Ghost bullies

By DhetiAzmi

1.7M 88.2K 3.7K

" Nikmati saja apa yang aku lakukan, setelah itu kamu boleh menyesal." Diganggu makhluk halus tidak pernah te... More

1. Hantu?
2. Hantu Mesum
3. Haseum
4. Pergi?
5. Mimpi Panas
7. Apa maksudnya?
8. Tidak Peka
9. Tidak Peka II
10. Kepo
11. Pengganggu Kencan
12. Pergi!
13. Penggemar
14. Kita Berbeda, Cinta Ini Salah
15. Debaran Ini Berbeda
16.Jangan Tahan Aku Disini
17. Terimakasih (END)
Epilog

6. Belum Sadar

53.3K 4.8K 166
By DhetiAzmi

Semua karyawan yang ada di dalam toko mengkerut kan kening, bingung melihat cara jalan Risa yang terlihat kesakitan. Tidak jarang wanita itu menempelkan tangannya di dinding untuk menahan beban tubuh.

"Kenapa, kamu sakit?" Ari menegur, pria itu terlihat cemas melihat keadaan Risa.

Risa mendongak, ia tersenyum kecil "Enggak apa, cuma sedikit sakit,"

"Sakit, di bagian mana? Udah di obatin," Ari menyecar banyak pertanyaan kepada Risa, Risa cukup senang mendengar itu.

"Aku gak apa-apa Bang, cuma sedikit sakit aja."

"Di bagian mana, aku obatin." seru Ari.

Risa terdiam, ia mengerjapkan matanya berkali-kali mendengar kalimat ambigu Ari. Tidak, bukan Ari yang ambigu, melainkan dirinya sendiri.

Risa tersenyum canggung "Um, itu..., cuma tamu datang bulan." cicitnya.

Meskipun suara Risa terdengar berbisik, Ari bisa menangkap dengan jelas di kedua telinga. Mendengar itu wajah Ari langsung memerah, Ari tersenyum canggung sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"O..oh! Aku kira kenapa,"

Suasana di antara dua orang itu terlihat awkward, Risa memalingkan wajahnya ke lain arah. Tidak sanggup melihat wajah Ari yang juga terlihat canggung.

"Bang, bantuin angkat barang nih!" Ojak berteriak dari luar.

Ari melupakan sesuatu, hari ini dua mobil pembawa barang toko datang. Melihat kondisi Risa membuat Ari sedikit simpati, Ari terlalu cemas melihatnya.

"Umh, yaudah kamu masuk jangan lupa absen. Aku mau angkat barang dulu."

Risa mengangguk, setelah itu ia bernapas lega. Dengan langkah tertatih Risa kembali berjalan ke dalam. Entahlah, baru kali ini bagian bawah Risa sangat sakit ketika melangkah. Apa Risa salah minum, dan membuat tamu bulanan yang baru saja selesai minggu kemarin kembali lagi. Risa mengangkat bahu, ia hanya ingin pekerjaan hari ini cepat dan segera tidur di kontrakan.

Butuh waktu dua menit untuk Risa sampai ke gudang toko, menyimpan tas yang masih melekat di punggungnya ke dalam loker.

"Akhirnya sampai juga," desah Risa, lega.

"Ris, ada yang beli." Ojak berteriak dari luar.

Risa mendongkak, memutar kedua bola matanya malas. Ini masih pagi, apa yang di beli. Kenapa banyak sekali orang datang ke toko hanya untuk membeli satu sabun mandi dengan modal uang seratus ribu,lalu di struk. Ya tuhan, apa tidak ada warung kecil di sekitar sini.

Dengan malas Risa melangkah, kembali dengan langkah tertatih untuk mencapai meja kasir. Naas kakinya tersandung sesuatu, Risa langsung ambruk ke samping rak yang berisi tumpukan dus di atasnya.

Risa membelak ketika menatap ke atas, beberapa dus yang berisi minyak goreng siap terjatuh ke atas kepala Risa, wanita itu langsung menunduk dan memekik.

Bruk!

Risa meringis, tapi perasaan sakit itu tidak kunjung datang. Risa membuka sedikit matanya, tidak ada yang terjadi. Dengan cepat Risa mendongkak, mendapati seorang pria yang menahan beberapa Dus di atas punggung dan kepalanya,

"Ha..Haseum." lirih Risa.

"Cepet minggir, berat nih!" serunya.

Risa tersadar, dengan cepat wanita itu menyingkir dari sana. Tidak lama terdengar gedebuk yang cukup keras, dus yang hampir menimpah kepala Risa jatuh di atas lantai.

"Kamu gak apa-apa Ris." tanya Ari yang tiba-tiba saja masuk.

Risa menoleh, ia menggeleng "Enggak apa-apa Bang."

Ari melihat tubuh Risa takut jika terluka, pandangannya beralih ke arah tumpukan dus yang berserakan di atas lantai.

"Ya ampun, kenapa dus ini bisa jatuh." kesal Ari.

Risa meringis, mengigit bibir bawahnya mendengar kekesalan Ari "Ini salah aku, Bang. Aku gak sengaja kesandung terus ngedorong rak itu."

Ari memdongkak, menatap Risa yang tengah mendudukan kepalanya.

"Jangan salah paham! Aku gak marah sama kamu, justru aku marah sama yang nyimpan dus. Untung aja kamu gak luka, ini bahaya Ris." jelas Ari.

"Iya Bang, maafin Risa." Risa menunduk lagi.

Ari tersenyum, membuang napasnya perlahan.

"Jangan di pikirin, sekarang kamu keluar layanin pelanggan. Biar aku yang beresin dus-dus ini,"

Risa mendongkak "Bener, gak perlu aku bantu?"

Ari menggeleng "Gak perlu! Udah sana keluar, kasian pelanggan nungguin."

Sebelum Risa pergi, wanita itu berpikir sebentar. Perasaan sesal masih membekas di hatinya, ini semua gara-gara Risa. Baru saja Risa melangkah, tiba-tiba ia teringat sesuatu.

"Haseum," pekiknya.

Ari menoleh, dahi pria itu berkerut mendengar ucapan Risa.

"Apa?" tanya Ari bingung.

Risa tersadar, ia langsung gelagapan "A..ah, gak ada apa-apa Bang."

Risa menatap sekeliling gudang, tidak ada tanda-tanda keberadaan Haseum di sana. Kemana perginya pria itu, bagaimana bisa ia masih ada di sini. Bukankah Haseum sudah pergi dari dunia ini.

**

Risa merebahkan tubuhnya di atas kasur, tubuhnya terasa remuk hari ini. Padahal ia tidak melakukan apapun selain berdiri di meja kasir dan melayani pembeli. Tapi entah kenapa rasanya sangat melelahkan.

"Capek."

Risa yang baru saja menutup kedua mata kembali membukanya. Wanita itu langsung berbalik, mendapati seorang pria menyilangkan kedua tangan di dana tengah bersandar di pinggir tembok.

"Haseum!" teriak Risa.

"Hm."

"Kok kamu masih ada di sini, bukannya kamu udah pulang ke alam kamu sendiri," seru Risa tidak percaya.

Haseum memutarkan kedua bola matanya malas "Aku enggak kemana-mana."

"Gak kemana-mana, terus kemarin kamu kemana?" tanya Risa penuh selidik.

Haseum menatap Risa "Kenapa, kangen sama aku."

Risa berdecih "Jangan kepedan kamu, justru aku seneng kamu hilang dari hidup aku. Tapi kenapa kamu kembali lagi sih," pekik Risa tidak terima.

Haseum mengangkat bahunya, tidak perduli dengan keluhan yang keluar dari mulut Risa. Haseum sedikit tidak suka ketika Risa mengatakan jika wanita itu senang jika dirinya pergi. Tidak, Haseum tidak akan pernah pergi dan membiarkan miliknya dekat dengan orang lain.

Haseum tahu jika Risa menaruh perasaan kepada pria yang bekerja dengannya. Dan Haseum menyimpulkan jika pria itu terlihat khawatir melihat Risa terluka, apa pria itu memiliki perasaan yang sama kepada Risa. Tidak! Itu tidak bisa di biarkan, Risa adalah miliknya selamanya akan tetap seperti itu. Tidak perduli jika mereka berbeda alam sekalipun. Haseum sudah mengklaim Risa sebagai miliknya.

"Sebaiknya kamu cepat mandi! Kamu gak cium bau badan kamu udah kayak bau sampah." ketus Haseum.

Risa membulatkan matanya mendengar kalimat Haseum "Apa, siapa yang kamu bilang bau sampah! Aku gak sebau itu ya," pekiknya tidak terima.

"Coba cium bau badan kamu." perintah Haseum.

Seolah mantra, Risa mengikuti apa yang Haseum perintahkan. Wanita itu mencium tubuhnya sendiri, tidak bau. Hanya sedikit bau keringat karena AC di tokonya mati.

"Udah sadar."

Risa mengerjap, wanita itu mendelik tidak suka.

"Berisik! Aku gak sebau itu, ya!" elak Risa.

"Mana ada maling ngaku."

"Diem kamu Haseum," Risa kembali memekik menahan marah.

Haseum mengangkat bahunya tidak perduli.

"Aduh! Kenapa sakitnya belum hilang sih," rintih Risa menyeret paksa kakinya ke dalam kamar mandi.

Setelah wanita itu masuk ke dalam kamar mandi, Haseum tersadar. Mengapa Risa berjalan seperti itu, Haseum mulai mengerti mengapa wanita itu meringis setiap kali melangkah.

Haseum tersenyum miring "Masih belum sadar ternyata."

Versi lengkapnya sudah tersedia di Karyakarsa ya❤️

Continue Reading

You'll Also Like

10.6K 2.2K 11
Salah sambung? Udah biasa. Tapi, kalau malah liburan bareng orang yang 'salah sambung' tadi, gimana? Mari tanya Jelita. Note : Partnya disesuaikan sa...
201 53 7
[PERINGATAN DILARANG COPYRIGHT ATAU MENJIPLAK❌❌‼️] Trijaya sakti adalah sebuah organisasi pelindung dunia yang memiliki pendamping tiga dewa utama ya...
1.6K 754 29
josselin seorang gadis yang harus merasakan sakit hati yang teramat sangat ketika kekasihnya sekaligus kebahagiaannya di jodohkan dengan orang lain. ...
3.7M 75.4K 48
"Kamu milikku tapi aku tidak ingin ada status terikat diantara kita berdua." Argio _______ Berawal dari menawarkan dirinya pada seorang pria kaya ray...