Ketika Allen berusia 2 bulan ....
"Bukankah dia lucu?" Margo bergumam sambil menyusui Allen yang masih sangat mungil, wajahnya begitu kecil hingga rasanya Margo tak ingin menyentuh bayi itu. Takut, kalau sedikit saja jamahan dari tangannya bisa membuat Allen terluka.
"Hmm." Daniel bergumam sambil cemberut. Ini sudah dua bulan sejak Margo melahirkan. Kaki Daniel memang tidak bisa bergerak, atau tepatnya belum bisa digerakan.
Dia melakukan terapi agar bisa berjalan lagi, tapi sampai sekarang masih belum ada kemajuan. Namun, bukan hal itu yang menjadi masalah sekarang. Melainkan ....
"Kenapa?" Margo menoleh, menatap Daniel yang menekukan wajahnya di sana. Entah apa yang lelaki itu mau, tapi sedaritadi Margo merasa Daniel tampak berbeda. Seperti sedang ngambek ... entahlah. Tapi, kenapa pula dia harus bersikap demikian?
Rasanya Margo tidak melakukan hal apa pun yang menyebalkan, sampai bisa membuat Daniel cemberut seperti itu.
"Tidak." Daniel menoleh ke arah samping, membuang mukanya ke tempat lain. Seperti enggan menatap Margo. Mulutnya dikerucutkan, lucu sekali.
"Aku serius, Niel. Kenapa?" Margo bertanya lagi, tapi dengan nada yang lebih lembut.
Untuk sesaat, sempat hening sejenak. Sampai kemudian Daniel menoleh, menatap Margo dengan pandangan sedih dan bergumam.
"Kau lebih memperhatikan Allen daripada aku ...." Daniel menunduk pelan. "Padahal aku juga mau ...."
"Mau apa?" Margo mendelik. Oh dear, apa suami besarnya ini sedang ngambek hanya karena Margo lebih perhatian dengan anak mereka?
Seriously?!
"Mau ... itu ...." Daniel melirik ke bagian tubuh Margo. Daerah yang sedang Allen sedot untuk makan setiap harinya.
Margo mendelik, memukul lengan Daniel pelan. Berusaha sekuat tenaga untuk tidak menganggu jam makan Allen karena gerakannya.
"Niel ... apa-apaan?!" Margo menaikkan sebelah alisnya. "Kenapa tiba-tiba kau bersikap seperti ini?"
"Hmm." Daniel bergumam lagi. "Itu karena kau lebih perhatian pada Allen daripada denganku sekarang. Jadi ...."
"Jadi?" Margo mengulangi, menunggu jawaban Daniel. "Kaucemburu?"
Daniel mengangguk, pelan sekali. Seolah-olah dia ragu.
"Aku ... cemburu pada Allen, Ar. Bisakah ... kau berhenti bersikap terlalu peduli pada bayi yang menjiplak wajahku itu dan mulai memerhatikan ... aku?"
Oh dear. Kepala Margo sakit seketika mendengar permintaan Daniel yang tidak masuk akal itu. Sepertinya, drama ini akan berlanjut sampai nanti.
***
(Halo, ini cuma selingan aja.)
Chapter ini menceritakan kehidupan Daniel Margo setelah END (SEBELUM MENIKAH YA) Lihat waktu yang kutulis di bagian atas. Pas nikah Allen udah umur 1,5 tahun di sini baru 2 bulan jd ini pas Allen msh kecil banget.
Ke depannya, mungkin aku bakal update byk part yang pendek-pendek kayak gini. Untuk memenuhi momen DanielMargo yang sangat sedikit di dalam cerita.
Semoga suka, dan aku ingetin, aku selalu kasih waktu terjadinya chapter di bagian atas.
Jadi chapter abis ini BISA AJA mundur, bisa juga maju dari ending (yang ini kan mundur)
Untuk extra part yang SEBENARNYA akan diupload setelah aku mendapat pencerahan.
Terima kasih sudah mampir, semoga suka.
Dan tunggu updatean soal DanielMargo selanjutnya.
Ps : Daniel sayang Allen, cuma dia merasa Allen merebut perhatian Margo sepenuhnya😂