RATU PILIHAN [pcy;ssw]

By BlueinWendy

94K 12K 362

Ketika sepupunya menikahi seorang pelacur dengan catatan kriminal panjang, Chanyeol tahu ia harus melakukan s... More

Starring Cast(s)
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31 (END)
EPILOG
Let's Move

Chapter 10

2.2K 370 8
By BlueinWendy

RATU PILIHAN

CHAPTER 11

Original Story by Sherls Astrella

---

Seungwan tidak percaya ini semua!

Beberapa saat yang lalu ia masih bebas seperti burung di angkasa. Beberapa saat yang lalu ia masih bercanda bersama ayahnya dan Grand Duke Jungsoo. Sekarang ia sudah duduk di sini, di dalam kamar pengantinya – menanti kehadiran suaminya!

Seungwan benar-benar tidak mempercayai semua ini. Ia tidak mempercayai semuanya semenjak ia mendengar ide gila itu.

Beberapa saat yang lalu ia masih duduk bersama Chanyeol dalam pesta pertunangan mereka dan sekarang mereka telah resmi menjadi sepasang suami istri!

Semua ini terlalu cepat. Terlalu cepat sehingga Seungwan tidak benar-benar memahami apa yang tengah terjadi.

Semua ini terasa seperti mimpi buruk dan ketika Seungwan membuka matanya, ia telah menjadi istri dari Yang Mulia Paduka Raja Kerajaan Viering, Chanyeol Arcalianne!

Seungwan bukan lagi burung bebas di angkasa.

Seungwan adalah Yang Mulia Paduka Ratu Kerajaan Viering!

Seungwan benar-benar tidak dapat mempercayai semua ini.

Ia tidak dapat lagi mempercayai kehidupannya sendiri semenjak ia tahu Earl menerima pinangan Raja Viering.

Ia tidak percaya sekarang ia telah menjadi alat pelahir pewaris tahta Viering!

Semua ini sulit dipercayai! Terlalu sulit untuk dipahami!

Namun, bagi semua orang hal mudah dipahami. Sebagian dari penduduk Viering percaya dengan cerita cinta tertutup mereka dan sebagian percaya ini hanyalah sebuah pernikahan untuk mencegah Sooyeon menjadi Ratu Viering. Dan bagi dunia, pernikahan ini tidaklah lebih dari sebuah kenyataan berkurangnya seorang perjaka tampan.

Pesta berlangsung dengan meriah seperti yang diinginkan Chanyeol. Walaupun ini hanyalah sebuah pernikahan politik, Chanyeol tidak mau main-main. Seungwan benar-benar dibuat kaget olehnya termasuk Joohyun.

Sehari setelah pesta pertunangan itu, Chanyeol mengirim beberapa orang ke Mangstone.

Malam itu, setelah para tamu pulang, Seungwan dipulangkan kembali ke Mangstone atas permintaan Earl. Katanya, demi kemudahan persiapan pernikahan Seungwan. Dilihat dari jarak, memang Mangstone lebih dekat ke Istana daripada Schewicvic.

Chanyeol, tentu saja, mengetahui hal itu. Tetapi tidak seorang pun di Mangstone tahu ketika rombongan itu tiba di Mangstone. Di antara mereka ada penata rambut yang khusus datang untuk mempersiapkan tatanan rambut Seungwan di hari pernikahannya. Juga ada perancang busana yang khusus didatangkan Chanyeol untuk membuat gaun pernikahan Seungwan.

Joohyun yang tidak merencanakan ini, tentu saja kaget. Raja telah menyerahkan masalah ini padanya namun ia tiba-tiba mengambil alih. Hal ini lebih dari cukup untuk menjelaskan keseriusan Chanyeol atas pesta pernikahannya ini dan ia pun menjadi semakin serius mendidik Seungwan menjadi seorang lady.

Hari itu Seungwan memang telah menjadi seorang lady yang ia harapkan. Namun, hal itu tidaklah berlangsung lama. Sesaat setelah para tamu termasuk Paduka Raja pulang, Seungwan kembali ke sifat aslinya.

Seungwan masih belum mengganti gaunnya ketika Yunho masuk sambil tertawa.

"Dengar, dengar," ia mengumumkan, "Paduka berkata kau adalah seorang gadis yang penurut!" Dan ia pun kembali tertawa geli.

"Ia bahkan memuji Papa. Katanya ia tidak salah memilih orang."

"Dengar itu, Seungwan. Dengarlah itu," Joohyun histeris.

"Countess pasti akan gembira mendengarnya," kata Hyoyeon pula.

Sementara itu, Seungwan memasang wajah muramnya. Ia sama sekali tidak menikmati pujian itu tetapi setidaknya ia tahu bahwa ia telah berhasil memberi pandangan baik kepada para tamu hari ini dan terutama, mencapai targetnya! Sekarang mereka tentu tidak akan lagi berani meragukan Grand Duke Jungsoo dan menyalahkan hubungan erat antara Grand Duke dan ayahnya.

Seungwan juga tidak terlalu tertarik apakah mereka akan percaya dengan cerita karangan mereka. Sejujurnya, ia tidak keberatan setiap penduduk Viering tahu pernikahan ini hanyalah sebuah cara untuk menyelamatkan wajah Viering. Ia tidak terlalu peduli karena memang itulah kenyataannya. Bahkan ia percaya akan sulit merubah pandangan semua orang walaupun ia telah berusaha keras untuk itu.

"Aku tidak peduli," Seungwan berdiri.

"Apa yang kaukatakan?" Joohyun bertanya.

"Tuan Puteri, apa yang Anda lakukan?" Hyoyeon berseru ketika Seungwan menuju serambi.

"Menikmati waktu bebasku," Seungwan memalingkan kepala –menjawab pertanyaan pelayannya kemudian melompat.

"TUAN PUTERI!" Hyoyeon langsung jatuh lemas.

"Seungwan, kembali!" Joohyun langsung mengejar Seungwan. Namun Seungwan sudah melompat ke pohon di bawah serambi kamarnya. Dengan lincahnya seperti seorang tupai, gadis itu melompat dari satu dahan ke dahan yang lain – menjauhi serambi kamarnya.

Sehun mendudukkan Hyoyeon di kursi kemudian menuju serambi.

"Sehun," Joohyun menyambut kedatangan pemuda itu, "Cepat kejar Seungwan!"

"Aku tidak mau!" Sehun menolak. "Seungwan sudah besar. Ia tidak perlu kita menjaganya sepanjang waktu."

Joohyun menatap geram adiknya kemudian melompat dari serambi.

Sehun membelalak kaget. Joohyun yang bernyali kecil itu berani melompat dari serambi ke pohon yang beberapa meter berada di bawah!

Hyoyeon yang baru saja pulih, jatuh lemas lagi.

Sehun pun tidak berpikir panjang. Ia langsung mengejar kedua wanita itu. Ia benar-benar dibuat panik oleh Joohyun, bukan Seungwan. Sehun tahu benar betapa ahlinya Seungwan dalam hal satu ini tetapi Joohyun... Walaupun gadis itu juga bisa memanjat pohon, karena paksaan mereka, Joohyun tidak cukup mahir untuk menjadi tupai liar.

Begitulah malam seusai pesta pertunangan itu mereka habiskan dengan menjadi tupai di Schewicvic. Kemudian keesokan paginya Seungwan harus kembali ke Mangstone, menjalani pelatihannya yang membosankan dan melelahkan.

Hari demi hari berlalu begitu lambatnya bagi Seungwan dan ketika ia sudah tiba di hari yang paling dinanti-nantikan oleh Joohyun, ia merasa waktu berlalu terlalu cepat. Ia sama sekali belum siap untuk memasuki Istana. Ia masih ingin bermain dengan bebas di luar sana. Seungwan tidak terlalu bodoh untuk mengetahui apa yang telah menantinya sesaat setelah ia menginjakkan kaki di Istana.

Namun ia juga tidak terlalu penurut untuk membiarkan hal itu terjadi begitu saja. Sudah cukup ia membiarkan Chanyeol berpikir ia adalah istri idamannya. Ia tidak mau melewatkan hari-hari mendatang dengan berpura-pura ia adalah seorang gadis yang anggun dan penurut. Chanyeol harus tahu siapa gadis yang ia nikahi hari ini!

Seungwan sudah berniat membuka kedoknya dalam pesta pernikahan. Namun, sayangnya, Sooyeon tidak hadir. Seungwan juga tidak terlalu terkejut. Ia sudah dapat menduga Yifan tidak berani muncul. Seungwan juga tidak terlalu terkejut bila penyebabnya adalah Sooyeon. Seorang wanita murahan seperti dia tidak setiap hari mendapat kesempatan untuk berpesiar keluar negeri. Begitu ia mendapatkannya, ia tidak akan dengan mudah melepaskannya.

Seungwan sudah memutuskan!

"Apakah Anda membutuhkan sesuatu, Paduka Ratu?" Sepasang prajurit yang menjaga pintu kamarnya langsung bertanya ketika ia membuka pintu.

"Apakah saya perlu memanggil pelayan untuk Anda?"

Seungwan melihat prajurit di kanan dan kirinya itu.

"Tidak," jawab Seungwan, "Aku tidak membutuhkan apa pun."

"Jangan khawatir, Paduka Ratu," sekarang prajurit di sisi kiri Seungwan berkata, "Kami akan menjaga keselamatan Anda hingga Paduka Raja tiba. Kami tidak akan membiarkan seorang pun menganggu Anda."

"Maka," kata Seungwan, "Aku bisa tenang sekarang." Seungwan tersenyum manis dan berkata, "Selamat malam." Kemudian ia menutup pintu.

"Sial!" Seungwan menjatuhkan diri di atas tempat tidur dan berpikir.

Apa yang harus dilakukannya sekarang. Ia tidak ingin terus berdiam diri menanti seseorang yang belum pasti akan muncul. Ia juga tidak tertarik untuk tidur walau ia telah berganti gaun tidur. Ia juga tidak bisa keluar dari kamar ini. Sepasang prajurit di depan pintu pasti tidak akan membiarkannya lepas begitu saja. Mata Seungwan beralih ke pintu kaca menuju serambi.

Benar! Ia masih mempunyai jalan keluar yang lain. Baginya, pintu keluar tidak selalu berarti pintu!

Seungwan langsung beranjak bangkit.

Pintu terbuka.

Seungwan terkejut.

Chanyeol masuk dengan tenangnya.

Seungwan baru melihat Chanyeol membawa sebuah buku ketika ia menarik kursi ke sisi pembaringan.

Baru saja Seungwan berpikir Chanyeol mengira ia adalah seorang anak kecil ketika pria itu duduk dan menekuni buku yang dibawanya.

"Kukira kau akan membacakan dongeng pengantar tidur untukku," Seungwan membuka pembicaraan.

Chanyeol tidak meninggalkan matanya dari buku yang sedang dibacanya. Ia juga tidak menyahut.

"Apakah kau mendengarku?" Seungwan mendekatkan tubuhnya.

Chanyeol sama sekali tidak terusik.

"Apakah kau tiba-tiba menjadi tuli?" Tanya Seungwan lagi.

Lagi-lagi Chanyeol tidak menanggapi.

"Apakah mungkin kau menjadi bisu dalam beberapa jam?"

Chanyeol tenggelam dalam bacaannya.

Seungwan kesal. Ia benar-benar bosan.

Semenjak pesta pernikahan itu pelayan-pelayan membawanya ke kamar ini. Mereka membantunya menanggalkan gaun pengantinnya yang merepotkan itu. Mereka membantunya membersihkan diri. Mereka membantunya berganti baju tidur dan mereka pulalah yang menyuruhnya menanti Chanyeol di kamar ini.

Sekarang Chanyeol sudah tiba tetapi pria itu mendiamkannya. Malah pria itu seakan-akan sudah menjadi batu yang tuli dan bisu!

Seungwan tidak pernah tahu apa yang terjadi setelah seorang pria dan wanita menikah. Ia tidak pernah bertanya dan tidak seorangpun pernah memberitahunya!

Joohyun hanya pernah memberitahu bahwa pernikahan yang bahagia selalu terjadi pada sepasang insan yang saling mencintai. Cinta mereka yang tulus dan agung akan membawa benih-benih kehidupan ke dunia ini.

Seungwan berpikir bagaimana mungkin semua itu terjadi padanya? Pernikahannya bukan atas dasar cinta walau mereka selalu mengatakan itu pada setiap orang. Yang terpenting, Seungwan tidak menyukai Chanyeol. Bahkan ia membencinya! Demikian pula Chanyeol. Pria itu jelas-jelas tidak menyukainya.

Satu-satunya alasan Chanyeol tetap menikahinya adalah masa depan Viering!

Waktu Chanyeol tidak banyak dan tidak mudah mendapatkan seorang gadis sepertinya yang rela menikah hanya demi memberikan keturunan.

Seungwan melihat tidak ada yang dapat mengusik Chanyeol.

Seungwan benar-benar bosan.

Entah berapa lama ia menanti seorang diri di dalam kamar ini. Seungwan tidak tahu pasti tetapi ia tahu ia sudah hampir menjamur karena kebosanannya. Mata Seungwan menjelajahi kamar barunya yang luas itu. Kamar ini tidak jauh berbeda dari kamarnya di Schewicvic kecuali kamar ini lebih luas dan jelas lebih mewah. Langit-langitnya yang tinggi berhiaskan lukisan dan ukiran-ukiran hasil karya tangan ahli. Semua perabotan di dalam ruangan ini jelas sekali merupakan hasil karya orang yang memang ahli dalam bidangnya. Benar-benar sebuah kamar yang diharapkan dari Istana Fyzool yang megah.

Dari pintu kayu megah itu, seperangkat meja dan sofa terlentang di tengah ruangan. Ranjang bertiangnya yang berpoleskan emas berdiri kokoh di antara pintu masuk dan pintu kaca.

Mata Seungwan terhenti di pintu kaca yang menuju serambi.

Tanpa berpikir lebih lama, Seungwan beranjak dari tempat tidur. Ia membuka pintu itu lebar-lebar dan melangkah ke serambi.

Seungwan memperhatikan kegelapan malam di sekitarnya.

Tak sesuatu pun nampak dengan jelas dalam kegelapan taman Istana yang luas. Hanya sinar di beberapa sudut bangunan utamalah yang memberikan penerangan dalam gelapnya malam.

Di kejauhan tampak sinar-sinar kecil rumah penduduk yang bersatu dengan gelapnya suasana sekitarnya.

Seungwan melihat ke bawah dan ia tidak melihat seorang pun nampak. Lalu ia melihat jendela-jendela yang berjajar rapi di kedua sisi serambinya juga di atas dan di bawah tempatnya berdiri.

Rasa ingin tahu Seungwan bangkit. Ia belum menyempatkan diri untuk melihat-lihat suasana Istana semenjak kedatangannya hari ini.

Hari sudah larut. Setiap penghuni Istana telah kembali ke peraduannya dan memasuki dunia mimpi mereka yang indah.

'Kami akan menjaga keselamatan Anda sampai Paduka Raja tiba.'

Seulas senyum puas menghiasi wajah Seungwan dan ia meninggalkan serambinya. Takkan ada yang bisa melarangnya berkeliling Istana saat ini.

Dengan gembira ia melangkah ke pintu kamarnya.

"Kau kira kau akan ke mana?"

Seungwan terperanjat.

Chanyeol menatapnya dengan tajam.

"Kau bisa bicara?" Seungwan heran lalu ia tersenyum, "Kukira aku telah menikahi sebuah patung bisu."

Chanyeol menggunakan kesempatan itu untuk menutup pintu. "Kau tidak akan ke mana-mana!" Chanyeol menegaskan.

Seungwan memasang muka masamnya. "Kau tidak bisa melarangku," tangan Seungwan meraih pegangan pintu.

Tanpa banyak bicara, Chanyeol mengangkat Seungwan.

"Turunkan!" Seungwan memprotes, "Turunkan aku!"

Tangan Seungwan menghantam dada pria itu tetapi Chanyeol tetap berjalan ke tempat tidur.

"Kau tidak berbicara denganku dan aku juga tidak boleh keluar. Apa maumu?" Seungwan meluapkan kekesalannya ketika Chanyeol membaringkannya di tempat tidur.

"Dengar," Chanyeol memperingati dengan nada beratnya.

Mata Seungwan menangkap buku yang sesaat lalu dibaca Chanyeol. "Hei!" Seungwan meraih buku itu, "Kau juga membacanya."

Chanyeol terdiam.

Seungwan duduk bersila di tempat tidur. "Aku juga menyukai buku ini," Seungwan membuka buku itu, "Papa juga sangat menyukainya."

Chanyeol diam memperhatikan Seungwan yang membalik-balik buku itu dengan riang.

"Aku sudah membacanya berkali-kali tetapi aku tidak pernah bosan. Aku juga suka merundingkannya bersama Papa."

Alis Chanyeol terangkat.

"Kau mau membicarakannya denganku?" Seungwan bertanya penuh semangat.

Tanpa disadarinya, Chanyeol tersenyum melihat tingkah Seungwan yang seperti anak kecil meminta permen itu.

Seungwan terperangah. "Kau juga bisa tersenyum," Seungwan keheranan.

"Apa aku tidak boleh tersenyum?" Chanyeol bertanya kesal.

"Tidak," Seungwan tersenyum manis, "Kau jauh lebih tampan bila tersenyum."

Chanyeol membuang mukanya.

Seungwan tertawa geli. "Pernikahan ini mungkin tidak akan sangat membosankan," katanya dan ia kembali menekuni buku itu.

Chanyeol melihat Seungwan yang kembali sibuk dengan bukunya dan duduk di sisi Seungwan. 'Tampaknya tidak sulit mengatur gadis ini,' pikirnya puas sambil duduk di sisi Seungwan.

---

Continue Reading

You'll Also Like

493K 5.2K 88
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
1.3K 97 10
Nama Laut tersemat di dirinya pada tahun 1999, tanpa embel-embel apapun di belakangnya. Rian Putra Redian si sulung. Reza Putra Redian si tengah. La...
502K 37.4K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
470 248 18
Yuana tidak manyangka hari-harinya akan berubah sejak sosok Edgar si cowok absurd itu tiba-tiba menyatakan perasaan padanya. Malah dia nekat menunggu...