CINTA BERTEPUK SEBELAH TANGAN...

بواسطة hryelll_

681K 20.3K 1.5K

"Aku tahu cintamu, cintamu hanya untuk dirinya, dirinya yang telah membuatmu kecewa, tetapi kau tidak pernah... المزيد

Prolog
Cemburu?
Ditolak Pulang Bareng?
Bertatap dengan Rafa
Gilang or Rafa?
Ka Affan?
Balikan?
Ketauan nangis?
Makan malam
Abyan ke rumah?
Main kerumah Abyan
Nara marah?
Pulang bareng Abyan
Ngajar Abyan
Dilukai Nara?
kebongkar dan ketauan suka?
INFORMASI!!!
Gilang nelfon?
Berangkat bareng Gilang
Ketemu Tante Rina+Ka Bella
Rencana makan malam
Rencana gagal?
Dinda marah sama Gilang?
Makan malam spesial
Bianca?
Class meeting
Resmi pacaran?
Pergi bareng Ka Bella
Penasaran
Babak belur
Ketahuan Selingkuh
Depresi
Berubah drastis
Pindah ke Aussie
Pamit
Good bye
Putus?
Konflik 1
Konflik 2
Konflik 3
Konflik 4
Baikan
Bang ikii?
Heboh
Hangout
Byebye.
Yasmin?
Saatnya Nostalgia
Ternyata eh ternyata
Come back?
Aneh
Akhirnya...
Curiga
Kecelakaan
Panik
Not expect
Alhamdulillah
Surprise
Marah..
Back home
Information
Surprise II
Back to School
Happy
Satnight
Pengumuman
Kelulusan
Thank you for the time
Someone
Kejutan plus plus
Beach
Hadiah
Beach II
Pertemuan
Sad
New life
Miss you
Wisuda
Alex?
Kejadian tak terduga
Kenyataan yang pahit
Wisuda II
Rencana
Pesawat jatuh
Menyatakan cinta
Rencana berhasil (The End)
Bonus part
Yu semua
Mau tanya..

Salah paham

3.4K 133 36
بواسطة hryelll_

Senin pagi ini Dinda memilih tidak mengikuti kelas, karena pipinya masih sakit dan tubuhnya pun terasa sedang demam.

"Lo serius ngga mau ke Dokter Din?" tanya Yasmin.

"Engga, dirumah aja cukup ko."

"Gue ngampus dulu ya, nanti balik ngampus gue beliin buah."

"Makasih yaa,"

"Iya, Roti panggangnya jangan lupa dimakan ya."

"Iya Yass,"

Siang ini pukul 02.00 Yasmin datang bersama Alex dan Putra.

Dinda sedang menyenderkan kepalanya ke Senderan tempat tidur. Mereka bertiga menghampiri Dinda. "Sakit apaan lo?" tanya Putra sambil memegang dahi Dinda dengan punggung tangannya.

"Gilaa panas banget." ucap Putra.

"Apa sih lo lebay banget." celetuk Yasmin.

"Bacot aja ni!!" ketus Putra.

"Pipi lo masih sakit Din?" tanya Alex.

"Ya lumayan,"

"Lo mau makan buah apa Din?" tanya Yasmin.

"Lo bawainnya apa aja?"

"Anggur sama Apel."

"Gue mau anggur aja."

"Okey, gue cuci dulu yaa."

"Iya Yass."

"Yas kupasin Apel dongggg" ucap Putra.

"Dih ogah, lo punya tangan kupas aja sendiri."

"Pelit banget najis."

"Bacot lo Put." ketus Yasmin.

"Lex, muka lo masih pada sakit?" tanya Dinda sambil merubah posisinya menjadi duduk.

"Udah ngga kaya kemarin aja sih."

"Sorry ya?"

"Udah ah lupain aja."

"Nih Din anggurnya." ucap Yasmin sambil membawakan buah kepada Dinda.

"Makasih yaa Yass," ucap Dinda sambil melahap satu buah Anggur.

Tokkk tokkk tokkk'

"Siapa itu Yas?" tanya Dinda.

"Biar gue yang buka ya." ucap Yasmin sambil menuju ke arah pintu.

ceklekkk'

"Gilang? Ngapain lo?" ucap Yasmin.

"Gue mau minta maaf sama Dinda."

"Kan gue udah bilang, kalo mau kesini nanti aja tunggu Dindanya udah membaik. Dia aja sekarang lagi demam tuh."

"Dinda sakit? Gue mau ke dalem, ada siapa di dalem?"

"Putra sama Alex. Jangan bikin ulah lagi!!" peringat Yasmin.

"Engga ya ampunn." Gilang dan Yasmin masuk kedalam.

Gilang melihat Dinda sedang tertawa bersama dengan dua teman prianya itu. "Din?" panggil Gilang yang berdiri didepan pintu kamar.

Seketika saat Gilang datang raut wajah Dinda berubah menjadi sedih. "Kenapaa?" tanya Dinda.

"Aku mau ngomong sama kamu,"

"Gue ngga mau ketemu sama lo dulu." ucap Dinda sambil membuang muka.

"Pliss Din!!"

Dinda melihat ke arah Yasmin dan Yasmin menganggukan kepalanya, tanda kalau Dinda harus menyelesaikan permasalahannya dengan Gilang.

"Lex?" panggil Gilang.

"Why?"

"Gue minta maaf ya udah salah sangka sama lo," ucap Gilang.

"Santai ajaa," ucap Alex sambil tersenyum.

"Beneran gapapa kan?"

"Gapapa, santaiii sama gue mah."

"Thank you ya!"

"Iyaa."

Dinda bangun dari tempat tidurnya dan mengajak Gilang ke Balkon untuk membicarakan semuanya.

"Din maafin aku ya?"

"Aku tuh cape sama sikap kamu yang sekarang!" keluh Dinda.

"Kamu cape aku pun juga cape. Kamu jarang ngabarin aku, sekalinya ngabarin itu pun harus aku duluan yang ngabarin kamu. Mana pernah selama kamu disini ngabarin aku duluan? Sekalinya ngabarin pun kamu 2 minggu sekali atau bahkan sebulan sekali."

"Kan udah aku bilang aku sibuk Lang, tuh kan kamu nya aja ngga percayaan gini."

"Aku percaya sama kamu,"

"Ya trus? Kalo kamu percaya kamu ngga bakal nuduh aku selingkuh sama Alex. Kalo kamu masih percaya sama aku kamu ngga akan nyerang Alex kaya kemaren, sampe aku jadi sasarannya. Alex itu udah baik banget sama aku Lang, kalo aku kenapa-kenapa pasti temen cowo yang dateng itu Alex sama Putra, karna aku cuma punya mereka berdua disini yang bisa jagain aku sama Yasmin, Nauzubillah kalo Alex kamu pukulin sampe mati nanti siapa yang jagain aku sama Yasmin lagi, aku tau ada Putra tapi kan rasanya ngga lengkap aja. Mereka bertiga itu udah aku anggep sebagai keluarga aku disini."

"Iya aku minta maaf, aku salah."

"Coba kalo kemaren pas kamu dateng tanya baik-baik ini siapa, pasti ngga bakal kaya gini! Kamu udah buat aku kecewa tau ga! Sangking kamu ngga percayanya sama aku, temen aku sama aku jadi korban. Pliss lah Lang percaya sama aku, jangan buat aku tambah pusing."

"Ya tapi kan---"

"Supaya hubungan bisa langgeng pasangan harus bisa saling mengerti satu sama lain, kamu ngertiin posisi aku, dan aku ngertiin posisi kamu. Sesimpel itu Lang, kamu harus percaya sama aku dan aku percaya sama kamu."

"Ya trus sekarang aku harus apaa?"

"Percaya sama aku!"

"Oke, aku akan terus percaya sama kamu. Tapi sesibuk apapun kamu, kamu harus bisa sebentar aja kabarin aku. Biar aku ngga khawatir-khawatir amat sama kamu."

"Aku ngga janji bisa lakuin itu, tapi kalo aku siang ngga ngabarin kamu brarti itu aku sibuk. Dan aku bakal telfon kamu malamnya."

Gilang memegang pipi Dinda yang kemarin habis di tonjok olehnya. "Maafin aku ya udah buat kamu kaya gini."

"Udah lupain aja, anggap aja kejadian itu ngga pernah terjadi."

"Kamu udah bener-bener maafin aku kan?"

"Mungkin untuk sekarang aku masih belum bisa karna aku kecewa banget sama kamu. Tapi aku bakal coba maafin kamu."

"Maafin aku.."

"Sekarang udah jelas kan Lang semuanya cuma salah paham."

"Iya Din, aku mau pamit pulang.."

"Hati-hati.."

"Kamu cepet sembuh yaa"

"Iya Lang.."

Gilang masuk kedalam untuk berpamitan dengan yang lain.

"Dindanya mana Lang?" tanya Putra.

"Dinda masih di Balkon,"

"Lo mau kemana?" tanya Alex.

"Gue mau pamit pulang."

"Nanti aja kalii," ucap Alex.

"Gue masih ada urusan yang harus diselesaiin Lex."

"Oh gitu,"

"Yass gue balik ya,"

"Balik ke Jerman apa ke Hotel?"

"Hotel lah,"

"Yauda sana huss husss," canda Yasmin.

"Ah rese lo Yas."

"Bodoamat."

"Putt, Lex gue balik yaa.."

"Hati-hati lo Lang," ucap Putra.

"Iyaaa. Btw Lex sorry yaa sekali lagi."

"Gapapa Lang santai ajaa.."

"Thank you ya udah jagain Dinda!!" ucap Gilang.

"Iyaa santai aja sama gue mah haha."

"Lo juga Put, thank you ya udah jagain cewe gue sama sepupu gue." ucap Putra.

"Haha, aduh Lang selow kali."

"Yasmin sepupu lo?" tanya Alex.

"Iya, lo baru tau?"

"Lah iyaa, eh btw Lang?"

"Kenapa Lex?"

"Ni Putra sama Yasmin kerjaannya ribut mulu, lo setuju ngga kalo Yasmin sama Putra?" celetuk Alex.

"Lexx apaansih lo!!" ucap Yasmin.

"Asal Putra jagain sepupu gue dengan bener mah gue setuju setuju aja. Haha!!"

"Ah bacot nih, lo balik sana Lang!!" usir Yasmin.

"Haha. Yaudah gue balik ya, Put inget Put!!"

"Apa sih Lang."

"Byee!!" Ucap Gilang.

"Byee.."

Alex menghampiri Dinda yang masih ada di Balkon. "Heii," sapa Alex.

"Kenapa Lex?"

"Lo sama Gilang udah baikan?"

"Gue belum bisa maafin dia, tapi gue bakal coba untuk maafin dia."

"Susah banget emangnya buat maafin dia?" tanya Alex.

"Dinda itu type orang yang kalo udah kecewa susah banget buat maafin orang yang udah bikin dia kecewa." sambar Yasmin.

"Oh gituu. Tapi gue liat di mata lo, bukan sepenuhnya Gilang yang lo pikirin saat ini." ucap Alex tiba-tiba membuat jantung Dinda terasa ingin copot.

"Maksud lo?" tanya Dinda.

"Ada orang lain yang lebih lo pikirin saat ini, tapi itu bukan Gilang."

"Dari mana lo tau?" tanya Dinda lagi dan lagi.

"Ya kebaca aja,"

"Lo bisa baca pikiran orang?" tanya Putra.

"Ya sedikit-sedikit lah,"

"Nyokap bokap lo juga bisa baca pikiran orang?" tanya Yasmin.

"Engga, cuma gue satu-satunya yang bisa baca pikiran orang di keluarga gue."

"Lo keturunan apa gimana?"

"Iya gue keturunan Nenek gue."

"Lo bisa baca pikiran orang yang kaya gimana aja Lex? Semuanya bisa?" tanya Putra.

"Engga semuanya. Gue cuma bisa baca pikiran yang orangnya udah bener-bener deket sama gue, kaya lo bertiga. Tapi gue bisa baca pikiran kalian bertiga kalo emang ada sesuatu yang janggal aja di dalam pikiran kalian."

"Anjirr, ngeri kaliii ahh!!" ucap Yasmin.

"Mampus lo Yas, nanti bakal kebongkar lo suka sama siapa haha!!" ledek Putra.

"Apaan sih lo gaje banget!!"

"Dia cinta pertama lo ya Din?" tanya Alex membuat Dinda mengerutkan dahinya.

"Ini serius lo beneran tau Lex?" tanya Dinda tak percaya.

"Ya tau sih, tapi gue mastiin dari lo nya dulu. Kadang pikiran yang gue baca belum tentu bener. Suka meleset."

"Gilaa gue salah nyari temen nih!!" canda Putra.

Alex tertawa. "Santai aja sama gue mah Put."

"Lex coba baca pikiran gue!" pinta Putra.

Seketika Alex tertawa terbahak-bahak membuat Dinda, Yasmin dan Putra kebingungan. "Lo kenapa dah?" tanya Yasmin.

"Kalian semua percaya?" tanya Alex memastikan.

"Ya percaya lah, orang lo ngomongnya pake muka serius masa iya kita-kita ngga percaya." ucap Putra.

"Gue boong woee. Haha!!"

"ALEXXXXX!!!!!" teriak Dinda lalu memukuli Alex.

"Aw aww sakit Din sakittt." ringis Alex tapi tetap masih bisa tertawa terbahak-bahak.

"Lo tuh ya bikin jantung gue copot anjir!!!"

"Anjir beneran salah pilih temen gue." ucap Putra.

"Selow Putt santaiii.."

"Gila lo Lex!!" celetuk Yasmin.

"Sorry, cuma hiburan ko biar Dinda happy. Haha."

"Lo bukan bikin gue happy, tapi bikin gue mati!" ucap Dinda.

"Sorry hehe,"

"Ko lo beneran bisa tau sih Lex?" tanya Yasmin.

"Lah bener ya emang yang gue bilang?" tanya Alex.

"Iye bener. Ko lo bisa tau sih? Padahal gue ngga pernah cerita tentang kaya gini."

"Sebenernya gue nguping sih,"

"Anjir lo!! SERIUS?"

"Haha. Ngga ngga gue becanda."

"Anjir banyak bercandanya di anak." ucap Yasmin.

"Jadi lo beneran nguping atau ngga?" tanya Dinda memastikan.

"Kaga Din. Sumpah dahh gue kaga pernah nguping sama sekali, itu cuma akal-akalan gue aja ko, yang ada di otak gue, ya gue keluarin gue omongin."

"Beneran lo boong kan Lex?"

"Iya Dinda, kenapa sih emangnya? Ceritalah sama gue."

"Untukk masalah ini gue belum bisa cerita sama lo Lex,"

"Apaansih Din?" tanya Putra.

"Sama lo juga gue belum bisa cerita. Tapi gue mohon buat lo berdua jangan pernah bilang tentang ini ke Gilang ataupun ke orang lain."

"Siap dehhh!!" ucap Putra dan Alex.

"Din? Lo harus bisa maafin Gilang dengan tulus ya!" perintah Alex.

"Nah bener Din." ucap Yasmin.

Dinda menghela nafasnya. "Okeh gue coba."

Keesokan harinya, tepat dihari selasa pukul 03.00 sore Dinda meminta Gilang untuk datang ke Apartemennya.

Gilang💕

"Lang bisa kesini ga?"

"Bisa"
"Aku otw ya."

chat read.

Setengah jam kemudian Gilang pun datang, lalu dibukakan pintu oleh Yasmin dan menghampiri Dinda yang sedang duduk di sofa.

"Dinnn" sapa Gilang.

"Eh Lang, sini duduk."

"Iyaa. Emm Din?"

"Iyaa?"

"Kamu udah maafin aku?"

Dinda tersenyum. "Udahh,"

"Iklas kan?"

"InsyaAllah hehe." ucap Dinda lalu Gilang memeluk Dinda dan Dinda membalas pelukannya.

"Coklat dari aku udah kamu makan?" tanya Gilang sambil melepas pelukannya.

"Coklat? Aku taro mana ya, lupaa."

"Nihh Dinn," ucap Yasmin sambil memberikan coklat kepada Dinda.

"Lo taro dimana Yas?"

"Kulkas,"

"Thank you."

"Dimakan dong," ucap Gilang.

"Kamu juga makan ya?" ucap Dinda sambil memberikan coklat kepada Gilang.

"Iya dehh,"

"Gue ngga dikasih?" sambar Yasmin.

"Nihh Yas," ucap Dinda sambil memberikan coklat kepada Yasmin.

"Kamu balik ke Jerman hari apa?"

"Besok,"

"Jam berapa?"

"9.35"

"Kenapa harus besok dan kenapa harus jam segitu?"

"Dapetnya yang jam segitu dan hari itu."

"Maaf ya aku ngga bisa nganterin kamu ke bandara, aku besok ada kelas dan jam 9 udah harus ada di kampus."

"Gapapa ko Din, aku juga ngga minta kamu buat nganterin aku ke bandara. Aku cuma minta kamu maafin aku dengan tulus itu aja udah cukup."

Dinda tersenyum dan Gilang pun ikut tersenyum.

bersambung.

📓📓📓

Heyy gaesss malem ini up dua kali hehe😂 jangan lupa share cerita ini dan klik bintangnya ya gaess🙏

stay safe #dirumahaja


واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

2.5M 38.1K 50
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
888K 81.2K 52
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...
3.7M 39K 32
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
1.1M 106K 27
Karmina Adhikari, pegawai korporat yang tengah asyik membaca komik kesukaannya, harus mengalami kejadian tragis karena handphonenya dijambret dan ia...