KEYLASYA STORY

By tiamarshaa_

3.3M 167K 13.5K

Hanyalah kisah dari seorang gadis cantik nan lugu bernama Keylasya Arsyla Reine. Sang pemeran utama adalah a... More

Prolog
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
Epilog

1

122K 5.8K 289
By tiamarshaa_

"Key, bangun, Nak. Ini udah jam lima pagi. Kamu gak subuh?" ucap Hannah selaku bunda Keyla.

"Hm, iya Bun. Keyla bangun kok bangun," jawab Keyla dan segera duduk di tepi tempat tidur dengan mata yang masih menutup.

"Udah gih mandi. Habis itu sholat, kalo udah rapi langsung sarapan ya," ujar Hannah mengelus sayang rambut Keyla.

"Oke Bunda," balas Keyla sambil memeluk Hannah.

"Udah, sono gih mandi. Kalo telat, Bunda gak mau denger celotehan kamu ya," canda Hannah sambil melepas pelukan Keyla dengan lembut.

Keyla hanya mengangguk lesu dan bergegas menuju kamar mandi yang berada di dalam kamarnya tercinta.

Buk!

"Hadoh!" pekik Keyla sambil memegang jidatnya yang bertabrakan dengan dinding.

"Kamu sih! Buruan mandi habis itu sholat," titah Hannah dan segera keluar dari kamar Keyla.

Keyla bangkit dan masuk ke dalam kamar mandi dengan langkah gontai.

10 menit telah berlalu. Keyla keluar dari dalam kamar mandi dengan ekspresi yang segar. Setelah itu ia mengambil mukena dan segera melaksanakan sholat subuh dengan khusyuk.

Tak perlu menunggu waktu lama, Keyla telah menyelesaikan ibadah wajibnya. Setelah sholat, ia segera menggunakan seragam MOS nya dengan rapi. Ya! Hari ini adalah hari berlangsungnya kegiatan MOS yang menandakan bahwa ia telah menempuh pendidikan sekolah menengah atas di SMA Garuda Indonesia.

Dan kalian tahu, bagaimana caranya dia bisa masuk ke dalam sekolah super elit yang mayoritas berisi anak-anak pejabat negara itu? Tentu saja beasiswa! Ia mendapatkannya karena berhasil membawa emas dari ajang Olimpiade Science Internasional di Melbourne, Australia.

Sangat membanggakan bukan? Hannah sendiri bahkan tidak menyangka memiliki anak yang berotak emas. 

"Perfect!" guman Keyla sambil memandangi pantulan dirinya di depan cermin full body.

Penampilannya saat ini adalah rambut di kepang satu, seragam pas body tidak ketat, rok 2 cm di atas lutut, name tag warna pink besar di depan dadanya, serta kaos kaki panjang hitam yang membaluti kaki jenjangnya hingga atas lutut.

"Keyla! Udah selesai belum? Yuk makan!" teriak Hannah dari dapur.

"Udah Bun! Tunggu bentar!" teriak Keyla balik dan segera mengambil tas ransel warna maroon miliknya.

Keyla segera menuju meja makan untuk sarapan. Disana, sudah ada Hannah yang kini sibuk manata makanan di atas meja.

"Ye, nasi goreng!" seru Keyla senang lalu menghempaskan bokongnya di atas kursi.

"Pokoknya, kamu hari ini harus isi tenaga banyak-banyak biar gak cape terus pingsan," titah Hannah.

"Iya Bunda!" tanggap Keyla sambil tersenyum manis.

Keyla memasukkan sendok demi sendok nasi ke dalam mulutnya. Keyla dan Hannah menikmati sarapan mereka dalam keheningan. Hanya ada suara dentingan sendok yang menghiasi ruang makan itu.

"Bun, Keyla berangkat dulu ya," ucap Keyla seusai meneguk air mineralnya.

"Hati-hati ya Sayang. Semoga lancar," kata Hannah, ia tersenyum hangat seperti biasanya.

"Siap Bun. Keyla pergi dulu ya, Assalamualaikum," pamit Keyla sambil menyalami punggung tangan kanan Hannah.

"Waalaikumsalam," balas Hannah lembut.

Keyla keluar dari rumah dan segera menuju halte bus yang terletak tak jauh dari rumahnya. Ia menunggu kedatangan bus yang biasa mengantarnya setiap ia akan bersekolah. Jam telah menunjukkan pukul 06.18 tetapi bus masih belum menampakkan kehadirannya.

"Duh! Biasanya jam enem udah ada deh. Kok ini belom ada juga ya?" gumam Keyla sambil melirik jam yang berada di pergelangan tangan kirinya.

Keyla masih menunggu dan menunggu hingga jam menunjukkan pukul 06.30.

"Gak biasa lagi nih! Lari aja deh," tekad Keyla bulat.

Keyla berlari meninggalkan halte bus dan menelusuri jarak 3 km untuk sampai ke sekolah. Entah setan apa yang merasuki dirinya hingga membuatnya nekat lari sejauh itu.

"Gak boleh kecewain Bunda!" gumam Keyla sambil berlari.

Keyla berlari tanpa memperdulikan orang-orang yang kini menatapnya dengan tatapan aneh. Yang terpenting adalah bagaimana caranya supaya ia tidak telat dan bisa mengikuti kegiatan MOS di sekolahnya.

Sambil berlari, Keyla nampak mencari kendaraan umum tapi menurutnya ini percuma. Karena bila ia menaiki kendaraan umum sudah pasti ia akan telat juga. Toh, jalan sudah dilanda kemacetan.

Keyla masih setia berlari dengan kecepatan sedang. Keringat kini sudah membanjiri pelipisnya. Rasa pusing kini telah datang menghampiri. Rasa lelah tak henti-henti menyuruhnya untuk beristirahat sambil menikmati es teh di warung terdekat. Tapi semua itu tak ia perdulikan.

Hingga 3 km telah berhasil ia tempuh. Sekarang ia sedang berdiri di depan gerbang utama SMA Garuda Indonesia. Jam menunjukkan pukul 07.35 yang menandakan bahwa ia telah menghabiskan waktu 1 jam 5 menit untuk berlari dan telah terlambat 25 menit.

Keyla menarik nafas panjang berusaha menetralkan detak jantungnya yang entah itu disebabkan karena ia berlari atau karena ia terlambat. Mungkin dua-duanya! Logis bukan?

"Pak. Bisa bukain buat Keyla gak Pak?" panggil Keyla pada satpam yang sedang membaca koran sambil meminum satu cangkir kopi panas.

"Enak bener tuh kopi! Au ah Keyla capek!" gerutu Keyla dalam hati.

"Eh ada yang telat ternyata. Tunggu bentar ya!" seru satpam dan segera membuka pintu gerbang yang super duper besar itu.

"Terima kasih banyak Pak," balas Keyla lalu mengambil ancang-ancang untuk kembali berlari. Namun sebelum terjadi, sebuah tangan kekar malah menahan pergelangan tangan kanannya.

"Lo telat dan lo harus dihukum," ucap seorang cowok beralmamater OSIS dengan nametag Kevano Reynathan Carlos.

"Omaga! Dia kan ketos?" batin Keyla sambil memejamkan kedua matanya.

Mengapa Keyla bisa tahu kalau cowok yang berada dihadapannya adalah seorang Ketos? Mudah saja! Siapa yang tidak kenal dengan Kevano Reynathan Carlos? Seorang pria tampan berkulit putih dengan rambut berwarna coklat gelap, mata hijau, alis tebal, bibir berwarna merah muda, dan tubuh yang tegap tinggi.

Dan siapa yang tidak kenal keluarga Carlos? Keluarga yang memiliki perusahaan besar dan sukses di segala penjuru negeri, tetapi masih bisa dipungkiri bahwa perusahaan ini berada dibawah perusahaan Rheilando yang dikenal sebagai donatur terbesar di SMA Garuda Indonesia. Bisa dikatakan, perusahaan Rheilando adalah perusahaan tersukses nomer urut pertama, sedangkan perusahaan Carlos di nomer urut kedua.

Keyla masih diam sembari menyumpah serapahi sang supir bus yang membuatnya berada di posisi ini. Rasa penat dan lelah kini telah terganti dengan rasa panik yang berkobar-kobar di dalam hatinya. Bukan karena kehadiran Kevan, tetapi karena ia takut dihukum.

"Ikut gue," ucap Kevan yang sedari tadi memperhatikan wajah Keyla dengan tatapan intens. Kevan menarik lengan Keyla dan yang ditarik hanya bisa menghembuskan nafas pasrah.

Kini, Keyla dan Kevan telah berada di lapangan Garuda Indonesia yang terbilang sangat luas. Para peserta MOS sudah memasuki ruangan masing-masing sejak pukul 07.15 tadi.

"Lo minta hukuman sama cewek yang rambutnya digerai itu," tunjuk Kevan pada seorang cewek yang diyakini anggota OSIS dan ia segera melepaskan cengkramannya yang sedari tadi bertengger pada lengan Keyla.

Keyla menggigit bibir bawahnya lalu menghampiri seorang wanita kelas XI selaku anggota OSIS yang bertugas memberi hukuman bagi siapa pun yang telat.

"Per-permisi Kak. Keyla telat dan apa hukuman Keyla?" tanya Keyla gugup.

Sonya menatapnya dengan tatapan tidak suka dan yang ditatap hanya bisa menundukkan kepalanya.

"Lari keliling lapangan 30 kali habis itu hormat tiang bendera selama 1 jam," ucapnya dengan tatapan mengintimidasi.

"Ha?! Lari 30 kali dengan lapangan seluas ini? Dipikirnya Keyla mau lomba lari estafet apa? Gak kali! Udah gitu Keyla disuruh hormat tiang bendera selama satu jam? Gila sih!" celoteh Keyla dalam hati.

Keyla segera melepaskan tas ranselnya dan menaruhnya di bawah pohon beringin. Setelah itu, ia menjalankan hukuman dengan berat hati.

Ia lari tanpa mengindahkan rasa lelah yang sedari tadi ternyata masih menyerangnya.

Pada putaran lari yang ke-20, ia tampak menahan rasa pusing. Terlihat dari saat Keyla berlari, ia selalu memegang pelipisnya yang sudah dipenuhi keringat.

Hingga saat ia berlari pada putaran ke-30, ia merasa rasa pusing yang akut tetapi ia tepis rasa itu jauh-jauh.

"Jangan kecewain Bunda, Keyla!" gumam Keyla sambil berlari.

Sementara Kevan hanya menatap Keyla dengan pandangan yang sulit diartikan. Entah itu kasihan atau miris saja.

"Eh lo! Cepet hormat!" teriak Sonya.

Keyla hanya mengangguk lemah dan segera berdiri di bawah tiang bendera dengan kepala yang diangkat ke atas dan tangan yang mengisyaratkan sedang hormat kepada sang saka merah putih.

Dimenit ke-51, Keyla masih setia dengan posisinya sekarang tanpa keluh kesah sedikitpun.

Hingga kedatangan Adam Melvano Rheilando berhasil membuyarkan Kevan yang sedari tadi menatap lurus ke arah Keyla.

"Ada yang telat?" tanya Adam sambil ikut memperhatikan Keyla.

"Hm," deham Kevan seadanya.

"Apa hukumannya?" tanya Adam lagi.

"Lari keliling lapangan 30 kali dan hormat bendera 1 jam," sahut Sonya.

"Lo gila! Itu hukuman parah banget! Lo mau anak orang mati di tempat?" bentak Adam pada Sonya.

"Siapa suruh dia telat," balas Sonya santai.

"Emang lo udah nanya apa alasan dia telat?" tanyanya lagi.

"Gak penting," jawab Sonya santai.

Adam tampak menahan marah dan segera menghampiri Keyla yang masih setia dengan posisinya.

"Udah lo masuk aja ke ruangan lo," ucap Adam sambil menatap Keyla.

"Eh?" Keyla hanya bingung di posisinya.

"Lo istirahat aja di kelas lo," tegas Adam.

"Tinggal 5 menit lagi udah 1 jam kak," tanggap Keyla lemah.

"Udah lo istirahat gih. Gak ada penolakan!" tukas Adam pelan.

Keyla mengangguk lemah dan segera mengambil tas ranselnya dengan langkah gontai menahan sakit.

Keyla manaiki anak tangga satu demi satu dengan hati-hati menuju ruangan MOS-nya di lantai dua. Setelah sampai di depan pintu ruangannya, ia mengetuk pintu perlahan dan masuk dengan kepala menunduk. Terlihat semua peserta yang sedari tadi sangat berisik kini hening. Mereka menatap kehadiran Keyla dengan tatapan bingung.

Keyla yang tidak menggubrisnya pun segera duduk di bangku kosong paling belakang yang terletak di pojok ruangan sebelah kanan. Ia menenggelamkan kepalanya di atas lipatan tangan dan menutup wajahnya sekedar untuk mengurangi rasa sakit di kepala.

Hingga tak lama kemudian, tampak Kevan dan Adam masuk ke dalam kelas dengan beriringan.

"Selamat pagi semuanya! Perkenalkan gue Adam Melvano Rheilando selaku wakil ketua osis disini," sapa Adam ramah.

"Nama gue Kevano Reynathan Carlos selaku ketos di sekolah ini. Gue sama Adam akan menjadi mentor di ruangan ini," ucap Kevan.

"Oke, setelah ini, kita akan mengadakan sebuah misi kelompok dimana setiap kelompok terdiri atas 4 orang. Sebelum dilanjutkan rangkaian kegiatannya, cewek yang duduk paling belakang pojok untuk segera dengar penjelasan gue," tegur Adam.

Yang ditegur masih diam tak bergeming.

Kevan dan Adam hanya saling bertukar pandang dan segera menuju meja gadis yang tadi ditegur.

"Bangun, jangan tidur," ucap Adam.

Masih tak ada tanda-tanda akan bangun dari sang gadis.

Adam pun mulai menggoyang-goyangkan tubuh si gadis dengan lembut.

"Kalo lo gak bangun kita bak—" ucap Adam terhenti saat melihat Keyla yang kini sudah menampakkan wajahnya dengan mata tertutup.

Semua orang langsung panik terlebih mereka mendapati Keyla dalam kondisi pingsan dengan hidung yang mengeluarkan banyak darah.

"Dia mimisan! Buruan bawa ke UKS!" seru Adam.

Tanpa basa-basi lagi, Kevan segera menggendong Keyla ala bridal style. Tak peduli dengan darah Keyla yang menodai almamater osisnya.

"Plis bertahan," batin Kevan cemas.

•••


HAIII! SEMOGA SUKA YA! AYO COCOL BINTANG DI POJOK EHEHE.

Continue Reading

You'll Also Like

557K 27K 74
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
744K 59.8K 70
[DIH BACA DOANG KAGA VOTE, CANDA VOTE] °°°°° "Ayo kita duel, siapa yang paling banyak mantannya dalam dua minggu dia yang menang gimana?" Ucap Ale me...
KAYVAN By dhnyrhma

Teen Fiction

507K 46.1K 52
Bukan rahasia lagi-Seorang Kayvan yang kemana-mana harus bersama dengan dua sahabatnya itu sangat menjengkelkan, dia manja, cerewet, keras kepala, da...
1.5M 105K 45
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...