SHEILA 🌷

By ainataehyung0

2.5K 176 7

--Sheila putri wijaya-- Jika kamu bukan jodohku, lalu kamu jodoh siapa? --Riko syahputra-- Angin terus berhem... More

-Perkenalan-
Satu🍁 Sok kenal
Dua🍁 Pengganggu.
Tiga🍁 Pertemuan.
Pemberitahuan.
Empat🍁 Chatingan
Lima🍁 Lo lagi.
Enam🍁 Masa lalu.
Tujuh🍁 Terungkap.
Delapan🍁 Pesan Misterius
Sembilan🍁 Akhir permusuhan.
Sepuluh🍁 Awal pendekatan
Sebelas🍁 Masalah
Duabelas🍁 Takut.
Tigabelas🍁 Perasaan itu muncul.
Empatbelas🍁 Cie.
Limabelas🍁 Menghindar.
Enambelas 🍁 😐😐
Tujuhbelas🍁 Kebun Teh
DelapanBelas🍁 Suka?
DuaPuluh🍁 Janji.
DuapuluhSatu 🍁 Perpisahan.
DuapuluhDua 🍁 ☁☁
DuapuluhTiga 🍁 PDKT
Duapuluhempat🌷 🌈
DuapuluhLima🌷 🌙🌙
Duapuluhenam 🌷 😂
Bukan update

Sembilanbelas 🍁 Cemburu.

54 5 0
By ainataehyung0

MALAM hari riko berjalan-jalan sambil membawa motor kesayangan nya sih 'jago' ia sesekali mengecek rambutnya yang berterbangan sesuka hati. Ia tak mau terlihat jelek didepan anak-anak cewe. Ibarat kata riko tengah tebar pesona kepada para cewek-cewek.

Riko memparkirkan kendaraan nya didepan Minimarket, untuk membeli snack dan minuman dingin. Ia hampir terkejut saat dirinya menabrak seorang perempuan berambut pendek. Perempuan itu mendongakan pandanganya menatap riko.

Yang ditatap hanya senyum-senyum tidak jelas.

“Mas kalau jalan pakai mata dong.”

Perempuan itu melototi riko yang sedari tadi terus-terusan saja tersenyum kearahnya. Perempuan itu merasa mual seketika.

“Mba dimana-mana mah, jalan pakai kaki. Masa pakai mata nanti matanya berdebu mba?” canda riko kepada perempuan itu, namun perempuan itu malah berdecih dan memasuki minimarket itu. Riko menaikan bahunya bertanda tak perduli.

“Cewek memang selalu benar deh! Hidup cewek!” Teriak riko, untung saja didepan minimarket keadaan tengah sepi. Coba kalau ramai pasti riko tengah disangka orang gila ganteng. Ups.

Setelah riko memasuki minimarket tersebut. Ia mencari-cari snack yang akan dibelinya saat melihat snack yang akan dibelinya sisa satu akhirnya riko terburu-buru mengambilnya namun ada tangan lain yang juga mengambil snack tersebut. Firasat riko merasa tak enak. Ia menengok dan benar saja.

“Eh, Mba gue duluan yang ngambil lo beli yang lain sana.” Usir riko kepada perempuan itu, bukanya mengalah perempuan itu malah menarik-narik snack yang berada ditangan riko. Riko merasa kesal.

“Sama cewek ngalah kenapa!”

“Enggak apaan! Orang gue duluan yang ambil,”

Mereka terus saja merebutkan snack tersebut, hingga suara aneh menghentikan mereka seketika.

Sreet!

Mereka bengong ditempat sambil melihat snack yang terbuka dan mulai mengeluarkan semua isinya. Riko menatap tajam perempuan itu, begitupun sebaliknya perempuan itu pun memberikan tatapan yang mematikan.

“Nah jatoh kan, udah bayar sana! Lo yang sobekin.”

“APAAN LO! UDAH TAU LO YANG SOBEK, COBA AJA TADI LO KASIH KE GUE!” Teriak riko tak terima dengan tuduhan perempuan itu.

Hingga datang sang penjaga minimarket tersebut dan menyuruh riko dan juga perempuan itu untuk bayar. Setelah selesai mereka langsung ditendang dari minimarket tersebut.

Riko sudah merasa sangat kesal, dirinya hanya membeli minuman dingin saja yang bermerk 'ulat didaun' ia menyalahkan motornya. Saat ingin meninggalkan parkiran itu, tiba-tiba saja ia mendengar orang meminta tolong.

Riko mencari sumber suara tersebut, Ia melihat ada dua preman yang tengah menodongkan pisau kearah perempuan. Tunggu perempuan itu lagi, riko ingin tidak peduli. Namun karena riko baik hati dengan nekat tempe nya ia mendatangi mereka.

“Lepasin tas dia.”

Kedua preman itu menengok kearah riko, mereka berdecih. Dan langsung melawan riko. Riko yang belum menyiapkan ancang-ancang langsung terkena pukulan disudut bibirnya.

“Segitu doang kemampuan lo bocah.” Ledek salah satu preman itu, riko yang merasa tak senang diremehkan seperti itu langsung menendang perutnya dan menonjok pipi hingga terdengar ringisan dari mereka.

Jangan salah riko juara Taekwondo nomer 1, Sekarang saja sabuknya sudah hitam. Namun sekarang ia malas untuk latihan karena menguras tenaga. Setelah menghabisi semuanya preman itu lari terbirit-birit.
Riko memegangi sudut bibirnya yang berdarah.

“Eh lo gapapa? Makasih ya.” Ucap perempuan itu. Riko menoleh dan menganggukan kepalanya bertanda ia baik-baik saja.

“Yaudah kalau gitu makasih ya, gue pulang dulu!”

“Tunggu, rumah lo dimana? Biar gue anter aja, bahaya soalnya.”

“E-eh i-iya.” Sahutnya gugup, riko lamgsung mengambil motornya dan menyuruh perempuan itu menaiki motornya. Mereka pun meninggalkan tempat itu. Sepanjang jalanan tak ada percakapan hingga perempuan itu membuka suara.

“Emm nama lo siapa?”

“Riko.”

“Ohh riko, salken yaa.”

“Kalau lo?”

“Bunga,” Sahutnya sambil merasakan angin malam yang bebas menerpa rambutnya.

Setelah berkenalan mereka langsung terdiam lagi, Riko melihat seorang perempuan yang sangat dikenalinya melihat kearah mereka. Perempuan tersebut berdiri dipinggir jalan, entah kenapa perempuan itu malah berlari menyebrangi jalanan. Riko tiba-tiba mengerem dengan mendadak.

“Aduh!” Ringis bunga, sambil memegangi dahinya yang terkena helm riko.

“Sheila!” Teriak riko. Namun perempuan yang dipanggil sheila malah terus berlari tak memperdulikanya. Bunga merasa bingung, ia turun dari motor riko.

“Ah rik ternyata udah sampai makasih ya?”

Riko tak menyahut malah turun dari motornya dan berlari untuk mengejar sheila. Riko melihat ada sebuah truk melaju dengan cepat. Sheila berjalan ingin menyebrangi jalanan, namun dengan cepat riko berlari untuk menyelamatkan sheila.

Setelah sheila ditarik riko, dan terjatuh diaspal. Sheila membuka matanya ia melihat riko tengah meringis. Sheila menutup mulutnya dikala melihat darah mengalir dari tangan riko.

“ Lo gila ya shel. Kalau nyebrang liat kiri-kanan kenapa! Lo tadi hampir ketabrak tau gak!” Amarah riko sudah sampai dipuncak, bukanya menjawab sheila malah menangis. Riko terkejut dengan reaksi sheila.

“Kenapa lo nangis? Jangan nangis nanti lo jelek.”

“Paan sih lo! Garing banget.” Ketus sheila sambil menghapus airmatanya.

“Emang gue krupuk? Garing.” canda riko, sheila tak menjawab. Riko menghela napasnya kasar.

“Tadi kenapa lo lari pas ngeliat gue?”

“Engga tuh.” Bohong sheila, riko menatap kearah sheila yang sekarang tengah menunduk. Posisi mereka sekarang duduk dipinggir trotoar jalanan. Riko terus saja meringis dengan pelan, melihat tangannya yang terus saja mengeluarkan darah.

“Ah pasti lo cemburu ya ngeliat gue bonceng cewek?”

“Nggak riko!” Tegas sheila, riko yang awalnya tersenyum langsung memudarkan senyumanya. Ada perasaan kecewa saat sheila mengatakan hal itu.

Riko bangun dari duduknya dan ingin berjalan meninggalkan sheila. Sambil terus memegangi tanganya agar tak terlalu mengeluarkan darah. Namun tangan nya dipegang oleh seseorang. Riko menoleh kearah belakang, dan betapa terkejutnya riko saat sheila memeluk dirinya.

Sheila menangis lagi, riko merasa bingung dengan tingkah sheila.

“Rik, Makasih udah nolong gue tadi. Tapi btw perempuan tadi siapa sih! Kok boncengan sama lo, malah tuh cewek meluk lo lagi.” Isak sheila masih memeluk riko, Ah. Sekarang riko tau sheila tengah cemburu denganya,

“Pacar gue lah, udah ya pacar gue nungguin tuh!” canda riko, Sheila langsung melepaskan pelukanya dari riko.

“Oh pacar lo, sorry ya rik! Gue pergi dulu,” Pamit sheila sambil mencoba berjalan, ia masih menangis malah semakin kencang tangisanya. Ia ingin menyembunyikan isak tangisnya namun tak bisa.

HUJAN! Sheila memegangi kepalanya yang dijatuhi air, semakin lama semakin banyak. Ia menengok kebelakang menatap riko yang masih berdiri. Sheila mencoba tersenyum. Perasaan sakit itu muncul lagi, Sheila tak bisa menyembunyikan tangis nya, ia terduduk dengan menundukan kepalanya.

“Tuan putri gak boleh nangis.” Seru riko, yang sekarang tengah memeluk sheila dengan erat.

“Dia bukan cewek gue shel, dia orang yang tadi gue tolongin dari preman. Gue juga gak akan suka sama dia kok gue cuma suka dan sayang sama satu cewek yang sekarang lagi gue peluk.”

Sheila melepaskan pelukanya tak percaya dengan yang dikatakan riko, ia mendongakan kepalanya. Menatap kearah mata riko.

“Iya shel, gue suka sama lo!”

“R-rik, g-gue …?”

“Apa shel?”

“R-rik g-gueeee hmm…?”

“Apa shel, ngomong yang jelas.”

“R-rik gue kedinginan.”

“Anjir ganggu suasana aja lu! Ini gue lagi ungkapin perasaan gue shel.”

“Cari tempat teduh dulu rik, makan bakso kane?” Riko menggelengkan kepalanya dengan permintaan sheila. Akhirnya ia menuruti dan mengambil motornya yang tadi ditinggalkanya.

“Nah jadi gimana shel? Lo suka juga gak sama gue?” Tanya riko, ya mereka sekarang tengah makan bakso seperti permintaan sheila.

Sheila menghentikan makanya dan menatap riko dengan tatapan yang beda, mungkin ini terlalu cepat bagi sheil. Mereka baru saja kenal. Belum mengenal karakter masing-masing.

“Gue sebenarnya suka, sama leo?” Canda sheila, riko yang mendengarnya menoyor kepala sheila pelan.

“Gue serius sheila putri wijaya.” Saat riko mengatakan nama lengkap sheila, Pipi sheila jadi bersemu merah.

“Sa ae kang cilor!”

“Oke gue sebenarnya juga suka sih sama lohhh.”

“lohh nya biasa aja napa jangan pake ngedesah gitu.”

“Kenapa lo tergodahhhh.”

“Ih mulut lo bau bakso.”

“Namanya juga abis makan bakso aneh lo ah, udah sana bayar!”

“Baik nyonya.”

Setelah mereka selesai makan riko berjalan menuju motornya namun tiba-tiba kepalanya mengalami pusing yang sangat besar. Ia memegangi kepalanya.

“Rik lo kenapa?”

Riko tak menjawab malah semakin lemas, akhirnya dirinya terjatuh ketanah. Sheila terkejut lantas langsung berteriak histeris.

“RIKOOO!!!”

Sheila menelpon siapapun yang bisa dihubungi. Akhirnya pun teman-teman riko datang.

★★★

Jangan lupa vote!!!!

Semoga suka part ini yehhhh.

Seeyou next chapter.

Continue Reading

You'll Also Like

54.7K 5K 14
[FOLLOW SEBELUM BACA] Brothership, Harsh words, Skinship‼️ ❥Sequel Dream House ❥NOT BXB ⚠️ ❥Baca Dream House terlebih dahulu🐾 Satu atap yang mempe...
189K 18.9K 40
Seorang ibu yang kehilangan anak semata wayang nya dan sangat rindu dengan panggilan "bunda" untuk dirinya Selengkapnya bisa kalian baca aja ya luuvv...
156K 25K 46
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
212K 19.3K 32
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...