Lesya Story (END)

kusnimah_kth

1.8M 83.5K 3.8K

[ HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA ] Lesya, dia adalah toko utama di cerita yang memiliki sika... Еще

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Cast Cowok
Cast cewek
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Chapter 50
Chapter 51
Chapter 52
Chapter 53
Chapter 54
Chapter 55
Chapter 56
Chapter 57
Chapter 58
Chapter 59
Chapter 60
Chapter 61
Chapter 62
Chapter 63
Chapter 64
Chapter 65
Chapter 66
Chapter 67
Chapter 68
Chapter 69
Chapter 70
Chapter 71
Chapter 72
Chapter 73
Chapter 74
Chapter 75
Chapter 76
Chapter 77
Chapter 78
Chapter 79
Chapter 80
Chapter 81
Chapter 82
Chapter 83
Chapter 84
Chapter 85
Chapter 86
Chapter 87
Chapter 88
Chapter 89
Chapter 90
Chapter 91
Chapter 92
Chapter 93
Chapter 94
Chapter 95
Extra Part

Chapter 8

27.6K 1.3K 82
kusnimah_kth


"Hal yang sulit di lupakan itu kenangan, bukan seseorang yang datang saat kenangan itu bisa terwujud"

~Lesya

.

.

.

   Sekarang Lesya masih berada di lapangan sekolah, karena ia melanggar hukuman dan sekarang ia harus berhadapan dengan Yuda, Ketua Osis disekolahnya.

    "Ini udah yang keberapakalinya lo ngelanggar aturan sekolah lagi?" tanya Yuda tepat di depan Lesya.

    "Gak tau, emang gue ngitungin apa, lo kan yang nyatet pasti taulah berapa kali gue ngelanggar aturan nih sekolah." jawab Lesya dengan malas.

    "Ok fine. Pokoknya lo banyak ngelanggur aturan sekolah, lo gak capek? Gue aja capek loh yang ngehukum lo!" tanya Yuda yang melipatkan tangannya di dada.

    "Pake tanya lagi bingung gue, kalo lo capek yaudah gak usah lo ngasih hukuman ke gue." ujar Lesya.

    "Enakan lo nya dong, ok sekarang lo lari lima putaran." pintah sang Ketos dengan seenak jidatnya.

    "Gila, satu kali aja lah lo mau bikin gue mati apa? Lapangan gede kayak gini di suruh lari lima putaran," tukas Lesya.

    "Gak ada bantahan, disini siapa yang Ketua Osis lo apa gue?"

   Lesya langsung berlari memutari lapangan upacara yang sangat besar, ia terus menggrutu tentang Yuda. Apalagi saat Lesya melihat Yuda enak-enakan duduk di bawah pohon rindang sambil minum es teh Yuda sengaja atau apa.

    "Anjir tuh ketos, apa gak kasian sama gue?" tanya Lesya yang terus menggurutu.

    "Bangke, dia sengaja yah bawa minum dia sengaja nih buat gue kepingin, dasar setan." ujar Lesya yang menatap Yuda dengan jijik.

    Lima putaran sudah Lesya lakukan, sekarang ia menghampiri Yuda yang tengah bersantai di bawah pohon rindang dengan santainya meneguk minumannya.

    "Heh setan! Gue udah selesai." ucap Lesya.

    "Udah yah? Ok silahkan lo boleh balik" ucap Yuda, segera Lesya melangkah dengan cepat, ia akan berganti pakain karena pakain yang di gunakannya sudah basah karena keringat. Tapi tak lama Yuda memanggil namanya dan segera Lesya membalikan badannya, Lesya hanya menatap Yuda seolah menjelaskan, "Apa yang mau lo omongin?" tetapi Yuda tersenyum sambil berkata.

    "Gak jadi." ucap Yuda membuat Lesya mengumpat serba hewan dalam hatinya untuk memaki Yuda.

  Lesya tersenyum dengan terpaksa, ia kembali untuk melangkah, baru tiga langkah, suara panggilan yang meneriakan namanya, segera Lesya berbalik lagi dan menatap tajam Yuda.

    "Bangsat. Lo kalo ngomong buruan, gue gak ada waktu buat orang yang kayak lo, waktu gue terbuang sia-sia saat ngeladenin lo!" sentak Lesya yang membuat Yuda kaget, tetapi Yuda segera membiasakan ekspresi wajahnya setenang mungkin.

    "Selow buk, lo gak ada sopan santunya elah, gue kakak kelas lo, malah lo panggil gue bangsat, aneh." ucap Yuda yang kemudian lari dari hadapan Lesya.

   Lesya terus mengusap dada, ia butuh kesabaran untuk menghadapi Yuda, ia sungguh di buat kesal oleh sikapnya, sudah di hukum lari 5 X putaran di tambah ia kehausan. Lesya segera ke loker dan mengambil seragam yang satunya lagi, ia pakai di ruang ganti dan sekarang ia harus ke ruang kelasnya untuk mengikuti mata pelajaran kesatu ralat mata pelajaran yang kedua

  Suara guru yang lantang saat mengajar terdengar di luar kelas, sehingga membuat Lesya ragu untuk memasukinya, ia mengambil nafas sedalam-dalamnya dan sambil menutup mata, ia merilekskan pikirannya dan deru jantung yang terus berdetak 2 X lebih cepat akibat lari 5 X. Ia masuk dengan santai yang membuat seisi ruangan membulatkan matanya.

   "Kenapa kamu telat?" tanya Ibu Mina, guru yang super duper cerewatnya minta ampun.

   "Di hukum Bu." jawab Lesya dengan jujur, ia terus bersikap tenang seolah tak ada kejadian.

   "Kenapa kamu di hukum?" tanya Ibu Mina.

  Elah ni guru kepo banget sih*batin Lesya.

   "Jawab!" sentak Ibu Mina yang mengerikan membuat se isi kelas sangat ketakutan, keadaan berubah menjadi tegang.

   "Karena rambut gue... eh maksudnya rambut Lesya di ujungnya masih warna abu-abu." jawab Lesya yang tersenyum

    "Kamu tau, kamu salah?" tanya Ibu Mina dengan tatapan mengintimidasi.

     "Ck, Ibu. Lesya di hukum pasti taulah kesalahan Lesya apa, Ibu ngaco nih kasih pertanyaannya," jawab Lesya tanpa rasa takut sedikit pun.

    "Hmmm anak jaman sekarang tu bener-bener ga di ajarin sopan santun yah." ucap Ibu Mina yang terus menggeleng gelengkan kepalanya.

    "Di sekolah di ajarin sopan santun Ibu." ujar Lesya yang masih menyempatkan untuk tersenyum manis.

   "Cuman kitanya aja yang gak menerapkan akan hal itu Bu." pendapat Lesya.

    "Serah kamu, Ibu capek." ucap Ibu Mina yang kemudian pingsan dan tubuhnya tergeletak didepan tepat disamping Lesya berdiri.

   Ibu mina pingsan membuat seisi kelas kembali riuh, ada yang menggebrak gebrakan mejanya, ada yang masa bodoh yah contohnya Lesya, ada yang ikut-ikutan pingsan, ada yang mengundang PMR, ada yang bersorak riah, ada yang kejang-kejang, begitu ramai dan itu semua gara-gara Lesya, Lesya hanya menatap nanar keadaan kelasnya yang seperti kebun binatang.

   Segera petugas PMR membawa Ibu Mina Untuk ke UKS dan di kelas masih dalam keadaan tegang, semua siswi menatap ke Dino yang berada di belakang, ia seperti orang yang linglung atau bahkan itu bukan Dino, ketua kelas menghampiri Dino dan itu membuat Dino berteriak keras.

    "Akhhh... itu si Dino kenapa?!" jerit Siti saat melihat wajah Dino yang sangat menyeramkan karena merah dan matanya yang terus melotot dan merah.

    "Eh itu kenapa?" tanya Gina yang bingung melihat wajah Dinoa.

   Lesya mendekat ke arah mereka dan sekarang ia berhadapan dengan Dino, seisi kelas di buat kaget oleh tingkah laku Dino yang aneh menurut mereka.

    "Aing saha?!" teriak Dino yang membuat seisi kelas terdiam saling bertatapan dan saling menanyakan keadaan Dino, tetapi beda dengan Lesya yang tertawa dengan keras.

    "Hahaha... setannya goblok banget sih, masa iya gak ngenalin dirinya sendiri." ucap Lesya yang jungkir balik tertawa sampai terpingkal-pingkal, yang membuat seisi kelas cengo.

    "Lo kenapa Les? Lo ikutan kayak Dino yah?" tanya Via kepada Lesya.

   "Gue ngakak asli, eh guys si Dino itu kerasupan sama setan dan parahnya lagi si setannya malah tanya kalo dirinya siapa, asli ngakak banget kan," Lesya berbicara seolah tak ada rasa takut sama sekali ia bahkan masih menyampatkan tertawa walau keadaan sekarang genting.

   "Heh guys tertawa dong, kok kalian diem aja sih," ujar Lesya.

   Akhhh...

   Apa berarti dia bukan Dino dong melainkan setan

   Ih serem banget, liat raut mukanya si Dino

   Jerit dan bisikan dari seisi kelas

   Dino mendekat ke Lesya

   "Lo setan goblok, hahaha...." ujar Lesya tepat di depan Dino yang tengah kesurupan.

   "Aing pengen makan ayam bakar." ucap Dino.

   "Noh makan ayam tetangga!" ujar Lesya yang membuat seisi kelas terheran heran okeh tingkah Lesya saat menghadapi Dino.

    "Les, jangan gitu elah. Nanti si itu marah lagi." ucap Eva.

    "Yah bodo amat." ucap Lesya.

    "Lo bacain ayat kursi noh," suruh Lesya kepada Ali yang ahli dalam ilmu agama, segera Ali menggantikan posisi Lesya.

    "Bismilahirrohmanirrohim...." ucap Ali dengan faseh ala mengaji Kempek.

   Semua kelas terus menatap Ali dengan penuh keyakinan bahwa Ali dapat menyembuhkan Dino.

   "Ayat kursi... ayat kursi... ayat kursi." ucap Ali terus mengulang ngulang kata 'ayat kursi' membuat seisi kelas tertawa terbahak bahak.

    "Lo gila yah Li," ucap Via di tengah tertawa.

    "Gue gak apal Les, buyar semua isi otak gue saat ngadepin nih setan gue takut, lo malah nyuruh gue baca ayat kursi." ucap Ali dengan wajah tanpa dosa.

   "Siapa yang apal baca Qur'an?" tanya Fadil sang Wakil Kelas.

   "Gak ada." ucap Intan.

   "Ya kali." ucap Gina.

   "Bissmilahirrohmannirohim, qulhuallahu'ahad, allahushomad...." ucap Putera sembari meletakan tangannya di kepala Dino, seperti acara ruqiah yang tayang di channel tv.

    "Aing jin Islam." ucap Dino yang membuat Lesya berhenti mengucapkan ayat suci Alqur'an.

    "Jadi gimana guys?" tanya Lesya yang menatap secara bergantian kepada teman kelasnya.

  Kemudian Gilang naik ke atas meja dengan membawa kemonceng untuk mic nya, sungguh menarik perhatian se isi kelas. Membuat Lesya heran akan hal apa yang akan di lakukan oleh Gilang.

   "Ok guys, daripada si Dino di aji-in gak mempan gimana kalo kita semuanya goyang? Musik!" ucap plus pintah Gilang kepada Ernos yang tengah menyalakan music box.

   Colek... colek sambal lado ala mahoy

   Di colek sedikit

   Musik terus berputar dan se isi kelas berjoget, tetapi tidak dengan Lesya yang masih menatap teman kelasnya yang benar-benar gila. Tetapi ia di buat kaget karena Dino ikutan joget-joget asik gak jelas.

    "Hahaha... asli gue baru nemu orang kesurupan malah ikut joget." celetuk Lesya yang terus memegangi perutnya.

   Lihatlah Gilang yang bersemangat menjoget dengan kemonceng yang setia menemani Gilang saat berpura-pura menyayi dan tak lupa Dino yang berjoget paling depan membuat orang berhenti seketika termasuk dengan Gilang, seisi kelas menatap Dino yang masih meliuk-liuk an tubuhnya.

   "Ikuti uing joget semuanya!" teriak Dino yang berhenti saat seisi berhenti.

   Semua kelas memaksakan bergoyang dengan paksa dan itu kesempatan Lesya untuk memanggil guru, segera Lesya melangkah keluar kelas dan berlari sekencang mungkin, untuk berada di kantor.

Brak...

  Lesya menabrak pintu kantor membuat guru membelak kan matanya tidak percaya seorang Lesya berani merusak pintu kantor, segera Lesya berlari ke meja Pak Anton.

   "Hoshhh... hoshhh... hoshhh." napas Lesya masih terpenggal penggal karena ia butuh perjuangan untuk sampai sini, ia berlari secepat kilat.

    "Kenapa? Kamu seperti buru-buru? Dan kenapa kamu malah nabrak pintu sampai rusak kayak gini?" tanya Pak Anton yang beruntut.

    "Pak pintu gak penting Pak, yang terpenting sekarang Dino Pak, dia kesurupan." ucap Lesya membuat semua guru yang berada di kantor membulatkan matanya, segera Pak Anton berlari menghampiri Dino dengan di susul oleh Lesya yang berada di belakang Pak Anton.

Mau tau selanjutnya kayak apa? Ikuti cerita ini sampe habis
Lucu bangetnya kelakuan siswa/i dikelas Lesya apalagi si Gilang bikin pen nampol.

Jangan lupa tinggalkan jejak membaca dengan vote and comment, ok!

   Follow akun wp aku sekarang juga, jangan sampai tertinggal info dari!!! Gercep buru follow

   Always to waiting reading comment from readers.

See you next time😘

Продолжить чтение

Вам также понравится

20.6K 2.5K 61
Misi adalah kehidupan sehari-hari Daraya Arvia Ozig. Jatuh cinta hanya keberuntungan semata datang dari Rangga Haider Goozer. ...
ARGALA 𝑵𝑨𝑻𝑨✨

Подростковая литература

5.1M 216K 52
On Going ❗ Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...
I Am Not A Bad Girl Jean

Подростковая литература

434K 33.4K 62
[DILARANG PLAGIAT!] Selena Catalin Z. Nama yang pasti dipikiran banyak orang, sang pemilik nama tersebut berwajah cantik seperti namanya dan berjiwa...
My Ice Girl (Hello Princess) Chocolatee_

Подростковая литература

1.1M 43.9K 43
Bagi Beby, Rival itu seperti petasan banting yang dimainkan oleh anak-anak komplek perumahanya. Dia yang menyukai kesunyian harus ekstra sabar saat a...