ARKANARA (Selesai)

De RaniiShintiaaaa

2.3M 139K 3.6K

#FRINANDA SERIES 2 [SEKUEL OF MARRIED WITH ENEMY] (COVER AND ALL PICT FROM PINTEREST!!) Udah tamat, tapi jang... Mai multe

PROLOG
Satu
Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Depalan
Sembilan
Sepuluh
Sebelas
Dua Belas
Tiga Belas
Empat Belas
Lima Belas
Enam Belas
Tujuh Belas
Delapan Belas
Sembilan Belas
Dua puluh
Dua Puluh Satu
Dua Puluh Dua
Dua Puluh Tiga
Dua Puluh Empat
Dua Puluh Enam
💫 ArkaNara 💫
Dua Puluh Tujuh
Dua Puluh Delapan
Dua Puluh Sembilan
Tiga Puluh
Tiga Puluh Satu
Tiga Puluh Dua
Tiga Puluh Tiga
Tiga Puluh Empat
Tiga Puluh Lima
Tiga Puluh Enam
Tiga Puluh Tujuh
Tiga Puluh Delapan
Tiga Puluh Sembilan
Empat Puluh
Empat Puluh Satu
Empat Puluh Dua
Empat Puluh Tiga
Empat Puluh Empat
Empat Puluh Lima
Empat Puluh Enam
Empat Puluh Tujuh
Empat Puluh Delapan
Empat Puluh Sembilan
Lima Puluh
Lima Puluh Satu
Lima Puluh Dua
Lima Puluh Tiga
Lima Puluh Empat
Lima Puluh Lima
Lima Puluh Enam
Lima Puluh Tujuh
Lima Puluh Delapan
Lima Puluh Sembilan
Enam Puluh
Enam Puluh Satu
Enam Puluh Dua
Enam Puluh Tiga
Spesial 😂
Enam Puluh Empat
Enam Puluh Lima (end)
EPILOG
Extra Part + Promosii
ARKANARA 2
Fanfiction Story'
NEW STORY!!!
NEW STORY!!!

Dua Puluh Lima

30.7K 1.9K 25
De RaniiShintiaaaa


Happy Reading:)


Hari ini adalah hari libur terakhir bagi kelas sepuluh dan sebelas, tapi tidak bagi Arka dan kawan-kawannya karena sesuai niat, mereka akan bolos dan akan berangkat nanti saat UKK.

Siang sudah berganti malam, dan tugas matahari sudah digantikan oleh bulan yang kini bersinar terang serta di didampingi para bintang.

Seperti cerah nya malam, suasana hati seorang gadis ini pun tak kalah cerah karena malam ini dia akan diajak jalan oleh kekasihnya.

Dia, Nara. Gadis itu sudah siap dan sekarang sedang menunggu kedatangan kekasihnya. Siapa lagi jika bukan Arka.

Arka mengatakan kepada Nara bahwa ini adalah first date. Kenapa first date?  Arka mengatakan jawabannya karena ini adalah jalan pertama mereka setelah resmi berpacaran.

Bahkan Nara sendiri pun tidak habis pikir atas pemikiran Arka yang menurutnya luar biasa.

Bahkan menurut Nara, mereka sudah sering jalan berdua, dan menurut Nara pula ini tidak ada romantis-romantisnya karena acara first date yang Arka katakan itu dilaksanakan sekarang yang lebih tepatnya malam jum'at.

Setelah sekitar lima belas menit menunggu, akhirnya Arka datang juga. Arka turun dari mobil dan menghampiri Nara yang tengah duduk di teras rumahnya.

"Lama" rajuk Nara.

"Baru nunggu lima belas menit" kata Arka.

"Ya udah ayo" ajak Nara.

"Pamit sama orang tua lo dulu" kata Arka.

"Gak usah ah, udah diwakilin tadi" kata Nara.

Arka mengangguk, kemudian mereka pun berjalan menuju mobil Arka. Arka langsung masuk kedalam mobil khusus pengemudi sedangkan Nara disampingnya.

Tidak ada acara dibukakan pintu atau ditutupkan, ini nyata bukan novel atau film romantis, dan Arka pun tidak berminat sedikit pun untuk melakulan hal itu. Arka pikir, Nara bukan seorang putri kerajaan yang harus dia layani.

"Ngedate kok malam jum'at" kata Nara saat mobil Arka mulai melaju.

"Biar beda" kata Arka.

"Terus ini mau kemana?" tanya Nara.

"Rahasia" jawab Arka.

"Dih, so rahasia-rahasiaan" ketus Nara.

"Mau seblak" kata Nara tiba-tiba.

"Lo ngidam?" pertanyaan yang keluar dari mulut Arka begitu tidak masuk akal menurut Nara.

"Enak aja ngidam, aku gak hamil" kata Nara.

"Ya kali aja" kata Arka.

"Emang salah orang mau seblak" kata Nara.

"Ngga salah, cuma kata-kata lo yang tiba-tiba membuat pikiran-pikiran negatif gue bermunculan" jelas Arka.

"Nah, berarti kakak udah suudzon duluan" kata Nara.

Arka diam, kemudian dia membelokam stir mobilnya kearah kanan dan memberhentikan nya disana.

"Kok berhenti?" tanya Nara.

"Tadi lo bilang mau seblak" jawab Arka.

"Iya, terus ngapain berhenti disini?" tanya Nara lagi.

Arka memegang kedua pipi Nara, kemudian mengarahkan kepala Nara kearah depan, yang disana tertera plang bertuliskan seblak.

"Tuh" tunjuk Arka.

"Seblak" kata Nara dengan mata berbinar.

"Jangan pedes" kata Arka.

"Ih, orang aku mau yang pedes banget" kata Nara.

"Beli tapi ngga pedes, atau ngga sama sekali?" tanya Arka.

"Level satu" Nara berusaha bernegosiasi.

"Gak" jawab Arka.

"Kak... " rengek Nara.

"Oke" putus Arka.

"Makan disana nya aja yuk" ajak Nara.

Arka mengangguk, kemudian mereka turun dari mobil dan berjalan beriringan menuju kedai seblak yang berada tak jauh didepan mereka.

Arka duduk disalah satu meja lesehan disana, sedangkan Nara bertugas memesan. Setelah memesan Nara menghampiri Arka yang tengah bermain ponsel.

"Kakak serius gak mau?" tanya Nara memastikan lagi.

"Iya" jawab Arka.

Karena memang, saat tadi akan memesan Arka mengatakan bahwa dia tidak mau.

Beberapa menit kemudian, seblak pesanan Nara pun datang. Seblak level satu ditambah dengan ceker dan balungan.

Nara pun dengan hati-hati menyantap seblak tersebut. Tapi saat giliran memakan cekernya, Nara memilih menggunakan tangan yang katanya juga lebih enak dan tidak ribet.

"Kak minum" pinta Nara.

Arka pun dengam sigap membukakan tutup botol air mineral yang tadi Nara beli, kemudian meminumkannya nya kepada Nara karena tangan Nara yang tidak memungkinkan untuk memegang botol tersebut.

Acara makan seblak pun selesai, mereka kembali melanjutkan acara jalan malam jumat mereka. Tujuan selanjutnya ternyata Arka mengajak Nara ke sebuah pasar malam.

"Pasar malam" gumam Nara saat mereka sudah sampai dipasar malam tersebut.

"Ayo turun" ajak Arka.

Nara turun diikuti Arka.

"Kak mau naik itu" tunjuk Nara kepada kora-kora.

"Emang berani?" tanya Arka dengan nada meremehkan.

"Berani lah" jawab Nara dengan yakin.

"Ya udah ayo" ajak Arka.

Mereka pun membeli tiket, kemudian naik ke wahana kora-kora tersebut. Arka sengaja mengajak Nara untuk duduk di ujung.

Kora-kora itu pun mulai berayun, dari pelan ke sedang, dan dari sedang langsung menuju kecepatan penuh membuat Nara menjerit-jerit tidak jelas sambil memeluk lengan Arka.

"Huaaa" teriak Nara.

"Aaaaaaa" teriak nya lagi.

Sekitar lima menit, wahana pun berhenti. Arka dan Nara pun turun dari sana.

"Katanya gak takut, tapi teriak nya udah kaya tarzanwati" cibir Arka sambil merangkul Nara.

"Itu kan refleks" sangkal Nara.

"Gue si oh aja" kata Arka.

"Mau itu" tunjuk Nara kearah tukang aksesoris.

"Apa?" tanya Arka bingung.

Bagaimana tidak bingung, Nara hanya mengatakan ingin itu kearah tukang aksesoris, sedangkan ditukang aksesoris tersebut tersedia berbagai macam aksesoris.

"Ya kesana aja dulu" kata Nara.

Arka hanya menurut ketika tangannya ditarik oleh Nara, sampai disana Nara asik memilih-milih dan Arka hanya mengekor saja.

"Kak liat deh" kata Nara.

"Apa?" tanya Arka.

"Bagus kan?" tanya Nara sambil menunjukan sebuah kalung dengan bandul gambar bulan sabit.

"Lo suka?" tanya Arka.

Nara mengangguk, "Ya udah" kata Arka.

"Ya udah apa?" tanya Nara.

"Beli" kata Arka.

Nara pun bersorak bahagia, kemudian Arka mengambil kalung itu untuk dibayar.

Setelah ditoko aksesoris, Nara meminta Arka untuk membelikannya gulali atau harumanis. Arka dengan sabarnya selalu menuruti apa yang Nara mau.

Dan semua, wahana telah mereka naiki, semua jajanan telah Nara cicipi. Kini mereka memutuskan untuk pulang karena malam semakin larut dan Nara yang mengeluh kepada Arka bahwa dia mengantuk.

.
.
.
.
.
.
.

TBC

15 April 2020
Revisi : 5 Juni 2020

Rani Shintia

Continuă lectura

O să-ți placă și

PUNISHER De Kak Ay

Ficțiune adolescenți

1.3M 115K 44
"Kenapa lo nolongin gue, hm? Kenapa nggak lo biarin gue mati aja? Lo benci 'kan sama gue?" - Irene Meredhita "Karena lo mati pun nggak ada gunanya. G...
4.9M 388K 37
[DIMOHON BUAT READER'S SEBELUM BACA CERITA INI UNTUK TAHU KALAU INI MENCERITAKAN TENTANG TRANSMIGRASI YANG CUKUP KLISE. JADI JIKA ADA KALIMAT YANG SA...
MARSELANA De kiaa

Ficțiune adolescenți

1.7M 62.4K 28
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
1.1M 43.7K 51
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...