Musuh Tapi Menikah? [SUDAH TE...

By oreovanila

18.7M 873K 37.8K

ARGASEINA SERIES #1 [PART SUDAH TIDAK LENGKAP] [SUDAH TERSEDIA DI TOKO BUKU] Rank #6 IN ROMANCE (110818) Musu... More

TOLONG DIBACA!
PROLOG
MTM - 1
MTM - 2
MTM - 3
MTM - 4
MTM - 5
MTM - 7
MTM - 8
MTM - 9
MTM - 10
MTM - 11
MTM - 12
MTM - 13
MTM - 14
MTM - 15
MEET WITH CHARACTERS
MTM - 16
MTM - 17
MTM - Trailer Wattpad
MTM - 18
MTM - 19
MTM - 20
MTM - 21
MTM - 22
MTM - 23
AUTHOR NOTE
MTM - 24
MTM - 25
MTM - 26
MTM - 27
HELP ME!!
MTM - 28
MTM - 29
MTM - 30
MTM - 31
MTM - 32
MTM - 33
MTM - 34
PREORDER FLORA
MTM - 35
CARA BUKA PART DIPRIVATE(?)
MTM - 36
MTM - 37
AUTHOR NOTE 2
MTM - 38
MTM - 39
MTM - 40
MTM - 41
MTM - 42
MTM - 43
MTM - 44
MTM - 45
ZONK
MTM - 46
MTM - 47
MTM - 48
MTM - 49
MTM - 50
MTM - 51
MTM - 52
MTM - 53
MTM - 54
MTM - 55
MTM - 56
MTM - 57
CHIT-CHAT
MTM - 58 (END)
PREKUEL MTM, NOT SEKUEL
CHIT-CHAT (2)
EPILOG
KALO MTM TERBIT, GIMANA?
SEKUEL "MTM?"
QNA MTM TERBIT
VOTE COVER MTM?
VOTE KEDUA COVER MTM?
FINAL COVER & SPOILER
GIVE AWAY 3 NOVEL MTM
MTM OPEN PREORDER
INFO BANGET NIH HAHAHA
GIVE AWAY 3 HOODIE MTM

MTM - 6

351K 17K 164
By oreovanila

***

Seina masuk ke dalam butiknya tanpa gairah. Pagi-pagi dia sudah harus bertemu dengan Arga, bahkan laki-laki itu sendiri yang mengantarnya menuju butik.

Padahal Seina sudah kekeuh menolaknya, tapi Arga juga kekeuh untuk mengantarnya, sehingga Seina terpaksa menuruti kemauannya jika tidak ingin kedua orangtuanya keluar rumah karena mendengar perdebatannya dengan Arga.

"Pagi, Sei." Meka--salah seorang pegawai butiknya, menyapa.

Meski jabatan Seina sebagai pemilik butik, tapi gadis itu sendiri yang melarang para pegawainya memanggilnya dengan embel-embel mba, kak atau sejenisnya--kecuali memang mereka yang berumur jauh di bawah Seina, jadi tak heran jika Meka yang memiliki umur satu tahun di atas Seina, hanya memanggilnya Seina tanpa embel-embel apapun.

"Juga, Ka," sapa Seina.

Gadis itu tidak menyunggingkan senyum sama sekali. Beruntung Meka sudah bekerja cukup lama di sini, sehingga dia tidak mungkin tersinggung dengan ekspresi yang Seina lemparkan untuknya.

"Kenapa, Sei? Pagi-pagi udah badmood," kekeh Meka.

"Eh?" Seina berlari kecil menuju cermin besar yang berada di pojok ruangan.

"Muka gue keliatan kusut banget yah?" decak Seina setelah mengamati wajahnya dari cermin di hadapannya.

"Banget! Kenapa sih, Sei?" sahut Meka dari tempatnya.

Gadis berkacamata--dipakai saat bekerja saja, itu nampak mulai sibuk dengan design baju yang berada di atas mejanya.

Seina kembali berjalan mendekati Meka. "Gue belum cerita sama lo!"

"Iya, lo emang belum cerita apapun sama gue. Terakhir kita ngobrol itu pas lo mau reuni kelas, lo curhat ke gue soal musuh lo itu," sahut Meka.

"Yaudah ikut gue ke rooftop yuk! Gue butuh cerita dan masukan!" Seina menarik pergelangan tangan Meka, namun Meka menolaknya.

"Design baju bikinan gue belum selesai," ujar Meka seolah mengerti dengan tatapan yang Seina lemparkan.

"Udah gak apa-apa. Sekarang dengerin curhatan gue dulu," cicit Seina.

Meka terdiam beberapa saat selagi matanya menjelajah setiap sisi yang terdapat beberapa karyawan lain--yang sama-sama sedang fokus bekerja.

"Gak enak sama yang lain," ujar Meka.

"Deadline Meka masih lama, jadi sekarang Meka mau saya ajak untuk nemenin saya ngobrol dulu yah." Seina bicara keras seolah memberitahu pada karyawannya yang lain.

Entah apa yang ada di pikiran Seina, Meka tak mengerti. Karena terlalu dekat dengan Seina--sang pemilik butik, terkadang Meka mendapat perlakuan tak mengenakan dari karyawan lain yang mungkin iri melihat kedekatan keduanya. Jadi wajar jika saat ini Meka berusaha menolak ajakan Seina.

"Udah deh, ini perintah dari atasan, jadi harus diturutin," ujar Seina lagi saat Meka masih bergeming.

"Lo duluan naik ke rooftop, biar gue bikin kopi dulu buat gue sama lo!" perintah Seina.

Meka menggelengkan kepalanya. "Lo aja yang duluan, biar gue yang bikin kopinya."

Seina tersenyum lebar. "Oke!"

Gadis itu kemudian mulai melangkahkan kakinya menaiki anak tangga menuju rooftop butiknya.

...

Seina nampak tersenyum lebar saat matanya berhasil menangkap Meka yang baru saja menginjakan kakinya di lantai rooftop.

Meka menyodorkan salah satu cangkir kopi susu yang berada di tangannya kepada Seina, yang diterima oleh Seina dengan senang hati.

"Jadi ... ada masalah apa?" Meka nampak membenarkan kacamatanya, menaikannya ke atas kepala.

Seina masih bergeming. Gadis berambut hitam kecokelatan itu masih menikmati hirupan kepulan asap dari cangkir kopi di tangannya.

"Kebiasan deh seneng banget bikin gue penasaran," decak Meka setelah menyesap kopi susu miliknya.

Seina terkekeh, "Muka lo lucu kalo lagi penasaran atau bete gitu."

"Yaudah Sei, buruan bilang! Kerjaan gue belum selesai, gak enak sama yang lain," desis Meka.

Seina menyesap sedikit kopi susunya sebelum akhirnya mulai bicara, "Ka, gue dipaksa nikah."

Meka nyaris menyemburkan kopi yang berada di dalam mulutnya kalo saja Seina tidak merentangkan tangannya untuk melarang Meka melakukan itu.

"Kok bisa?" Mata Meka membola dengan sempurna.

"Dijodohin orangtua?" tambah Meka.

Seina menggelengkan kepalanya, "Bukan!"

"Terus?"

"Dare!" Setelah itu Seina nampak menggeleng-gelengkan kepalanya selagi kedua matanya ia pejamkan.

Yang dilakukan Seina adalah bentuk respon alami dari tubuhnya.

Meka sendiri sudah Seina anggap seperti kakak sendiri walau hanya berbeda satu tahun. Seina sudah sering mendapat wejangan dari Meka jadi untuk saat ini Seina sudah bisa menebak apa yang akan Meka lakukan.

"Dasar gila!" Tangan Meka bergerak memukul lengan Seina.

"Bukan gue," desis Seina.

"Serius, Ka! Bukan gue yang main dare or dare-nya. Temen-temen gue pas reuni kelas beberapa hari lalu, yang dapet dare juga si Arga! Gue korban," desis Seina menjelaskan.

"Arga? Musuh lo?" tanya Meka. Rasanya telinganya tidak asing dengan nama itu, karena memang Seina pernah membicarakan Arga sebelum hari reuni kelas.

Seina menganggukan kepalanya.

"Ah gila sih temen-temen lo," kekeh Meka.

"Ih kenapa lo ketawa?"

"Mungkin sekarang pemikiran gue sama kayak temen-temen lo," jawab Meka.

"Kenapa? Jadi lo setuju gue nikah sama Agar-agar itu karena dare gitu?" Seina menatap Meka penuh selidik.

"Gak juga, coba deh ceritain awalnya gimana bisa dapet dare begitu," pinta Meka.

Akhirnya Seina menceritakan semuanya. Mulai dari dia yang ditipu teman-temannya untuk kehadiran Arga sampai dare yang diberikan teman-temannya.

"Jadi kalian cuma punya waktu 2 bulan? Ah gila! Emang ngurus pernikahan sesimple itu," komentar Meka.

"Ih kok yang lo komentarin itu sih?!"

"Lah gue harus komen apa? Kan lo juga udah setuju buat jalanin tuh dare gila. Jangan-jangan emang harapan lo kali bisa nikah sama Arga." Meka menjulurkan lidahnya untuk menggoda Seina.

"Ih amit-amit!" Seina nampak mengetuk-ngetuk meja dan kepalanya berkali-kali.

"Lagian kalo gue sama Arga gak jalanin, mereka semua bakal tetep bikin pernikahannya terlaksana dengan cara mereka sendiri, dan ... gue gak yakin cara mereka bakal normal," desis Seina.

Meka kemudian terkekeh seraya menggelengkan kepalanya. Astaga ... ada-ada saja!

"Jadi tadi muka lo ditekuk karena mikirin masalah ini?"

"Iya dan karena tadi Arga yang antar gue dan ya jelas nanti sore dia juga yang bakal jemput gue!" Emosi Seina nampak kembali meluap-luap.

"Biar apa?"

"Dia kekeuh mau gue kenalin ke orangtua gue karena dia mau cepet-cepet bawa orangtuanya ke rumah. Dia pengen cepet-cepet nikahin gue karena katanya dia mau ketenangan hidupnya lagi. Ya iyasih, temen-temen emang jadi bener-bener neror buat ngingetin darenya," cerita Seina.

Meka nampak mengangguk-anggukan kepalanya seraya sesekali terkekeh kecil, ada sesuatu yang ia pikirkan.

"Gue rasa sih sebenernya kalian tuh suka satu sama lain cuma ya gengsi karena orang-orang udah terlajur ngecap kalian sebagai musuh bebuyutan," kekeh Meka.

"Astaga! Gue kepikiran buat jadian sama dia aja gak pernah sama sekali," desis Seina.

"Kenapa sih cerita sama lo malah gak dapet solusi?" Seina mulai bangkit dari duduknya.

"Mau ke mana, Sei?"

"Turun! Masih banyak kerjaan." Setelah itu Seina bergerak meninggalkan rooftoop, membiarkan Meka sendiri untuk menghabiskan kopinya lebih dulu.

"Ada-ada aja."

---
Gengsi yah? Hm😚

Instagram:
(at)ashintyas
(at)oreovanila.story

Serang, 8 Mei 2018

Love,
Agnes

Continue Reading

You'll Also Like

18.3M 1.1M 63
(FOLLOW SEBELUM BACA) Takdir memang lucu aku Maura dan kamu Aska dua manusia yang berbeda sifat tapi entah kenapa bisa menjadi satu karena ikatan per...
6.1M 49.8K 8
[TERSEDIA DI PLATFORM HINOVEL] Sebuah perjodohan yang sudah direncanakan sejak awal, oleh orangtua keduanya masing-masing. Pada masa remaja mereka...
951K 99.4K 49
Kehidupan Dinar Tjakra Wirawan berubah, setelah Ayah dan kakak laki-lakinya meninggal. Impiannya yang ingin menjadi seorang News anchor harus kandas...
19.4M 1.6M 62
[SUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA] (Part Lengkap!) Menikah dengan seorang most wanted di Sekolah? Alysha Kinara Maharani, gadis berusia 17 tahun yang harus...