Bioskop ⚝ Jaeyong ✓

By plummystique

168K 21.8K 3.2K

『 end! school // drama // complicated love 』 Kisah dua remaja yang bermula ketika suatu insiden di gedung Bio... More

-;Satu
-;Dua
-;Tiga
-;Empat
-;Lima
-;Enam
-;Tujuh
-;Delapan
-;Sembilan
-;Sepuluh
-;Sebelas
-;Dua belas
-; Empat belas
- ; Lima belas
-; Enam Belas
-; Tujuh Belas
-; Delapan Belas
-; Sembilan Belas
-; Dua Puluh
-; Dua Puluh Satu
-; Dua Puluh Dua
-; Dua Puluh Tiga
-; Dua Puluh Empat
-; Dua Puluh Lima
-; Dua Puluh Enam
-; Dua Puluh Tujuh
-; Dua Puluh Delapan
-; Dua Puluh Sembilan
-; Tiga Puluh
-; Tiga Puluh Satu
-; Tiga Puluh Dua
-; Tiga Puluh Tiga
-; Tiga Puluh Empat
-; Tiga Puluh Lima
-; Tiga Puluh Enam
-; Tiga Puluh Tujuh
-; Tiga Puluh Delapan
-; Tiga Puluh Sembilan
-; Empat Puluh
-; Empat Puluh Satu

-; Tiga belas

4.3K 581 47
By plummystique

Vomment^^💓

[Ig: scknct.daily]

Aku open fb, tenang wk

🎥

Taeyong memijit pelipisnya.Sebentar lagi dia akan disibukan dengan ujian-ujian sekolah dan segala tetek bengeknya.Jadwal sudah disebar,ia menelan ludah ketika melihatnya untuk pertama kali.

Itu gila.

Taeyong harus belajar dan tidak main game lagi untuk sementara waktu!

"Yong,ke Timezone kuy ntar!"

Sahabatnya;Ten,datang mencoba menghancurkan niat belajar Taeyong.Ten meringis ketika mendapat pukulan pada lengannya.Ia sangat heran dengan Taeyong, datang baik-baik dan Ten pikir juga tidak ada umpatan, tetap saja salah.Mungkin dia hidup sudah dianggap dosa oleh Taeyong.

"Belajar,bego.Udah tau goblok,malah ke Timezone.Aku dikelilingi orang bodoh."Remaja bermata doe itu mengurut kepala,Ten hanya bergidik kemudian berlalu,"Ya kalau gamau yaudah sih,gua pergi sama Jaehyun aja."

"Dih,emang dia mau?"bukannya apa,Ten dan Jaehyun jarang berkomunikasi dan tiba-tiba Ten mengajaknya pergi bukan kah sesuatu yang aneh?

Ten menggeleng,"Gak tau inces."

"goblok,"

Baru saja Ten dan Taeyong menyebut nama Jaehyun,sang empu nama muncul dan masuk ke dalam kelas."Panjang umur."gumam Ten.Taeyong hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Jae,ke Timezone kuy!"

Taeyong memerhatikan interaksi mereka dalam diam,ia tiba-tiba menjadi malas.Dan merasa jengkel ketika Jaehyun dan Ten tertawa,sepertinya mereka jadi pergi—tanpanya.

"Yong,yakin gak ikut ke Timezone?"Jaehyun tahu sedari tadi Taeyong memusatkan pandangannya pada Ten dan dirinya.Ia yakin sebenarnya pemuda itu ingin sekali ikut.

Namun ternyata tidak, Taeyong menggelengkan kepalanya."Kenapa?"Tanya Jaehyun heran.

"Mau belajar."

Ten memutarkan mata jengah."whatever."

Jaehyun menggigit bibir bawahnya kemudian berganti menatap Ten."Keknya gua gak jadi deh.Lu sama Johnny aja ya?Dia enak anaknya ntar gua kasih tau."

Seketika Ten mendelik, apakah Jaehyun gila?membiarkannya pergi dengan orang asing.Terakhir berbicara dengan sepupu Jung itu saja saat di rumah sakit.Johnny hanya sebatas orang asing baginya.

"Gagagaga, gila lu?Gua gak kenal sama dia."

"Ck, percaya deh, coba dulu baru lanjut."ia cengengesan mendapati muka datar Ten.

"serah dah."

🎥

Taeyong hanya diam seraya menatap manusia di depannya datar."apa?"

"Ayo beli buku pelajaran.Katanya mau belajar."Taeyong hanya mendengus, "Gua bisa pergi sendiri."

Tak lama Taeyong kembali melangkah, meninggalkan Jaehyun yang hanya diam termenung ditempatnya.

Taeyong memutar knop pintu, menyeret kaki karena lelah.Menutupnya kembali dan melepas sepatu disembarangan tempat, sifat kebersihannya tiba-tiba hilang.

Entah mengapa hari ini dia begitu tidak mood. Ada saja yang membuatnya kesal walaupun hal kecil sekalipun.

"mandi aja lah."

Surainya basah terkena air, bathrobe melapisi tubuh ringkih Taeyong.Sendal rumah bulu melekat pas pada kakinya.

Remaja itu masih setia menyeret kakinya, mendudukan diri di depan cermin kemudian bergumam lagu favorit mengiringi sesi skincare routine di pemuda cantik.

Ting tong

Bell berbunyi begitu nyaring.Sang pemilik rumah segera beranjak dari meja rias.Membuka pintu dan menyembulkan kepala terlebih dulu, mengingat ia hanya mengenakan bathrobe sekarang.

"Hai, yong."

"Hai, mau apa?"

"Beli buku bareng."

Ia mendesah malas, "Ngeyel banget ya?"

Jaehyun hanya terkekeh geli."Bentar mau pakai baju.Jangan masuk!"Taeyong menutup pintu pelan.Meninggalkan Jaehyun yang berstatus sebagai tamu menganggur diluar.

Tetapi Jaehyun tak ambil pusing, ia senang remaja itu menerima tawarannya.Ia berbalik, memilih menduduki undak-undakan rumah Taeyong.Menatap tanaman bunga yang tumbuh dengan subur.Ia akan meminta izin Taeyong nanti untuk memetik salah satu bunganya.

Ceklek

Jaehyun menoleh.Senyumnya mengembang, Taeyong terlihat manis dengan T-shirt bergambar mickey mouse dan tatanan rambut poni.

"Heh!"Sentakan Taeyong seketika membuat Jaehyun terkejut.

"Nglamun aja, gak jadi nih!"

"Iya iya aduh kanjeng ngegas amat."Jaehyun terkekeh, membuat Taeyong kembali merasa jengkel dan kesal.

Pria berlesung pipit berjalan dahulu, diikuti pria mungil dibelakangnya.Jaehyun mengenakan helm kemudian memberikan helm yang sengaja ia siapkan untuk Taeyong.Tak butuh waktu lama, kedua remaja itu meninggalkan pekarangah rumah, sama halnya seperti senja yang mulai hilang dari tempat singgahnya.

🎥

"Yang atas Jahh, ck, bocah tolil ih edan."

Jaehyun berusaha menggapai salah satu buku yang Taeyong inginkan. Dan beberapa kali tangan Jaehyub gagal meraihnya, membuat Taeyong gemas dan bersedekap karena kesal. Andai dia lebih tinggi.

"udah gajadi aja, lama—"dia hendak pergi karena malas,

"I got it!"tiba-tiba Jaehyun memekik, membuat beberapa atensi orang berpusat pada mereka. Taeyong langsung menutup muka dan memunggungi Jaehyun, seolah tak pernah mengenalnya.

Ia memberikan buku itu pada si mungil. "nih bukunya"nafas Jaehyun sedikit tersenggal-senggal dan juga tangan kanannya pegal. Andai Taeyong tahu perjuangannya untuk mendapat satu buku itu.

"makasih. "

Mereka memutuskan untuk pulang setelah mendapat beberapa buku pelajaran dan satu novel. Jaehyun mengajak Taeyong membeli es krim, jelas Taeyong tak akan menolak.

"em, Jah, kenapa gak ke timezone aja lu? "si mungil tiba-tiba bertanya. Jaehyun hanya menggidikan bahu, "dunno, bosen mungkin? Mau jadi anak baik-baik bentar. "Jaehyun terkekeh pelan.

"Meh,"Taeyong tak ingin ambil pusing, dia terus memakan es krimnya.meninggalkan bekas disekitar sudut bibir,Jaehyun mencoba menahan tawanya, Taeyong sangat lucu bila seperti itu.

"eh panteg, jangan malu-maluin. Makan es krim belepotan. "Canda Jaehyun.

"Ha? He—"Taeyong membeku seketika merasakan jari Jaehyun mengusap sudut bibirnya dengan pelan kemudian menjilat bekas es krim itu, Taeyong sangat terkejut, dia memukul pelan paha Jaehyun.

"Bekas gua itu, "

"Tetep enak, enak banget malahan. "

"kerdus."

"Lu dihalusin gabisa anjing."

"Siapa suruh, yeu. "Taeyong melengos pergi, meninggalkan Jaehyun. Ia merasa lelah dan ingin langsung tidur setelah ini. Persetan dengan belajar.

"eehh ada Jaehyun!" dari arah depan datang seorang perempuan berpenampilan casual. Rambutnya pirang dan wajahnya imut. Tapi Taeyong yakin bahwa dia lebih imut. Perempuan itu jalan menghampiri Jaehyun.

"Ehh ada mantan"Jaehyun dari belakang menyaut. Seketika kaki Taeyong berhenti melangkah, dia mengernyit. Kemudian berbalik badan untuk melihat interaksi keduanya.

"Sama siapa kamu?" tanya perempuan tadi.

Jaehyun tertawa pelan, "itu,"kata Jaehyun sambil mengarahkan pandangannya ke Taeyong.

Rose pun melihatnya. "oh jadi seleramu sekarang kayak gitu? Turun level ya," dia tertawa pelan. Taeyong mengernyit, "Lu ngatain gua?"

"baperan juga, hmm." kata Rose dengan tatapan seolah sedih. Jaehyun hanya diam, "Setidaknya dia gak ngerendahin orang kayak lu." Jaehyun tersenyum kemudian berlenggang pergi, tak lupa dia memegang lengan Taeyong agar mengikutinya. Taeyong bingung, dan Rose sedikit terkejut.

"Kok ditinggal jah? "

"Ngapain juga ngurusin,"

"Ya itu kan mantan lu. "

"Mantan kan cuma masa lalu, mending ngurusin masa depan."

"Kayak ada masa depan aja lu. "Taeyong mencibir kemudian menghentakan lengannya pelan agar tangan Jaehyun lepas dari sana.

"ya ada lah, orang masa depannya aja di samping gua." kata Jaehyun dengan enteng. Taeyong celingukan, kemudian ber-oh ria. "maksud lu tong sampah? Noh kiri lu ada tong sampah. "

Jaehyun menoleh ke kiri, dan yang Taeyong katakan benar. Dia gemas, tangannya terangkat untuk mencubit pipi Taeyong sedikit kasar. "Aduh gemes banget gua, sini gua masukin tempat sampah. "

"Aduh paijah sakit!" ujar Taeyong sambil menarik tangan Jaehyun dari hidungnya. Jaehyun menyentil kening Taeyong, mungkin otak Taeyong konslet dan butuh sedikit guncangan.

"sakit Jae!" Taeyong mengerucutkan bibirnya. "Gua maksud lu bukan tong sampah, kalau gua nikah ma tong sampah anak gua apaan coba? Hah? Ga kasian lu ma emak gua cucunya sampah. "

"Ya bodo amat, eh maksud lu gua bakal nikah sama lu begonoh? " ucapannya diakhiri satu suapan terakhir untuk es krimnya.

Taeyong berhenti berjalan kemudian bergestur marah. Jaehyun ikut berhenti, dia melihat sekitar.

Aman

Seketika itu, satu kecupan didaratkan pada pipi putih Taeyong.

"ya iyalah sayang. "

Mata doe itu langsung membulat sempurna. Otak Taeyong seakan berhenti pada kejadian tadi. Nafas Taeyong berhenti beberapa detik. Reflek, dia menampar pipi Jaehyun."Sialan lu," tatap Taeyong tidak percaya, dia memajukan wajah kemudian menempelkan pipi yang di kecup tadi pada baju Jaehyun, remaja cantik itu mendusel-duselkan(?) wajah pada bahu Jaehyun seolah kecupan Jaehyun adalah sesuatu yang sangat menjijikan baginya .

"najis najis najis najis najis najis." ucapnya dengan cepat. Jaehyun tertawa puas, dia memanfaatkan keadaan dengan memeluk Taeyong. Melupakan sejenak pipinya yang panas. Dan untuk kedua kalinya Taeyong terkejut.

"Jah, lepasin bego. Ga terima ya gua, gua laporin lu ke polisi karena tindakan pelecehan!" ancam Taeyong seraya memberontak untuk melepas pelukan Jaehyun.

"Polisi gabakal nangkap gua. Karena lu sendiri entar yang nahan pas gua mau pergi. "

"Gausah ngadi-ngadi. " Taeyong jengah, sangat jengah. Opsi terakhir adalah kekerasan.

"ADOHH ANJ—" Jaehyun berteriak seraya mengangkat kaki yang diinjak oleh Taeyong. Ia mengumpat dalam hati karena ini adalah tempat umum. Jaehyun masih ingin mempertahankan mukanya pada tempatnya.

Saat itu juga Taeyong berlari pergi. Dia tidak peduli dengan temannya itu. Yang terpenting buku ada padanya, sekarang dia akan memesan taksi. Jaehyun tidak aman baginya.

Fisik, mental, dan hati.

🎥

Sepekan kemudian Taeyong disibukan dengan kegiatan sekolah. Maklum, dia adalah siswa kelas akhir.

Sekarang adalah waktunya untuk istirahat, ia menghabiskan sejenak waktunya untuk makan. Menjadi siswa kelas akhir sangat berat, beberapa kali Taeyong insomnia parah karena stress dengan sekolah.

Bisa-bisa dia sakit lagi. Dan Taeyong tidak ingin itu terjadi.

Ten datang dengan nampan berisi semangkok bakso. Tak lupa juga sebotol air mineral turut hadir untuk sesi akhir kegiatan makannya.

"Yong,"

"Hm?" jawabnya dengan malas.

Remaja yang lebih mungil menyerahkan satu kotak yang berhias pita. "dari Jaehyun. Tadi nyari lu tuh anak. " Ten sebenarnya ingin tahu apa isi di dalam kotak itu. Tapi dia tidak ingin lancang, ia menunggu hingga Taeyong membukanya saja.

"Apasih tuh anak, gajelas." Walaupun berkata demikian, Taeyong tetap menerima apa yang Jaehyun berikan. "Buka dong, kepo nih. "

Taeyong melirik Ten, "kenapa ga lu buka dulu tadi? "

Ten menyengir kuda, remaja itu menggaruk rambutnya yang tidak gatal ,"Ya ntar dikira lancang. "

"Sok lu njir." Jemari lentik remaja bermata doe itu melepas perlahan pita yang menghiasi box itu. Ketika membukanya, Taeyong tak dapat menahan senyumnya, walaupun berasa aneh. Tapi ia tak dapat menahannya.

"Wuih macaronnn, mau dong gua!" Tanpa permisi, Ten mengambil salah satu macaronnya. Menggigit itu separuh dan menguyahnya. "asli enak banget. "

Wajah Taeyong terasa sangat panas sekarang, dari pada tertarik dengan macaron, dia lebih tertarik dengan secarik kertas kecil yang ada di box itu.

Ini sudah gila.

Kenapa Jaehyun melakukan ini padanya?

"cieeeeee, ada apa nih diantara kalian? Gua masih ingat Jaehyun juga bawa macaron pas lu sakit. Dan—" Ten membaca tulisan yang ada di kertas itu. Remaja itu histeris, memukul punggung Taeyong tanpa kasihan. "Duh, ga kuat gua. Ciee!!! "

"akh, sakit Ten.." Ten menghentikannya. Dia menjawil dagu Taeyong hingga membuat remaja itu bersemu lagi. Taeyong merutuki dirinya sendiri yang begitu lemah untuk hal ini.

"Ini mah tinggal nunggu waktu aja yong. Wahahaha, aku akan dapat pe—mmh" Taeyong membekap mulut Ten karena ia sangat malu. Bisakah mulut licinnya itu diam sehari saja?

Mustahil untuk chittaphon leechaiyapornkul melakukan itu.

"diem heh, jangan bikin gua tambah malu Ten!"

Entah apa yang sedang terjadi pada Taeyong. Ada perasaan aneh yang merasuki dirinya. Apapun itu, ia akan menyimpan kertas itu tanpa alasan.

Perlakuan Jaehyun patut dipertanyakan baginya. Ia akan menemui lelaki itu sepulang sekolah.

Isi kertas Jaehyun,

Semangat ya Yong belajarnya.
Macaron ini special buat lu
Dimakan, gua beli pake duit.

-Jjh yang terlalu tampan

🎥


Tbc...

Continue Reading

You'll Also Like

223K 40.4K 31
❝When you are faced with two difficult choices, it is better if you do not choose both❞ M/M | ENEMYHET/SLASH | INTROSPECTIVE | MATURE Lee Taeyong, se...
227K 28.6K 19
[Smut] [Crime/Thriller] Jaehyun and Taeyong loves each other, but it's not that simple to have other. HIGHEST RANK: [270919] #2 in wongyukhei [300919...
74.8K 9.8K 8
Mereka bertemu dalam kencan buta yang berakhir buruk. Jaehyun yang hidup dengan ke-2 putranya setelah istrinya meninggal, dan Taeyong yang hidup deng...
2K 94 5
Kisah tuan muda Jaehyun yang menyukai sekertaris cantiknya, Lee Taeyong. Namun sang sekertaris sudah memiliki kekasih. Akankah Jaehyun bisa mengungka...