Heal Your Heart | BBH - COMPL...

By Hunstuff

272K 36.4K 1.9K

{COMPLETE STORY} Someone will heal your heart. Revisi - (21 September 2018 - 10 February 2019) More

Prolog & Cast
1 - Bukan apa-apa
2 - Tolong
3 - Rahasianya
4 - Seperti permainan
5 - Fakta
6 - Lebih dekat (Jin Sihyeon)
7 - Kebodohan
8 - Takdirnya
9 - Untuk melindungimu
10 - Apa itu cinta?
11 - Trauma
12 - Hari pernikahan
13 - Jin Saera
Spesial Chapter A
14 - Hidup baru
15 - That XX
16 - Save Me
17 - Zhang Yixing
18 - Perasaan asing
19 - Dari neraka
20 - Aku akan ada disini + Promot
21 - Baekhyun di masalalu
22 - Drugs
23 - Gift
24 - A Tragedy
25 - Secret?
26 - Pieces of Past
27 - Ain't Story
28 - Fell Down
29 - Let You Go
30 - Breath
31 - Farewell
32 - Terrible day ever
33 - Let Me Save You
34 - Forsaken
35 - Apology
36 - Done
37 - Rise
38 - Distance
39 - Byun Baekhyun
40a - We Broke Up, Again.
40b - Missing Girl (end)
Epilog
Heal Your Heart Gallery's

Spesial Chapter B

4.1K 626 20
By Hunstuff

I try and try, but nothing change.
You still don't remember me.

××××

Baekhyun benci hari ini, kemarin dan bahkan besok. Hidupnya tidak akan berjalan dengan mudah lagi akibat putri si walikota itu.

Dari pagi hingga saat ini, wanita itu terus saja mengikuti Baekhyun. Tidak masalah sebenarnya selama wanita itu tidak mengacau. Tapi dia mengacau, itu masalahnya.

Semua diperparah dengan ulah Taehyung, sepupunya yang tidak tahu diri itu. Dia meninggalkan Baekhyun di tengah-tengah pesta dengan alasan Hara, pacarnya muntaber.

Bagus.

Sekarang, Baekhyun tidak tahu harus pulang ke rumah naik apa. Mobilnya dibawa oleh Taehyung, dompet tertinggal di apartemen dan dia tidak bawa uang sepeserpun. Lengkap sudah penderitaannya.

"Apa susahnya ikut denganku saja?"

Baekhyun mendengus, dia lelah diikuti oleh makhluk yang duduk di sampingnya ini.

"Tidak. Terima Kasih," balas Baekhyun datar.

Sihyeon meletakkan gelasnya sambil tertawa mengejek, "lalu kau mau pulang naik apa? Jalan kaki? Atau jangan-jangan..."

"Apa?"

Wanita itu mendekatkan wajahnya ke telinga Baekhyun dan berbisik, "kau mau pinjam uang pada Bogum?"

Sial!

Itu adalah hal terhina yang pernah Baekhyun dengar selama hidupnya.
Dia tidak pernah merasa sehina ini sebelumnya.

Baekhyun menghela nafasnya pelan,
"Yasudah, aku yang menyetir," katanya mengalah.

"Hah? Jadi kau mau pulang denganku?!"

"Iya, cerewet!"

"Yeay! Ayo cepat!"

Belum sempat Baekhyun melayangkan protesnya, gadis itu malah menariknya menjauh dari bar tempat mereka tadi, menuju parkiran rumah Chanyeol.

"Heh! Lepaskan! Aku bisa jalan sendiri!"

"Tidak! Aku curiga kau akan kabur."

"Hah? Untuk apa aku kabur?"

"Oppa?"

Saraf-sarafnya Baekhyun menegang,  bibirnya kelu dan matanya membulat terkejut.

Moon Yeri.

Perempuan itu berdiri di sudut ruangan sambil menatap sendu Baekhyun. Berbeda dengan kekacauan yang Baekhyun rasakan, gadis bernama Jin Sihyeon itu justru malah tersenyum lebar ketika melihat Yeri. Padahal sebelumnya dia bilang membenci Yeri.

Dia bergegas menarik Baekhyun untuk mendekat pada wanita itu.

"Lepaskan," bisik Baekhyun.

Tapi dasar Jin Sihyeon, dia mengacuhkan Baekhyun dan melanjutkan langkahnya hingga berdiri berhadapan dengan Yeri.

"Hai Sihyeon," sapa Yeri, perempuan itu lantas mengalihkan tatapannya pada Baekhyun yang nampak seperti sedang bersembunyi di balik punggung Sihyeon, "Hai Oppa," lanjutnya.

Baekhyun hanya bisa mengangguk dan tersenyum kaku. Dalam hatinya dia mengutuk dan mencaci maki perempuan yang sedang mengenggam tangannya ini. Jin Sihyeon.

"Kalian saling kenal ya?"

Pertanyaan Yeri barusan sontak langsung membuat Baekhyun menggelengkan kepalanya cepat, tapi...
"Iya! Dia pacarku,"

Mata Baekhyun membulat kaget. Dia menatap wanita yang bergaun biru laut itu dengan horror.

"Be-benarkah?" ujar Yeri sambil melirik ke arah Baekhyun.

Pria itu menelan ludahnya susah payah,
"Eh, iya benar... " tidak lupa selipan senyum paksa.

Sihyeon tersenyum tipis mendengar perkataan Baekhyun. Wanita itu terlihat mengetahui suatu hal.

"Yeri, aku harus pulang. Tidak apa-apa bukan?" ujar Sihyeon tiba-tiba.

Tidak perlu menunggu pendapat Baekhyun. Wanita itu kembali menyeret Baekhyun, kali ini benar-benar menuju parkiran.

"Lepas," pinta Baekhyun.

Sihyeon melepaskan cengkraman tangannya pada pergelangan tangan Baekhyun dan melemparkan kunci mobilnya.

"Kau yang menyetir bukan?" tanyanya dengan wajah sok polos.

Baekhyun mendengus. Diam-diam dia berdoa dalam hatinya, Tuhan kenapa tidak kau cabut saja nyawa perempuan gila ini?

Jahat memang, tapi mau bagaimana lagi? Perempuan satu ini menyebalkan minta ampun. Kejadian tadi seperti disengaja, Sihyeon seolah tahu jika Yeri ada disana.

Tanpa banyak bicara lagi, Baekhyun langsung memposisikan duduknya dan memegang kemudi.

Sihyeon sang pemilik mobil malah sudah duduk manis di kursi belakang. Baekhyun hendak protes tadinya, tapi melihat posisinya yang sedang tidak menguntungkan alias sedang butuh bantuan, dia jadi diam saja ketika wanita itu mencondongkan tubuhnya dan mengotak-ngatik Gps mobilnya.

"Heh, aku hapal jalan ke Busan." kata Baekhyun.

Tapi Sihyeon hanya meliriknya sebentar sebelum kembali mengatur Gps-nya. Baekhyun kembali mendengus, dia benci dengan Kim Taehyung! Semua ini terjadi karena ulahnya.

"Cepat jalan! Ikuti saja GPS-nya"
Baekhyun menurut.

Pria itu segera melajukan mobil mewah milik Sihyeon dengan tenang. Meskipun dalam hati dia terus saja menggerutu betapa sialnya hari ini.

"Kau tidak perlu takut. Aku hanya akan mengajakmu minum."

Dasar sok tahu! Siapa bilang Baekhyun takut pada Jin Sihyeon? Yang ada harusnya wanita itulah yang merasa takut padanya. Karena hello, dia itu perempuan yang sedang disopiri oleh pria yang tidak di kenal.

Tapi masa bodohlah, yang terpenting sekarang adalah Baekhyun sudah dapat tumpangan untuk pulang.

****

Baekhyun mendengus sekeras mungkin sambil menatap Sihyeon yang nampak sudah mabuk berat.

Tadinya, Baekhyun kira Jin Sihyeon itu adalah gadis yang kuat minum. Tapi apa? Baru saja minum tiga gelas, lagaknya malah terlihat seperti habis minum berbotol-botol minuman keras. Ckckck.

Baekhyun heran saja kenapa gadis itu kuat minum tempo hari ketika di bar tempatnya bekerja.

"Ayo pulang, kau mabuk," ujar Baekhyun sambil mengguncang pelan bahu Sihyeon.

Sihyeon yang sedari tadi menelungkupkan wajahnya di atas meja menoleh pada Baekhyun,
"Loh? Baekhyun? Kenapa kau ada disini??" tanyanya sambil terkekeh-kekeh bodoh.

Sambil memutar bola matanya jengah, Baekhyun meloncat turun dari kursi dan memaksa Sihyeon untuk turun juga dari kursi tinggi itu.

"Ayo," ajaknya sambil menuntun Sihyeon untuk keluar dari klub.

Gadis itu menempelkan kepalanya pada lengan Baekhyun sambil bersenandung pelan, yang Baekhyun sadari semakin lama terdengar menjadi sebuah isakan pilu.

Keningnya memgerut bingung. Kenapa gadis itu menangis?

Setelah memastikan Sihyeon duduk dengan benar dan memasangkan sealtbeat. Baekhyun langsung menjalankan mobilnya menuju Busan.

"Aku benci kalian semua!"

"Dasar setan!"

"Huhuhu, Eomma...dia jahaat..."

"Baekhyun! Ya! Byun Baekhyun!!!"

Hah? Baekhyun menolehkan kepalanya pada Sihyeon. Dari semua rancauan tidak jelas yang Sihyeon muntahkan dari tadi, rancauan terakhir adalah hal yang paling membuat Baekhyun penasaran.

Kenapa pula wanita itu memanggil-manggil namanya ketika tidur?

"Dasar tua bangka!"

Aduh! Lega rasanya tidak ada yang mendengar perkataan kasar yang Sihyeon keluarkan dari mulutnya selain Baekhyun. Bagaimana jika ada anak kecil yang mendengarnya? Bisa gawat.

"Aku mau mati saja..."

Mata Baekhyun membulat kaget. Dia kembali menatap Sihyeon yang masih memejamkan matanya. Mulutnya tidak berhenti mengeluarkan makian dan kata-kata kasar.

Apa? Mati?

Yang benar saja! Sehancur-hancurnya hidup Baekhyun. Pria itu sama sekali tidak pernah berpikir untuk mati, dan gadis disebelahnya ini malah ingin mati?

"Sakit... Eomma, sakit..." lirihnya sambil menangis dadanya.

Baekhyun menghentikan laju mobilnya. Dia menghela nafasnya sebelum melepaskan sealtbeat dan menepuk pelan pipi Sihyeon.

Gadis itu mungkin sedang bermimpi. Mimpi yang sangat buruk sampai membuat gadis itu menangis pilu dalam tidurnya.

"Sihyeon-ssi..." panggil Baekhyun pelan. Pria itu baru sadar, bahwa ini adalah pertama kalinya dia memanggil gadis itu dengan namanya.

"Sihyeon-ssi..."

Sihyeon membuka matanya dengan pelan, gadis itu mengerjap bingung. Tangannya terangkat ke atas, menyentuh jejak-jejak air matanya sendiri.

"Sial,"

"Kau mimpi buruk ya?"

"Tidak!"

"Kau mabuk berat tadi."

Sihyeon mendengus, menyesali perbuatannya untuk memesan minuman alkohol berkadar tinggi.

****

Baekhyun menghentikan mobilnya tepat di depan gedung apartemen tempat Sihyeon tinggal.

Mengingat kondisi Sihyeon yang mabuk berat dan habis mimpi buruk. Baekhyun harus mengurungkan niatnya untuk menurunkan Sihyeon di apartemennya dan pulang sendiri naik taksi.

Pada akhirnya Baekhyun memilih mengantar Sihyeon lebih dahulu ke dala apartemennya. Dia bisa tidak tenang jika meninggalkan wanita itu begitu saja.

"Lantai berapa?"

"12."

"Nomor?"

"98."

Baekhyun membawa Sihyeon masuk ke dalam apartemennya setelah meminjam jari tangan gadis itu. Karena ya ampun, apartemen Sihyeon canggihnya luar biasa.

Kuncinya saja sudah menggunakan sidik jari. Apartemen tempat Baekhyun tinggal' kan masih menggunakan sandi biasa.

Sihyeon langsung menarik tangannya yang melingkar pada leher Baekhyun dan melompat ke atas ranjang sambil mendengus pelan. Kesal karena dari tadi Baekhyun terus menatapnya iba.

"Pulang sana,"

Baekhyun mendegus,
"Mana ponselmu? Aku mau menelpon Taehyung. Ponselku mati."

"Di dompet—sial!"

"Apa?"

Sihyeon bangun dan duduk bersila di atas ranjangnya,
"Dompetku tertinggal di mini bar rumah Chanyeol."

Sial!

Spontan Baekhyun mengerang dan mendengus kesal. Adakah orang yang lebih sial darinya sekarang?

Inilah akibatnya karena Sihyeon terlalu terburu-buru tadi. Baekhyun mendudukkan dirinya di pinggiran ranjang Sihyeon sambil melepas sepatu dan kaus kakinya.

"Kau mau apa?" tanya Sihyeon dengan tatapan curiga.

"Aku mau menginap disini saja."

Hah???? Tidak boleh!!

"Kenapa? Kau takut?"

"Tidak."

Baekhyun mengedikkan bahunya santai dan menarik selimut sampai ke atas dada.

"Heh! Kau serius?!"

"Kau pikir?"

"Keluar kau!"

Tangan Baekhyun ditarik paksa dan tubuhnya diseret keluar dengan sadis. Ya ampun, baru mengenal Jin Sihyeon sehari saja kenapa rasanya seperti sudah bertahun-tahun? Tidak canggung sama sekali.

"Kau boleh menginap disini, tapi tidur disana!" ujar Sihyeon sambil menunjuk-nunjuk sofa.

Hhh, malam ini akan menjadi malam yang berat.

****

Sihyeon terbangun keesokan harinya dengan kepala yang luar biasa sakit. Dia menyesali keputusannya untuk minum alkohol. Wajahnya juga jadi bengkak akibat minum terlalu banyak.

Dia berjalan santai ke dalam kamar mandi dan mencuci mukanya asal. Setelah itu, karena kelaparan, Sihyeon segera membuat roti isi dan berniat menyalakan televisi.

"Astaga!!!"

Itu sebelum dia melihat Byun Baekhyun berdiri di ruang tengah sambil memegang frame foto. Wajah pria itu, datar luar biasa.

"Ap-apa?"

God! Sihyeon berlari menghampiri Baekhyun dan menarik frame itu dari tangan Baekhyun dengan paksa.

"Itu...aku bukan?"

Sihyeon menggeleng cepat,
"Bukan!"

"Itu jelas-jelas fotoku."

"Bukan! Sudah kubilang bukan!"

"Lalu siapa?! Jung Il Woo?!"

Sihyeon memejamkan matanya mendengar bentakan Baekhyun. Dia meletakkan frame itu di atas meja terbalik dan menghela nafasnya.

"Itu bukan kau," ujarnya,
"Jung Il Woo apalagi."

Baekhyun mendengus,
"Hey Jin Sihyeon, "

Sihyeon menatapnya.

"Sebenarnya kau ini siapa?"

××××

Jadi itu gaes cerita awalnya Baekhyun bisa ketemu sama Baekhyun, dan alasan Sihyeon disebut stalker ya itu karena awalnya Baekhyun liat foto dia di apartemen Sihyeon.

Emang bener kalo sebelumnya Sihyeon pernah ketemu Baekhyun dulu. Tapi baekhyun gak inget sama peristiwa itu gaes.

Makanya dia rada aneh gitu pas Soojung bilang kalo dia itu penyelamatnya Sihyeon.

Sejujurnya, spesial chapter ini ada beberapa hal yang aku ubah karena gak sesuai sama jalan cerita Heal Your Heart.

Jadi spesial chapter ini ceritanya sebelum chapter 1 dimulai ya inget... Hahaha.

Aslinya ga kaya gini wkwk.

Yaudah, segitu aja. Kalo ada yang masih bingung silahkan tanyakan lagi yaa:)

Bye~
Xoxo,

Continue Reading

You'll Also Like

53.9K 5.7K 31
Chanyeol awalnya hanya mengagumi suara Yuju ketika melihatnya menyanyikan sebuah lagu ballad pada suatu acara, tapi seiring berjalannya waktu, dan re...
1.4M 120K 63
Ziel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka."...
33.1K 2.9K 11
Lee Ji Eun, cewek yang dulunya ditolak mentah-mentah oleh cowok populer bernama Byun Baekhyun melakukan perubahan besar-besaran dalam hidupnya. Ia me...
364K 16.9K 180
Lanjutan Predatory Marriage sebelumnya. [Novel Terjemahan] • Ditulis dan dibuat oleh Saha 사하 ~~~~~~~~~~~~~ 21+ Putri Leah menulis surat bunuh diri s...