Heal Your Heart | BBH - COMPL...

By Hunstuff

272K 36.4K 1.9K

{COMPLETE STORY} Someone will heal your heart. Revisi - (21 September 2018 - 10 February 2019) More

Prolog & Cast
1 - Bukan apa-apa
2 - Tolong
3 - Rahasianya
4 - Seperti permainan
5 - Fakta
6 - Lebih dekat (Jin Sihyeon)
7 - Kebodohan
8 - Takdirnya
9 - Untuk melindungimu
10 - Apa itu cinta?
11 - Trauma
12 - Hari pernikahan
13 - Jin Saera
Spesial Chapter A
Spesial Chapter B
14 - Hidup baru
15 - That XX
16 - Save Me
17 - Zhang Yixing
18 - Perasaan asing
19 - Dari neraka
20 - Aku akan ada disini + Promot
21 - Baekhyun di masalalu
23 - Gift
24 - A Tragedy
25 - Secret?
26 - Pieces of Past
27 - Ain't Story
28 - Fell Down
29 - Let You Go
30 - Breath
31 - Farewell
32 - Terrible day ever
33 - Let Me Save You
34 - Forsaken
35 - Apology
36 - Done
37 - Rise
38 - Distance
39 - Byun Baekhyun
40a - We Broke Up, Again.
40b - Missing Girl (end)
Epilog
Heal Your Heart Gallery's

22 - Drugs

5.9K 695 45
By Hunstuff

Cause' your face it's my drugs.

🍁🍁🍁🍁

Bagi Jung Jaehyun, hidupnya itu sudah tidak ada artinya lagi. Tapi itu dulu sebelum dia bertemu dengan gadis yang saat ini berstatus sebagai adiknya, Jung Jihoo.

Sejujurnya, Jihoo bukanlah adik kandungnya. Gadis itu adalah anak dari atasannya sewaktu dia kerja paruh waktu saat kuliah dulu.

Dia hanya diberi tugas untuk menjaga Jihoo hingga waktunya tiba, entah itu hingga kapan.

Jaehyun tahu jika hal yang selama ini dia lakukan adalah sebuah  kesalahan. Tapi mau bagaimana lagi? Masalah ini bukanlah salah Jaehyun sepenuhnya.

Atasannya lah yang memiliki peran besar atas Jihoo. Jaehyun hanya sebagai perantara dan pengurus Jihoo untuk sementara waktu.

Tapi dengan berat hati. Fakta jika suatu hari nanti mungkin Jihoo akan diambil darinya, membuat Jaehyun jadi protektif akan segala hal yang berkaitan dengan gadis itu. 

Jung Jihoo miliknya.

Tidak ada yang boleh menyentuhnya barang sedikitpun, kecuali dirinya. Katakan saja Jaehyun egois, tapi inilah dirinya.

Seorang pria yang tidak ingin kehilangan sosok adik kecil yang selama ini selalu ada untuknya.

Jung Jaehyun.

****

Sihyeon mengetuk-ngetukan sepatunya gugup. Matanya terus saja melirik ke arah pintu kedatangan di bandara sambil sesekali menghela nafas.

"Kau akan baik-baik saja," ujar Baekhyun yang sedari tadi telah memperhatikan tingkah laku Sihyeon.

Sihyeon menganggukkan kepalanya, wanita itu tersenyum tipis pada Baekhyun sebelum kembali menghela nafasnya.

"Sihyeon-ah!"

Jin Saera berlari kecil menghampiri Sihyeon dan Baekhyun dengan wajah yang gembira.  Wanita itu langsung menarik Sihyeon ke dalam pelukannya dan memeluk anak angkatnya dengan erat.


"Senang rasanya bisa melihatmu lagi," ujarnya sambil mengusap-ngusap rambut Sihyeon sayang.

"Aku juga senang bertemu dengan menantuku lagi," tambahnya sambil memeluk Baekhyun sebentar.

"Yixing Hyung?"

Saera menoleh pada Baekhyun dan berseru keras. "Ah iya! Dia sedang ke kamar mandi."

Akhirnya mereka memutuskan untuk menunggu Yixing di sebuah coffe shop sambil memesan kopi.

Saera nampak sangat senang sekali ketika berbicara dengan Sihyeon. Wanita itu bahkan terus saja tersenyum setiap kali Sihyeon melontarkan lelucon-lelucon kecil.

"Oppa!" Saera berseru keras sambil melambaikan tangannya pada sesosok pria yang berjalan menghampiri mereka.

Zhang Yixing muncul setelahnya dan tersenyum ke arah semua orang. Pria itu bahkan mengajak Baekhyun bersalaman.

Sejenak, Baekhyun merasa jika sosok Yixing yang sekarang bukanlah sosok Yixing yang telah kehilangan ingatannya.

Di sebrang Baekhyun duduk, nampak sekali Jin Sihyeon dengan wajah syok dan tatapan yang terarah pada Yixing.

"Maafkan aku karena lama," ujar Yixing sambil mendudukan dirinya di samping Saera.

Baekhyun tersenyum tipis sebagai respon. Yixing mengalihkan tatapannya pada Sihyeon dan tersenyum, senyuman yang mungkin telah membuat Sihyeon goyah.

"Senang bisa melihatmu lagi Sihyeon-ah."

"Aku juga, kuharap Oppa baik-baik saja selama ini."

Lalu hening. Baekhyun terdiam sangat lama karena memikirkan banyak hal. Perkataan Jin Sihyeon kemarin malam cukup membuat Baekhyun tersentuh.

Tapi sekarang, Baekhyun ragu akan perkataan wanita itu. Sihyeon nampak sangat rapuh jika berhadapan dengan Yixing.

"Kalau begitu ayo, antarkan kami ke hotel," ujar Saera memecahkan keheningan.

Baekhyun menganggukkan kepalanya. Dia meraih kunci mobilnya dan berjalan pergi mendahului mereka menuju parkiran.

Dia harap setelah ini tidak ada hal buruk yang akan terjadi.

****

Satu hal yang membuat Sihyeon terus saja tidak bisa melupakan Zhang Yixing. Fakta bahwa dialah yang telah menyebabkan Yixing kehilangan ingatannya saat ini lah yang  membuatnya merasa sangat bersalah.

Lalu bagaimana dengan dendamnya pada pria itu? Dendamnya malah terabaikan hingga tidak terlaksanakan. Hal itu malah semakin membuat Sihyeon kesulitan untuk mengendalikan perasaanya sendiri.

Bahkan sekarang, dia kebingungan dengan perasaannya sendiri. Apakah dia mencintai Yixing atau malah membencinya?

"Kau baik-baik saja?"

Pertanyaan Baekhyun yang tiba-tiba membuat Sihyeon menolehkan kepalanya cepat dan tersenyum tipis. "Aku baik-baik saja."

"Aku akan pergi lagi ke kantor setelah mengantarmu pulang, kau tidak keberatan?"

Sihyeon mengangguk. "Terima kasih telah menemaniku menjemput Yixing oppa dan Saera eonni tadi."

"Itu kewajibanku."

Saat ini mereka sedang dalam perjalan pulang dari hotel yang menjadi tempat menginap Saera dan Yixing.

Baekhyun membelokkan mobilnya ke dalam kawasan apartement tempat tinggal mereka dan menghentikan mobilnya tepat di depan lobby.

"Sudah sampai," ujarnya pelan.

Sihyeon terdiam, sama sekali tidak terlihat berniat untuk keluar dari mobil dan pulang ke rumah.

Wanita itu malah menatap Baekhyun sendu. "Kau pasti sakit hati sekali melihat ekspresiku tadi... Aku minta maaf karena sifatku tadi."

Baekhyun menoleh dan tersenyum manis, pria itu menggelengkan kepalanya dan berkata, "tidak apa-apa, kau menyuruhku untuk menunggu. Maka aku akan menunggu seperti yang kau mau."

Merasa tersentuh oleh ucapan Baekhyun, Sihyeon menarik pria itu kedalam pelukannya dan bergumam, "andaikan saja kau tidak pernah jatuh cinta pada Yeri, mungkin aku tidak pernah menghilangkan perasaanku ini padamu dulu."

Dahi Baekhyun berkerut bingung. Dulu? Kapan? Pikir Baekhyun saat itu. Dia membalas pelukan Sihyeon, "apa maksudmu?"

"Tidak, aku hanya bergumam saja," sahut Sihyeon sambil melepaskan pelukan mereka.

Sihyeon menepuk pelan pipi Baekhyun sebelum melepas sealtbeat nya dan bersiap untuk keluar dari mobil.

Wanita itu sudah membuka pintunya sebelum menutupnya kembali hanya untuk mencium kedua pipi Baekhyun.

"Kau lucu sekali."

****

"Oppa!"

Seorang pria langsung menolehkan kepalanya cepat dan tersenyum lebar, dia langsung berhambur menghampiri gadis yang memanggilnya tadi.

"Jihoo-ya! Kenapa kau menggunakan pakaian seperti ini? Ayo cepat pakai mantelku!" ujar pria itu sambil melepaskan mantelnya dan memakaikannya pada Jihoo.

"Hey, aku tidak apa-apa... Bukankah kita akan ke bar?"

Minhyun menepuk jidatnya pelan. "Kita pergi ke bar bukan berarti harus menggunakan pakaian minim juga!" ujarnya tidak percaya.

Jihoo mendengus pelan dan mendahului langkah Minhyun menuju gedung itu. Matanya tidak sengaja menemukan sebuah mobil yang cukup dia kenal melintas di jalanan sebelum masuk. Itu mobil Jaehyun!

Gadis itu langsung menyeret Minhyun masuk, demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Baru saja mereka selesai memesan minuman,tubuhnya tiba-tiba ditarik kebelakang dengan cepat, seseorang telah mencengkram bahunya erat.


Siapa lagi pelakunya jika bukan Jung Jaehyun? Kakaknya yang super over protektif itu.

"Oppa!" jerit Jihoo.

Jaehyun menatapnya tajam. "Apa-apaan kau?! Kenapa kau ada disini?!"

Jihoo mendengus pelan. "Apanya yang apa?! Aku kesini karena oppa ada disini! Di Busan!"

"Hah? Bukan karena Hwang Minhyun?! Kalian pikir aku tidak tahu mengenai hubungan kalian?!"

"Kau keberatan?"

Jaehyun menolehkan kepalanya ke arah sumber suara, Minhyun berdiri di belakangnya dengan tatapan datar. "Kau keberatan jika aku berkencan dengan adikmu?" ulangnya.

"Apa?"

"Ah... Jadi kau keberatan, jadi ini yang dinamakan brother complex?"

Jaehyun menggeram. "Tutup mulutmu Hwang Minhyun."

"kau pikir aku tidak tahu siapa Jihoo yang sebenarnya? Kau pikir aku tidak tahu apa yang kau lakukan dari dulu?!" ujarnya dengan suara yang meninggi.

"MINHYUN!" Jaehyun membentaknya.

"Selama ini kau selalu saja mengira jika aku dan Taehyung sama sekali tidak tahu kau yang sebenarnya bukan? Kita tahu kau yang sebenarnya Jung Jaehyun."

Jihoo membulatkan matanya, gadis itu menatap Jaehyun penuh tanya, menanyakan secara tidak langsung apa yang di maksud oleh Minhyun.

Jaehyun terdiam di tempatnya dengan gigi yang bergemelatuk menahan amarah. Tangannya sudah terkepal, dan siap untuk meninju Minhyun.

"Kawan-kawan," ujar Taehyung tiba-tiba.

"Hentikan. Kalian merusak suasana, Jihoo kau bisa pulang naik taksi bukan? Ada yang ingin kami bicarakan dengan Jaehyun."

Jihoo menggelengkan kepalanya pelan. Kenapa dia harus pulang sementara hal yang akan mereka bicarakan adalah Jaehyun? Kakaknya sendiri. Apa yang salah dengan pria itu sebenarnya?

"Tidak mau."

"Jihoo-ya, pulanglah dan tunggu aku," kata Jaehyun lembut.

****

Sihyeon tidak tahu sudah berapa lama dia tertidur di kamar. Terakhir kali setelah diantar Baekhyun pulang, dia sempat makan dan tidur siang.

Tapi sekarang langit berubah menggelap dan lampu di kamarnya belum dinyalakan.

Wanita itu melangkahkan kakinya keluar kamar berniat untuk minum dan menunggu Baekhyun pulang di ruang tengah seperti biasanya.

Namun nampaknya dia tidak perlu menunggu pria itu pulang karena Byun Baekhyun sedang tertidur di atas sofa.

Sihyeon tersenyum tipis. Diam-diam merasa bersyukur karena masih ada pria yang mencintainya dengan sangat tulus seperti Baekhyun.

"Kau tampan..."

"Kau... Baik..."

"Kau juga tipeku..."

"Tapi kenapa aku tidak jatuh cinta padamu Baek?" gumamnya.

Sihyeon mengulurkan jarinya untuk menelusuri lekuk wajah Baekhyun. Kadang ada saatnya ketika Sihyeon merasa sangat gemas pada wajah baby Baekhyun. Apalagi jika sedang tidur seperti sekarang, lucu sekali.

Bulu mata Baekhyun yang lentik membuat Sihyeon gemas dan menyentuhnya. Dia terkikik geli begitu Baekhyun bergerak pelan merasa tidurnya terusik.

Wanita itu kembali mengusili Baekhyun dengan menekan-nekan bibir pria itu menggunakan jarinya.

Ahh, dia jadi ingat ciumannya dengan Baekhyun tempo hari. Haruskah dia mengulang adegan itu lagi?

Sihyeon sudah mendekatkan wajahnya ke wajah Baekhyun hendak mencium pria itu jika saja pria itu tidak membuka matanya dan menatap mata Sihyeon langsung.

Tanpa berkata apa-apa lagi, Sihyeon langsung mencium bibir Baekhyun secara kilat dan kabur ke dalam kamarnya.

Uhh, memalukan sekali! Kenapa dia melakukan hal seperti itu disaat Baekhyun tidur? Bagaimana jika dia dikira cabul nantinya?

Keesokan harinya Sihyeon sudah melupakan kejadian semalam, tapi tidak dengan Baekhyun.

Pria itu bahkan melirikan matanya pada Sihyeon secara sembunyi-sembunyi sesekali. Tidak tahukah Baekhyun jika tingkahnya itu membuat Sihyeon gemas ingin menciumi wajah Baekhyun?

"Apa?" tanya Sihyeon pada akhirnya.

"Kenapa kau kabur semalam?"

Sihyeon menelan salivanya susah payah. "A-apa maksudmu?"

"Kau menciumku dan melarikan diri bukan?"

Sihyeon terkesiap. Bisa-bisanya pria ini membahas hal seperti itu pagi-pagi buta begini.

"Aku ingin buang air kecil, jadi aku langsung lari," jelasnya asal.

Baekhyun menaikkan sebelah alisnya tidak percaya. "Begitukah?"

"Kau tidak percaya? Kau ingin kubuat percaya?"

"Iya, ayo buktikan."

Sihyeon mendengus kesal, wanita itu mendorong kursinya kebelakang dan berderap menghampiri Baekhyun.

"Jangan menyesal!" katanya sambil menarik Baekhyun dari duduknya.

Matanya menatap tajam mata Baekhyun sebelum mengalungkan tangannya dan mendekatkan wajahnya pada wajah Baekhyun.

Hidung mereka sudah menempel, menyisakan sedikit jarak bagi bibir mereka untuk segera menempel.

Tapi sayangnya mungkin itu hanyalah khayalan liar Baekhyun. Kenyataannya Jin Sihyeon hanya menempelkan hidungnya disana dengan tatapan menggoda, seolah-olah membalas rasa kekesalannya tadi.

Karena kesal, Baekhyun berinisiatif untuk mencium Sihyeon terlebih dahulu. Tapi dasar Sihyeon sedang kesal. Wanita itu malah memundurkan kepalanya cepat hingga membuat Baekhyun mencium udara kosong.

"Jangan remehkan aku."

****

"Kau akan baik-baik saja jika kutinggal sendirian?"

Yixing menganggukkan kepalanya, meyakinkan Saera yang khawatir padanya.

"Baiklah, aku akan titip kau pada Johnny."

Saera pergi setelahnya, Yixing langsung menghela nafasnya lega. Dia bersifat seperti ini karena merasa jika belakangan ini dia selalu saja merasa tidak nyaman dengan kehadiran Jin Saera di sekitarnya.

Apalagi setelah mendengar cerita Johnny. Pria itu mengatakan jika Zhang Yixing yang dulu adalah seorang pria yang pintar dan bebas.

Tidak bodoh dan dikekang seperti sekarang ini. Ya, Yixing merasa jika dirinya terlalu dikekang oleh sosok Saera. Kentara sekali jika wanita itu tidak ingin kehilangan dirinya. Namun sayangnya, cara yang Saera gunakan salah.

Yixing melangkahkan kakinya menuju ruang baca dan meraih sebuah buku merah maroon yang menarik perhatiannya dari atas rak.

Saera bilang jika hotel yang mereka tempati di Seoul saat ini adalah tempat tinggal Yixing dulu sebelum pindah ke Busan.

Buku itu ternyata bukanlah sebuah buku biasa. Namanya tertulis rapih di balik sampul buku itu, di dalamnya terdapat beberapa catatan yang kemungkinan penting.

Di halaman terakhir, terdapat beberapa lembar foto yang diselipkan disana dan salah satunya terjatuh kelantai.

Dahinya berkerut bingung begitu mendapatkan banyak foto Jin Sihyeon di dalamnya.

Yixing meraih selembar foto terakhir yang sempat terjatuh tadi dan membulatkan matanya terkejut.

Kepalanya mendadak berdenyut-denyut dan pandangan matanya kabur. Potongan-potongan memorinya yang hilang langsung memenuhi kepalanya.

Yixing jatuh tertunduk sambil memegangi kepalanya yang sakit. Matanya menatap ke arah foto terakhir tadi dengan tatapan yang tidak bisa di baca.

Dia sempat mendengar suara bedebum keras sebelum kehilangan kesadarannya.

Ah, Jin Sihyeon ya...

🍁🍁🍁🍁

Pliss jangan hujat author karena ada foto luknut itu diatas:''

Aku juga gasuka liatnya, tapi gimana dong namanya juga kebutuhan jalan cerita?

gimana? Romance-nya ada gak? Atau malah gak ada? Kalo ada ngefeel gak?

Oh iya ini sosok Jung Jihoo ya ⬇⬇⬇

Tadinya visual ulzzang diatas itu mau aku jadiin visual Na Bi, tapi karena ada beberapa perubahan jalan cerita aku ganti deh wkwkwk:v

Oh iya, jangan lupa buat COMENT dan VOTE chapter ini kalo kalian baca dan suka ya:))))

Bye~
Xoxo,

Continue Reading

You'll Also Like

120K 10.7K 27
Sejak menemukan Sasuke disebuah cafe, Sakura tak pernah bisa berhenti untuk melupakan pria itu bernyanyi dengan alunan gitarnya. Hingga setelah 4 tah...
12.5K 1.4K 21
"Apa yang membuatmu percaya? Ucapan dari mulut atau tatapan dari mata?" Selamat datang di sekolah di mana engkau harus diam dan memperhatikan gerak-g...
7.8K 611 15
A new cover is in progress Temporary cover by ibis paint. 22 tahun adalah usia yang masih terbilang sangat muda.Tapi sewajarnya lingkungan pedesaan,j...
29.4K 1.9K 24
Memang benar jika dikatatan kisah mereka seperti cemara. Meski tumbuh perlahan, namun kekokohannya tiada pernah goyang. Meski kemarau panjang atau ba...