[#W2] The Bastard That I Love...

بواسطة blcklipz

1.7M 107K 6.9K

[Follow dulu untuk kenyamanan bersama🙏] Ditarik sebagian demi kepentingan penerbitan. CERITA LEBIH BANYAK N... المزيد

PEMBERITAHUAN
KELEBIHAN TDIMC VERSI CETAK
Chapter 0 - Flashback
Cast
Chapter 1 - Daniel and his friends
Chapter 2 - Our beginning
Chapter 3 - Daniel's Wish
Chapter 4 - Making laf
Chapter 5 - Lavender
Chapter 6 - About her
Chapter 7 - Her past
Chapter 8 - Kenndrick
Chapter 9 - That call ... from Amy
Chapter 10 - Meet her, again
Chapter 11 - Hug from stranger
Chapter 12 - Somewhere
Chapter 13 - Wrong person
Chapter 14 - His past
Chapter 15 - Sleeping with another man
Chapter 16 - William's wish
Chapter 17 - Stay with me
Chapter 18 - Marie's Party [1]
Chapter 19 - Marie's Party [2]
Chapter 20 - Marie's Party [3]
Chapter 21 - Marie's Party [4]
Chapter 22 - Meet Belut listrik
Chapter 24 - Attack (2)
Chapter 25 - Aendrov's Prince [1]
Chapter 26 - Aendrov Prince [2]
Chapter 27 - Lost
Chapter 28 - Knowing the truth
Chapter 29 - War
Chapter 30 - She is Angry
Harga Paket
Chapter 31 - Diamond
Chapter 32 - A TRASH
Chapter 33 - Goodbye, Amy
Chapter 34 - Not serious
Chapter 35 - Always
Chapter 36 - His Name
Chapter 37 - My Everything
Chapter 38 - Betrayer
Chapter 39 - She is back
Chapter 40 - Iam leaving you
Chapter 41 - I'm not okay
Chapter 42 - I'll find you
Chapter 43 - Don't Love Me, Please.
Chapter 44 - The Fact
About me (Delete soon)
Chapter 45 - I want her
Chapter 46 - A date?
Chapter 47 - I will protect you
Chapter 48 - Date (I)
Chapter 49 - I've lost everything
Chapter 50 - Date (II)
Chapter 51 - Accident
Chapter 52 - About William
Chapter 53 - Hell
Chapter 54 - Selfish
Chapter 55 - Let her go
Chapter 56 - Will meet Daniel, soon
Chapter 57 - Wake up, please
Chapter 58 - Runaway
Chapter 59 - They wanna talk
Chapter 60 - U are lucky
Chapter 61 - Confession
Chapter 62 - Can I call you Lili?
Chapter 63 - Daniel wake up?
PENTING!!
Author Note (I)
Chapter 64 - I Love You
Chapter 65 - Liar
Chapter 66 - Everything's Ruined
Chapter 67 - Worst feeling ever
Chapter 68 - Destiny
Chapter 69 - Realize
Chapter 70 - Time flies
THAT DEVIL IS MY CEO?!
Pengumuman terbit
#Flashback DanielMargo (1)
informasi
My Arrogant Man
TBTIL TERBIT!!!!!!!!
MY ARROGANT MAN
Diskon besar-besaran!!
Cerita William Open PO!
Diskon!
giveaway!!

Chapter 23 - Attack

21K 1.4K 50
بواسطة blcklipz

Margo keluar dari toilet, menghidupkan keran dan menggosok tangannya lembut. Untuk beberapa saat, hanya terdengar suara air. Ya, dirinya hanya seorang diri. Margo menepi ke sini karena ingin menenangkan jantungnya.

Setelah bersih dari semua sabun, wanita itu menatap wajahnya yang masih tampak berbeda karena pengaruh make up. Well, hanya saja pipinya agak lebih merah, padahal Margo hanya memakai sedikit blush on.

Semua ini pasti terjadi karena kebodohannya barusan, yang tanpa sadar malah menjawab pernyataan buruk Lavender tentang William. Dia malu, gugup, sekaligus bingung. Rasanya tadi semua orang menatapnya dengan pandangan, apa kau dekat dengan William?

Margo terintimidasi, sungguh. Belum lagi tatapan tak suka yang Daniel layangkan terang-terangan membuatnya salah tingkah. Di dalam hati, dia bertanya-tanya, apakah Daniel menatapnya marah seperti itu karena cemburu?

Atau, mungkinkah ... laki-laki itu hanya merasa tak suka Margo dekat dengan temannya?

Margo tak tahu. Dia rasanya tidak sanggup menjelaskan perihal hubungan singkat-nya dengan William. Karena mau bagaimana pun, sesungguhnya William bukanlah pria yang jahat.

Seandainya dia tidak meminta Margo untuk belajar mencintainya dan tidak mematikan telepon Daniel hari itu, mungkin sekarang mereka masih berteman.

Margo mengibas-ngibaskan tangannya ke udara, membiarkan percikan air itu membasahi wastafel. Sedaritadi tidak ada yang masuk ke dalam toilet, padahal Margo sudah berdiam diri cukup lama di dalam sini.

Well, harus Margo akui, hotel ini punya kualitas yang luar biasa. Bahkan toiletnya saja sangat mewah. Jauh lebih luas daripada apartment yang Lynne dan Margo pernah tempati.

BRAKK!!!

Suara pintu itu terdengar keras, seolah didobrak. Tapi Margo tahu, orang-orang di luar tak akan mendengar karena bunyi musik yang jauh lebih kencang.

Margo terkesiap. Refleks, dia menoleh ke samping. Menemukan segerombolan wanita. Ah, tepatnya tiga orang wanita sedang berjalan ke arahnya.

Wanita pertama menggunakan dress ungu. Belahan dada dan pahanya terekspos sempurna, seolah ia sengaja memperlihatkannya. Wajahnya cantik, kulitnya putih, tapi Margo tahu tatapannya sedang menatap marah ke arahnya.

Wanita kedua menggunakan dress merah darah. Warnanya sedikit mirip dengan yang Lavender kenakan, tapi bedanya baju wanita ini lebih simple. Panjangnya sama seperti wanita tadi, dan juga ... dengan belahan dada yang amat rendah.

Well, sepertinya mereka memang hobi menampilkan dada mereka, ya?

Awalnya Margo tak bisa melihat wanita ketiga dengan jelas, karena dua wanita tadi berdiri di depan, menghalangi pandangan Margo untuk menatap perempuan yang di belakang.

Setelah mereka sampai di depan Margo, barulah dia bisa melihat dengan jelas wajah wanita tersebut. Hanya sebentar, tapi Margo berhasil mengidentifikasinya dengan baik.

Sorot mata itu masih sama seperti tadi. Penuh kemarahan dan rasa cemburu. Hanya saja kali ini tampak lebih jelas karena Margo melihatnya langsung, di depan matanya.

Ya, dia ... Rose. Wanita yang tadi ditolak Daniel mentah-mentah. Juga, orang yang menatap Margo penuh kebencian, tanpa alasan yang jelas. Dia aneh, tidakkah dia tahu kalau Margo bahkan lebih sering terluka dibanding dirinya?

"Kau ...." Margo baru saja hendak membuka pembicaraan dan bertanya, kenapa dia kemari dan menatap Margo seperti itu. Namun, pertanyaan tersebut bahkan belum sempat keluar karena wanita itu melayangkan tangannya duluan.

PLAK!!!

Pedih. Pusing. Sakit. Tiga hal pertama yang Margo rasakan ketika tangan itu mendarat ke pipinya dengan mulus, menimbulkan bercak merah yang bahkan lebih parah daripada blush on yang Margo pakai.

Sakit ....

"K-kenapa kau menampar--"

PLAK!!!

Sekali lagi, tangan itu menyambut pipinya. Namun beda sisi. Yang tadi kanan, dan yang sekarang kiri.

Margo shock. Dia bahkan tidak sempat menyelesaikan perkataannya. Wanita berambut blonde itu menggepalkan tangannya marah. Tiba-tiba emosinya naik ke ubun-ubun. Dan Margo tahu, dia akan meledak sebentar lagi.

"Apa-apaan?!" Margo menatap wanita itu marah. Dia menaikan nadanya satu oktaf, tanda bahwa wanita itu sudah kesal dan tidak memedulikan apa-apa lagi.

Sisi tomboi Margo yang sempat hilang, kini telah kembali karena dipancing. Dia tidak pernah lagi menjadi wanita kasar semenjak hamil. Namun, cabe-cabean di depannya ini berhasil menarik kembali bagian gelap wanita itu.

"KAU JALANG YANG TAK TAHU DIRI, HARUS DIBERI PELAJARAN!" Rose tiba-tiba saja menarik rambut Margo ke bawah, hingga wanita itu merintih kesakitan. Sedangkan kedua temannya masuk ke dalam kamar mandi, entah mereka sedang apa Margo tak tahu. Dia tidak bisa berpikir karena kepalanya terlalu sakit.

"Seharusnya kau tahu tempatmu! Wanita sepertimu tak pantas mendapatkan Daniel, kau tahu? Kau hanya satu dari sekian jalang beruntungnya yang berhasil membentuk bayi. KAU DENGAR ITU? KAU HANYA SALAH SATU! JANGAN PERNAH MENGANGGAP DIRIMU ITU SPESIAL!" Rose membentak Margo lagi. Wajahnya seperti orang gila. Sungguh wanita ini seram, seperti kehilangan akal sehat.

Margo merintih, bahkan nyaris menangis karena rambutnya terasa sakit sekali. Rasanya ia hampir botak. Dia tahu dia tidak bisa diam saja, kedua tangannya memang bebas. Tapi sedaritadi dia tidak bisa menyerang Rose. Wanita itu menarik rambutnya dari jarak yang lumayan jauh.

"Lepaskan aku, ahhh!" rintih Margo kesakitan. Dia ingin melepaskan diri, tapi tidak bisa. Semakin dia bergerak, semakin pula rasa sakit itu terasa.

"Lepas katamu? Hah! Biarkan aku memberi pelajaran pada wanita tak tahu diri sepertimu!" Rose tertawa terbahak-bahak, membuat Margo semakin meringis. "Joanita, segera ikat tangannya! Dan Valeri, bantu aku menyeretnya!"

Margo memberontak ketika kedua wanita itu menariknya. Dia tidak tahu ke mana karena sekarang rambutnya telah menjuntai bebas. Posisi kepalanya menunduk ke bawah berkat ulah Rose. Bahkan, sekarang Margo merasa pusing. Dia mulai berkunang-kunang.

Kedua tangannya mau diikat oleh wanita yang bernama Valeri tadi. Tapi Margo tidak bodoh, dia tidak akan membiarkan hal tersebut terjadi. Dia mengibas-ngibaskan tangannya sehingga wanita itu kesusahan.

"Sialan!" Wanita itu mengumpat karena Margo menyulitkan pekerjaannya. Hingga pada akhirnya, dia melayangkan kakinya yang masih terpasang heels ke tulang kering kaki Margo.

"AHHHH!!" Margo nyaris menangis ketika kakinya dihantm dengan begitu keras, hingga ia nyaris tak bisa berdiri. Sakit. Bahkan jauh lebih sakit daripada jambakan Rose. Dia merintih, tidak bisa bergerak lagi. Seketika badannya lemas. Ia hanya bisa berharap kalau ada orang yang masuk ke dalam toilet dan menolongnya.

"Sakit? Siapa suruh banyak tingkah, b*tch!" umpat wanita itu kesal pada Margo. Dia mengikat tangan Margo keras ketika ia tak lagi memberikan perlawanan.

Ya Tuhan, kenapa dia bisa bernasib sial seperti ini?

Ke mana semua orang?

Dari banyak manusia yang ada di pesta, bagaimana bisa tak satu orang pun yang masuk ke dalam kamar mandi ini?

Bagaimana bisa, dirinya malah terjebak dan disiksa di gedung besar seperti ini?

Dan bagaimana bisa ... mereka tega melukai Margo yang sedang hamil?

"Lepaskan aku ...." Margo memohon dengan sisa tenaganya. Dia lelah memberontak. Tenaganya perlahan-lahan habis, tapi dia enggan menyerah. "Aku mohon ... aku bahkan tak tahu apa kesalahanku."

"Salahmu? Banyak!" Rose menyahut lagi. Dia menarik kepala Margo kasar dan menyeretnya ke salah satu bilik kamar mandi. "Kau mengandung anak Daniel. Itu kesalahan besar. Karena wanita sepertimu ... lebih cocok dengan kloset ini, kau tahu?"

Ketiga wanita itu terbahak keras. Sedangkan Margo tak lagi bisa berpikir. Dia pusing.

"Jangan sakiti bayiku ... aku mohon, jangan ...." Margo merintih, memohon agar bayinya tidak dipukul, atau disiksa. "Kalian boleh sakiti aku ... tapi jangan sentuh bayiku ...."

Lagi, ketiga wanita iblis itu tertawa seolah Margo baru saja melemparkan guyonan.

"Kau pikir kami bodoh? Melukai anakmu sama saja mencari mati! Dia keturunan Wallance. Meski aku sangat ingin membunuhnya, tapi aku tak bisa."

Margo menghela napas. Agak lega mendengar penuturan tersebut. Setidaknya, anaknya baik-baik saja.

Ya, asalkan bayinya aman, Margo tak masalah.

Walaupun dia harus disiksa ... tak apa, asal anaknya aman.

"Bisakah kita selesaikan ini, Rose? Aku muak melihat dirinya yang sok menjadi Ibu. Ew!" Salah satu teman Rose berkomentar, membuat Margo refleks membeliakkan mata.

Tunggu, apa lagi yang mau mereka lakukan? Kenapa ... saat ini Margo berdiri di depan kloset?

"K-kalian mau apa? K-kenapa aku berdiri di sini?" Margo terkejut. Sungguh, dia tidak bisa melihat dengan jelas sedaritadi. Dan sekarang dia terkejut ketika melihat kloset itu tepat di depan matanya. Terbuka ... seolah menunggu Margo.

"Menyelupkan kepalamu ke dalam sana sayang. Apa kau baru sadar?" Rose menarik kepala Margo naik, membiarkan kedua mata mereka berpandangan. "Kami bertiga adalah mantan partner tidur Daniel. Laki-laki bajingan itu membuang kami seperti sampah setelah kami memberikan segalanya. Dia kejam, karena itu kau harus membalas dosanya."

Rose menyeringai, tampak sangat mengerikan. Margo menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia bahkan tak pernah membayangkan kepalanya masuk ke dalam kloset sebelumnya. Satu kali pun tidak!

"Ah, kau harus ingat. Kami hanya sebagian kecil dari wanita yang pernah Daniel sakiti. Jadi, jika kau masih bertahan dengannya, kuharap kau kuat menghadapi wanita semacam kami. Karena kau tahu ... musuh itu tepat di depan matamu, dan kau bahkan tak tahu. Sungguh menyedihkan."

Margo tak mengerti. Ya, dia tak paham maksud ucapan Rose. Tapi, sebelum dia sempat mencerna, wanita itu kembali menarik rambutnya ke atas.

"Sekarang, kami ucapkan selamat datang pada kloset, b*tch!"

****

a/n :

mereka tega :(
tiga lawan satu masa :(

واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

5.1M 64K 40
Cerita Dewasa! Warning 21+ Boy punya misi, setelah bertemu kembali dengan Baby ia berniat untuk membuat wanita itu bertekuk lutut padanya lalu setela...
5M 271K 54
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...
721K 9.4K 31
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...