Just Love Me Right

By Winnnnnnndddiii

30.8K 3.5K 859

Cast Lee Jieun Park Chanyeol Oh Sehun Kim Jong In More

Satu
Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Sebelas
Duabelas
Tigabelas
Empatbelas
limabelas (FLAHBACK ON)
Enambelas (FLAHBACK ON)
Tujubelas (FLAHBACK ON)
Delapanbelas (FLAHBACK ON)
SembilanBelas (FLAHBACK ON)
DuaPuluh (FLAHBACK ON)
Duasatu (FLAHBACK ON)
Duatiga ( FLAHBACK ON )
Duaempat ( FLAHBACK ON )
Dualima ( FLAHBACK ON )
Duaenam ( FLAHBACK ON )
DuaTujuh ( FLAHBACK ON )
Duadelapan ( FLAHBACK ON )
Duasembilan ( FLAHBACK ON )
Tigapuluh ( FLAHBACK ON ) part satu
Tigapuluh ( FLAHBACK ON ) part dua
Tigapuluh (FLAHBACK OFF) part tiga
TigaSatu
TigaDua
TigaTiga
TigaEmpat
TigaLima
TigaEnam
TigaTujuh

Duadua ( FLAHBACK ON)

661 90 13
By Winnnnnnndddiii

Typo dimana aja, mohon dimaklumi






"Bianglala?" Tanya Jieun sambil menatap Chanyeol dengan ekspresi tidak terkesan

"Itu menyenangkan bukan?" Chanyeol menyakinkan dan mendorong ke gondola yang sudah siap untuk iya naiki, seseorang pria tua tersenyum dan menutup pintu. Dan mengatakan pada meraka untuk menjaga keamanannya sebelum bianglala mulai bergerak ke atas.

Jieun memejamkan mata dan menggunakan sesuatu dibawah napasnya, kedengarannya dia sedang mengutuk pada orang yang duduk di seberangnya.

"Kau tidak takut ketinggian bukan?" Chanyeol menggoda saat perjalan dimulai, wajah Jieun tampak lebih pucat dari biasanya.

"Tidak " Jieun berkata dengan sombong, dan Chanyeol memutar matanya

"Oh tidak,saya sudah melihat wajah mengeringkan lee Jieun!"

"Yah!" Jieun meninju lengan Chanyeol dengan bercanda.

Jieun mungkin membuatnya terdengar seperti dia tersinggung, tapi dia tersenyum.

lalu gondola tiba - tiba bergoyang dan Jieun menjerit dan menutup mata, Jieun mencengkeram kursi begitu kuat dan bergumam pada dirinya sendiri.

Chanyeol yang melihat dan mendengar kata - kata yang dimaksudkan untu dirinya sendiri mengatakan " Tidak apa - apa, itu normal" Chanyeol mengulang kata - kata itu berulang - ulang kali untuk menyakinkan Jieun bahwa dia tidak akan terjadi apa - apa.

"Jieun ah" Ujar Chanyeol suaranya tenang dan lembut.

Jieun membuka matanya perlahan dan mengalihkan perhatian ke sepatunya. Chanyeol menduga bahwa Jieun masih terlihat takut kerana Jieun langsung menatap kakinya sebelum mengatakan "Apa?"

"Kau takut ketinggian bukan?" Chanyeol mengatakan dengan nada khawatir

"Tidak, aku tidak takut " Jieun menjawab dengan lamban.

Jieun menatap Chanyeol dan tersenyum menyakinkan bahwa iya tidak apa - apa, Chanyeol tampak khawatir dari pancaran matanya yang besar dan seringan menggodanya yang selalu menghiasi bibirnya tidak terlihat di bibirnya.

"Ah paman kau benar - benar peduli pada ku yo?" Jieun menggoda Chanyeol, tapi gondola yang mereka naiki berhenti di puncak teratas, Jieun mengintip keluar dan bisa melihat keseluruhan taman dari sana.

"Jika kita jatuh kita pasti akan mati" Jieun bergumam sebelum melihat kembali sepatunya.

Chanyeol terkekeh " beberapa menit yang lalu kau menggoda ku tentang kekhawatiran ku, kau bahkan berkata kau tidak apa - apa, tapi sekarang kau merengek seperti bayi, seharusnya kau mengatakan bahwa kau takut dengan ketinggian"

Jieun handak memukulnya tapi gondola itu mulai bergerak lagi, Jieun merengek dan berpegangan pada kursi iya duduki dimana buku - buku jarinya mulai menjadi putih.

Chanyeol menikmati wajah Jieun yang ketakutan, ini adalah moment yang akan Chanyeol rekam karena wajah ini akan terpasang sekali dalam kebersamaannya seterusnya wajah sombong dan mengejek, tapi sebagian besar hati Chanyeol khawatir dan merasa kasian padanya.

"Apa kau ingin saya duduk disamping mu?" Chanyeol berdiri yang membuat goyangan pada gondola itu, Jieun yang panik menggelengkan kepalanya secepat mungkin.

"Dudukdudukdudukduduk"

Chanyeol mencoba untuk tidak tersenyum pada reaksi Jieun, betapa manisnya Jieun menginstruksikannya untuk duduk dengan suara bernada tinggi dalam satu tarik napas, Chanyeol yang mendengar itu langsung saja duduk dengan patuh dan mengamati gadis yang sedang duduk seberangnya.

"Oke aku akan duduk dengan diam" Jieun yang mendengar itu membalas mengangguk tenang.

Jieun masih mempertahankan duduknya agara gondola itu tidak terus bergerak, Jieun terus menekankan kedua kakinya dan menatap kakinya sendiri. Dia berusaha mencoba mengalihkan perhatiannya dengan kedua kakinya, dan Chanyeol yang sedari tadi memperhatikan gerakan kaki Jieun, langsung saja Chanyeol melebarkan kakinya yang panjang dan memasukan kaki Jieun kedalam kakinya dan menghimpit dengan kakinya.

Entah bagaimana Jieun melepaskan keteganganya yang dirasakannya dan merasa sedikit rileks setelah apa yang Chanyeol lakukan, Jieun merasakan kehadirannya dan merasa tenang karenanya, Jieun menggumamkam ucapan terima kasih tampa melihat Chanyeol saat gondola terus bergerak.

"Kau yakin tidak ingin melihat keluar? Pemandangannya cantik" Chanyeol mengatakan tapi sebenarnya dia tidak yakin bagaimana pemandangan yang berada di luar, Chanyeol terus menatap Jieun dari awal masuknya gondola sampai sekarang, Jieun yang mendengarkannya mendesah dan mengintip keluar jendela gondola.

"Kau benar pemandangan diluar indah"    

Chanyeol mengalihkan perhatiannya dari arahnya ke arah yang dilihatnya, memang taman bermain ini sangat indah dilihat dari jarak jauh dan faktanya tidak ada orang dibawa sana yang membawa perasaan tenang kepada orang - orang yang sedang menonton.

"Kau tahu dirumah, aku suka menyelinap keluar rumah dan pergi ke bukit dimana aku bisa melihat seluruh kota " Jieun mulai melupakan gondola yang bergoyang dan mengatakan kepadanya sembil tersenyum.

"Sendirian?" Chanyeol bertanya, yang langsung Jieun jawab dengan anggukan dan melanjutkan ceritanya.

"Aku suka menonton lampu kota di tengah malam sampai pagi dan paginya saya pulang dengan satpam yang berkerja dengan ayah saya yang mengizinkan saya masuk tampa memberi tahu kedua orang tua saya"

Lalu gondola mulai bergerak lagi, Jieun mulai tegang lagi, kali ini untuk mengalihkan perhatiannya dirinya sendiri Jieun mengunyah bibirnya.

Chanyeol melihat keluar saat merasa gondola mulai berhenti.

Ketika mereka turun mereka mengucapkan terima kasih kepada pria tua tadi yang menutup pintu gondolanya.

Chanyeol berjalan disamping Jieun dan bertanya kemana selanjutnya meraka akan kunjungi.

"Bagaiman dengan Rollercoaster ?" Tanya Jieun sambil berjalan pelan.







****





"Jadi kau bahkan tidak takut naik Rollercoaster ini? Walaupun kau hampir kencing di celana didalam Bilalang tadi?" Chanyeol bertanya pada Jieun yang memiliki senyum lebar di wajahnya dan telah teriak pada petugas untuk memulai rollercoaster untuk bergerak.

"Tidak, sedikit pun!" Jieun menyeringat pada Chanyeol, dia bahkan tidak repot - repot menyangkal fakta bahwa dia ketakutan saat gondola bergoyang, selama beberapa bulan terakhir mereka saling mengenal, Chanyeol belum pernah melihat Jieun sebegitu bahagia dan gembira. Senyumnya mulai menakutinya, mungkin dia mulai kehilangan akal sehatnya saat mendapat Rollercoster mulai bergerak, mungkin karena mereka duduk didepan, Chanyeol mengerang mencoba mengalihkan perhatiannya dengan pikirkan senangnya.

Mereka mulai naik ke atas, membuat Chanyeol mengeratkan jari - jari tangannya pada pengaman yang membalut tubuhnya.

Semua orang tahu semakin lambat Rollercoaster naik keatas, semakin dekat mereka menuju tempat kematian yang menyeramkan dan dapat memacu jantung untuk terus memompa darah mereka.

Chanyeol melihat gadis yang duduk di sampingnya, dia tersenyum lebar dan sedang menunggu penerjunan nya.

Jieun mantap Chanyeol " Apakah kau takut?" Tidak ada suara mengejek pada suaranya, Chanyeol mencoba memainkan perannya dengan keren dan mengangkat bahu, tapi kemudian mereka sampai di ujung penerjunan. Keduanya mulai menjerit, Jieun menjerit kerana kegirangan, adrenalinnya yang melintas di tubuhnya di sisi lain, sedangkan Chanyeol berteriak karena takut merasa jiwanya terbang menjauh dari tubuhnya, tampa sadar tangan Jieun menggenggam tangan Chanyeol, Jieun dapat merasakan tangan Chanyeol yang gemetar ketakutan dan mengusap punggung tangan Chanyeol untu menyakinkan bahwa tidak apa - apa.

Chanyeol merasakan perasaan hangat mengalir keluar dari tubuhnya, dari kepalanya sampai ujung kakinya, saat Jieun meremas tangannya dan berteriak " Chanyeol ah enjoy the moment!"

Setelah apa rasanya semua hidup dalam kematian sesaat, akhirnya wahana itu berakhir, Chanyeol menarik napas lega dan membenamkan wajahnya ketelapak tangannya, Jieun yang mendengarkan teriakan terendam yang datang dari Chanyeol, hanya bisa tertawa dan menepuk punggungnya

"Raksasa yang lucu, ini bahkan tidak menakutkan!" Ujar Jieun sambil menarik lengan Chanyeol yang menutupi wajahnya.

"Aku belum pernah merasakan hal seperti ini sebenarnya!" Ujar Chanyeol saat ia membantu Jieun berdiri dari tempat duduknya, Jieun tertawa dan memanggil Chanyeol Raksasa bodoh yang ketakutan.

"Jadi apa kau ingin menaiki cangkir besar itu?" Chanyeol bertanya sambil memandang cangkir yang berputar - putar.

"Ayo, tapi jika kau muntah pada pakaian yang ku kenakan, aku akan membunuh mu dan membuang mayat mu ke sungai han " ujar Jieun sambil menyeringat dan tertawa saat melihat wajah masam Chanyeol dan menusuk pinggang Chanyeol, mencoba membuatnya tersenyum akan tetapi respon Chanyeol hanya menelitinya dan mengabaikannya usahanya dan berjalan meninggalkan Jieun.

Jieun yang melihat reaksi Chanyeol hanya bisa cemberut dengan kepala sedikit dimiringkan dan terus menatap punggung Chanyeol.

"Chanyeol Oppa kau terlihat manis saat kau tersenyum" ujar Jieun setelah menggenggam tangan Chanyeol.

Chanyeol yang mendengar ucapan Jieun berusaha menahan wajahnya tampa ekspresi tapi tidak bisa menahan diri untuk tersenyum pada pujian Jieun.
   








****








"Sambil menunggu waktu makan malam, kita jalan-jalan dulu disini. Sebentar saja, kok.”

" Baik lah, lagian kapan lagi aku makan diluar, mumpung ada yang mau bayar makanannya" ujar Jieun menatap Chanyeol dengan kedipan pada matanya.  

" Baik lah karena ini kencan pertama kita aku akan membayar makan malam mu ”

Jieun langsung menghentikan langkahnya. “Benar kah paman?”

Chanyeol terkekeh, “Aku tidak berbohong.”

“Kau mau permen kapas? Sepertinya enak sekali.” tanya Chanyeol langsung saja menarik tangan Jieun, yang membuat Jieun terenyuh. Secara otomatis gadis itu pun mengunci mulutnya dan tersenyum.

Setelah membeli permen kapas, mereka melanjutkannya perjalanan mengelilingi wahana bermain.














*****












Tepat pukul 7 malam Chanyeol dan Jieun berencana makan di sebuah restoran eropa yang bernuansa rumah klasik. Wangi masakan khas eropa langsung menyapa indera penciuman keduanya saat mereka memasuki restoran. Seorang pelayan menyambut dengan hangat dan memilihkan meja di sudut ruangan.

“Ini daftar menunya, silahkan memilih terlebih dahulu,” pelayan restoran itu memberikan dua buah buku menu. Mata Jieun dengan jeli meneliti setiap tulisan yang ada disana. Ia menjatuhkan pilihan pada pasta.

"Aku pesan pasta cream saus tiram" ujar Jieun

“Kami pesan dua pasta yang sama saja. Untuk minumannya, dua anggur merah,” tukas Chanyeol.

“Baik, pesanan anda akan datang lima belas menit lagi.”

"Kenapa minumnya anggur?" Tanya Jieun menetap Chanyeol aneh.

"Kenapa? Bukanya itu enak diminum, bukanya umur mu yang sekarang boleh meminum itu?" Tanya Chanyeol.

"Baik lah, aku pergi ke toilet dulu" ujar Jieun langsung saja pergi tampa menunggu persetujuan dari Chanyeol.

Chanyeol hanya menatap punggung Jieun yang semakin menjauhi, dia menghela nafas apa yang iya akan lakukan itu benar?

“Permisi, dua porsi pasta cream saus tiram dan dua anggur merah” tiba-tiba datang dua orang pelayan membawa nampan di tangan mereka masing-masing.

“Selamat menikmati,” kedua pelayan itu membungkuk kemudian pergi.

Chanyeol terus mantap gelas Jieun iya terus mantap gelas itu dan mengambil gelas itu dan menuangkan serbuk yang sedari tadi iya genggam.













Aku cuma mau kasih tau di part selanjutnya ada unsur 18+, jadi yang umur di bawah 18 disarankan ga baca


Di mohon untuk vote dan komentarnya  😁😀😍

Continue Reading

You'll Also Like

48.9K 7.6K 44
Rahasia dibalik semuanya
616K 61.2K 48
Bekerja di tempat yang sama dengan keluarga biasanya sangat tidak nayaman Itulah yang terjadi pada haechan, dia menjadi idol bersama ayahnya Idol lif...
457K 4.8K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
127K 9.1K 57
cerita fiksi jangan dibawa kedunia nyata yaaa,jangan lupa vote