Ujian sudah semakin dekat, para siswa-siswi sering keluar masuk perpustakaan untuk meminjam buku. Kelas 12 tengah berlibur karena kemarin baru saja menghadapi ujian nasional.
Begitupun saat ini riko tengah menghitung soal matematika dengan rumus yang begitu banyak. Dirinya sesekali mengetukan pensil dimeja.
"Aduh, rajin banget sih." celetuk bily.
Riko menaikan pandanganya menatap bily yang tengah memakan siomay, Padahal sudah sangat jelas bahwa diperpustakaan dilarang makan ataupun minum.
"Bil, buang makanan lo. Nanti ketahuan pak ridwan,"
Bily yang tengah menatap siomay nya dengan lahap lantas mengacuhkan ucapan riko.
"Bil, buang gak!"
"Mampus, bil buang sekarang. Pak ridwan lihatin kita."
Masih dengan pendirian nya bily tak menghiraukan ucapan riko, ia malah dengan sengaja mengambil makanan yang lain dari kantong celana nya.
"EKHEM!"
Suara deheman cukup keras, membuat bily tersedak kripik yang tengah dimakanya. Guru penjaga perpustakaan tersebut berjalan kearah meja riko dan bily.
"Kenapa kamu makan disini?"
Tanya pak ridwan dengan to the point. Bily meneguk ludah nya dengan susah, riko hanya menunduk. Menyumpahi kebodohan sahabatnya ini.
"Anu pak,"
"Anu-anu. Ini perpustakaan bukan kantin, kamu juga riko teman kamu makan disini bukanya ditegur malah dibiarkan."
Udah saya tegur pak, dianya pala batu - riko
"Iya pak, maaf." ucap riko.
"Sudahlah, Bapak hukum kalian. Bereskan rak buku diujung sana lalu susun rapi dan pindahkan buku yang berada dikardus, keatas rak tersebut."
"Yah Bapa—"
"Ada apa bily, Kamu keberatan?"
"Enggak kok pak,"
Sahut bily sambil tersenyum, mereka pun mulai membersihkan rak buku tersebut. Namun ada yang menjanggal tiba-tiba saja ada buku yang terjatuh sendiri.
Bily yang tengah membuka kardus lantas berteriak histeris.
"Astagfirullah, Yaallah."
"Eh bil, lo Kenapa?"
Bily masih menutup matanya, riko menjadi bingung. Tiba-tiba sahabatnya menjadi ketakutan begini.
"Bil, lo kenapa sih. Gak lucu kalo lo kesurupan disini,"
"Tadi ada buku jatoh sendiri rik,"
Riko lantas tertawa, tak perduli dengan muka bily yang terlihat shock dan bingung.
"Dih, lo kenapa ketawa?"
"Lo kalo bego kondisiin coba, Buku tadi bukan jatuh sendiri tapi emang gue lempar ke elo."
Bily cengo.
"Tadi itu buku gue mau taro disini, tapi gue niatnya mau ngasih lo tapi gue lempar dari atas."
"Lo tahu bangsat gak?"
Riko tertawa dengan keras.
**
Bel istirahat berbunyi semua siswa-siswi berhamburan masuk ke kantin.
"Sheila,"
Sheila menengok kearah asal suara, ternyata mia.
"Kenapa?"
"Kantin yuk, laper."
"Bentar."
Sheila mengambil handphone nya yang berada disaku bajunya.
Line
10.15
Rik kamu dimana?
Send
Riko💕
Kantin by, kamu kesini aja
Oke:)
Read
"Chatan sama siapa?"
"Riko,"
"Unch, yang udah jadian mah beda muka berseri-seri."
"Apaan sih lo,"
Mereka berdua sampai dikantin, Hari ini tia tengah sakit jadi tidak masuk. Entah penyakit apa yang tia alami, padahal kemarin dia terlihat sehat namun sekarang sakit,
"Woi, sheila."
Jangan tanya ini suara siapa. Sudah jelas ini suara bily, sheila merasa malu karna teriakan dari bily. Memalukan.
"Bily, suara lo toa banget sih!"
"Hahaha, sorry."
"Tia mana?"
Mereka berempat menengok kearah leo, yang entah kenapa menanyakan keberadaan tia. Tidak biasanya.
"Kenapa nanyain tia le?"
"Nanya aja shel, Emang kenapa ga boleh?"
"Boleh kok, tapi gak biasanya."
"Tia sakit le,"
Sahutan dari mia, membuat semuanya menjadi hening. Mia menebak ada yang disembunyikan oleh leo. Ia mempunyai ide jail.
"Eh shel, tahu gak kemarin tia jalan sama cowok."
Sheila yang mendengarnya kaget,
"Serius, kok ga cerita. Terus gimana?"
"Mereka hampir ekhem."
Tiba-tiba tidak ada angin maupun hujan ada yang menyahut.
"Apaan gak ada ya, orang kemarin kita cum—"
"NAH KAN KETAHUAN,"
Leo langsung bungkam, sheila riko maupun bily hanya cengo. Menyimak keduanya yang tengah beradu mulut.
"Kalian ngomong apaan sih?" Tanya sheila
"Sekarang jujur, Lo jadian kan sama tia?"
Mereka bertiga melongo dengan pernyataan mia, Benar-benar tidak mengerti.
"Le maksudnya apaan sih?"
Mereka terus mendesak leo untuk berkata jujur, karena pusing dengan pertanyaan yang dilontarkan teman-temanya apalagi bily. Yang sangat bawel menurutnya.
"Oke, gue jadian sama tia udah dua hari sebelum sheila dan riko."
"HA KOK BISA?"
Sahut mereka berempat, seisi kantin langsung melihat kearah mereka. Leo benar-benar merasa malu mempunyai teman seperti mereka. Namun sayang:)
"Kepo lo semua!"
Setelah itu mereka makan dengan hening.
"Kapan ya, gue punya pacar."
Celetuk mia, yang lain hanya menahan tawa.
Tak terasa bel masuk telah berbunyi, mereka lantas bergegas pergi meninggalkan kantin.
Sheila dan riko berjalan beriringan berdua,
"Nanti pulang bareng aku ya by,"
"Iyalah, mau bareng siapa lagi aku."
"Hehe iyaiya, udah sana masuk ke kelas."
"Oke, see you."
"Love you."
Seketika pipi sheila merah akibat ulah riko, Ia tersenyum-senyum malu. Mia yang melihat tingkah sheila bergidik ngeri.
☕☕
Ngopi Apa ngopi😂
Seeyou next chapter.