Cinta di Sepertiga Malam (Rev...

Av MarS2511

418K 15.3K 3.7K

Petualangan Cinta lewat sebuah do'a kepada Allah yang dibisikkan ke bumi. Bertemu dengannya karena sebuah per... Mer

'Prolog'
1. Cerdas Cermat
2. Hati
3. Chat
4. Tentang Dzaki
5. Rasa
6. Kembali Ke Bagas
7. Sakit
'Duka'
'Terkenang'
'Menjauh'
'Teman'
'Ramadhan'
'Kode'
'Galon + .....'
'Siapa?'
'Awan'
'Kenangan'
'Masker'
'2 pasang hati yang terluka'
'Nostalgia (1)'
'Nostalgia (2)'
'Status'
'Celaka'
'Bangun'
'Khitbah'
'JWB'
'Hancur'
Alasan Dzaki
"Tulang rusuk"
"Bukan Happy Ending"
"Bahagia?"
"Nabilla?"
"Laila"
"Terungkap"

"Tetaplah Seperti ini"

7.1K 332 72
Av MarS2511

Yang belum baca part "Alasan Dzaki" baca dulu ya. Soalnya itu revisian, mungkin gak ada notif ke wattpad kalian.

_________________________________________


Carilah waktu mustajab untuk berdoa. Curhatlah pada sang kuasa, In syaa Allah, doa kita akan diijabah-Nya.
Masalah kita tidak besar, tetapi kita punya Allah Yang Maha Besar.

*****

"Mas," tiba-tiba Nabilla ada di depan Dzaki yang sedang memakan nasi goreng milik wanita bercadar itu.

Wanita mana yang tidak sakit, jika ia dibandingkan dengan wanita lain?

Wanita mana yang rela hati laki-lakinya ada wanita lain?

Wanita mana yang tidak sakit, jika cinta dan perhatiannya tidak dihargai?

Itulah yang dirasakan Nabilla sebagai wanita.

"Nabilla!" Kaget Dzaki.

"Mau nganterin coklat panas, Mas. Katanya coklat bisa memperbaiki mood. Maaf ya, aku belum bisa jadi istri yang baik buat kamu. Aku pulang," ucap Nabilla.

Di mana hati Dzaki, tidakkah ia tega melihat istrinya merasa tidak berguna? Setidaknya Dzaki harus mempunyai rasa simpati kepada sang istri.

Dzaki menghentikan aktivitas makannya, lalu berdiri dan menyusul Nabilla.

"Nab, Nabilla tunggu."

"I-iya, Mas. Ada apa?" tanya Nabilla berhenti dengan posisi masih membelakangi Dzaki.

"Maaf kalau aku belum bisa menerima kamu," ucap Dzaki.

Dzaki tidak kasar, Dzaki tidak memakai kata lo-gue, akankah ia sadar atas kesalahannya?

Air mata Nabilla yang sedari tadi berusaha ditahannya, mendengar kalimat maaf dari Dzaki membuatnya tak dapat membendungnya lagi. Haru menyelimuti hatinya, ia rindu Dzaki yang bersikap lemah lembut.

Dzaki mendekat ke arah Nabilla, memutar tubuh Nabilla, sentuhan yang selama ini tak didapatkan Nabilla, hari ini, Dzaki menyentuhnya.

"Maaf, jika hati ini bukan milikmu," ucap Dzaki sambil berlutut di hadapan Nabilla.

"Aku tahu kau masih mencintaiku, tapi aku-aku sudah melupakan kamu. Kenapa kamu tidak lagi menuntut cerai padaku Nab? Kamu terlalu sakit bersamaku," ucap Dzaki sambil berdiri dengan memegang tangan Nabilla.

Air mata Nabilla tak berhenti, rasanya ia butuh sebuah pelukan hangat agar ia tenang.

Tak diduga, Dzaki memeluk Nabilla.

"Jika memang sudah keputusanmu untuk bertahan bersamaku, maka aku mohon bersabarlah, buat aku kembali jatuh cinta padamu."

Setelah itu, Dzaki mengajak Nabilla pulang.

Di rumah, Dzaki meminta Nabilla duduk bersamanya di ruang tamu.

"Anggap aku sahabatmu, ini coklat, kan kata kamu bisa memperbaiki mood seseorang," ucap Dzaki dengan lembut.

"Sini bersandar, aku ingat kok pernah bercandain kamu dengan kalimat 'sini sandaran sama aku, entar aku lantunkan syair' kurang lebih gitu ya. Sekarang bersandarlah. Aku mau nanya-nanya sama kamu, jawab jujur ya." Manis, kata itu menggambarkan Dzaki saat ini.

Ragu-ragu, pasti rasa itu menyelimuti hati Nabilla. Bagaimana bisa ia bersandar? Hatinya terlalu takut, Dzaki mendorong kepalanya.

Dzaki menggeser dan mendekat menghapus jaraknya dengan Nabilla. Dibuatnya kepala Nabilla bersandar manis di bahunya.

"Nab, malam itu aku lihat kamu nangis saat tidur, mimpi apa?"

"Harus dijawab?" tanya Nabilla.

"Iya, Nab."

"Aku takut kehilangan ka-kamu." Nabilla menutup wajahnya dengan kedua tangannya, rasanya ia malu mengatakan itu, mengingat sang suami tak mencintainya.

"Hmm, udah gak perlu ditutupin, entar cantiknya hilang."

Perlukah Nabilla terbang?

"Kamu gak marah?" tanya Nabilla.

"Gak kok, aku cuma mau kamu bersabar ya." ucap Dzaki.

"Aku hari ini bakal manjain kamu, itu sebagai permintaan maaf, karena aku udah kasar sama kamu."

"Aku manja ya?"

"Gak kok, pengen aja manjain kamu."

Nabilla diam, takut kalau-kalau ini cuma mimpi. Ia mencubit pipinya dan merasakan sakit.

"Mau dicubit?" tanya Dzaki melihat tingkah Nabilla.

"Eh," Nabilla kaget.

"Udah gak usah dicubit," ucap Dzaki sambil mengelus pipi Nabilla.

"Mas, salah makankah?" tanya Nabilla yang masih tak percaya dengan apa yang dilakukan Dzaki.

"Gak, Nab. Sini tiduran." Dzaki menyuruh Nabilla meletakkan kepala di pahanya.

"Terlalu banyak air mata, terlalu banyak sakit hati yang kamu rasakan, Nab. Maaf ya."

Nabilla tidak menjawab, dia hanya menatap lekat wajah sang suami, tak pernah sebebas dan sedekat ini bisa memandang wajah Dzaki. Bolehkah Nabilla berdoa agar terus seperti ini?

*****

Nabilla terbangun ketika Adzan Dzuhur berkumandang, ia tertidur di shofa. Bangun, duduk lalu ia menangis.

"Cuma mimpi," ucap Nabilla menutup wajahnya denga kedua tangan.

"Bodoh, bodoh. Kamu bodoh Nab." Nabilla memukuli kepalanya sambil terus menangis.

Nabilla kaget ketika ada sebuah pelukan yang didapatkannya.

"Tenang, Nab. Tenang. Aku ada kok, kamu gak mimpi sayang," ucap Dzaki.

Sayang? Apakah telinga Nabilla yang salah dengar, tidak mungkin Dzaki memanggilnya sayang.

"Hayalanku terlalu tinggi," ucap Nabilla masih menangis.

"Nab, udah. Kamu gak salah dengar kok."

Dzaki masih memeluk Nabilla. Menenangkan Nabilla-istrinya yang selama ini ia sakiti.

"Mas, kamu kenapa sekarang baik?" Pertanyaan itu keluar dari mulut Nabilla yang masih setengah yakin dengan perlakuan Dzaki.

"Mungkin Allah membolak-balikan hatiku," jawabnya.

Inikah jawaban dari doa Nabilla?

"Sekarang sholat yuk, aku yang imamin, aku tungguin yah, mandi dulu." Dzaki mengulurkan tangannya seolah menyuruh Nabilla bangkit dari shofa.

Akhirnya, ada seseorang yang Al-fatihahnya dapat di-aamiinkan oleh Nabilla.

فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ

"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan." (Ar-Rahman)

Teruslah berdoa, hingga doamu dikabulkan oleh Allah swt. Teruslah berikhtiyar. Jangan menyerah.

ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ

innallāha lā yugayyiru mā biqaumin ḥattā yugayyirụ mā bi'anfusihim.

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri." (Q.S Ar-Rad:11)

Maka berdoalah, sesungguhnya kekuatan seorang muslim adalah sebuah doa.

*****

TBC


Besok Ramadhan. Cek kuy part ramadhan di part yang telah lewat, in syaa allah ada amalan yang bermanfaat. Author mau minta maaf kalau ada salah ya selama menulis ataupun selama kita kenal.

*Udah pada siap puasa di hari pertama belom neh?? Udah nyiapin sahur? Atau lagi mikirin gimana caranya biar pas puasa mulut tep wangi? Wqwq tak perlu risaaau, sobat budimanqu! Bau mulut orang berpuasa itu, emang udah "disetting" sama Allah. Buat apa? Nih kareemin kasih tau sependek pengetahuannya kareemin yaa..

Pernah denger hadist "Bau mulut orang berpuasa itu lebih wangi dibanding minyak kasturi menurut Allah"? Kalau dipikir pakai logika akal, gimana bisa yak?? Orang mau ngobrol aja jadi ga pede yekan.

Ternyata oh ternyata, salah satu makna yg bisa diambil dari hadist itu adalaah.. Seolah-olah Allah berkata kpd kita : "Wahai orang-orang yg berpuasa, Ku jadikan bau mulutmu tidak enak di hadapan sesama manusia, agar kau kurangi ucapanmu kepada mereka. Dan bagiku bau mulutmu lebih wangi dari minyak kasturi, agar kau tambah ucapan-ucapanmu kepada-Ku, melalui doa"

See?? Maha baik Allah sama kita bukan? :")

Hayu nah kita mulai nge-list doa-doa, habis itu "perbincangkan" dengan Allah sesering-seringnya, terutama di saat-saat sebelum berbuka. Sungguh pada saat itu kemustajaban waktunya tidak diragukan lagi boskuu!

Yhaaa kira kira sisihkan 5 - 10 menit buat berdoa sebelum berbuka gitu laa, mau lebih boleh bangeeet 😎*

*Sumber Kiara.

Sampai jumpa di part berikutnya ataupun di cerita lain ya. Maaf pendek. Itupun aku baper sendiri. Mungkin karena hatiku yang terlalu halus sih ya. 😂

Marhaban Ya Ramadhan. Mohon maaf lahir dan batin.😘🤗

Selamat berpuasa dan jangan lupa baca Al-Qur'an.

Fortsätt läs

Du kommer också att gilla

510K 53.1K 27
SEQUEL OF 'Astagfirullah, sabrina!' ‼️ baca dulu cerita emak bapaknya, biar paham sama alur. konflik mereka masih berkaitan . Tentang sepasang insan...
6.7M 951K 52
[SEQUEL OF A DAN Z] Tumbuh dewasa tanpa kedua orang tua dan memiliki tanggung jawab yang sangat besar, terlebih harus menjadi sosok orang tua untuk k...
5.9M 409K 56
Apakah seorang anak Kiai harus bisa menjadi penerus kepemilikan pesantren? Ya. Namun, berbeda dengan seorang Haafiz Alif Faezan. Mahasiswa lulusan sa...
17.3K 1.9K 9
[ON GOING, UPDATE SETIAP KAMIS] || PEMBEKUAN UPDATE SEMENTARA || . . . ° Sesuai permintaan readers, saya melanjutkan au dari Can you see me? menjadi...