istri berhati malaikat sepertimu,aku memang pantas menerima ini" Ucap Nathan.
Helena terpaku mendengar ucapan Nathan,dia tidak menyangka jika Nathan akan serapuh ini.
"Aku mohon maafkan aku Helena,entah berapa banyak luka yang telah kutorehkan dihatimu" Ucap Nathan sambil berusaha untuk bangkit.
Helena masih diam tidak berucap apapun.
Nathan kesal karena dirinya tidak juga bisa bangun dari tidurnya.
"Aku hanya pria tidak berguna,lihat Aku Helena!,untuk bangkit saja aku tidak bisa" Ucap Nathan.
Nathan masih tidak menyerah untuk bangkit namun pada percobaan terakhir dia terjatuh.
Helena langsung menghampiri Nathan.
"Mengapa kau sangat keras kepala sekali,jika kau tidak terus-menerus bangkit kau tidak akan terjatuh seperti ini" Ucap Helena.
Nathan terdiam mendengar ucapan Helena.
Helena pun membantu Nathan dan menidurkanny diranjang.
"Listen,,kau akan mulai terapi setelah dirimu mulai membaik.." Ucap Helena.
"Tidak,,, aku ingin mulai terapi besok,aku ingin secepatnya bisa berjalan kembali" Jawab Nathan.
"Jika itu maumu aku akan memberitahu dad.." Ucap Helena.
"OMG,,aku belum memberi tahu kepada mereka jika dirimu sudah sadar" Ucap Helena kemudian bangkit dari duduknya.
Namun pada saat dia berbalik tangan dicekal oleh Nathan.
"Maafkan aku,aku sangat mencintaimu.." ucap Nathan.
"Aku juga mencintaimu" Jawab Helena pelan dan langsung meninggalkan kamar Nathan.
Nathan masih tidak percaya dengan jawaban Helena, ternyata dirinya selama ini telah menyia-nyiakan istrinya yang berhati seperti malaikat.
~~®~~
Helena berjalan mencari Ny.Zena dan juga Tuan Gio.
"Mom..dad..,maaf mengganggu kalian,Helena ingin memberitahu jika Nathan telah sadar dad.. mom.." Ucap Helena.
Mereka bertiga pun langsung menuju kamar Nathan.
"Sayangnya mommy.." Ucap Ny.Zena sambil memeluk tubuh Nathan.
"Mom..kau ini apa-apaan sih mom,disini ada istriku mom,aku sudah besar jangan seperti itu aku malu" Ucap Nathan.
" Kau memang sudah besar tapi selalu kecil Dimata mommy" Jawab Ny.Zena.
Sedangkan kedua orang yang menatapnya hanya bisa tersenyum melihat kelakuan ibu dan anak itu.
"Nathan..Daddy ingin berbicara empat mata denganmu!" Ucap Tuan Gio.
Tanpa disuruh, Nyonya Zena dan Helena pun meninggalkan kamar Nathan.
Dan saat ini hanyalah tinggal Nathan dan ayahnyalah didalam kamar.
"Nak,dad ingin memberitahukan sesuatu, sebelum itu maafkan dad"Ucap Tuan Gio.
"Daddy tahu dari Anxel jika kau selama ini mencari-cari istrimu dan penyebab kecelakaan itu adalah karena kau ingin mencari istrimu sendiri dalam keadaan kau yang tidak sehat" lanjutny.
"Dan selama ini istrimu ada bersama dad,Daddy bertemu Helena pertama kali pada saat Daddy menabrakny,dad pun menyuruh tangan kanan Dad untuk mencari tahu tentang wanita yang dad tabrak itu,dan betapa terkejutnya Dad jika dia adalah menantu dad,Dad pun tahu jika dia memutuskan untuk pergi darimu karena kalian telah kehilangan anak kalian" Lanjutny.
"Dad yang kesal pun memutuskan untuk menghukummu dengan cara membawa Helena bersama Dad dan Mommy" Lanjut Tuan Gio.
"Tidak Masalah dad,aku juga pantas menerimanya" Ucap Nathan dengan nada pasrahnya.
" Ada kabar gembira yang ingin dad beritahu,Saat ini istrimu tengah hamil,kali ini kau harus menjagany kalian tidak boleh sampai kehilangannya lagi apalagi jika itu diakibatkan oleh dirimu,Dad akan langsung membawa Helena pergi dari kehidupanmu untuk selamany" Ancam Tuan Gio.
"Nathan berjanji dad,Nathan akan selalu menjaga Helena dan akan membuatnya bahagia" Ucap Nathan.
Didalam hatinya Nathan mengucapkan syukur kepada Tuhan.
SKIPP..
Malam harinya sebelum tidur Helena ingin mengecek Nathan, ternyata pria itu belum tertidur,Helena tidak tidur dengan Nathan karena masih banyak selang-selang yang melekat ditubuh Nathan.
"Sayang kemarilah.." Panggil Nathan kepada Helena yang berdiri di ambang pintu.
Helena pun berjalan mendekati Nathan lalu duduk.
"Mengapa kau tidak tidur disini, apakau masih belum memaafkanku sehingga kau tidak mau tidur satu ranjang dengan pria brengsek ini" Ucap Nathan.
"Bukan seperti itu,tanganmu masih diinfus kau juga masih menggunakan alat bantu pernapasan,aku takut pada saat aku tidur disampingmu nanti akan mengenai selang infusmu" Jelas Helena.
" Ok baiklah,aku terima alasanmu,Apakau tidak ingin mengungkapkan sesuatu kepadaku sayang?" Tanya Nathan.
Helena menjawabnya dengan gelengan kepala.
"Baiklah,jika seperti itu maka akulah yang akan berbicara" Ucap Nathan.
"Sayang..mengapa kau tidak memberitahu ku jika kau tengah hamil,apakau memang masih belum menerima ku sepenuhnya,jika seperti itu aku akan menerimanya karena aku tau luka yang aku berikan kepadamu tidaklah sedikit dan itu memang sulit jika hanya dengan kata maaf" Lanjut Nathan.
" Aku hanya belum siap saja jika harus kehilangannya kembali" Jawab Helena kemudian meninggalkan kamar Nathan.
DON'T FORGET TO VOTE AND COMENT
Follow Aku Ya
Readers
@Meeli_a
IG : @riska_ftrmla