[✔] Indigo Girl - SUDAH TERBIT

By lcsv17

5.7M 403K 28.2K

(COMPLETED DAN AKAN SEGERA TERBIT) #1 in Horor (20.05.20) #1 in Remaja (24.03.21) Kisah gadis indigo yang di... More

1. Yang Tak Terlihat
2. Teman Indigo
3. Menolong Hantu
4. Rasanya Menjadi Indigo
5. Teman Baru
6. Surat cinta
7. Perempuan Aneh
8. Rumah Sakit
9. Riyoko Naranda
10. Suara Misterius
11. Perempuan Misterius
12. Diculik
13. Mengalah
14. Menyukai
15. Kehilangan
16. Dendam
18. Teman Sebenarnya
19. Rachel Novergio
20. Ketakutan Dan Kekhawatiran
21. Kecelakaan Ketiga
22. Alasan
23. Aku Koma
24. Bunga Tidur Atau Penglihatan Masa Depan?
25. Paman Dan Bibi
26. Vally Elizabeth Gabriella Lonika
27. Semua Menolak
28. Tersadar Dari Tidur Yang Panjang
29. Sweet Moment And Problem
30. Orang Ketiga
31. Dimensi Lain (Short)
32. Dimensi Lain (Long)
33. First Kiss Dari Hantu
34. Pelajaran Untuk Alexa
35. Hubungan Serius
36. Rencana
37. Sukses
38. Dia Kembali
39. Perhatian
40. Double Date
41. Ancaman Kematian
42. Menjauhi Dan Dijauhi
43. Memperjelas
44. Benar Sudah Pergi?
45. Terbebani
46. Inilah Hidupku (Last)
PENTING!
Clear.
Surprise-! ♡
PRE-ORDER
VOTECOVER + GIVEAWAYY!!
PAKET PRE-ORDER
GIVEAWAY KE-2
PRE-ORDER DIBUKAAA!!

17. Kesedihan Yang Mendalam

112K 8.5K 153
By lcsv17

Beberapa saat kemudian, Naran datang dengan wajah yang terlihat sedang ceria dan senang. Setelah menaruh tasnya ditempat duduknya, ia menghampiriku yang sedang berdiri menatap Rachel.

"Pagi, Evie. Itu anak-anak ngapain pada ngumpul diluar?" Tanya Naran lalu tersenyum.

"Ga tau, tanya aja sendiri." Sahutku agak sedikit cuek. "Kenapa, lagi senang ya?" Lanjutku.

"Iya, hari ini orang tuaku pergi keluar negeri selama beberapa minggu, jadi aku sendirian dirumah!"

"Soal orang tuaku, kamu sudah dengar kabarnya?".

Senyuman diwajah Naran mendadak pudar.

"Maaf ya, turut berduka." Naran menundukkan kepalanya.

"Saat aku kehilangan mereka dan bersedih. Kamu kehilangan mereka malah senang."

"Apaan sih? Mereka ga akan ninggalin aku selamanya."

"Takdir ga ada yang tau, ga ada yang tau kapan seseorang akan meninggal." aku tersenyum tipis, "Kamu ga marah lagi sama aku?" Lanjutku

Naran menggeleng.

"Nggak, kita kan teman. Maaf ya sudah kasar, aku sadar cinta itu ga bisa dipaksain. Jadi aku ga akan maksa kamu dan buat kamu ga nyaman." Naran tersenyum lebar. "Dan, soal gosip itu... Kamu udah tau?" Tanya Naran sambil menatapku serius.

Anak-anak diluar kelas pura-pura tidak tau apa-apa seakan tiada apapun yang terjadi, mereka hanya pura-pura asik sendiri.

"Tau, soal aku penyebab kematian orang tuaku kan?" Tanyaku balik dengan nada santai.

"Jangan dianggap serius. Gosip itu ga ada yang benar, aku pasti belain kamu." Ucap Naran kemudian ia menepuk pundakku.

"Ga, aku ga ngganggep itu serius." aku berusaha meyakinkan Naran, "Anak itu, siapa sih?" Tanyaku pada Naran sambil menunjuk perempuan yang tadi minta maaf padaku.

"Itu, Amy. Kenapa?"

"Aku benci dia." sahutku kemudian tersenyum tipis.

"Kenapa? Dia lukain kamu?"

"Nggak, dia cuma bilang hal kasar ke aku, aku ga suka."

"Amy emang kayak gitu, kalau udah berbuat akhirnya pasti minta maaf. Banyak temennya, tapi ga sedikit juga musuhnya."

Saat bel berbunyi, akhirnya anak-anak yang menunggu diluar langsung berlarian masuk kekelas tanpa berani menatapku.

"Lihatkan, cuma disindir begitu doang udah lemah." Batinku, senang.

"Kalau aku lemah, aku akan dibully. Kalau aku kuat, aku akan ditakuti. Aku lebih memilih kuat, karena aku tidak ingin lagi disakiti. Kepergian orang tuaku sudah sangat menyakitkanku." Batinku lagi.

Bibir ini enggan mengukir sedikit senyuman, air mata kian turun menderas saat aku sendirian disebuah tempat, memikirkan hari dimana kecelakaan itu terjadi. Aku rasa gosip itu benar. Aku membunuh orang tuaku, andai aku tidak setuju untuk jalan-jalan waktu itu, mereka pasti akan baik-baik saja.

Walau aku melihat tumpukan roti keju kesukaanku, aku tetap enggan untuk makan. Seenak apapun makanan itu, tetap saja terasa pahit dilidahku.

Dokter mengijinkan ku sekolah bukan berarti mengijinkanku pulang juga, ia meminta setelah selesai sekolah sebaiknya aku kembali kerumah sakit untuk menghindari trauma, atau depresi suatu saat nanti.

Continue Reading

You'll Also Like

167K 473 6
(FIKSI) Vivi terbangun dari tidurnya dalam kondisi tanpa busana... cairan lendir yg masih merembes dari Lubang surgawi miliknya membuat gadis itu pah...
676K 49.4K 40
( JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA. SETELAH BACA JANGAN LUPA VOTE, KOMEN DAN KRITIKNYA. MAKASIH) Imperium School bukan sekadar sekolah biasa, bukan se...
272K 32.3K 43
(TAMAT, PART DIACAK) Temukan cerita yang sama di Dreame/Innovel ________________________________ "Ikuti apa yang aku katakan!" "Melompatlah." Jangan...
10.2K 781 84
Belum direvisi dan belum dilanjut. Maklum kalau acak-acakan. Dia adalah semangatku, inspirasiku, penyanggaku sejak dulu. Kesalahan di masa lalu terde...