Assalamualaikum London

By harirsiysa

37.2K 2.4K 82

Kenapa sulit sekali menghapus mu dari hidupku? Kenapa setiap aku mencoba kabur dari mu kau selalu datang? Ken... More

Bismillah, London
Welcome to New Home
Assalamualaikum (1)
Assalamualaikum (2)
London Mosque
Meet A New Friends
Japan?
Weird Genius
Thanks
Sarah?
Problem comes
Dad,i am sorry
Hard
Thank God
Meet Him
Very Happy
He came (1)
A Day Make Me Happy (1)
A Day Make Me Happy(2)
Sick
Dreams Comes True
Learn Java language
Stop It!
Past Memories
Auntumn Seasons
Tanah Airku
Untitled
Shine
Unity In Diversity
Eye Contact
Memories (1)
Memories (2)

He Came(2)

979 71 0
By harirsiysa

Setelah menenangkan diri aku pun masuk ke kedai paman Umar untuk kerja.

Aku berharap laki laki tadi sudah pergi.

"Assalamualaikum."ucapku sambil mendorong pintu kedai.

"Waalaikumsalam,kau dari mana saja nak? Rendy sudah pulang dari tadi, jadi Paman yang mengerjakan semuanya."

Alhamdulillah dia sudah pergi.

"Maafkan aku paman, aku tadi pergi ke belakang sebentar."

"Tidak apa apa nak, kau seperti nya ada masalah dengan Rendy."

"Iya paman sedikit masalah di masa lalu."

Iya,sedikit masalah yang merubah ku sampai seperti ini.

"Baiklah,semoga kau segera menyelesaikan nya, paman pergi dulu, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Aku pun segera masuk ke dapur dan memasak menu yang dipesan oleh pelanggan.

🍇

"Paman, aku pulang dulu ya, sudah jam 21:00."

"Iya nak, kau pulang pakai monorail saja, ini pakai kartu paman."ucap paman sambil menyodorkan kartu naik monorail yang hanya dimiliki oleh orang London.

"Terimakasih paman, paman sebenarnya aku ingin meminta uang gaji ku sekarang paman karena aku sama sekali tidak punya uang untuk makan."

"Kenapa kau tidak bilang dari tadi nak? Semua karyawan paman mengambil gajinya di awal bulan, sebentar paman ambilkan."

"Terimakasih kasih paman , saya pulang dulu, assalamualaikum." Ucapku setelah menerima gaji dari paman.

"Waalaikumsalam, hati hati nak."

"Iya paman."

Aku pun segera keluar dari kedai dan berjalan menuju stasiun monorail. Tiba tiba tangan ku ditarik oleh orang. Aku pun bersiap siap untuk memukul nya.

"Jangan pukul aku, aku Rendy."

"Rendy, lepaskan." Aku pun mencoba menarik tangan ku dari seseorang yang sangat ingin aku hapus dari dunia ini.

"Tidak akan, syah, aku ingin menjelaskan semuanya."

"Tidak perlu ren, semuanya sudah jelas, tolong lepaskan aku, ini sudah malam." Jawabku sambil terus menarik tangan ku dan mencoba menahan tangis ku.

"Tidak Syah, setiap aku cari di SMA kamu selalu menghindar syah, setelah lulus sekolah aku mencari mu tapi kamu selalu menghindar, aku ingin jelasin semuanya Syah, please tunggu aku jelasin Syah."

"Kamu mau jelasin apa lagi? Semuanya sudah jelas, tolong lepaskan kalau tidak aku akan teriak."

"Silahkan teriak disini sangat sepi."

"Tolong lepasin ren." Ucapku memohon sambil menarik narik tanganku jangan lupa aku sambil menangis juga.

"Tidak syah."

"Tolong ren, tolong."

"Tidak ak- "

Bughh

Ucapan Rendy terputus karena pipinya dipukul oleh seseorang yang berada disamping ku.

"Harris.."

"Ais, please go to my car now."

"But,.."

"Please."

Aku pun pergi ke mobil Harris namun belum beranjak dari tempat ku berdiri tangan ku kembali di tarik oleh Rendy.

"Biarkan dia pergi, kalau tidak kau akan kulaporkan ke polisi."

"Kau tidak tahu masalah kami jadi jangan ikut campur."

"Aku teman Aisyah jadi aku berhak membela dia lagipula aku tidak bisa membiarkan seseorang menyakiti wanita dihadapan ku." Jawab Harris.

"Aku juga teman Aisyah, aku dari Indonesia dan aku tidak berniat menyakiti nya."

"Ais, he is your friend?" tanya Harris kepadaku.

"No, please help me." Terpaksa aku berbohong sungguh aku hanya ingin pulang sekarang.

"Syah, kumohon."pinta Rendy

"Harris please."

Ketika Rendy akan menyentuh tangan ku Namun tangannya langsung ditepis oleh Harris dan Harris langsung menarik ku menuju mobilnya.

"Thanks." ucapku ketika Harris sudah menyalakan mobilnya untuk mengantarkan ku pulang.

"Sama sama, kenapa kamu malam malam berada disekitar big ben yang jauh sekali dari rumah mu?"

"Aku kerja Harris."

"Kerja?"

"Iya, kau tahu lah biaya hidup di London tidak murah."

Harris hanya tertawa mendengar perkataanku, sungguh senyum itu langsung membuat hati ku tenang, Astaghfirullah.

"Kenapa ada yang salah?"

"Tidak sama sekali tapi kau terlalu jujur Ais."

Aku hanya tersenyum mendengar pertanyaan Harris.

"Aku juga kerja."

"Kerja?" Tanyaku tidak percaya sebab Harris terlihat dari keluarga yang kaya.

"Kenapa?? Kamu tidak percaya ya?"

"Iya, maaf."

"Kenapa harus minta maaf lagipula aku kerja bukan untuk cari uang aku hanya cari pengalaman dan kegiatan."

"Maaf ya kupikir anak seperti mu hanya suka dirumah sambil main game atau apalah."

"Tidak apa apa dan jangan ucapkan kata maaf lagi kau tidak salah sama sekali."

Aku hanya tersenyum.

"Oh iya kau kerja dimana? Aku kerja di kedai Umar."

"Benarkah? aku kerja disana juga, tapi aku tidak melihatmu tadi."

"Aku tadi tidak masuk, ada tugas penelitian jadi seminggu kemarin aku tidak masuk dan besok aku baru masuk."

"Kau tidak kenal siapa yang kau pukul tadi?"

"Tidak, dia siapa?"

"Dia juga pegawai dikedai Umar Harris."

"Oh dia mungkin orang baru, aku belum bertemu dengan dia sama sekali jadi aku tidak mengenalinya, aku akan melindungi mu Ais dari laki laki tadi, aku akan bilang ke paman untuk menempatkan shift ku agar kita bisa kerja diwaktu yang sama."

"Tidak perlu Harris."

"Tidak apa apa Ais aku sangat senang membantu mu."

"Kenapa?"

"Tidak tahu, entah kenapa hati dan pikiran ku ingin sekali membantu mu padahal kita baru bertemu 3 kali."

Aku pun mencoba mengalihkan pembicaraan karena aku sudah tahu apa yang akan dikatakan Harris bila di meneruskan perkataannya," Harris rumah ku dijalan MoonRe nomer 15 dekat kampus UCL."

"Oh iya karena keasyikan bercerita aku sampai lupa dimana rumah mu."

"Tidak apa apa."

"Oh iya kak Sarah terus terusan bertanya kapan Aisyah mengunjungiku, kapan kau menemui Aisyah dan mebawanya kemari, terus terusan seperti itu setiap hari."

"Benarkah?" Tanyaku tak percaya karena aku hanya bertemu dengan kak Sarah 2 kali kenapa dia sangat merindukanku

"Benar Ais, aku sampai bosan, untung aku bertemu dengan ku jadi bisa menyampaikan nya."

"Aku bingung kenapa kak Sarah sangat merindukan ku?"

"Aku dulu juga bingung lalu aku bertanya kenapa kakak sangat Ingin bertemu lagi dengan Aisyah?"

"Lalu dia jawab apa?"

"Dia jawab aku sangat Ingin punya adik perempuan entah kenapa setelah bertemu Aisyah aku merasa dia adik yang ditakdirkan untukku bukan dirimu."

"Hahahaha, baiklah kapan kapan aku akan mengunjungi rumah mu."

"Baiklah kita sudah sampai dirumah mu."

Aku pun melihat keluar jendela ternyata memang benar sudah sampai rumah.

"Baiklah, terima kasih banyak Harris."

"Sama sama."

Aku pun keluar dan mengucapkan salam ke Harris, "assalamualaikum, hati hati ya."

"Waalaikumsalam, aku pergi dulu ya." Harris pun menjalankan kan mobilnya, aku melihat mobil nya melaju terus dan hilang ditelan belokan jalan.

Sungguh hati kecil ku ingin menahannya lebih lama lagi. Selama ini setiap malam aku selalu kesepian karena rumah sangat sepi bila malam dan tetap sepi di pagi dan siang sebab aku sudah pergi kuliah disaat teman di rumah ku masih tidur karena kelas ku sangat pagi, Dan setiap aku pulang mereka belum pulang dan mereka pulang ketika aku sudah tidur. Jadi selama ini meskipun kami tinggal serumah kami tidak pernah menghabiskan waktu bersama mungkin hanya berjalan bersama untuk membeli sesuatu dan hanya tersenyum ketika bertemu. Seakan akan kami adalah orang asing yang ditempatkan di suatu ruangan yang sama.

============================
1000++ words :)

Continue Reading

You'll Also Like

211K 22.6K 25
warn (bxb, fanfic, badword) harris Caine, seorang pemuda berusia 18 belas tahun yang tanpa sengaja berteleportasi ke sebuah dunia yang tak masuk akal...
157K 21.3K 29
start : 11/02/24 end : 05/05/24 plagiat menjauh cok! hanya halu gak usah bawa ke dunia nyata! CERITA KE 26.
678K 23.2K 14
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
186K 15.9K 84
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...