Musuh Tapi Menikah? [SUDAH TE...

By oreovanila

18.7M 873K 37.8K

ARGASEINA SERIES #1 [PART SUDAH TIDAK LENGKAP] [SUDAH TERSEDIA DI TOKO BUKU] Rank #6 IN ROMANCE (110818) Musu... More

TOLONG DIBACA!
PROLOG
MTM - 1
MTM - 2
MTM - 3
MTM - 4
MTM - 5
MTM - 6
MTM - 7
MTM - 8
MTM - 9
MTM - 10
MTM - 11
MTM - 12
MTM - 13
MTM - 14
MTM - 15
MEET WITH CHARACTERS
MTM - 16
MTM - 17
MTM - Trailer Wattpad
MTM - 18
MTM - 19
MTM - 20
MTM - 21
MTM - 22
MTM - 23
AUTHOR NOTE
MTM - 24
MTM - 25
MTM - 26
MTM - 27
HELP ME!!
MTM - 28
MTM - 29
MTM - 30
MTM - 32
MTM - 33
MTM - 34
PREORDER FLORA
MTM - 35
CARA BUKA PART DIPRIVATE(?)
MTM - 36
MTM - 37
AUTHOR NOTE 2
MTM - 38
MTM - 39
MTM - 40
MTM - 41
MTM - 42
MTM - 43
MTM - 44
MTM - 45
ZONK
MTM - 46
MTM - 47
MTM - 48
MTM - 49
MTM - 50
MTM - 51
MTM - 52
MTM - 53
MTM - 54
MTM - 55
MTM - 56
MTM - 57
CHIT-CHAT
MTM - 58 (END)
PREKUEL MTM, NOT SEKUEL
CHIT-CHAT (2)
EPILOG
KALO MTM TERBIT, GIMANA?
SEKUEL "MTM?"
QNA MTM TERBIT
VOTE COVER MTM?
VOTE KEDUA COVER MTM?
FINAL COVER & SPOILER
GIVE AWAY 3 NOVEL MTM
MTM OPEN PREORDER
INFO BANGET NIH HAHAHA
GIVE AWAY 3 HOODIE MTM

MTM - 31

235K 10.9K 116
By oreovanila

***

Seina sudah masuk ke dalam kamar setelah sang Mama pulang dari apartment-nya sekitar satu jam lalu, namun sampai jam menunjukan pukul setengah duabelas, matanya belum berhasil terpejam.

Sejak tadi Seina hanya membalikan tubuhnya ke sisi kiri dan kanan tanpa matanya benar-benar bisa terpejam.

"Ada yang aneh ...," desisnya.

"Oh sial ... gue lupa lepas perut silikonnya, pantes gak bisa tidur. Gak nyaman." Gadis itu bangkit dari kasur, melepas perut hamil silikonnya, menaruhnya ke dalam lemari sebelum kembali merebahkan tubuhnya.

Awalnya Seina pikir ia tidak bisa tidur karena lupa melepas perut hamil silikonnya tetapi nyatanya salah, meski perut itu sudah dilepas beberapa menit lalu, matanya masih belum bisa terpejam. Ada sesuatu yang mengganggu pikirannya.

"Sial ...."

Seina meraih ponselnya di atas nakas, kembali bangkit dari kasur dan melangkah keluar kamar.

Begitu keluar kamar, matanya menyapu setiap sudut apartment-nya yang bisa ia jangkau, Arga sudah tidur pulas di sofanya sampai akhirnya Seina lebih memilih untuk mendekati lemari es, mengambil sekaleng soft drink dan pergi ke balkon apartment.

"Udara malam gini seger juga." Seina menghirup napas dalam-dalam, matanya ikut terpejam untuk menikmati angin malam yang menerpa tubuhnya.

"Lumayan bisa nyegerin pikiran," desisnya setelah membuka mata.

"Tapi gue----"

Ah ternyata segarnya angin malam tidak benar-benar membuat pikirannya jernih, masih ada sesuatu yang membuat pikirannya tak tenang. Seina menatap ponselnya dan mulai bergumam sendirian.

"Chat, jangan? Telepon, jangan?"

"Telepon aja!"

Gadis itu sedikit tersentak, kaleng soft drink di tangannya hampir terjatuh dan terbuang sia-sia.

"Brengsek ...," desis Seina.

Tangannya yang bebas bergerak untuk memukul lengan Arga berkali-kali.

Ya tentu saja suara itu berasal dari Arga yang tiba-tiba sudah berdiri di samping Seina, menatap Seina dengan tatapan tak berdosa.

"Kalo gue jantungan gimana, Setan?"

"Paling masuk rumah sakit kayak Mama gue," sahut Arga enteng.

Seina menggelengkan kepalanya. Sahutannya benar-benar menyebalkan tapi Seina sedang tidak tertarik untuk berdebat Arga.

"Whatever ...," ujar Seina.

Terdengar kekehan renyah dari mulut Arga.

"Kenapa?" tanya Seina.

"Telepon aja," jawab Arga.

"Telepon siapa?" Seina menaikan sebelah alisnya, ia bertingkah bodoh dengan berpura-pura tidak mengerti maksud Arga.

"Pacar lo, si Gabin eh salah, Gavin maksud gue." Arga merebut kaleng soft drink dari tangan Seina, meneguknya habis dan membuang kalengnya pada kotak sampah yang berada di pojok balkon.

"Minuman gue!" Daripada harus meladeni ocehan Arga yang mengejek nama Gavin, Seina lebih dongkol saat Arga mengambil minuman dari tangannya begitu saja.

"Ambil lagi aja di dalam," sahut Arga enteng.

Baiklah ... kali ini Seina benar-benar tidak ingin berdebat dengan Arga, serius.

Gadis itu akhirnya memilih masuk untuk kembali mengambil sekaleng soft drink yang baru dan kembali menuju balkon. Tentu saja kali ini dengan ia yang berusaha tak mengacuhkan Arga.

"Lo gak bisa tidur karena mikirin Gavin kan?"

Demi apapun, Seina tidak ingin mengacuhkan Arga tapi kenapa laki-laki itu seolah ingin sekali mendapat respon darinya dengan terus berbicara mengenai hal-hal yang sekiranya membuat dirinya untuk menanggapi ucapan itu?

"Gak. Gue emang belum ngantuk aja. Lagian kenapa lo ada di sini? Bukannya lo udah tidur?"

Tuhkan ... bukannya mengabaikan Arga, Seina malah bertanya demikian.

"Gue cuma tidur ayam. Gak bener-bener tidur," sahut Arga.

Tak ada sahutan apapun dari Seina, hanya sebuah deheman yang terdengar di telinga Arga.

Tapi mengenai ucapan Arga, laki-laki itu tak salah, karena faktanya ucapan Arga mengenai ia yang melihat Gavin dengan perempuan lain terus berputar di kepala Seina.

Seina berusaha tidak percaya dengan ucapan Arga yang jelas-jelas adalah musuh bebuyutannya sejak dulu, tapi Seina juga tidak bisa menghilangkan ucapan itu dari kepalanya.

Benarkah Gavin memiliki perempuan lain?

"Jam berapa lo liat Gavin?"

Mendengar pertanyaan Seina terang saja itu membuat Arga tertawa keras, bahkan Seina harus menyumpel mulutnya dengan kaleng soft drink yang sudah kosong di tangannya agar tetangga apartment-nya tidak terbangun dan mengamuk.

"Tuh kan emang dasar lo mikirin si Kue Gabin yakan? Sok sok gak peduli gitu sama omongan gue. Sok gengsi! Cewek kayak lo gak pantes gengsi-gengsian, Ja!" kekeh Arga.

"Iya yaudah! Gak usah diketawain bisa gak sih??"

"Jam berapa yah? Jam 2 kayaknya, eh lupa sih gue," ujar Arga pada akhirnya.

Seina nampak mengerutkan keningnya, menatap Arga dengan lekat. Dari jawaban Arga barusan, Seina jadi tidak yakin dengan ucapan Arga yang mengatakan ia melihat Gavin.

"Lo bohong?" selidik Seina.

"Gak. Gue serius! Coba sana lo chat atau telepon aja si Gabin kalo gak percaya." Arga ngotot.

"Ya slow aja kali, gak usah ngegas! Lagian gue percaya sama lo? Musyrik!"

Seina menyikut perut Arga sebelum gadis itu masuk kembali ke dalam kamar.

Arga yang sempat berdesis karena sikutan Seina hanya menggidikan bahu acuh tak acuh, menatap kepergian Seina dan kembali fokus dengan pemandangan malam di Ibukota Jakarta.

...

Oh sial ... di dalam kamar Seina masih terus menatap ponselnya di mana layarnya menampilkan kontak Gavin. Haruskah ia mempercayai ucapan Arga dan menelpon Gavin sekarang?

"Telepon, jangan? Telepon, jangan?" Seina nampak menimbang-nimbang.

"Haduh Sei! Kenapa lo harus terus mikirin omongan si Agar-agar sih?"

Kini, Seina terlihat mengetuk-ngetukan ponselnya di kening beberapa kali.

"Dari awal kan si Agar emang gak suka kalo gue pacaran sama Gavin, bahkan dia sempet nyuruh buat putusin Gavin, terus sekarang kenapa gue harus percaya sama omongannya sih? Kan bisa aja itu cuma cara dia buat ngerusak hubungan gue sama Gavin, iya kan?" Seina terus bergumam sendiri.

Tapi hati dan logika memang sulit untuk bersatu.

Logika Seina bilang jangan mempercayai Arga, Gavin adalah laki-laki baik yang tidak akan mengkhianatinya.

Tetapi hati Seina, ia ingin terus memastikan pada Gavin, kemana saja laki-laki itu pergi hari ini, selain ke kantor?

Seina Alexandra: Vin, udah tidur?

Jantung Seina berdegup cepat saat menanti balasan dari Gavin. Seina rasa WhatsApp milik Gavin masih aktif.

Gavin: Loh, Sei? Belum tidur? Katanya tadi ngantuk :)

"Gavin balas? Dia belum tidur? Baguslah, gue gak ganggu jam istirahat dia kan?"

Seina kembali mengetik pesan untuk Gavin.

Seina Alexandra: Ngantuk tapi gak bisa tidur huhu. Btw aku boleh tanya sesuatu?

Gavin: Ah jangan dibiasain tidur larut malem gini, Sei. Tanya apa?

Seina Alexandra: Iya, kali ini aja kok. Hari ini kamu ke mana aja selain ke kantor?

---
Finally aku bisa update lagi hehe maap banget yah yang udah selalu nungguin:(

Beberapa hari belakangan kayak aku sedikit sibuk gitu. Sok sibuk deng hehe plus terkadang malas datang menyerang dengan tiba-tiba, harap maklum yah😢

Join grup line yuk? Chat ke idline admin ya; adnhjm

Instagram:
(at)ashintyas
(at)oreovanila.story
(at)arga_dimitra
(at)seina_alexandra

Serang, 11 Juli 2018

Love,
Agnes

Continue Reading

You'll Also Like

101K 3.9K 42
"Jika cinta diciptakan menjadi rumit, lalu kenapa kehidupanku jadi ikut rumit?" Adira Melinda, cewek feminim berusia 17 tahun itu mulai tau jika pera...
6.1M 49.8K 8
[TERSEDIA DI PLATFORM HINOVEL] Sebuah perjodohan yang sudah direncanakan sejak awal, oleh orangtua keduanya masing-masing. Pada masa remaja mereka...
6.1M 238K 61
[TELAH DITERBITKAN] "Pernah kebayang suka sama Kakak kelas di sekolah lo dan ternyata kalian masih sepupuan? Oh tidak. Ntah harus sedih ato pun senan...
520K 21.2K 37
Siapa yang punya pacar? Kalau mereka selingkuh, kamu bakal ngapain? Kalau Pipie sih, rebut papanya! Pearly Aurora yang kerap disapa Pie atau Lily in...