Foxtrot ≡ Norenmin

By bubbleryfox

71.6K 10.2K 1.6K

[Mature Content - Explicit] Untuk membongkar sindikat penjualan obat illegal terbaru yang telah meluas di pas... More

F1 Bertemu
F2 Operasi
F3a Ruangan
F3b Keharusan
F4 Perpecahan
F5 Pribadi
F6 Start
F7a Narcissus
F7b
F7c Overdose
F7d Secret
F7e
F8 Kata Maaf
F9a Victoria Harbour
F9b
F9c
F10
F11a Busan
F11b Samcheok
F11c

The (F)irst

17.8K 1K 240
By bubbleryfox


Starring


Huang Renjun
🇨🇳 Ministry of State Security [MSS]
Special Agent Red Fox
Part of K9 Division

Na Jaemin
🇰🇷 National Intelligence Service [NIS]
Special Agent F4-2
Lead Control

Lee Jeno
🇰🇷 National Intelligence Service [NIS]
Special Agent T2-3
Field Agent

━╋━◇◇◇━╋━

"Kau yang mengirimku." Kalimat itu terujar sebagai pernyataan, tak lagi sebuah pertanyaan tanpa kepastian.

Pria yang duduk di kursi kepemimpinannya menatap mata bocah pirang didepannya sebelum menggangguk mengiyakan. "Ya, aku melakukannya."

Tak ada yang perlu disembunyikan, pria itupun berkata secukupnya saja.

Bocah berambut pirang itu mengerutkan bibirnya. Seirama dengan perasaannya yang kebingungan, empat makhluk berkaki empat dibelakangnya ikut merintih lemah.

Setau bocah itu, kasus yang dia terima kali ini selalu ada dalam daftar kasus tanpa kepastian menurut mereka.

Setiap ada yang mengangkat topik ini, kepala instansi -orang yang saat ini duduk di depan sang bocah- akan mengabaikannya dan mengganggapnya angin lalu sambil berkata bahwa topik ini bukan urusan milik China.

Walaupun begitu, kepala instansi masih tetap mengirimkan agen-agen untuk kasus ini. Biasanya para senior, tetapi hasil dari penyelidikan mereka tak pernah diungkap.

Lalu sekarang, bocah pirang ini yang tidak memiliki hirarki yang tinggi dalam instansi mereka akan dikirimkan untuk melakukan pekerjaan seniornya.

Bukannya bocah pirang ini seorang bawahan, dia lebih seperti orang di tengah-tengah hirarki. Dia adalah agen terbaik dalam angkatannya, tetapi tentu saja dia tidak merasa pantas disandingkan dengan para senior karena tentu senior akan menang. Pengalaman adalah guru terbaik, bukan?

Hal yang lebih membuatnya penasaran adalah bukan hanya bahwa dia adalah 'junior' pertama yang akan menangani kasus rahasia yang tak pernah berakhir ini, tetapi lebih penasaran kepada spesifikasi laporan kasus yang dia terima bahwa kasus ini mengharuskannya menetap di negeri lain dan bekerja sama dengan agen dari inteligen lain.

Pergi melaksanakan tugas di luar negeri itu biasa, tetapi 'menetap' bukanlah hal yang biasa.

Inteligen China juga terkenal akan individualisme mereka yang telah dilatih sejak awal. Bekerja sama dengan sebuah team apalagi dengan agen dari negara lain bukanlah kebiasaan mereka.

Selain itu, misi ini akan dilakukan di Korea Selatan. Menurut sih pirang, kepala instansi memiliki rencana di luar agenda apapun rencananya itu.

Setelah merenungkan begitu banyak kemungkinan di kepalanya, sang pirang pun memutuskan untuk bertanya agar rasa penasarannya dapat dipenuhi. "Apakah ini tentang mereka?" tanyanya dengan hati-hati.

Pria yang duduk sempat terdiam dan terlihat tegang sebelum beliau menarik nafas dalam dan menghembuskannya. "Kau aset terbaik yang badan intelegen China miliki, kau pilihan terbaik kami," jelasnya. Namun melihat bagaimana sang bocah didepannya tidak terlihat puas, diapun menambahkan "Antara kau mengikutsertakan mereka kedalam misi ini adalah keputusanmu."

Bocah itu kini mengetahui rencana diluar misinya yang disiapkan oleh sang kepala instansi untuk dirinya. Diapun menggangguk dengan semangat dalam hatinya.

Para pengikutnya yaitu empat hewan berkaki empat melolong kecil merefleksikan semangat tuannya. Anjing yang paling muda mendekatkan dirinya pada kaki sang bocah dan mendusel disitu. Anjing pendek dengan telinga runcing melompat-lompat kecil. Anjing putih tinggi memainkan kedua kaki depannya dalam senang dan anjing terbesar menunduk dengan moncongnya mencium kaki tuannya.

"Kun akan memastikan kau mendapat apapun yang kau butuhkan; tiket pesawat, akomodasi, makanan, uang, identitas dan teman se-team. Temuilah dia di ruang rapat divisimu."

Bocah itu menunduk memberi hormat. "Terima kasih, kepala instansi."

"Kau bisa pergi."

Setelah mendapat perizinan untuk keluar, bocah itu berbalik dan berjalan untuk keluar dari ruangan, keempat anjingnya mengiring rapat.

Belum dia sampai di pintu, suara pria itu kembali terdengar. "Spesial agent red fox," panggil pria itu.

Bocah itu hanya berhenti tanpa berbalik.

Melihat bagaimana bocah ini seakan tau apa yang ingin dia ucapkan, pria itu memanggilnya kembali. Kini dengan nama dari sang bocah.

"Renjun," Panggil sang pria. Kali ini bocah itu -Renjun- berbalik dan menatap mata kepala instansi dengan lekat.

Kepala instansi itu menarik nafas dalam karena dia juga tahu Renjun tak akan begitu menyukai hal yang akan dia ucapkan selanjutnya. "Aku tahu kau tidak pernah menginginkan hak istimewa apapun dan tak mau aku menyinggungnya sedikitpun, tapi-"

Renjun sudah membuka mulutnya untuk memotong tetapi kepala instansi lebih cepat untuk mengangkat telapak tangannya meminta Renjun diam dulu.

"-jika ada suatu saat dimana kau ingin mundur dari misimu karena menurutmu misi ini dapat membahayakan nyawamu, maka mundurlah. Tak akan ada yang menyalahkanmu." akhir sang kepala instansi dengan wajah yang kini tak terlihat diam dan dingin lagi.

"Kepala instansi-"

Sang kepala menggeleng tidak ingin mendengarkan pembelaan Renjun. "Karena bagaimanapun, kau tetap anak baba dan tak pernah ada sedetikpun dalam hidup baba dapat membayangkanmu pergi meninggalkan baba sendiri."

Ya, Renjun adalah anak dari sang kepala instansi. Banyak yang mengira menjadi anak kepala instansi akan memberikan dia banyak keuntungan, tetapi dari Renjun sendiri menolak untuk diperlakukan khusus.

Sudah sejak lama kepala instansi selalu mengingatkan Renjun bahwa walaupun dia tidak suka, bila memang terpaksa, pakailah hak istimewa-nya sebagai seorang anak kepala instansi. Baba-nya tak akan menyalahkannya.

Renjun hanya tersenyum tipis dan menggangguk. "Makasih, baba." ungkapnya tulus lalu keluar dari ruangan itu.

Sang kepala instansi hanya berharap Renjun akan membuang ego-nya bila memang diperlukan karena dia tak ingin suatu saat yang datang mengetuk pintunya bukanlah Renjun tetapi kawan se-teamnya mengabarkan berita kepergian anaknya.

━╋━◇◇◇━╋━

Unit K9 belum lama diresmikan oleh MSS. K9 atau yang penyebutannya dalam bahasa inggris terdengar sebagai kei-nain yang terdengar cukup mirip dengan penyebutan kata canine adalah unit khusus yang biasanya dimiliki oleh kepolisian.

Atas kebijakan kepala instansi, unit K9 dibuat dan tidak hanya membatasi ras anjing tertentu seperti German Shepherd atau Rottweiler tetapi terbuka bagi jenis anjing apapun, mau turunan asli atau mix.

Hal yang tak terduga adalah anggota unit yang sekarang lebih banyak memiliki hewan hasil 'buangan' dibandingkan hewan pure breed yang memang dibiakkan untung kepentingan kepolisian.

Ketua divisi mereka adalah spesial agen Kun yang memiliki team terdiri dari dirinya, dua anjing dan satu tikus. Kun membebaskan anggota divisinya untuk mengadopsi hewan jenis apapun dan bila memungkinkan, mengambil hewan bermasalah untuk mendapatkan hidup yang lebih baik bersama dengan mereka.

Renjun sendiri punya empat anjing sebagai teamnya yang sangat-sangat dia jaga dan kasihi seperti keluarganya sendiri.

Ada Buntelan, seekor anak anjing Pomsky yang dinilai tidak baik untuk diadopsi karena sifat Siberiannya yang terlalu buas akibat trauma masa lalu.

Lalu ada Kentang sang Corman Shepherd yang berpenampilan 99% Corgie tetapi 70% mewarisi sifat aggressive German Shepherd dan 30% sifat jahil Corgie.

Selanjutnya adalah Micin yaitu seekor mix breed Samoyed dan German Shepherd yang membuahkan Shepherd putih bersih dengan bulu tebal dan mata sayu. Micin sangat kalem dan pendiam, tetapi sifat teritorialnya sangat besar melebihi anjing lainnya.

Dan yang terakhir Cahkwe yang adalah seekor Czechoslovakia Wolfdog yang diusir dari pack-nya sendiri akibat memiliki sifat dominan yang tak seharusnya dimiliki oleh seekor omega betina.

Mereka berempat diselamatkan oleh Renjun dari suntik mati, lingkungan yang tak bersahabat, kandang permanen dan kematian yang tak terelakkan. Merekapun sejak diselamatkan telah menjadi bagian dari team Renjun dan mengikutinya kemanapun dia pergi.

"Renjun," Sapa Kun yang melambaikan tangannya dari ruang kerjanya sejak melihat Renjun telah kembali dari bertemu dengan kepala instansi.

Ruangan ketua divisi yang hanya dipisahkan oleh kaca itu membuat Renjun dapat melihat dua anjing yang sudah naik ke atas meja, bersampingan dengan sang tikus di kandangnya begitu mata mereka melihat kawanan Renjun akan datang menghampiri.

"Kak Kun," sapa Renjun balik. Dia masuk ke dalam ruangan itu dan langsung duduk di depan Kun.

Kun tersenyum lembut layaknya seorang ibu. Dia memberikan sebuah amplop coklat yang cukup besar dan berat kepada Renjun yang menerimanya dengan tangan terbuka.

"Ini passport, identitas, surat-suratan lainnya dan detail misi ini sudah dikirim ke ponselmu. Jangan lupa mengupdate di setiap kesempatan yang kau punya." Jelas Kun.

Memang tugasnya sebagai ketua divisi untuk mendistribusikan semua dokumen baru kepada anggotanya, apalagi divisi mereka yang banyak menerima tugas penyamaran.

"Baik," jawab Renjun singkat. Dia membuka tali yang mengikat amplop itu lalu mulai menggeledah isinya.

Satu benda dia keluarkan dari amplop itu adalah sebungkus snack anjing yang selalu Kun berikan didalam paket dokumen. Renjun membuka hadiah murah hati dari sang ketua lalu memberikan anjing-anjingnya masing-masing satu buah.

Buntelan tanpa ragu langsung memekik girang dan menghabiskan jatah snacknya. Kentang juga demikian, bahkan dia mencuri setengah jatah Micin dan kabur agar tidak dimarahi temannya yang memiliki badan jauh lebih besar darinya itu. Cahkwe yang paling terakhir mengambil jatahnya. Setelah melihat kenakalan Kentang, Cahkwe membagi snacknya menjadi empat bagian. Satu bagian dia berikan kepada Micin, dua bagian untuk maknae mereka yang paling mungil yaitu Buntelan dan satunya lagi dia makan. Kentang yang nakal tidak dapat ekstra lagi karena dia sudah mengambil bagian dari Micin.

Renjun dalam diam memperhatikan keempat anjingnya dan cukup bangga melihat bagaimana Cahkwe sudah tak lagi buas dan ingin memerintah, kini anjing-serigalanya itu sudah belajar untuk berbagi dan bahkan mementingkan adik-adiknya.

Masih tersisa satu buah snack dalam bungkusnya. Renjunpun membagi snack itu menjadi dua dan memberi makan Cahkwe dan Micin langsung dengan tangannya. Kentang yang nakal tak akan bisa menggapai tangan Renjun karena dia pendek.

Kun tersenyum lebih lebar lagi melihat interaksi anggotanya dan hewan milik mereka. Dua tahun menjadi ketua divisi telah memberinya cukup penglihatan bagaimana kasih sayang dapat merubah tingkah hewan dari buas menjadi penyayang dan terkendali.

Ya... walaupun kedua anjing dan tikus milik Kun juga semua hewan di divisi K9 masih sangat takut akan anjing-anjing milik Renjun karena keempatnya hanya jinak bersama tuannya, setidaknya ada perkembangan dan tak ada lagi laporan mereka menggigit siapapun yang mendekati Renjun.

"Kau akan bersama dengan Chenle," tambah Kun begitu kembali kedalam mode bekerjanya setelah Kentang menggonggong protes minta tambah snack. Dia juga memberikan ear-piece yang terbungkus diluar amplop coklat kepada Renjun.

Renjun melirik Kun sebentar, mengambil ear-piece itu sebelum dia kembali bersitatap dengan kentang dan memperingati anjing itu untuk bersikap baik hanya dengan tatapan matanya. "Oh? Itu hal yang baru,"

Kun menggangguk menyetujui. Sistem misi di MSS biasanya terdiri dari seorang senior dan seorang junior yang jarak angkatannya lebih dari 5 tahun. Hal ini agar instink seorang senior dapat mengarahkan dan sensor seorang junior dapat memperingatkan.

Renjun dan Chenle hanya terpaut jarak satu tahun angkatan. Chenle tepat berada satu angkatan dibawah Renjun.

"Demi kelangsungan misi ini kepala instansi mengirimkan agen terbaik yang kita miliki, jadi..." jelas Kun.

"YangYang?"

Bila Kun dan kepala instansi menyinggung agen terbaik dan mereka mengambil agen terbaik dari angkatan Renjun dan angkatan dibawahnya, maka Renjun, Chenle dan YangYang adalah trinitas spesial agen terbaik. Bila misi ini memang sepenting itu sampai membuat Chenle dan Renjun berpasangan, maka seharusnya YangYang juga ikut kedalam misi ini.

Kecuali, "Dalam misi lain, masalah internal China yang tak dapat diganggu gugat." jelas Kun.

Ya, artinya ada misi yang lebih penting yang tak dapat mengganggu gugat keterkaitan YangYang. Dalam pikirannya Renjun menggangguk paham karena tentu YangYang akan mendapat misi yang penting juga apalagi dia datang dari divisi perpolitikan, teman seangkatannya itu sangat berbakat.

Renjun berdiri dan mendorong kursinya agar dia dapat keluar. Begitu dia berdiri, keempat anjingnya juga ikut berdiri dan menegakkan tubuh mereka.

Kedua anjing Kun dan tikusnya semakin bergulung diatas meja dan merapatkan diri mereka pada Kun.

Kun hanya tertawa melihat ketakutan peliharaannya terhadap peliharaan Renjun.

"Aku akan merindukanmu," aku Kun dengan helaan nafas panjang dan mata sayu.

"Kakak berbicara seperti aku tidak akan kembali saja," canda Renjun.

Sayangnya mata Kun tak dapat berbohong bahwa ada kemungkinan kata Renjun dapat menjadi kenyataan.

"Hanya... hati-hati dan kembalilah dengan utuh, ok? Divisi ini akan kurang tanpamu."

Tak akan ada keributan hewan-hewan yang ingin menantang hidup mereka dengan mencoba untuk bersahabat dengan anjing-anjing Renjun. Tak akan ada teriakan kaget anggota divisi ketika Cahkwe tiba-tiba muncul ntah darimana dan menakuti mereka. Tak akan ada anjing yang menangis sebab Kentang mencuri snack mereka. Tidak akan ada karpet bulu putih yang selalu menghalangi jalan padahal itu adalah Micin yang tidur di dekat Renjun. Dan tak akan ada lagi bola menggelinding yang digiring Kentang yang sebenarnya bola itu adalah Buntelan yang sedang dipermainkan Kentang.

Dan semua itu akan musnah bila Renjun tak kembali atau ada team Renjun yang gugur dalam misi ini. Kun tak ingin membayangkannya tetapi jauh dalam hatinya dia berusaha mempersiapkan dirinya untuk kemungkinan apapun. Bekerja sebagai bagian badan intelejen negaranya memiliki keuntungan dan kerugiannya tersendiri.

"Tak perlu khawatir," usaha Renjun untuk meyakinkan Kun bahwa dia akan kembali. Kun hanya menggangguk lemah. Divisinya akan cukup sepi dengan Renjun yang akan menetap di Korea selama dia dibutuhkan.

Kun ikut berdiri untuk mengantar Renjun pergi namun kaki di lengannya memberhentikannya untuk berjalan menghampiri Renjun. Kaki yang ada dilengannya adalah kaki anjingnya yang berusaha memohon agar Kun tidak meninggalkan mereka.

Renjun mengulum senyum kecilnya melihat itu. "Buntelan, Kentang, Micin, Cahkwe, ayok pamitan dulu ke yang lain." canda Renjun. Anjing-anjing Kun langsung melebarkan mata mereka dan semakin beringsut menjauh.

Grrrrr ggggrrrr

Geraman terdengar, apalagi dari Cahkwe yang sudah menyembunyikan buntelan di bawah badan tingginya. Kentang sendiri menggeram lucu dibawah Micin, dia bertindak sok berani tapi masih bersembunyi dibalik badan temannya.

Anjing-anjing Kun merintih ketakutan dan berusaha memintah Kun untuk melindungi mereka. Kun tertawa lalu masing-masing tangan menggendong anjingnya yang tak membiarkan Kun mendekati Renjun.

Renjun tersenyum sebelum mengangkat tangannya untuk salam perpisahan lalu berjalan keluar dari lantai divisinya.

Dia memasuki lift beserta dengan keempat anjingnya. Dalam lift dia memasangkan ear-piece yang tadi dia terima ke telinganya dan menekan salah satu tombol kecil di ujung barang mungil itu.

Terdengar suara acak gelombang radio sebelum suara itu menghilang dan digantikan oleh suara seorang manusia.

"Halo gege~" Sapa suara di seberang. Walaupun masih berada dalam lift, suara di ear-piece itu terdengar jernih dan stabil berkat satelit khusus untuk komunikasi anggota MSS.

"Kalau kau ribut sambungannya akan kumatikan paksa," Peringat Renjun pada suara itu.

"Tega sekali ge, kan sudah lama kita tidak curhat-curhatan," Suara itu kini terdengar bersedih dan jujur saja Renjun lemah saat Chenle sudah mulai menggunakan suara seperti itu.

Akhirnya Renjun mengalah. "Baiklah, apa yang ingin kau ceritakan, Le?"

Diujung sana Chenle berteriak riang dengan tawa lumba-lumbanya."Yeay~! Gini ge, kan gege tahu kalau lima tahun lalu aku sudah bilang ke papa untuk buka restoran hotpot, lalu kemarin-"

Renjun menghembuskan nafas perlahan dan tanpa suara agar Chenle tak mendengarnya. Ah, perjalanannya dan misinya pasti akan dipenuhi dengan suara lumba-lumba Chenle dan ceritanya yang tak berujung.

Cukup buruk untuk telinga Renjun tapi itu sudah cukup untuk jatah misinya. Tak ada hal lebih buruk lainnya yang mungkin dapat terjadi di misinya kedepan, bukan?

Kan?

━╋━◇◇◇━╋━

Next/Unpub?

Continue Reading

You'll Also Like

746K 35.7K 39
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
95K 670 4
isinya jimin dan kelakuan gilanya
103K 8.7K 84
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
196K 30.4K 55
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...