Musuh Tapi Menikah? [SUDAH TE...

Por oreovanila

18.7M 873K 37.8K

ARGASEINA SERIES #1 [PART SUDAH TIDAK LENGKAP] [SUDAH TERSEDIA DI TOKO BUKU] Rank #6 IN ROMANCE (110818) Musu... Más

TOLONG DIBACA!
PROLOG
MTM - 1
MTM - 2
MTM - 3
MTM - 4
MTM - 5
MTM - 6
MTM - 7
MTM - 8
MTM - 9
MTM - 10
MTM - 11
MTM - 12
MTM - 13
MTM - 14
MTM - 15
MEET WITH CHARACTERS
MTM - 16
MTM - Trailer Wattpad
MTM - 18
MTM - 19
MTM - 20
MTM - 21
MTM - 22
MTM - 23
AUTHOR NOTE
MTM - 24
MTM - 25
MTM - 26
MTM - 27
HELP ME!!
MTM - 28
MTM - 29
MTM - 30
MTM - 31
MTM - 32
MTM - 33
MTM - 34
PREORDER FLORA
MTM - 35
CARA BUKA PART DIPRIVATE(?)
MTM - 36
MTM - 37
AUTHOR NOTE 2
MTM - 38
MTM - 39
MTM - 40
MTM - 41
MTM - 42
MTM - 43
MTM - 44
MTM - 45
ZONK
MTM - 46
MTM - 47
MTM - 48
MTM - 49
MTM - 50
MTM - 51
MTM - 52
MTM - 53
MTM - 54
MTM - 55
MTM - 56
MTM - 57
CHIT-CHAT
MTM - 58 (END)
PREKUEL MTM, NOT SEKUEL
CHIT-CHAT (2)
EPILOG
KALO MTM TERBIT, GIMANA?
SEKUEL "MTM?"
QNA MTM TERBIT
VOTE COVER MTM?
VOTE KEDUA COVER MTM?
FINAL COVER & SPOILER
GIVE AWAY 3 NOVEL MTM
MTM OPEN PREORDER
INFO BANGET NIH HAHAHA
GIVE AWAY 3 HOODIE MTM

MTM - 17

256K 13.2K 208
Por oreovanila

***

"Jadi kenapa?"

Arga sudah sampai di rumah sejak satu jam lalu, ia sempat meminta ijin pada Seina untuk mandi lebih dulu dan gadis itu mengijinkannya.

Sekarang keduanya sudah duduk di balkon kamar Arga. Arga sendiri sudah sangat ingin tahu apa yang ingin Seina katakan.

"Kita pindah dari sini," jawab Seina.

Arga menolehkan kepalanya ke arah Seina. Menatap gadis itu dengan lekat.

Pasalnya Seina sudah setuju kalo mereka akan tinggal di sini untuk sementara waktu sampai rumah Arga selesai dibangun. Tapi kenapa tiba-tiba mau pindah?

"Kenapa?" tanya Arga lagi.

"Bukannya lo udah ngeiyain buat tinggal di sini sampe rumah gue yang lagi dibangun selesai?" tambah Arga.

"Udah cukup gue ngebohongin orangtua lo. Gue gak mau nyusahin mereka juga," desis Seina pelan.

Arga mengernyitkan keningnya. Ia sama sekali tidak mengerti dengan maksud perkataan gadis yang duduk di sampingnya.

Arga memukul puncak kepala Seina pelan. "Ngomong yang jelas!"

"Sakit ...," decak Seina.

Gadis itu memajukan bibirnya selagi tangannya mengusap-usap kepalanya sendiri.

"Manja! Buruan lanjutin, kenapa tiba-tiba minta pindah?"

Seina terdiam beberapa saat sampai akhirnya ia buka suara, "Tadi sepulang gue dari butik, gue disambut sama nyokap lo. Dia pergi ke dapur buat bikinin gue susu, susu hamil katanya. Gue ngerasa gak enak, Gar."

Arga terkekeh, menurutnya tidak ada yang salah dengan hal itu.

"Untuk sementara waktu, emang itu yang harus kita lakuin kan? Lo harus terima apapun yang Mama kasih buat calon cucunya, termasuk susu itu. Salahnya di mana? Ya walau gue tau, gak ada calon cucunya di rahim lo. Tapi seenggaknya buat nutupin kebohongan kita, emang itu yang harus kita lakuin," ujar Arga.

"Bukan gitu, Gar. Gini deh, gue pulang dari butik di mana kerjaan gue kebanyakan cuma duduk dan pas pulang ke rumah? Gue dilayanin sama nyokap lo yang gue tau dia di rumah gak cuma duduk, banyak pekerjaan rumah yang dikerjain. Bahkan pas gue sampe rumah, dia masih nyapu tapi rela ngebikinin gue susu? Gue gak bisa liat itu, Gar."

"Parahnya lagi pas gue mau bantuin, dia ngelarang dengan bilang gue gak boleh capek-capek," lanjut Seina.

"Gue masih punya hati, Gar. Udah cukup bohong aja, gue gak mau nyusahin juga. Jadi, ayo kita pindah!"

"Seenggaknya saat gue cuma tinggal berdua sama lo, gue gak akan dapet perhatian berlebihan kayak gitu dari nyokap lo. Jadi gue gak ngerasa bersalah." Mata Seina nampak berkaca-kaca, sepertinya memang ada perasaan bersalah di hatinya.

Melihat eskpresi Seina sekarang, Arga sedikit tertegun.

Laki-laki itu tahu jika Seina sudah berbicara dengan ekspresi dan nada yang demikian, itu menandakan apapun yang dikatakannya menjadi hal yang benar-benar diinginkannya. Setidaknya itu yang Arga perhatikan sejak dulu.

"Lo nangis? Cengeng!" Lagi-lagi Arga nampak memukul pelan puncak kepala Seina.

"Untuk masalah pindah, biar gue cari apartement yang sekiranya cocok dulu yah? Kita juga harus minta ijin Mama sama Papa, gak bisa tiba-tiba pindah gitu aja," ujar Arga.

Seina mengusap wajahnya saat beberapa tetes airmata mulai menetes membasahi pipinya.

"Lo serius?"

"Iya."

Kemudian terdengar suara tawa renyah dari Seina. "Makasih yah Agar! Lo baik banget sih!!"

Kedua tangan Seina bergerak menarik pipi Arga, membuat Arga meringis sakit.

"Sakit, Mom. Tolong jangan cubit pipi Daddy," desis Arga.

Mendengar itu cubitan Seina berubah menjadi sebuah tamparan kecil.

"Gak lucu!" decak Seina.

Kemudian Seina lebih memilih masuk ke dalam kamar untuk meninggalkan Arga.

Setidaknya saat ini ia bahagia sekarang karena akan segera keluar dari rumah ini.

Selain bisa lepas dari perasaan bersalah pada kedua orangtua Arga, ia juga akan jauh lebih bebas saat hanya tinggal berdua dengan Arga.

***

"Laki-laki yang kemarin siapa?" Meka meletakan ice cappucino pesanan Seina ke atas meja. Setelah itu ia duduk di hadapan Seina.

Saat ini mereka sedang berada di sebuah kafe yang berada sekitar 15 meter dari Alexandra Butik. Menikmati jam istirahat. Mereka sudah melupakan perdebatan kecil kemarin pagi.

"Yang mana?" tanya Seina tak acuh. Tangannya sibuk memainkan sedotan untuk mengaduk minumnya.

"Di butik. Siapa lagi yang kemarin lo temuin di butik selain laki-laki itu?"

Seina nampak sedikit berpikir. Mengingat-ingat kejadian kemarin siang sebelum ia memutuskan untuk pulang lebih cepat.

"Gavin?" Seina memastikan.

Meka nampak menggidikan bahunya. "Entah. Gue mana tau namanya."

"Kemarin di butik gue ketemu Gavin doang. Dia itu temen kuliah gue, satu kampus beda fakultas."

"Ngapain ke butik?"

"Eh? Kok lo kepo sih? Lo naksir sama dia?" Seina menatap Meka penuh selidik.

Terang saja Meka langsung memukul lengan Seina. Pasalnya apa yang Seina katakan sama sekali tidak benar. Meka hanya ingin tahu.

Ah lebih tepatnya saat ini ia sedang berusaha mencari laki-laki mana yang tengah dekat dengan Seina, yang dibicarakan kemarin pagi.

"Gue cuma mau tau."

"Oh. Dia cari baju buat adiknya, katanya," jawab Seina akhirnya.

"Eh gitu? Jadi gak sengaja ketemu lagi? Gue pikir dia laki-laki yang lagi deket sama lo." Meka to the point.

Seina terkekeh sambil menggeleng kecil setelah menyedot ice cappucinonya.

Gadis itu sama sekali tak habis pikir jika Meka mempercayai ucapannya yang sedang dekat dengan laki-laki lain.

Sebenarnya laki-laki lain itu tidak pernah ada. Mungkin akan ada setelah Seina bisa bebas karena hanya tinggal berdua dengan Arga di apartement.

Dan Gavin ... sepertinya bukan laki-laki yang buruk untuk Seina jadikan kekasih? Mungkin.

Kemarin Gavin sempat meminta kontak Seina. Kita lihat saja bagaimana ke depannya.


---
Hei aku seneng banget! Ijinku buat pake Jess Conte sebagai visualisasi Seina Alexandra akhirnya dinotice! Yeayyy!!

Kalo kalian gak percaya, bisa cek instagram Jess buat langsung liat komennya!!😂

Keliatannya balesanku pas say thankyou santai gitu padahal beuh hatiku dag-dig-dug karena seneng!!😂

Jess Conte sebagai Seina Alexandra sudah LEGAL!! WKWKWK aku masih minta ijin si Gabriel nya tapi aku rasa dia bakal jawab Yes juga apalagi kalo tau pasangannya juga si Jess, Jess juga 😂

Instagram:
(at)ashintyas
(at)oreovanila.story
(at)seina_alexandra
(at)arga_dimitra

Serang, 28 Mei 2018

Love,
Agnes

Seguir leyendo

También te gustarán

1.9M 55K 75
[Belum Direvisi] Raffi Nugraha seorang anak baru di SMA Jaya Bhakti, terkenal sebagai playboy ganteng kelas kakap dan berandalan yang sering pindah-p...
20.8M 731K 86
Bagaimana bisa dua orang yang saling membenci satu sama lain bisa dijodohkan? bukankah itu akan sangat sulit bagi mereka berdua? Putri Selly Lorenza...
6.1M 238K 61
[TELAH DITERBITKAN] "Pernah kebayang suka sama Kakak kelas di sekolah lo dan ternyata kalian masih sepupuan? Oh tidak. Ntah harus sedih ato pun senan...
Sagitarius Por OPIK

Novela Juvenil

272 34 1
Ini cerita tentang Ghesi Kanaka. Perempuan imut SMA Kusuma, sahabat Adrea dan juga Bintang. Gadis yang mencintai pacar sahabat nya sendiri, Gadis ce...