Meet Again ; Ketika Kisah Bel...

Door kinantiii26

4.2K 1K 16

[COMPLETED] "Ayla gue itu perhatian engga kayak lo yang cuek, Ayla gue itu orang nya sabar engga kayak lo yan... Meer

Prolog
Sekolah
Tawaran Pertemanan
Nayla, Namanya
Teman?
Nayla bukan Ayla
Sudah Biasa
Insiden UKS
Boomerang?
Di Bonceng
Gue bukan Ayla!
Seperti Hilang Arah
Nayla Nacaella Putri
Kenyataan
Masih Sama
Sakit
Bukan Siapa-Siapa
Masalah
Bakso Mercon
Deska Naekafa Erland
Sahabat
Sebelum Aku Pergi?
Awal atau Akhir?
Mundur?
Cerita Masa Lalu
Apa yang Terjadi?
Mantan, I Love You
Peduli
Ikat Pinggang
Kembali Menjauh
Kecewa
Ikatan Batin
Pergi
Harapan Tahun Lalu
Sedikit Layu
Menata Hati
Sebuah Harapan?
Hikmah
Perihal Waktu
Meet Again (Versi Nayla)
Dear, Mantan Pacar
Meet Again (Versi Langit)
Epilog
[Extra Part]

Akhir Penantian?

84 20 0
Door kinantiii26

"Perasaan tidak selucu itu,
untuk kamu jadikan bahan candaan"

~Faeza Langit Dermantara~
***

Saat ini, Nayla tengah berada dikamar tidur rumahnya, setelah dari taman dia memutuskan untuk berdiam diri di kamar tidurnya ini. Nayla menatap nanar bingkai foto yang hanya terdapat foto dirinya dengan sang Papa.


Nayla iri pada teman nya yang memiliki keluarga lengkap bahkan sangat harmonis sedangkan Nayla saja tidak tau dimana keluarganya berada, Nayla hanya menumpang disini dan dia sadar akan hal itu. Jika nanti Nayla sudah punya uang, Nayla janji akan mengembalikan semua uang yang pernah diberi oleh Papanya.

Ngomongin soal Mama, Nayla pernah bahkan sering berharap jika suatu hari nanti Nayla bisa dekat dengan sang Mama, membuat kue bareng, memasak didapur dan berbelanja di mall seperti kebanyakan temannya yang sering jalan dengan ibu mereka. Tapi melihat kondisi nya yang jauh bahkan tidak pernah terlintas dibenaknya, dia jadi ragu akan keinginannya.

Karena kali ini, Nayla hanya akan berdoa agar dipertemukan dengan keluarga nya yang sebenarnya. Nayla ingin tau bagaimana wajah mama papa kandungnya, Nayla juga ingin tau bagaimana rasanya dekat dengan kedua orang tuanya karena sampai saat ini dia tidak tau bagaimana rasanya. Nayla juga penasaran apakah dia anak tunggal atau punya saudara? Pasti akan lebih menyenangkan jika memiliki orang terdekat selain Kaka. Dan satu hal yang juga ingin Nayla ketahui, bagaimana dia bisa berpisah dengan keluarganya.

Tidak mau terlalu berharap, Nayla pun memutuskan pemikiran pemikiran aneh nya. Lalu beralih ke hp nya, membuka akun instagram nya. Walau followers nya tidak banyak hanya mungkin kurang lebih 1000 pengikut, namun Nayla tetap senang setidaknya ada yang mau mengikuti akun media sosialnya.

Nayla terus membaca sambil men-scroll layar hp nya. Terkadang dia tertawa dengan sendirinya melihat postingan artis, youtuber bahkan komedian terkenal. Nayla juga gemar membaca meme, menurutnya beberapa meme dibuat untuk menghiburnya karena terbukti mampu membuatnya tertawa walau sedikit.

Mengingat percakapannya dengan Kaka tadi siang, Nayla pun langsung mencari akun Instagram nya Langit. Untuk sekedar melihat lihat. Namun banyak yang bilang kalau sudah jadi mantan, stalker-nya lebih handal daripada stalker profesional. Iya, mantan.

Hatinya memang sedikit tercubit melihat beberapa postingan Langit. Hanya satu memang yang memposting foto perempuan. Namun beberapa dari unggahannya juga memposting kata kata yang membuat Nayla sedikit tersentuh seperti kalimat ini,

'If I say, I love you, bisa kah kamu kembali kepelukan ku saat ini juga?'

Ada juga yang tertulis seperti ini,

'Aku sadar, perasaan tidak selucu itu untuk dijadikan bahan candaan.'

Nayla membacanya bahkan dia sampai ingin menangis, apa Langit akhirnya tersadar dari kesalahan yang dia mulai? Nayla lalu membaca postingan paling bawah milik Langit. Nayla sangat berhati hati karena tidak mau sampai terpencet gambar hati putih yang ada dibawah postingannya, karena jika itu sampai terjadi, maka Langit pasti akan langsung tau jika dia men-stalk akun media sosialnya Langit.

Jika suatu hari kamu baca,

Ketidakhadiran dirimu di hidupku ternyata berpengaruh besar.

Nayla mencoba menyakinkan diri jika unggahan Langit tidak ditujukan untuk dirinya. Meski sedikit terbawa perasaan, namun Nayla langsung mengenyahkan perasaan itu. Yang Nayla tau saat ini hanya lah, Langit sudah memiliki seseorang dihidupnya.

***

Taman, saat ini Nayla tengah berada di taman yang berada dirumahnya. Dia duduk diayunan sambil menikmati angin sepoi-sepoi. Sambil terus melamun, memikirkan sampai kapan dia harus seperti ini. Dia lelah jujur saja, terus terusan menjadi orang lain dalam kehidupannya kini. Dia lelah hidup seperti ini terus terusan, seperti tidak ada kemajuan yang berarti di tahun ini.

Nayla memandang sendu bunga mawar yang masih belum gugur kelopaknya. Nayla sendiri juga bingung mengapa dirinya bisa setidak suka itu kepada bunga mawar. Cantik memang, terlihat indah. Tapi Nayla tetap tidak suka.

Ting!

+62 8821 xxxx xxx
Bisa bertemu dicafe's lovers ?

Faeza Langit D.

Mengapa Langit ingin mengajak nya bertemu? Batin Nayla mulai menerka, namun yang lebih mencurigakan, Langit dapat nomor wa nya dari siapa? Perasaan ia tidak pernah membagi nomornya dengan orang asing, Langit memang bukan orang asing tapi Langit hanyalah bagian dari masalalu yang seharusnya memang tidak ada lagi dikehidupannya.

Jam berapa?

Nayla membalas pesan dari Langit yang tak lain adalah mantan pacarnya. Nayla bingung, apakah dia harus bahagia atau malah sedih? Bahagia karena pernah menjalin hubungan dengan orang yang dicintainya atau malah sedih karena pernah menjalin hubungan dengan laki-laki seperti Langit?

Selama ini Nayla terus saja berujar bahwa dirinya pasti khilaf dulu karena pernah mempunyai rasa sekaligus menjalin hubungan dengan Langit. Namun dirinya tidak pernah bisa membohongi dirinya sendiri lama-lama, karena sejujurnya sampai saat ini rasa itu masih tersisa, masih ada tempat dihatinya untuk laki laki bernama Faeza Langit Dermantara itu.

Nayla beranjak menuju kamarnya untuk bersiap siap, Langit berkata bahwa mereka akan bertemu pada pukul 5 sore, dan kini masih jam 16.30, yang artinya 30 menit lagi. Nayla memilih untuk mandi terlebih dahulu, dia memilih baju putih polos yang dipadukan dengan kardigan panjang bermotif kotak kotak berwarna merah.

Ditatapnya dari pantulan cermin. Dia tidak akan merias diri dengan polesan bedak tebal, atau menggunakan lensa maupun blus on. Dia hanya merapikan tatanan rambutnya yang panjangnya kira kira sepunggung. Nayla selalu berprinsip bahwa sampai saat nya belum tiba, dia tidak akan mau merias diri. Lagipula ini hanya untuk bertemu dengan Langit, tidak perlu dandan cantik kan? Hanya untuk menarik perhatian? Karena Nayla tidak suka.

Cafe's Lovers agak sedikit jauh dari rumahnya jadi ia putuskan untuk menggunakan sepeda motor. Nayla terus saja memaksa otaknya untuk berpikiran bahwasannya dia tidak akan termakan omongan Langit lagi. Meski hati nya menginginkan Langit, namun akal sehat nya masih saja mengulas bayangan seram masa lalu.

Nayla langsung duduk disalah satu tempat yang kosong, sambil menunggu kedatangan Langit, Nayla memutuskan untuk memesan es susu coklat. Lucu memang, ini kan cafe namun Nayla malah memesan es susu coklat.

"Nay?" Setelah kurang lebih 15 menitan menunggu, akhirnya yang ditunggu datang juga. Nayla menoleh kebelakang namun fokusnya bukan kearah Langit, tapi kearah wanita paruh baya bersama seorang laki-laki yang juga paruh baya yang datang bersama Langit.

"Eh" Nayla menggeleng pelan, menyadarkan diri dari lamunan lalu menyuruh kedua orang tua itu untuk duduk.

"Nay" Nayla menatap Langit dengan tatapan biasanya, tidak ada lagi senyum yang terbit setelah kejadian kemarin di taman belakang sekolah.

"Kenalin ini tante Aella sama Om Ditra" Nayla mengangguk mengerti lalu menatap kedua orang tua itu dengan dalam. Tatapan tajam nya langsung luntur seketika saat menatap kedua netra tante Aella. Entah mengapa tatapan nya berubah jadi sendu, seperti ada sebuah rasa yang hilang.

"Bunda" gumam Nayla yang masih bisa didengar oleh ketiganya. Wanita paruh baya itu langsung mendekap Nayla kedalam pelukannya. Terasa sekali jika tante Aella tengah menangis dipelukan Nayla karena getaran hebat yang dirasakan Nayla serta pundaknya terasa basah.

"Tante" lirih Nayla.

"Eh, maaf" benar saja setelah mendengar panggilan Nayla, tante Aella langsung saja melepas pelukannya.

"Nay, mereka itu orang tua kandung lo"

Deg!

Jantung Nayla berdetak 3 kali lebih cepat dari biasanya. Lidahnya kelu. Kepalanya pusing. Logikanya berhenti sedangkan tubuhnya bergetar hebat. Dia bingung antara harus bahagia atau malah sebaliknya. Tapi ini adalah momen yang selalu Nayla nantikan kedatangannya disetiap detiknya.

Lantas, bagaimana jika ini hanya sebuah angan-angan? Dia takut jika ini hanya lah sebuah prank.

Nayla menggeleng pelan, lalu segera berdiri dari tempatnya duduk untuk beranjak pergi dari cafe ini. Nayla tidak suka dipermainkan apalagi menyangkut kehidupan pribadinya. Sayang, gerakan Nayla kalah cepat dengan gerakan laki laki paruh baya yang langsung mencekal pergelangan tangan Nayla lalu menariknya kepelukan seraya berujar "Ini ayah Nayla"

Nayla menangis dalam hati, dia bingung antara harus percaya atau tidak namun hati kecil nya mengatakan bahwa dia harus percaya. Bukankah ikatan batin anak dan orang tua sangat lah erat?

Om Ditra menguraikan pelukannya lalu menarik Nayla agar duduk lagi ditempatnya semula. Beliau tidak ingin menyianyiakan waktu berharga seperti ini, waktu yang telah ia tunggu lamanya selama bertahun tahun. Kehilangan putri terkecilnya membuat hatinya merasa bersalah, bagaimana pun dia adalah seorang ayah yang seharusnya bisa menjaga putri kecilnya dulu. Dia selalu merasa gagal menjadi seorang ayah.

"Nay. Dengerin dulu penjelasannya" setelah beberapa detik terasa sunyi, Langit pun membuka suara.

"Kamu itu putri kecil kami yang hilang 7 tahun yang lalu sayang. Nama kamu Nayla Putri Nacaella kan? Kami bersyukur sudah kembali dipertemukan dengan kamu. Bagaimana pun kami ini orang tua kandung kamu, dan saya pribadi juga istri saya juga ingin berterimakasih pada nak Langit" mendengar ucapan seorang laki laki paruh baya yang mengeklaimnya sebagai ayah kandung dari dirinya membuat hati Nayla sedikit tersentuh. Ada rasa hangat yang menjalar dihatinya. Namun berbagai keraguan muncul dibenaknya.

"Sama sama om. Nayla juga kan teman saya" balas Langit dengan senyuman yang terbit di bibir nya. Namun ucapan Langit yang terakhir membuat Nayla mendesah kecewa, namun bukan kah Nayla memang hanya sebatas teman dengan Langit dan tidak lebih? Lalu mengapa ada rasa tidak terima mendengar penuturan Langit? Nayla tertawa renyah mengingat baru saja dirinya ingin dianggap lebih dari teman oleh Langit.

Nayla masih diam. Dirinya benar benar berada diambang kebingungan. Tidak ada kah yang ingin menjelaskan secara detail tentang jati dirinya? Mengapa ini terlihat sedikit meragukan?

"Kalau kamu belum percaya, tidak apa apa. Mungkin kamu masih perlu waktu." Nayla mengangguk.

Nayla menatap kedua wajah orang tua yang menyebut diri mereka sebagai orang tua kandungnya. Kegundahan itu belum lenyap sepenuhnya. Jujur saja, pertama melihat nya Nayla merasa bahwa wajah kedua nya terasa tidak asing. Namun yang menjadi permasalahan sekarang hanya lah 'apa mereka punya bukti yang mendukung?'

"Kita bisa tes DNA jika kamu masih belum percaya" Nayla langsung menoleh kearah wanita paruh baya itu. Seakan wanita itu bisa mendengar suara hati Nayla. Apakah dia seorang cenayang?

Lagi lagi, Nayla hanya mengangguk sebagai jawaban. Nayla sendiri sebenarnya ingin tau kronologis bagaimana Langit bisa menemukan kedua orang tuanya secepat ini? Namun ego nya membuat ia mengurungkan niat.

"Ah iya. Bunda juga punya foto masa kecil kamu lho. Kamu ingin lihat?" Pertanyaan itu membuat Nayla sekali lagi menatap nya secara intens. Dia ingin, namun dia juga takut. Takut jika pada akhirnya mereka dinyatakan bukan lah orang tua kandung dari Nayla.

"Ya" setelah beberapa detik berpikir, akhirnya dia mengiyakan. Lagian apa salahnya mencoba membuka diri?

"Kalau gitu, Nayla bisa ikut bunda pulang kerumah?" Mendengar kata wanita itu menyebut dirinya sendiri sebagai bunda Nayla membuat jantung Nayla berdetak cepat. Ada rasa nyaman mendengar akan hal itu.

Apa ini akhir dari penantian Nayla?

Tbc.

***

Purworejo♡

Ga verder met lezen

Dit interesseert je vast

261K 20.7K 100
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
366K 38.4K 35
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ° hanya karangan semata, jangan melibatkan...
54.7K 2.9K 28
TELAH TERBIT || Part Masih Lengkap! Plagiator Harap Menjauh! Pelajari undang-undang hak cipta agar Anda tidak dikenai sanksi. *** "Aku mencintaimu, t...
960K 78.2K 28
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...