Arina Ella

By ShabrinaHuzna

123K 4.3K 153

COMPLETED✅ 🎥Yuk, tonton Trailernya di Chapter pertama sebelum baca ((: --- Arina Ella gadis SMA yang merupak... More

Introduction 1 - VIDEO TRAILER
Introduction 2 - PLAYLIST
P r o l o g
1. Competition Preparation
2. The Concert Tickets
Get to Know the Characters
3. Their Secret
4. Rehearsal
5. The Unexpected Concert
6. Bad Dreams
7. All Those Letters
8. Dinner with Rizky
Instagram @arinaella
9. Back to School Again!
10. Debate
11. Debate (Again)
12. Me, You, and Good View
Instagram @arinaella Announcement
13. We're Eleven Grader!
14. Keisha
Update: Thankies & Title Update
15. Jealous
16. Tasya's Pom Pom
17. Sugar Cafe
18. Gossip, Gossip, Gossip
19. Matchmaker
20. Lucky
21. Arina's Last Name
22. The Real Keisha
23. Dad's Secret
24. Need a Prove
25. Completely Forgot
26. Elitta Friska
27. Embarrassing Morning
29. It's Over
30. Today is the Day
31. The Almost Fight
32. Officialy
33. Forget and Throw It
34. Too Much Hope
35. Suspicious
36. Splash!
37. Mess
38. Everything Changed
39. Dear Bunda
40. Dad's Secret (2)
41. Miss Becomes Missing
42. "Don't call me your Bro!"
43. The Fight
44. So Complicated
45. Dad's Secret (3)
46. Dad's Truth
47. One by One
48. First Plan
49. Let's Talk
50. Plan that Unplanned
51. "What Did You Call me?"
52. Surrounded by Cheers
53. Fix the Next Problem
54. Lullaby Song
55. Good News
56. Studio Music
57. An Awkward Dinner
58. My Lyrics Editor
59. The Biggest Regret
60. Song Revision
61. Sorry Arina Ella (1)
62. Too Emotional
63. So Warm
64. Sorry Arina Ella (2)
65. Good News for Dad
66. Seventeen!
67. Gold Dresses
68. The Engagement Day
69. It's You!
Epilog
My New Romance Story

28. Drama

1K 47 0
By ShabrinaHuzna

"Lho, Kak Elvan?" Situasi tiba-tiba menjadi kikuk. "Maaf Kak, Arin kira Dika."

"Nggak apa-apa. Kamu kenapa?" tanya Elvan saat melihat mata Arin berkaca-kaca.

"Nggak, ini kelilipan ranting atau daun, nggak tahu apaan," alibi Arin sambil mengedip-ngedipkan matanya.

"Sekarang masih kelilipan?" tanya Elvan yang kini mendekatkan wajahnya pada Arin. Dengan segera Arin menjauh dari Elvan.

"Aku udah nggak kelilipan, kok," ucap Arin sedikit panik. Ia takut Elvan akan mencoba meniupkan matanya agar tidak kelilipan, seperti di sinetron-sinetron.

"Oke," jawab Elvan yang kemudian menjauh dari Arin. "Mau jalan bareng ke gedung sekolah?"

"Boleh," jawab Arin. Kemudian keduanya sama-sama berjalan menuju gedung sekolah.

"Rambut kepangmu kemana?" tanya Elvan yang masih berjalan dengan Arin.

"Umm," Arin memegang rambutnya, "kayaknya gaya rambut kepang kurang cocok dengan aku, Kak."

"Tapi kamu terlihat cantik waktu itu, kok," puji Elvan sambil tersenyum pada Arin hingga membuat lesung pipit Elvan terlihat.

Arin langsung teringat dengan secret admirer yang waktu itu juga memujinya seperti itu. Sekarang ia semakin yakin Elvan adalah secret admirer-nya. "Mungkin karena Arin belum pede," jawab Arin.

Elvan tertawa kecil. Kini meraka sudah berada di lorong sekolah. Lalu tiba-tiba saja Dika datang menghampiri Arin. "Arin! Ayo ikut gue!" seru Dika yang menarik tangan Arin.

Elvan memelototi Dika karena merasa ia sudah merusak momennya berdua dengan Arin. Karena Elvan telah memelototinya, Dika pun meminta izin Elvan, "Gue pinjem Arin dulu, Van."

"Ya sudah," ucap Elvan dengan pasrah.

Kini Arin mengikuti Dika. "Dik, apaan sih? Emang lo pikir gue barang apa bisa dipinjem?" gerutu Arin karena ucapan Dika tadi pada Elvan.

"Tadi Elvan kelihatan marah, makanya gue bilang gitu," ucap Dika yang masih berjalan dengan cepat.

"Terus ini kita mau kemana, sih?" tanya Arin yang masih mengikuti Dika.

Kini mereka berdua tiba di sebuah ruangan. Dika mengajak Arin untuk mengintip isi ruangan lewat ambang pintu. Tentu Arin tidak terkejut saat melihat Rizky dan Keisha sedang berdua di dalam, karena ia sudah tahu tadi Keisha mengajak Rizky ke ruang musik.

"Kok tampang lo biasa aja?" bisik Dika dengan alis yang bertautan.

"Gue udah tahu, kok, kalo mereka di ruang musik."

"Lho?" tanya Dika yang masih bingung. "Kalo lo tahu, kenapa lo biarin Rizky buat ke sini bareng Keisha? Lo nggak jealous?"

"Jealous sih, tapi malas aja meduliin Keisha," ucap Arin dengan nada kesal.

Dari luar mereka melihat Rizky sedang memainkan gitar listrik dengan picks baru yang diberikan oleh Keisha pagi ini. Terlihat wajah Rizky yang begitu senang mengiringi Keisha yang sedang bernyanyi. Sesekali Rizky memejamkan matanya, entah karena ia sedang menikmati gitar yang sedang dimainkannya atau menikmati suara Keisha yang sedang bernyanyi.

Lalu ada perasaan mengganjal di hati Arin. Enam bulan yang lalu ia adalah partner musik Rizky dan pasti  Rizky yang selalu bermain gitar dan Arin yang bermain piano sambil bernyanyi. Namun sekarang Rizky sudah jarang bermain musik karena partnernya sudah tidak bermusik kembali.

Kali ini bukan perasaan cemburu yang membara di hati Arin, namun iri. Iri dengan Keisha yang bernyanyi dengan tenang, tidak seperti dirinya yang selalu dipenuhi ketakutan.

Lalu sebulir air mata jatuh di pipinya. "Dik, let's get out from here. I can't see this anymore," ucap Arin dengan lesu sambil mengelap pipinya yang basah.

"Arin, maafin gue. Gue nggak bermaksud bikin lo cemburu gini," ucap Dika yang merasa bersalah telah menunjukkan Arin situasi ini. Kemudian Dika semakin panik mendengar isakan tangis Arin.

"Gue nggak cemburu, Dik," Arin mengambil napas dengan berat lalu kembali berbicara. "Gue iri sama Keisha yang nyanyi sama Rizky. Gue iri nggak bisa bermusik lagi kayak Keisha," ucap Arin yang kini menangis karena mengingat dirinya yang sudah tak lama bermusik.

"Rin, jangan gitu," ucap Dika.

"Coba aja trauma gue nggak ada, pasti gue yang bakal di situ."

"Shushh, don't be like that," Dika mengelus-elus punggung Arin. "Gue yakin lo bakal bermusik lagi bareng Rizky. Gue yakin lo bakal balik main piano."

"Udah ah," Arin menyeka air matanya, "yuk, ke kelas aja," pinta Arin dengan lesu.

"Ya sudah, ayo," ucap Dika dan kemudian mereka pergi menuju kelas.

🎹

Jam sembilan saat waktu istirahat, di meja kantin hanya ada Arin, Tasya, dan Dika. Mereka tidak berempat karena Rizky sedang duduk bersama dengan Keisha.

"Dasar genit," gerutu Tasya yang jengkel karena melihat Rizky dengan Keisha dari kejauhan.

"Udah biarin aja, Sya," ucap Arin dengan pasrah.

"Nggak bisa dibiarin, Rin!" keluh Keisha. "Kemarin dia bohong soal mobilnya ke bengkel biar bisa diantar Rizky. Sekarang Keisha sok perhatian kasih picks gitar ke Rizky juga," ucap Tasya dengan nada tinggi.

"Kok lo bisa tahu kalau Keisha ngasih picks?" tanya Arin.

"Tadi di kelas Rizky pamer ke gue pas di kelas," ucap Tasya sambil memutar bola matanya. Hati Arin semakin cemburu saja saat mengetahui Rizky sangat senang dengan pemberian Keisha.

"Kayaknya kita harus segera nunjukin bukti foto kemarin di perpustakaan," ujar Dika menyarankan.

"Iya, Rin," ucap Tasya setuju. Kini Dika dan Tasya menunggu jawaban dari Arin, karena keputusan sekarang berada di tangan Arin.

Arin mengangguk lemah dan berkata, "Oke. Kita tunjukkin aja hari ini."

"Eh-eh, itu Keisha pergi," ucap Dika sambil menunjuk. Arin dan Tasya menoleh dan melihat Rizky yang kini duduk sendiri. "Ayo tunjukkin fotonya sekarang!"

"Ayo," ajak Tasya. "Dik, siapin fotonya di hape lo," titah Tasya.

Saat mereka bertiga bangkit dari kursi, Keisha yang belum jauh dari meja kantin  tiba-tiba saja terjatuh. Rizky yang melihat akhirnya buru-buru bangkit untuk menolong Keisha.

"What? Kenapa harus pake jatuh segala, sih?" ucap Tasya dengan gereget.

Di tempat Keisha terjatuh, Rizky berjongkok dan bertanya, "Sha, lo nggak apa-apa? Lo bisa berdiri nggak?" tanyanya dengan panik.

"Bisa kok, Kak. Nggak apa-apa," ucap Keisha sambil mencoba untuk bangkit. Namun Keisha terjatuh kembali.

"Sha, lo pasti keseleo. Ayo, gue bantu lo berdiri. Kita ke UKS," ucap Rizky sambil mengambil ponsel yang sedang Keisha pegang agar Keisha bisa menggunakan tangannya untuk merangkul Rizky.

Arin, Tasya, dan Dika masih memantau Rizky dan Keisha dari kejauhan. "Dasar lemah," gerutu Tasya yang melihat Rizky mencoba membangunkan Keisha.

"Eh, mereka mau pergi ke UKS deh kayaknya," ujar Arin menduga.

"Yuk, ikutin mereka," ajak Dika. Lalu mereka pun mengikuti Rizky dan Keisha diam-diam.

Saat tiba di UKS, Rizky membaringkan Keisha di atas kasur. Kemudian ia juga menaruh ponsel Keisha di atas meja yang jaraknya agak jauh dari kasur. "Sha, aku cari salep buat kaki kamu, ya," ucap Rizky.

"Makasih ya Kak," ucap Keisha dengan lemah. Kemudian Rizky pergi meninggalkan Keisha untuk ke ruang sebelah mencari salep.

Kini Arin, Tasya, dan Dika sedang mengintip Keisha melalui jendela UKS. "Kemana Rizky?" tanya Dika sambil berbisik saat melihat Keisha yang sedang sendiri.

"Nggak tahu, mungkin lagi ngambil obat," bisik Tasya.

Lalu ponsel Keisha yang berada di atas meja berdering. Keisha langsung melirik ke kanan dan ke kiri untuk memastikan tidak ada orang di sekitarnya. Saat itu juga, Arin, Tasya, dan Dika langsung jongkok, kembali bersembunyi dibalik dinding agar tidak ketahuan oleh Keisha.

Setelah beberapa saat, Arin mencoba mengintip kembali. "Arin jangan, nanti ketahuan," bisik Tasya yang tangannya menahan bahu Arin untuk berdiri.

"Udah nggak apa-apa," jawab Arin. Lalu saat Arin bangkit untuk mengintip, tidak disangka-sangka Keisha sedang berdiri di atas meja dan sedang berbicara dengan orang di seberang telepon. Dengan segera Arin mengambil ponselnya dan memotret Keisha diam-diam.

"Lo foto apaan Rin?" tanya Dika yang masih bersembunyi.

Saat terdengar suara langkah kaki Rizky, Keisha buru-buru menaruh ponselnya, berlari, dan segera berbaring di atas kasur. Begitu juga dengan Arin yang kembali bersembunyi dibalik tembok. Arin tidak habis pikir, Keisha masih bisa berlari dari meja ke kasur UKS yang tandanya kakinya tidak sakit.

"Kenapa, Rin?" tanya Tasya saat melihat muka gelisah Arin.

"Lihat ini, deh," ucap Arin yang menunjukkan hasil jepretannya.

Tasya dan Dika sama-sama membelalakkan matanya. "Dia pura-pura sakit kakinya, padahal dia masih bisa jalan buat ngangkat telepon," ucap Arin dengan wajah kesal.

"Damn! She lied again!" seru Dika sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Dasar Drama Queen!" gerutu Tasya dengan jengkel.

"Kita udah punya dua bukti, nih. Pokoknya kita harus tunjukkin fotonya ke Rizky hari ini juga," gerutu Arin.

Lalu Tasya membelalakkan matanya saat melihat Rizky yang kini sudah keluar dari UKS. Yap! Mereka bertiga tertangkap basah oleh Rizky.

"Kalian ngapain di sini?" tanya Rizky dengan alis yang bertautan.

DEG!

Mati deh gue, batin Arin.

🎹 🎹 🎹

Holaa! Jangan lupa tinggalin v o t e kalian

Luff yaa,
Shabrina Huzna😘

Instagram: shabrinafhuzna

Continue Reading

You'll Also Like

442K 18.4K 42
"Kalau kamu tau sesakit apa rasanya mencintai dalam diam, mencintai tanpa harapan, mencintai seseorang tanpa diinginkan. Kalau kamu tau rasanya sesa...
1M 57.8K 41
PERHATIAN! Ayo, yg suka copas jangan copas cerita saya yah. Kalian boleh baca tapi ingat jangan dicopas, hargai kerja keras saya karna untuk membuat...
1M 130K 49
Ariel Ananda, perempuan tulen walau namanya lebih cocok untuk laki-laki. Mengambil keputusan besar untuk keluar dari rumah. Alasannya, keadaan yang t...
402K 13.6K 23
(Sebagian cerita di private, follow untuk membaca cerita ini secara lengkap) [END] Sara Gabrielle Westley (Sara) meninggalkan New York beberapa tahun...