Me and My Bad Husband [SEGERA...

By Rhetixs

13.9M 497K 24.1K

CERITA BELUM PERNAH DIREVISI. HIGH RANK 3 [13/9/18] RANK 1 IN LOVELY &HUSBAND " ngapain lo kemaren nyium nyiu... More

Pengenlan Tokoh ๐Ÿ’™
Chapter 2 ๐Ÿ’™
Chapter 3๐Ÿ’™
chapter 4๐Ÿ’™
chapter 5๐Ÿ’™
Chapter 6๐Ÿ’™
#info
Chapter7๐Ÿ’™
Chapter8๐Ÿ’™
chapter 9
chapter10
chapter 11
Chapter12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter15
chapter16
chapter17
chapter18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter21
Chapter22
Chapter23
Chapter 24
Chapter25
Chapter 26
Chapter27
Chapter28
Chapter29
Chapter30
Chapter31
Chapter32
Chapter33
Chapter34
Chapter35
Chapter36
Chapter37
Chapter38
Chapter39
Chapter40
Chapter41
Chapter42
Chapter43
Chapter44
Chapter45
Chapter46
Chapter47
Chapter48
Chapter49
Chapter50
Chapter51
Chapter52
Chapter53
Chapter54
Chapter55 (end)
Extra Part.1.
๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚Sequel๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚
Extra part 2.
Sequel fiks.
vote cover Elang

Chapter 1 ๐Ÿ’™

454K 13.5K 506
By Rhetixs

//Kelas XI IPA 4//

Perkenalkan dia Salmonella Violin Sevidan, Vio sapaannya. Si Bad girl kelas kakap sekaligus ketua geng tawuran disekolahnya. Hobinya tawuran, tidur dikelas dan bolos sekolah. Pagi ini jam pelajaran masih berlangsung namun rupanya Vio masih menikmati ritual, terlihat teman sebangkunya sedari tadi berteriak menyebut namanya.

"Vio... Volinnn... bangun," teriak gadis bername tag Abby yg berusaha membangukan sahabatnya , siapa lagi kalo bukan Violin. Yang hampir setiap jam pelajaran selalu tidur di kelas.

"Hoaaammmm...apaan siih," Vio mendongak, degan mata yang melek sebelah dan ingus yg meler dihidung nya. Sangat menjijikkan.

"Iiyuuuuhh. Jijik banget sih lo Vi, ingus lo ihh. Cantik-cantik ingusan," ucap Abby sambil menoyor wajah Vio.

Tanpa rasa malu vio mengesotkan hidungnya disalah satu lengan seragam putih yang ia kenakan.

"Najis." Abby bergidik jijik.
"liat nohhh Bu dedeh udah dateng, siap-siap diceramahin," tambah  Abby.

"Haa? Bodoamat gue nggak peduli, gue lagi pilek, ngantuk, mager," balas Vio acuh lalu kembali keposisi semula.

Karena merasa jengkel Abby langsung menarik kepala Vio agar mendongak dan melihat ke depan, tepat saat guru didepan mereka tengah memoles bibir dengan lipstik merah mencolok sembari merapikan jilbabnya yg sedikit berantakan.

"Anjirr. Abis makan tumbal berapa tuh si ded--hpftt." Celetuk Vio, belum sempat menyelesaikan ucapanya, tiba-tiba ada tangan yg membungkam mulutnya dari belakang, siapa lagi kalau bukan Risa yang duduk di belakangnya. Ucapan Vio membuat seisi kelas melirik kearahnya, temasuk Bu dedeh.

"Vio! kamu ini apa-apaan teriak nggak jelas, ngatain saya habis makan tumbal, kamu pikir saya siluman." sentak Bu dedeh.

"Nah iya buk," sekejap kemudian Vio menutup mulutnya.

"Kamu ngatain saya siluman beneran? Keluar dari kelas dan bersihkan seluruh toilet di sekolah ini se-ka-rang!" perintah Bu dedeh dengan suara yang tak kalah keras dari suara Vio sebelumnya.

"Eh buset. Nenek gayung." Abby langsung menoyor kepala Vio dari samping, karena ucapanya tadi. Memang tidak terlalu keras, namun masih terdengar oleh Bu dedeh. Sontak Bu dedeh langsung melayangan penghapus ke arah Vio.
Vio berhasil menghindar alhasil yg mendapat serangan bumerang Bu Dedeh adalah Risa yang berada di belakang Vio.

Bugg.

"Awwww...kampret." teriak Risa sambil memegangi jidatnya. "Sakitt anjya!"

"Risaaa kamu juga ngatain saya?!  dasarr kurang ajar."

"Buk, kan saya nggak salah apa-apa kenapa malah ditimpuk pake begituan. Ya wajar dong kalo kelepasan ngomongnya," tambah Risa.

"Oohhh jadi kamu nggak terimaa?!"

"Pakek nanya ya nggak lah." Gumam Risa.

"Iya nih Bu dedeh mah asal timpuk aja, lagian ya Risa cuma ngomong anjya doang bukan ANJING,"

"Abby. Dari pada kamu dikelas malah bikin saya tambah setres bantu Vio bersihin toilet, kamu juga Vio dari tadi bukanya langsung kerjain malah ngapain itu. Risa kamu juga! Kalian ini spesies brandal sekolah yang selalu bikin saya pusing,"

"IYa buk iya... nggak usah teriak kek toa masjid, kali," timpal Vio sambil berjalan keluar diikuti Risa dan Abby. Bu Dedeh menggelengkan kepala sambil mengusap dadsamb melihat mereka keluar kelas.

"Vi, Ris, mau kemana? ?" tanya Abby polos.

"Mau main mobile legend sama Valak!" Jawab Vio dan Risa bersamaan.
Abby kebingungan ditempatnya, "kan, tadi disuruh bersihin toilet ya? Kalian beneran mau?"

"Kita mah ogah, lo aja kali!" Risa dan Vio kembali kompak, reflek Abby cemberut.

***

Vio dan abby berjalan menyusuri koridor sekolah dengan menenteng ember dan kain pel, Suasana masih sangat sepi karna memang masih jam pelajaran.

Dengan langkah santai mereka mengayunkan kakinya menuju toilet, ada sekitar 12 toilet putra & putri ,dan 6 toilet guru yang terletak dilantai dua. Mereka berencana membersihkan wc paling ujung terlebih dahulu.


"Vi katanya nggak mau bersihin? capekkk tau." Rengek Abby.

"Lo baru liat kain pel aja udah capek, gila si ni anak,"

"Males banget sumpah, dilantai dua ada duabelas toilet cowok cewek sama enam toilet guru, belum lagi dilantai satu, tiga, empat sama lima gila apa. Serius Vi lo mau bersihin?"

"Ya enggak lah," tanpa basa basi Vio berjalan meninggalkan Abby dan Risa. Benar-benar labil.

"Viiii..." teriak abby mengejar Vio yang sudah jauh.

"Viioo lo tu ya main tinggal aja,"

"Abby...kalo bego jangan di pelihara. Nggak ada ceritanya cecan bersihin wc sayy, " jawab Vio sambil memasuki kantin lalu memesan segelas jus jeruk.

"Iya juga ya, bener, ko gue nggak kepikian sih"

"Emang lo bisa mikir? Sejak kapan?" Abby yg ditanya malah geleng-geleng bingung.

"Ehh si Risa nggak ikutan kesini?" Tanya vio yg dibalas gelengan oleh Abby.

"Kemana lagi itu anak,"

"Kali aja ke UKS, biasa tidur."

Tak terasa sudah satujam lebih mereka berada dikantin sampai tak sadar sebentar lagi bel istirahat berbunyi.


'Ting..ting..tingg...saatnya istirahat pertama dimulai'

Speaker tanda istirahat sudah berbunyi. Kantin pun kini
mulai ramai dipenuhi siswa/siswi yg hendak mengisi perut atau pun hanya numpang duduk.

"Ituu OMGggg..." Abby menunjuk kearah pintu kantin, matanya berbinar melihat tiga cowok tengah berjalan masuk kantin. Bukan hanya Abby namun hampir semua penghuni kantin dibuat histeris. Kecuali Vio yang nampak heran.

Dengan gaya cool dan berkarisma, teman satu angkatan mereka yang popular diSMA Nusa Bhakti berjalan perlahan memasuki kantin.
Vibra salah satu pentolan SMA Nusa Bhakti, berada diantara dua temannya dengan lengan baju yg ditekuk ke atas, serta seragam yang ia biarkan terbuka memperlihatkan kaus hitam polos serta kalung panjang seperti rantai mengalung dilehernya.

Sedangkan Riko seragam yg dia pakai terlihat lebih lusuh dari vibra, bajunya dia biarkan bertengger di pundak kanannya dan hanya menggunakan kaos warna hitam tanpa lengan

Lain lagi dengan Rendi seragamnya masih dia pakai namun asal. Kerah baju yg ditarik ke atas dan ujung bawah baju dikeluarkan sebelah ditambah sebelah celan abu-abu yg ditekuk hingga lutut, sepertinya cowok itu baru saja berkelahi terlihat dari lutut dan sudut bibirnya yang memar.

"Vibra..ihh ganteg banget"

"Nggak kuat adeg bang, kak Riko senyumnya manis banget."

"Kak vibra...kak Riko...Kak Rendi..." teriak segerombolan siswi kelas sepuluh. Vibra membalas dengan senyuman tipis namun berhasil membuat kumpulan ciwi-ciwi itu teriak makin kenceng.

Ketika Siswi perempuan berteriak histeris  melihat vibra dan gengnya, berbeda dengan Vio yg malah ngedumel nggak jelas.

"Lebay banget dah. Daki miper dibilang ganteng." Gumam vio

"Ihh Vio. Mereka tuh cakep tau," bantah Abby

"Balik kelas yuk, najis gua seruangan sama tiga playboy cap kadal kaya mereka,"

"Nggak ahh enakan disini cuci mata Vi. Cuci mata."

"Cuci mata jangan dikantin mending diselokan depan sekolah, udah ah ayok." Vio menarik paksa tangan Abby, berjalan keluar berniat membelah/mencari celah untuk keluar karna tertutup tiga orang yang berdiri didekat pintu tadi. Namun Abby menghempas tangan Vio, dia sibuk mengagumi ketampanan tiga cowok yang sekarang ada didepan matanya sambil berjalan mengekori Vio.

Tanpa rasa bersalah sedikitpun Vio memegang pundak vibra sebelahkanan dan sebelah kiripundak Riko lalu dihempaskan ke arah yg berlawanan, sontak Vibra dan Ruko bergeser memberi celah untuk Vio dan Abby keluar.

Sedetik kemudian Vio merasakan cengkraman keras ditangan kanannya.

"Hehh Salmon, cewe BERANDALAN," Ucap Vibra, memperjelas kata berandalan.

"Mau apa lo narik tangan gue? Suka?ngefans lo?"balas vio santai.

"Punya mata nggak sih lo?"sentak vibra

"Seharusnya gue yang tanya ke elo. Punya mata ato nggak?? Kalo lo punya mata pasti lo bisa liat mata gue ada apa enggak!"

"Ko malah lo yang nyolot, Jelas-jelas lo yg salah, asal dorong bahu orang sembarangan, minta maaf sekarang atau--" Vibra tidak megantungkan ucapanya.

"Atau apa?? Apa?? Hah?? Gue nggak takut sedikitpun sama lo. Salah sendiri ngapain didepan pintu, lo kira cuma lo apa yg mau keluarmasuk kantin,"

Suasana kantin yg tadinya riuh kini hanya terdengar suara Vio dan Vibra yang berbicara saling membentak.

Cengeraman tangan Vibra semakin kuat, tapi sama sekali tak membuat Vio takut. Cewek itu malah berjinjit memajukan wajahnya agar sejajar dengan wajah Vibra.

"Punya nyawa berapa lo berani bentak gue?!" Tanya Vio sarkas, Vibra hanya berdecih dan menunjukkan smirknya.

Vibra menarik Vio hingga  berada tepat didepan dada bidangnya. Tak heran jika penghuni kantin kususnya anak perempuan pada iri. Posisi Vio dan Vibra  semakin dekat.

Riko dan Rendi berdecak, melihat kelakuan sahabatnya seolah mereka tau apa yg akan dilakukan Vibra.

"Nyawa gue cuma satu, tapi kalo lo mau, gue bisa bikin nyawa satu lagi." bisik vibra dengan nada lembut, membuat vio merinding.
"Gue telanjangin disini, habis lo!" Vibra kembali berbisik.

Vio reflek mendelik kearah Vibra.

Sedetik....

Duadetik....

Tigadetik....




tbc..

Ini cerita pertamaku,moga aja ada yg baca cerita ini.

Nama tokoh&tempat hanyalah hayalan author,maklumin aja lah ya agak aneh..aneh bgt malah.
Maaf kalo Ceritanya kurang berkesan dan kurang menarik,masih belajar soalnya#curhat,
banyak typo bertebaran&penggunaan bahasa yg sulit dipahami&aneh
Mohon bantuanya kritik ,saran,vote&comment..makasihh...

Continue Reading

You'll Also Like

65.8K 1.8K 49
(COMPLETE) . . Alena Putri Zakeyla, cewek jutek nan cantik yang terjebak dengan bayangan masa lalunya yang pahit. Juga Nadriel Bagas Davierro laki-la...
1M 99.8K 54
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
59.7K 5K 91
Tak semua hubungan berjalan lancar dan lurus dan tak semua juga hubungan slalu bahagia ada kalahanya kita merasakan kesedian yg begitu sangat dalam...
261K 940 4
PERHATIAN!! KARENA CERITA INI SEDANG PROSES REVISI JADI MOHON MAAF KARENA SEMUA PART BAKAL DI UNPUBLISH DULU, TAPI CERITA INI BAKAL SERING HADIR DENG...