#1 WONWOO ✔

By ampullavater

314K 23K 961

(Diamond Boys series pt. 1) [18+] Situs Pann milik Korea Selatan sedang marak memperbincangkan beberapa laki... More

Prolog
1
2
3 (☡)
4
5
6
7
8
9
10
11
12 (☡)
13 (☡)
14
15
16 (☡)
17
18
19
20
21 (☡)
22
23 (☡)
24
Epilog
Bonus Chapter : 2. Jeon Wonjoon
Bonus Chapter : 3. Happiness
🎉🎉🎉

Bonus Chapter : 1. Honeymoon

9.1K 494 8
By ampullavater

Pernikahan Wonwoo dan Sera sudah selesai dan berjalan sangat lancar. Sekarang, tentu saja, momen bahagia sebagai pasangan pengantin baru akan dilanjutkan oleh acara bulan madu. Untuk bulan madu mereka berdua, Wonwoo dan Sera memilih kota Paris sebagai destinasi pertama dari acara bulan madu. Rencananya mereka akan menghabiskan waktu selama satu bulan di sana, dilanjutkan dengan tiga minggu berlibur ke Maldives, dan satu minggu terakhir mengunjungi Raja Ampat. Bulan madu ini dirasa tidak terlalu lama bagi Wonwoo karena setelah itu dia harus kembali bekerja di rumah sakit, sementara Sera sendiri masih ada proyek pemotretan baru dengan perusahaan asing yang harus segera digarap begitu acara bulan madu selesai.

"Bagaimana pendapatmu, Sayang?"

Wonwoo berhasil membuat lamunan istrinya buyar. Sera yang sedaritadi sibuk melihat keindahan Eiffel Tower dari jendela restoran hotel, kini beralih menatap Wonwoo dengan alis terangkat. Begitu paham apa maksud dari ucapan sang suami tadi, dia menjadi tersipu malu. "Jujur saja, ini sangat luar biasa! Melebihi ekspektasi pernikahanku, Jeonsan!" ungkap Sera sambil tersenyum sumringah. "Terimakasih untuk semuanya, suamiku."

Laki-laki itu ikut tersenyum. Dia lantas meraih tangan Sera, lalu menggenggamnya secara posesif. Wonwoo tak berhenti menatap istrinya dengan tatapan memuja. Mengagumi paras cantik perempuan itu yang sekarang mengenakan mini dress bahu terbuka, rambut sedadanya digerai rapi, bahkan hanya menggunakan polesan make up tipis saja telah berhasil membuat sosoknya menjadi bak malaikat malam ini.

"Kau semakin cantik setelah jadi istriku." puji Wonwoo tiba-tiba.

Jangan ditanya bagaimana reaksi Sera, pipinya tentu bersemu merah. Secara otomatis dia jadi mengikuti hal yang dilakukan Jeon Wonwoo, yakni menatap pasangan hidupnya dengan tatapan memuja. Meneliti wajah tampan sang suami yang saat ini menggunakan setelan jas biru tua dipadu dengan kemeja hitam. Rambut kelamnya tentu disisir ke belakang agar memamerkan dahinya yang seksi. Pilihan gaya berpakaian laki-laki itu berhasil membuat dirinya menjadi semakin tampan di mata Sera.

"Kau juga semakin tampan setelah jadi suamiku." balas Sera sedikit menggoda.

Pasangan pengantin baru itu tertawa, menikmati momen indah pertama mereka setelah pernikahan usai sambil ditemani cantiknya pemandangan kota Paris. "Sudah pesan makanan?" tanya Sera.

Wonwoo mengangguk. "Sudah. Aku pesan menu spesial restoran ini, mungkin sebentar lagi akan datang."

"Yang benar? Kapan Jeonsan memesannya?"

"Saat kau sibuk memandangi Eiffel Tower, Sayang."

Sera terkekeh geli. Tak lama kemudian, pelayan menghampiri meja mereka berdua untuk mengantarkan pesanan makanan. Satu botol anggur putih beserta dua buah salad segar kini dihidangkan di hadapan mereka, membuat perut Sera mendadak bergemuruh karena lapar. "Profiter de la nourriture, seigneur et dame (selamat menikmati hidangannya, Tuan dan Nyonya)." kata si pelayan setelah menuangkan anggur putih di gelas Wonwoo dan juga Sera.

"Merci (terimakasih)." ucap Wonwoo seraya tersenyum tipis.

Saat semuanya sudah siap, si pelayan pamit undur diri dari meja mereka. Sera masih melongo setelah mendengar percakapan singkat Wonwoo dan si pelayan yang menggunakan Bahasa Perancis tadi. Jujur, dia sama sekali tidak mengerti artinya. "Apa katanya tadi?" tanya Sera ingin tahu.

"Artinya, 'Istri anda sangat cantik, Tuan'." sahut Wonwoo dengan senyuman jahilnya.

Sera cemberut, walau saat ini pipinya terasa panas. "Cih, pembohong!"

Tak ingin menganggurkan makanan lebih lama, mereka pun memutuskan untuk memulai acara makan malam. Sepertinya Wonwoo menyukai hidangan yang dia pesan, laki-laki itu begitu lahap menyantap hidangan bagiannya. Sementara Sera, dia justru terlihat berpikir keras setelah mengunyah suapan pertama. Ada perasaan ganjil ketika dia mencicipi hidangan yang dipesan Wonwoo tersebut.

"Salad ini enak sekali, ada potongan dagingnya." celetuk Wonwoo di tengah-tengah kegiatan makan mereka.

Sera menatap Wonwoo dengan gusar. Dia pun menurunkan sendoknya. "Jeonsan, apa nama salad yang kau pesan ini?"

"Hm? Entah, aku lupa namanya. Coba cek di buku menu, Sayang."

Sera langsung meraih buku menu yang ada di meja mereka. Dia membaca dengan seksama bagian menu spesialnya. Sontak, mata Sera seketika membulat. "Nicoise Salad?! Inikah yang Jeonsan pesan?!"

Wonwoo lantas menghentikan kegiatan makannya, merasa sedikit aneh dengan tingkah laku sang istri. "Iya, sepertinya. Kenapa, Sayang?"

Sera mulai ketakutan sekarang. "Jeonsan.. salad ini.. ada tunanya.."

Wonwoo nyaris memuntahkan makanan dari mulutnya. Dia kaget setengah mati begitu mendengar ucapan Sera. Ya, sebenarnya dia tidak boleh makan makanan laut. Wonwoo alergi terhadap makanan laut.

***

Setelah peristiwa mengejutkan tadi, mereka langsung menghentikan acara makan malam dan segera kembali ke kamar hotel. Tubuh Wonwoo mulai menunjukan reaksi alergi, muncul bintik-bintik merah disertai rasa gatal yang luar biasa di sekujur badannya. Belum pernah Wonwoo melakukan kesalahan sefatal ini, biasanya dia sangat teliti dalam memilih makanan yang tepat untuk diri sendiri. Mungkin karena terlalu fokus dengan Sera, dia mendadak jadi ceroboh begini.

"Akh, gatal!" keluh Wonwoo seraya membanting dirinya di kasur.

Dia melucuti satu per satu pakaiannya, menyisakan boxer hitam saja yang menutupi tubuh bagian bawah. Wonwoo kemudian berguling-guling di atas kasur, menahan hasratnya agar tidak menggaruk bintik-bintik merah di tubuh karena bisa lebih parah bila itu dilakukannya. Dengan sigap, Sera membongkar isi kopernya untuk mencari obat anti histamin beserta salep pereda rasa gatal. Untung saja perempuan itu penuh persiapan sebelum mereka berangkat bulan madu. Dia tahu jika alergi Wonwoo kambuh, keadaannya akan parah seperti sekarang ini.

"Minum obatnya dulu, Jeonsan."

Sera memberikan satu tablet obat anti histamin dan segelas air putih kepada Wonwoo. Laki-laki itu langsung mengambilnya dan meminum obat itu secepat mungkin. Syukurlah keadaan Wonwoo berangsur-angsur lebih baik setelahnya. "Berbaringlah, biar kupakaikan salep." titah Sera lagi.

Wonwoo menurut. Dia kembali berbaring dan membiarkan Sera kini duduk di atas perutnya. Perempuan itu mulai mengoleskan salep pereda gatal di bintik-bintik merah yang muncul pada badan Wonwoo. Dia mengolesnya dengan cermat, sehingga tidak sadar kalau sedaritadi Wonwoo menatap wajahnya tanpa kedip. "Persiapanmu patut diacungi jempol, Sayang. Untung saja aku punya istri sesigap ini." ujar Wonwoo perlahan.

Sera memandang Wonwoo sebentar, lalu tertawa geli. Setelah selesai mengoleskan salep sampai ke perut, dia memberi isyarat agar Wonwoo tengkurap. Sekarang, Sera menduduki pantat Wonwoo dan kembali mengoleskan salep pereda gatal di bintik-bintik merah punggung sang suami. "Dasar ceroboh!" ejek Sera sembari terkekeh. "Teliti dulu sebelum memesan makanan!"

"Mana aku tahu kalau ada tuna di salad itu!" sahut Wonwoo membela diri.

Lagi-lagi Sera tertawa geli melihat tingkah suaminya. Hening sejenak ketika Sera sibuk mengoleskan salep di punggung Wonwoo. Begitu semua bintik-bintik merah sudah dioleskan salep, Sera sempat terdiam. Mendadak dia memikirkan sesuatu yang perlu didiskusikan dengan suaminya dari jauh-jauh hari. "Jeonsan?" panggil Sera.

"Hm?"

Sera memainkan jemarinya di atas punggung Wonwoo. "Kau ingin punya anak berapa nanti? Perempuan, atau laki-laki?" tanya perempuan itu.

Wonwoo berpikir sebentar sebelum menjawab. "Maksimal dua, semuanya harus perempuan. Aku tidak mau bersaing dengan anak laki-lakiku untuk merebut perhatianmu."

Sera memukul pelan bahu Wonwoo. "Hei!"

Laki-laki itu tertawa renyah. Dia lantas membalikkan badan, memposisikan tubuh Sera di pangkuannya seraya bersandar di kepala ranjang. Detik berikutnya, Wonwoo sibuk memainkan rambut Sera. "Bagaimana denganmu?" tanya Wonwoo balik.

Sera berpikir sejenak. "Kalau aku, aku ingin punya dua anak juga. Satu perempuan, dan satunya lagi laki-laki. Nanti mereka akan saling menjaga satu sama lain, juga bisa curhat tentang percintaan mereka dari sudut pandang lawan jenis, pasti mengasyikkan!" tutur Sera antusias.

Wonwoo tergelak. Dia lantas mengecup pipi Sera karena gemas. "Baiklah, kutarik lagi kata-kataku. Mau perempuan atau laki-laki, asalkan itu anak kita, aku akan sangat menyayangi mereka."

Perdebatan kecil mereka ditutup oleh satu ciuman mesra di bibir. Ciuman yang penuh cinta, juga hasrat saling memiliki. Mereka berciuman cukup lama, seiring bertambahnya intensitas gairah masing-masing. Panggutan demi panggutan mulai terjadi, tangan keduanya saling meraba dengan serakah, bunyi decapan lidah yang berisik pun kini menghiasi kamar hotel tersebut. Sera menghentikan ciuman mereka karena mulai kehabisan napas. Kedua sejoli itu saling berpandangan sekarang, seolah mengirimkan keinginan satu sama lain lewat telepati.

"Mau 'membuat' mereka sekarang?" bisik Wonwoo nakal.

Sera tertawa. Dia semakin mengeratkan pelukannya di leher laki-laki itu. "Aku tidak punya alasan untuk menolak."

Well, itulah percakapan terakhir mereka sebelum desahan laknat mulai memenuhi ruangan itu. Akankah mereka berhasil mengabulkan keinginan Sera? Entahlah, kita tunggu saja kabar kehamilan pertama perempuan itu nanti.

Bonus Chapter: 1. Honeymoon - End

special gift buat semua yang mau nunggu masa revisi work ini 😅 sayang kalian 💚

Continue Reading

You'll Also Like

4.5K 600 31
FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA:D ⚠️ UPDATE SESUAI MOOD hehe. Mencintai dalam diam? Mungkin kisah ini terlalu klise. Tapi ini menceritakan tentang Zahir...
735K 34.9K 39
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
349K 32.7K 26
"Istri palsumu itu cantik, man." "Kau bercanda. Dengan dada dan bokongnya yang rata maksudmu?" Hai. Aku Camila Belle. Dan jika kalian berpikir menjad...
286K 34.4K 55
"Hanya Cinta, itu tak akan cukup. Maka kepercayaan akan membuatnya sempurna." Byun Baekhyun & Oh Sehyun (Sebelum baca ini disarankan baca FF Baekhyun...