SHALFA [SUDAH TERBIT]

De Hildaliyah

4.1M 166K 7.2K

Judul Pertama : ALFA [PROSES REVISI] Alfaro Arsen Sanjaya. Laki-laki yang sering disapa Alfa itu adalah seora... Mais

Prolog
1. Sepertinya Pernah Melihat
2. Seenaknya
3. Jemput Shalsa
4. Peduli?
5. Freeclass
6. Seleksi Cheers
7. Anggota Pengganti
8. Putusnya Hubungan
9. Hilang?
10. Merepotkan Terus
11. Antar Alfa
12. Berharap Lebih
13. Pertandingan ABL
14. Pertandingan ABL (2)
15. Tumpangan
16. Menyebalkan!
17. Persiapan Tanding ABL Babak 2
18. Kekalahan
19. Tertukar?
20. Dasar Mesum
21. Benarkan Tertukar
22. Punya Dia?
23. Tuhkan!
24. Darurat malah off
25. Bawa Jaket
26. Tidak Masuk
27. Ngapain ya?
28. Hp Lemot
30. Saling Suka?
31. Maksudnya?
32. Masih Belum Percaya
33. Jadi Beneran?
34. Penasaran
35. Kanya Tau?
36. Titipan Feli
37. Rumah Alfa
38. Marah?
39. Satu Bulan
40. Tania Bella tau!
41. Mantan Alfa
42. Penjelasan
43. Penjelasan (2)
44. Mencoba
45. Bertemu
46. Masih mencoba
47. Janji Palsu
48. Masalah hati
49. Tidak Ada Kata Romantis
50. Pergi Kemana?
51. Truth or Dare
52. Terjadi
53. Kantin
54. Bertemu
55. Diterbangkan lalu Dijatuhkan
56. Sesak
57. Alfa dan David
58. Hubungan Baru
59. Nonton
60. Bersama Alfa
61. Jebakan David
62. Berakhir
63. Pasar Malam
64. Nadir
65. Kembali
66. Mundur
67. Akhirnya
68. Menyempatkan
69. Upacara Terakhir
70. Gara-gara Feli
Epilog
Extra Part
SHALFA PUNYA INSTAGRAM
Sekilas Info
VOTE COVER
Info PO!!
OPEN PRE-ORDER!!!
Info PO Kedua!!
TANGGAL PO 2!!

29. Jadi Sebenarnya Punya Siapa?

56.1K 2.3K 183
De Hildaliyah

Budidayakan vomen nya 🤗🤗

Happy Reading...

•••

Shalsa yang mendapat balasan seperti itu hanya bisa membuang nafas pasrah. Padahal dirinya tadi seperti diterbangkan ke langit tertinggi. Eh nyatanya sekarang dirinya harus terjatuh karna orang yang sama.

Karena tidak mau memikirkan yang aneh-aneh, akhirnya Shalsa memikirkan hal lain. Yaitu tentang jaket yang kata Alfa di berikan kepada kakaknya -Amel.

Kini dirinya bertanya-tanya, kenapa jika sudah di kembalikan jaketnya. Kakak nya itu tidak memberitahu.

Padahal jika Amel memberi tau, tidak mungkin Shalsa akan berbuat yang memalukkan bagi dirinya sendiri seperti tadi. Ya, walaupun itu bukan kesalahan Shalsa tapi ponselnya. Tapi tetap saja Shalsa kini kesal pada kakaknya itu.

Lamunan Shalsa buyar ketika mendengar suara bel rumah berbunyi.

Segera Shalsa beranjak untuk pergi ke pintu utama untuk membuka kunci. Saat pintu sudah terbuka, nampaklah wanita paruh baya yang sedari pagi menghilang.

"Kenapa pintu mesti di kunci sih, Sha?" omel Rima datang-datang. "Mamahkan jadi gak bisa masuk, mana gak bawa kunci cadangan lagi," lanjutnya lalu segera masuk tanpa mau mendengar jawaban dari anaknya itu.

Shalsa yang mendengar omelan Mamahnya hanya bisa memutar bola mata malas. Lalu segera dirinya kembali menutup pintu utama tapi tidak di kunci seperti tadi.

"Kan Shalsa di rumah sendiri. Nanti kalo ada orang masuk pas Shalsa di atas gimana? Kan bisa kecolongan kalo gak di kunci," protes Shalsa menjawab pertanyaan mamahnya saat dirinya sudah berada di hadapan sang mamah.

Rima memutar bola mata malas, lalu bertanya "Emang kakak kamu kemana?"

"Pergi,"

"Kemana? Sama siapa?"

"Taudeh kemana, sama temen kampus kayaknya." seru Shalsa malas. Rima hanya mengangguk paham.

"Yaudah, Mamah mau mandi dulu, abis itu mau masak. Takut Papa kamu pulang agak siangan," seperti biasa, tanpa mendengar jawaban dari anaknya, Rima langsung melenggang pergi ke kamarnya.

"Dasar emak-emak," gumam Shalsa saat dirinya tak lagi melihat punggung Mamahnya. Lalu Shalsa pergi ke atas ke kamarnya untuk melakukan ritualnya juga seperti sang Mamah.

•••

"Ka?!" panggil Shalsa, Amel- Kakaknya hanya berdehem di karnakan sedang mengunyah makanannya.

"Jawkwet kewnapwa low-" ucapan Shalsa terpotong karena teguran dari Mamahnya.

"Telan dulu kali, Sha. Baru ngomong!"

Shalsa pun mengikuti perintah sang Mamah, setelah menelan makanan yang ada di dalam mulutnya, kini Shalsa kembali berbicara.

"Jaket udah di balikin kenapa gak kasih tau gue?" tanya Shalsa dengan nada jengkel.

Amel mengangkat pandangan dari piring di hadapannya hingga ke Shalsa.

"Lo udah tau?" Amel balik bertanya. Shalsa memutar bola mata jengah.

"Udah," jawab Shalsa malas.

"Siapa yang kasih tau? Dianya?" lagi-lagi, Amel bertanya dan melupakan pertanyaan dari Shalsa.

"Iya! Dan kenapa lo gak bilang kalo dia udah kasih jaket Ka Amel? Kan gue gak perlu repot-repot nge-chat dia, mana bukan chat lagi malah vc" Shalsa bergumam di akhir kalimat. Untungnya tidak ada yang mendengar.

"Dia sendiri yang gak ngebolehin gue bilang ke elo!" Balas Amel santai. Masih terus melanjutkan makan malamnya.

"Kenapa?"

"Ya mana gue tau!"

"Kan, Ka A-"

"Kalian ini lagi acara makan malam, bukan lagi acara debat PilPres. Gak baik ribut di depan rezeki!" tegur Arman yang sedari tadi hanya diam.

Keduanya langsung diam, lalu setelahnya hanya ada suara dentuman sendok dan garpu.

Setelah selesai dengan acara makan malamnya, Amel yang akan beranjak harus mengurungkan niatnya karena dirinya ingin meminta izin.

"Ma?!" panggil Amel, Rima yang sedang membereskan peralatan bekas makan tadi langsung menengok ke arah anaknya.

"Kenapa?"

"Amel mau izin nginep di rumah temen, ya?"

"Loh emang kenapa, Ka?" tanya Rima masih membereskan peralatan makan yang dibantu oleh Shalsa.

"Besok Kakak ada jam kuliah pagi, terus bakal ada kuis juga. Kebetulan rumah dia deket sama kampus." terang Amel.

Rima diam, sepertinya sedang menimang-nimang. Shalsa hanya bisa memperhatikan percakapan antara Mamah dan Kakaknya itu tanpa mau menyela.

Amel yang tak kunjung mendapat jawaban kembali bertanya. "Gimana, Ma? Boleh?"

Rima akhirnya mengangguk tanda memperbolehkan. Amel pun langsung mengembangkan senyumnya lalu memeluk Rima dari samping sambil mengecup pipi sang Mamah.

"Yaudah, Kakak mau ambil baju terus langsung berangkat." tanpa mendengarkan jawaban dari siapapun, Amel langsung melengos pergi ke lantai dua yang lebih tepat pergi ke kamarnya.

••••

20.15

Shalsa sedang mencari baju seragam putih abunya di lemari. Memang setiap malam, Shalsa selalu menyiapkan baik baju atau pun buku sesuai dengan jadwal. Agar paginya dirinya tidak perlu repot-repot mencari yang pasti akan mengakibatkan dirinya terlambat.

Baju putih sudah Shalsa temukan dan sudah ia taruh di meja belajar. Kini, Shalsa hanya tinggal mencari androk abunya saja.

Shalsa menemukan androk abunya di tumpukkan baju. Tapi saat Shalsa tarik untuk dilihat. Ternyata itu bukan androk, melainkan jaket sweater yang Shalsa taruh selama kurang lebih seminggu ini.

Dirinya baru mengingat, jika dirinya juga belum mengembalikkan jaket kepada pemiliknya.

Shalsa langsung saja mengambil ponselnya yang berada di atas nakas. Setelahnya, duduk di sisi ranjang dan segera membuka aplikasi LINE dan segera membuka salah satu roomchat.

Semoga belum tidur. Mohon Shalsa dalam hati.

____________________

Ka Alfa

Ka

____________________

Tak lama dari itu, Shalsa langsung mendapat balasan.

____________________

Ka Alfa
Knp?

Jaket yang ada di gue punya siapa sih?

G tau

Kata anak-anak ini punya lo

Bkn

Trs punya siapa?

Mn gue tau

Ish

Apaan?

Kata tmn gue ini punya lo, Ka!

Sotau tmn lo

Tpi serius, dia itu fans lo, mana mungkin dia bisa salah

Trs apa mslhnya sm gue?

Yaaaaa gaada

Tpi gue gamau simpen ni jaket

Takut ada yg sirik atau marah gtu, kan repot ke gue

Gabkl ada yg mrh

Klo ada yg mrh atau sirik blng aja ke Alfa.

____________________

Membaca pesan dari Alfa entah kenapa membuat jantung Shalsa berdetak lebih cepat seperti habis lari maraton.

Shalsa juga langsung senyum-senyum tidak jelas saat membaca ulang pesan dari Alfa.

Tiba-tiba Shalsa menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Sadar Shalsa. Lo gak boleh baper! Masa dikasih kata-kata begitu lo langsung baper. Alay!" gumam Shalsa pada dirinya sendiri. "Tapi kenapa dia harus pake titik segala sih ujungnya? Mana dia nyebutin pake nama lagi bukan pake 'gue-lo'. Gimana gak baper?" lanjutnya kesal sendiri.

____________________

Ka Alfa

Siapa lo gue hrs bilang ke lo klo ada yg marah?

Kakel lo

Cuma kakel kan? Gak lebih!

Lo mau lbh dr skdr kakel?

Kode lo?

Ih apaan sih

Gjls bat lo!

Trs ini jaket yg di gue gmn?

Pajang dimading

Repot hdp lo!

Ga lucu!

Ha? Apa yg repot? hadapi? Lo klo ketik yg jls kek, keyboard lengkap kali huruf²nya

Hidup bego!

Ngegas aja trs, situ yg salah

Dasar cwo

Bd

Trs ini gimana jaket yg ada di gue?

Gada yg mau ngaku? Aneh bgt sih

Yaudah sih, lo pke aja. Ribet!

Dsr cwe!

Gabakal ada yg marah nih, kalo gue pake jaketnya?

Ga ngrti gue blng apa td?

Bilang apaan emng?

Pikir aja sndri

RkjacaUabfandklavaaioskd

Au ah

Read

___________________


"Ishh, nyebelin banget sih tuh orang." kesal Shalsa lalu melemparkan ponselnya ke sembarang arah.

"Tapi masa iya itu bukan jaket dia?" tanya Shalsa pada diri sendiri. "Gue tanya ke Ka David aja lah.

____________________

Ka David

Kadavid

Oyy

Mau tanya dong

Boleh, kenapa Sha?

Ini, jaket yang ada di Shalsa yang siapa sih?

Kok kayanya gaada yg mau ngaku

Punya Alfa itu. Tanya aja deh

Udah, tpi katanya bukan

Masa sih? Orang itu bener punya Alfa

Trus tadi dia bilang apalagi?

Katanya kan tdi Shalsa tanya, 'ini jaket gimana? Gaada yg mau ngaku? aneh banget sih' gitukan, trs dia jwb 'Yauda, pake aja sih!' gtu ktnya, Ka

:)

Napa dah Ka? Jwb kek, malah kasih emot begitu

Itu berarti, si Alfa ngasih buat lo, Shal.

Ngasih gmn?

Orng itu bukan punya dia jaketnya

Ya allahhh, gereget gue sama adek kelas nih satu

Itu jaket punyanya si Alfa es!

Cuma dia gamau ngaku karna dia secara gak langsung mau kasih buat elo.

Paham gak lo?

Read

____________________

Shalsa diam mencerna kata-kata dari kakak kelasnya ini. Apa maksdunya ini? Alfa memberinya jaket? Untuk apa?

____________________

Ka David

Kok dia ngasih buat Shalsa?

Kenapa emangnya?

Hadehhhhh cape dah

Lo nyadar gak sih sama si Alfa?

Sikap dia akhir² ini ke lo?

Sikap? Ke Shalsa? B aja ah

Sama masih dingin, spj jg masih

Halah, intinya gue gabakal kasi tau

Lo aja sndri yg nyari tau

Atau ga, tar si Alfa yg kasih tau pada akhirnya

Kenapa sih?

Gakkklahh

Udah sana lo tidur, adkel!

Bsk sklh! Upacara!

Iya iya

Bawel trnyata sepupunya si Kanya :v

Baru tau lo?

Iyalah

Di sklh, Ka David orangnya malah mirip Ka Alfa. Diem ga pecicilan ky ka Fary sama ka Ian

Ternyata lo sering perhatiin kita? Haha gue jadi geer suka di perhatiin sama adkel wkwk

Idih, geer Ka David kebangetan

Haha

Tpi di sklh gue bawel, cuma ya gtu

Ada yg lebih bawel lagi

Iya iya iya

Udah ah, tdi katanya suruh sleep

Oiyaiya😅

Lupa kan, ke asikan haha

Udah sana tdr lo!

🤐

Read

____________________

Shalsa terkekeh. Ternyata, David sangat asik untuk di ajak bercanda. Shalsa kira, David orangnya kaku sama seperti Alfa. Ternyata jauh berbeda.

Dari cara David membalas chat, itu jauh sekali dengan Alfa.

Jika Alfa selalu spj (Singkat Padat Jelas) dan sedikit sedikit. Beda hal dengan David, kakel sekaligus teman Alfa ini lebih menggunakkan kata biasa saja jika sedang membalas chat. Ya walau spj juga sih, tapi terkadang.

Intinya, Shalsa merasa nyaman chatan dengan David. Padahal ini kali pertama dirinya men-chat kakak kelasnya yang bernama David. Tapi sangat asik.

Beda dengan Alfa yang sudah beberapa kali chatan dengan dirinya. Tetapi masih saja kaku.

Eh, tunggu. Kenapa Shalsa selalu membandingkan David dengan Alfa? Ada apa ini? Apa jangan-jangan? Shalsa.....

Cepat-cepat Shalsa menggelangkan kepalanya untuk menyadarkan diri.

Setelah sadar, buru-buru Shalsa menaruh ponselnya di atas nakas. Lalu membaringkan tubuhnya dan segera menarik selimut sampai bagian dada.

Tak peduli dengan rok abu yang belum Shalsa temui. Intinya, dirinya harus tidur karena besok Shalsa tidak mau telat datang ke sekolah.

•••

Tbc... Tbc...

Komen 'next' kalo kalian mau author update lagi ya hehe

Yuk yuk yuk jangan lupa juga kasih bintang di pojok kiri bawah.

Kalo yang kasih bintang, nanti author salamin ke Alfa deh😂 Hiyahiyahiya....

Intinya, VOMEN!!!

TQ🤗

Continue lendo

Você também vai gostar

73.1K 2.4K 49
Natha adalah cewek manis yang pediam dan pemalu, namun sifatnya yang sangat penutup itu langsung berubah menjadi gila & bodoh ketika bertemu dengan A...
37.9K 4.2K 87
"Lagian ngotak dikit lah, jangan merendah demi sampah!" Ketus Jane. "Tapi kan sampah emang di bawah, makannya kita harus merendah." Ucap Nara, seenak...
GLUKOSA [END] De Vaa

Ficção Adolescente

482K 70.8K 50
"Kenal sama Aren, adalah kesialan gue seumur hidup." -Glorisa. "Glo itu, zat pemanis yang diciptain buat gue." -Aren. Diibaratkan batu dengan batu...
FEIND [Completed] De backonee_

Ficção Adolescente

1.5M 66.2K 50
Siapa sangka, gara-gara bolos MOS Amora, Valen, Camilla dan Kayla jadi terlibat masalah dengan salah satu genk cowok populer di sekolah. Alih-alih da...