3141 : The Dark Momentum [Sel...

By A-Sanusi

64.5K 9.9K 681

[Sci-fi/Mystery/Thriller] 3141, tahun di mana akan tercatat sejarah perubahan dunia. Sebuah alat teleportasi... More

0. Catatan Penulis
1. Pilot
2. Quantum
3. Quantum II
4. Glitch
5. Good Night
6. Perfect World
7. Perfect World II
8. Perfect World III
9. Circle
10. Cogito Ergo Sum
11. Cogito Ergo Sum II
12. Cogito Ergo Sum III
13. World of the Damned
14. World of the Damned II
15.World of the Damned III
16. Infinite Infinity
17. Infinite Infinity II
18. The Day the World Went Away
19. The Day the World Went Away II
20. Humanity
21. Relativity
22. Insanity
24. Chemistry in Physics II
25. Chemistry in Physics III
26. Intersection
27. Los Hermanos
28. Los Hermanos II
Sedikit tambahan
[Coming Soon] 3141: The Dark Momentum akan dibukukan
Update buku + behind the scene naskah (yang sempet bikin sedih, wkwk)
Update buku (voting cover karena saya suka demokrasi)
Open PO Buku (Akhirnya yeeeee)
Diskon pembelian The Dark Momentum

23. Chemistry in Physics

1.4K 256 8
By A-Sanusi

Angin yang berhembus membuat suasana menjadi semakin dingin. Namun, Aksa42 yang tak menggunakan pelindung apa-apa selain kemeja dan jas hitamnya terus berusaha melawan segala keadaan yang mencoba menghalanginya.

Malam ini benar-benar gelap tanpa adanya pencahayaan di samping kiri dan kanan jalan, hanya lampu redup yang tertampak dari kejauhan yang menerangi perjalanan Aksa42.

Nekat, bisa dibilang begitu, tapi Aksa42 tidak terlalu peduli. Ini kali pertama baginya berjalan kaki menuju tempat yang ia inginkan, tak menggunakan kendaraan seperti yang biasa ia kendarai.

Pria tua itu, sang pendahulu Aksa42, mengatakan jika jarak kota terdekat mungkin bisa ditempuh selama sepuluh jam perjalanan dengan berjalan kaki, artinya jaraknya sekitar 50 kilometer. Namun, sekali lagi, Aksa42 tidak terlalu memedulikan hal itu.

Sesekali, keseimbangan Aksa42 mulai tak stabil. Terkadang ia terhuyung ke kanan dan ke kiri. Wajar saja, sudah lima jam ia berjalan tanpa henti. Setengah perjalanan yang tak pernah ditempuh sebelumnya tentu memberikan tamparan keras bagi kakinya yang tak terbiasa berjalan kaki. Bahkan, kakinya sedikit terasa panas akibat ototnya yang terlalu kaku.

Sekali lagi, Aksa42 berusaha untuk tak peduli. Jika Aksara tahu bahwa dirinya mengeluh, ia pasti akan menertawakannya, meskipun dalam konteks candaan, bukan ejekan luar biasa sehingga dapat menimbulkan permusuhan.

Aksa42 sendiri tidak yakin mengapa ia benar-benar merasa harus menyelamatkan Aksara, padahal dirinya sendiri tak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi pada Aksara.

Aksa42 hanya merasakan sesuatu yang tak beres, benar-benar hanya itu.

Jantungnya berdegup kencang.

Keringat dingin mulai bercucuran.

Apakah ada sebuah ikatan sehingga ia bisa merasakan kekhawatiran yang belum terbukti benar adanya?

Apakah ... mereka benar-benar bersaudara dalam dunia yang berbeda?

Aksa42 terus berjalan di bawah bulan purnama.

===

Aku bukan orang gila yang dapat berpikir secepat super komputer. Aku sendiri bukan orang gila yang dapat membuat keputusan benar dengan ketepatan seratus persen. Buktinya, aku sendiri terlempar ke dunia ini, kan?

Aku merapikan jas labolatoriumku, membersihkan beberapa bagian yang kuanggap kotor, melakukan gerakan yang sama seperti yang kulakukan di duniaku. Bedanya, aku tak menyapa orang-orang yang berada di sini. Walaupun biasanya aku menjadi manusia yang baik bagi orang asing, kali ini aku tak melakukannya.

Mereka semua sama seperti Aksa42, orang-orang yang selalu berusaha berinovasi, mengembangkan ilmu pengetahuan yang mereka inginkan, menciptakan alat yang sekiranya perlu mereka buat. Saat ini, federasi perdamaian dunia mencoba menampung segala keinginan mereka. Namun, hal itu tentu akan menjadi bencana bagi mereka semua.

Kau bertanya mengapa aku berpikiran seperti itu?

Pertama, jika memang federasi perdamaian dunia mempersilakan orang-orang untuk berinovasi, kenapa mereka tak membiarkannya saja? Kenapa mereka harus secara sengaja menculik orang-orang itu dan mempersilakan untuk mengembangkannya di tempat ini? Di tempat yang bahkan belum kuketahui di mana. Kedua, apa yang akan dilakukan oleh federasi perdamaian dunia seandainya alat yang mereka inginkan berhasil diciptakan? Membiarkannya saja? Mengambilnya? Lalu, bukankah itu artinya keinginan orang-orang yang diculik itu sudah terpenuhi? Untuk apa mereka hidup di sini lagi?

Aku hidup dalam dunia sains, penuh dengan ilmuwan-ilmuwan hebat yang tak lepas dari sebuah konspirasi mengerikan. Orang-orang sepertiku, yang murni mengembangkan sebuah alat, atau bahkan menciptakan benda, tanpa keinginan apapun, terkadang direkrut oleh beberapa negara di dunia untuk menciptakan sebuah benda dengan hak paten yang akan negara itu miliki.

Tidak, bagian mengerikannya bukanlah itu. Biasanya, ilmuwan-ilmuwan dari negeri yang asing itu dibunuh, menghilangkan jejak bahwa mereka membuat alat itu, membodohi masyarakat bahwa ilmuwan-ilmuwan dari negaranya lah yang membuat benda itu.

Mengerikan, kan? Dunia konspirasi tak hanya terjadi pada politik, tapi ilmu pengetahuan juga.

Itulah alasanku mengapa aku bergabung dengan Panji dan kawan-kawan, membangun sebuah alat yang dikembangkan di negaraku sendiri.

Aku berpura-pura sibuk, mengetikan sembarang huruf pada monitor yang sebenarnya tak perlu kubutuhkan sembari terus menyisir ruangan, mencari benda-benda yang sekiranya kubutuhkan. Aku melihat beberapa pipet berisi cairan berwarna tergantung di samping kananku. Agak jauh, dan aku yakin ada seseorang yang membutuhkannya. Tapi, kurasa bukan itu yang kubutuhkan. Biarpun bidangku fisika, tapi kurasa aku tahu warna-warna unsur transisi yang kupelajari ketika aku menjalani mata kuliah kimia dasar.

Aku mencoba menengok sekelilingku. Sialannya, beberapa orang mengawasi kami, membuatku tak dapat bergerak dengan bebas. Memang, kenyataan terkadang tak berjalan semudah yang dibayangkan. Tapi bukan berarti aku tak bisa bebas, kan? Buktinya, aku sendiri mendatangi dunia ini yang bahkan tak pernah kubayangkan sebelumnya.

Aku berencana mencari asam kuat, melelehkan kunci pintu seandainya benda itu memang terbuat dari logam, memberikan gerakan bebas yang kuyakini tak pernah mereka pikirkan sebelumnya. Kalau perlu, tentu akan kuledakan tempat ini. Namun, itu artinya aku harus bekerja ekstra untuk mendapatkan bahan-bahan yang kubutuhkan. Selain itu, orang-orang tak akan peduli jika tempat ini meledak, bukan? Toh mereka sendiri yang mengakui bahwa hati manusia-manusia di dunia ini telah dimatikan.

Sekarang, yang menjadi pertanyaanku, bagaimana cara agar aku mendapatkan asam kuat itu? Apakah di gedung ini terdapat sebuah gudang rahasia yang menyimpan berbagai macam alat berbahaya?

Tunggu, jika mereka memiliki unsur transisi, kenapa mereka tak memiliki unsur utama? Bukan berarti tak mungkin mereka memiliki senyawa yang kubutuhkan, kan?

Uh, aku merasa menjadi seorang ahli kimia daripada fisika.

Baiklah, intinya ada, kan?

Tapi bagaimana caraku mencarinya?

===

Aksa42 tak percaya sudah berjalan sejauh ini. Matahari yang sempat tenggelam kini kembali mengudara. Artinya, mungkin ia telah menempuh empat perlima perjalanan.

Dirinya lelah, tentu saja. Keringat semakin beruccuran, kemejanya basah seperti kehujanan, napasnya terengah-engah, matanya sesekali berkunang-kunang akibat rasa lelah yang ia tampung. Langkahnya semakin gontai, hampir ambruk. Namun, Aksa42 terus berteguh pada pendiriannya.

Aksa42 mulai kehausan, tenggorokannya kering.

Aksa42 mulai kelaparan, bunyi perutnya sedari tadi terdengar keluar.

Aksa42 menggenggam dadanya, merasakan detak jantung yang semakin kencang, namun terasa sedikit sakit. Beberapa kali ia memukul dadanya, mencoba menghilangkan rasa sakit untuk sekejap, biarpun pada akhirnya ia dapat merasakannya lagi.

Aksa42 hampir ambruk. Kakinya semakin melemah. Namun, Aksa42 terus berusaha, hingga akhirnya ia mendapati hal yang tengah ditujunya.

Batas kota berada tepat di depannya.

Setidaknya, kota ini dapat dijadikan sebagai checkpoint bagi Aksa42 untuk beristirahat, melakukan berbagai kejahatan seperti yang Aksara lakukan ketika bersamanya. Memasuki rumah orang sembarangan, membuat makanan, kemudian mencuri mobil sebelum mengunjungi tempat di mana federasi perdamaian dunia berada.

Pria tua itu memberitahu segalanya, tempat di mana gedung itu berada, bagaimana cara mengaksesnya, dan apa saja yang harus dihadapinya. Meskipun pria tua itu berkata tak pernah secara langsung masuk ke dalamnya, tapi setidaknya itulah yang ia dengar dari orang-orang, orang-orang yang dulu pernah hidup sebelum kematian emosi manusia menyebar secara luas dan nyata.

Kalau boleh dibilang, Aksa42 benar-benar beruntung, dia menjadi seorang berbeda dari yang lain. Jika emosinya sendiri mati, apa mungkin ia masih merasa harus menyelamatkan Aksara? Apakah dia akan berjalan-jalan keliling Indonesia dan mendapati berbagai pemandangan menarik yang membuat hatinya tersayat? Tentu tidak, kan?

Dia sendiri jadi tak yakin, apakah orang-orang menikmati film yang diproduksi? Bukankah sebuah film dibuat untuk memancing emosi para penontonnya? Kalau begitu, untuk apa sebuah film diproduksi?

Tunggu, sejak tahun ini, sebuah film tak pernah diproduksi lagi, kan?

Pemberhentian secara berkala, kah?

Jika memang begitu, lalu untuk apa dunia ini diciptakan? Untuk apa dunia ini ada jika tak ada seorangpun yang dapat merasakannya?

Aksa42 semakin membenci federasi perdamaian dunia, mungkin sama seperti Aksara dan pria tua itu. Kini dia yakin bahwa organisasi itu benar-benar tak adil.

Apakah mereka juga mematikan emosi mereka? Sepertinya tidak mungkin. Jika mereka sendiri mematikan emosinya, tak mungkin mereka memiliki keinginan untuk menangkap dirinya juga Aksara kala itu. Artinya mereka lah orang yang licik.

Mereka adalah penjahatnya.

Aksa42 menurunkan beban tubuhnya, duduk pada trotoar di bahu jalan, melepaskan rasa penat akibat perjalanan yang ia lakukan semalaman tanpa henti.

Ia membaringkan tubuhnya, tak memedulikan kotoran yang hinggap pada jas dan kemejanya yang basah. Aksa42 mengelap keringatnya, kemudian mengibaskan lengannya, melemparkan cipratan air yang membasahi trotoar jalan.

Ia menghadap awan yang tengah bergerak pelan di bayang-bayang redup pagi hari.

Aksa42 tak pernah melakukan hal ini sebelumnya.

Ia hampir menangis, menyadari rasa kemanusiaan yang sebenarnya.

Ya, Aksa42 masih memiliki hati, kan?

===

Aku berpura-pura mengambil beberapa bahan material yang kubutuhkan, eerr, sebenarnya tidak terlalu berpura-pura, sih. Tapi aku memang mencoba mengambil beberapa material yang kubutuhkan.

Aku tak mungkin menanyakan benda-benda yang lebih pantas ditanyakan oleh ahli kimia daripada ahli fisika. Jadi, aku hanya menanyakan di mana aku bisa mendapatkan alat-alat yang kuinginkan tanpa menyebutkan spesifiknya.

Satu orang penjaga mengantarku pergi, menyusuri lorong sempit menuju lantai bawah. Suasana dingin terasa begitu kuat, bahkan membuatku hampir menggigil. Padahal, aku tak melihat adanya pengatur suhu di lorong yang kulewati.

Sebuah pintu besar terpampang dengan jelas di hadapanku. Ukurannya sekitar dua kali orang dewasa. Namun, tak ada pengamanan yang ketat, hanya satu kunci yang diperlukan untuk membuka pintu yang tebal itu. Setidaknya, hal itu menjadi nilai tambah untukku, karena dapat kuasumsikan bahwa hampir semua pintu di gedung ini tak memiliki pengamanan yang ketat. Setidaknya, aku tak perlu merusak sensor pembaca retina mata.

Aku sendiri tak mengerti mengapa mereka memiliki keterbelakangan dalam hal pengamanan. Apakah mereka merasa benar-benar sudah aman sehingga tak perlu pengamanan lebih?

Tunggu, aku baru ingat jika mereka tak menyukai sistem keamanan yang terintegrasi dengan komputer. Apakah itu artinya mereka lebih menyukai benda-benda dengan sistem analog?

Tapi, bagaimana dengan televisi dan komputer yang baru saja kugunakan itu? Bukankah itu sistem digital?

Ya ampun, aku benar-benar merasa terjebak dalam sebuah dunia yang tercampur. Mereka terlalu modern sekaligus terlalu klasik.

Atau di dunia ini sebelumnya tak pernah mengenal kunci, ya? Sehingga kunci sederhana seperti ini merupakan sebuah penemuan luar biasa pada tahun 3141 di dunia ini. Bukankah itu masuk akal? Toh bunker yang pria tua itu temukan juga tak memiliki pintu, kan?

Ya, itu alasan paling logis.

Alasan yang menguntungkanku.

"Jangan coba-coba melakukan hal yang tidak perlu," kata sang penjaga begitu aku memasuki ruangan yang luas ini. Ruangan yang benar-benar luas sekaligus terlihat sempit karena berbagai macam material yang ada.

Ya ampun.

Ini seperti surga bagi para ilmuwan.

Aku dapat melihat berbagai macam benda yang dijajarkan dalam rak bertingkat, berbagai macam benda yang kubutuhkan sebelumnya.

===

Aksa42 menaruh piring kotornya ke dalam mesin pencuci. Tentu saja, biarpun secara tak sopan ia memasuki rumah seseorang yang sedang kosong, sengaja menyalakan mesin pemasak otomatis, kemudian memakan makanan yang keluar dari benda itu, bukan berarti Aksa42 dapat meninggalkan piring kotor begitu saja.

Aksa42 tetap memiliki rasa sopan yang luar biasa.

Aksa42 masih tak ingin bergerak. Kakinya bergetar pelan, semacam tremor yang tak diinginkan. Mungkin, hal itu disebabkan perjalanan jauhnya. Otot-ototnya yang kaku tak pernah ia gunakan sekeras itu, mereka pasti kaget, kan?

Namun, bukan berarti Aksa42 dapat bersantai. Ia belum menggapai objektif yang diinginkannya, ia hanya perlu mengambil sebuah mobil yang terparkir di sisi jalan, dan itu tidak akan menjadi hal yang sulit.

Tentu saja, Aksa42 dapat melakukannya sekarang, menuju gedung yang berada di bawah tanah, menuju kota yang tak asing baginya.

Kota Bandung, kota di mana tempat federasi perdamaian dunia itu berada, tempat di luar dugaannya.

Tempat selama ini ia bekerja.


Continue Reading

You'll Also Like

Hertz ✓ By Fai

Science Fiction

105K 18.3K 58
Book Series #1 Ada dunia yang seharusnya tidak kita lihat, ada suara yang seharusnya tidak kita dengar. Frekuensi adalah satu-satunya cara agar kita...
1.6M 127K 30
[sudah diterbitkan oleh penerbit Bukune] Ini tahun terakhir saya di SMP. Dengan segala ke-labilan khas anak remaja SMP, semua orang sibuk belajar bua...
10.3K 583 16
Tentang anak berandalan yang di jodohkan dengan CEO yang sangat amat terkenal di kota nya. Ini tentang MARKNO ‼️ Jangan salah lapak‼️ BXB‼️ BL‼️ ga s...
4.2K 665 32
Hanya perlu tiga hal saja bagiku untuk dapat membaca pikiranmu, memindahkan isi hatiku, atau membawa diriku sendiri ke manapun aku mau. Hanya perlu...