"Chanyeol Hyung, apa yang kau lakukan disini?" Ujar Jongin menatap Chanyeol yang sendari tadi berdiri di depan pintu.
" Kim Jongin tolong biarkan aku masuk dulu disini sangat DINGIN " ucap Chanyeol datar dengan penekanan di akhir katanya
" oh ne ?" Ucap Jongin yang langsung saja memojokkan dirinya pada dinding seakan memberikan kesempatan untuk masuk.
Chanyeol langsung saja berjalan meninggalkan Jongin dan ia berjalan menuju ruang tamu, langsung saja dia menemukan tatapan tajam yang mengarah pada dirinya, Jongin mengikuti di belakangnya setelah menutup pintu
"Kayanya aku pernah merasakan kejadian ini sebelumnya, tapi kapan ? Dan sama siapa? "Guman Jongin tapi gumana itu terhenti ketika dia menyadari suasana yang tidak bersahabat.
Sepasang manusia yang saling memandang tajam dan kebencian, pandangan itu seakan - akan dapat melumpuhkan lawannya dari tatapan itu.
"Mau apa kau kesini? " Tanya Sehun dingin dan menatap tajam Chanyeol, Chanyeol yang mendapatkan tatapan itu tidak memperdulikan, dia langsung menatap orang yang
Sedari tadi diam menyaksikan tatapan tajam itu.
"Apa Jieun ke sini?" Tanyanya
"Ne?"
"Apa Jieun ke sini?"
"Noona, ... maksud mu Ji... eun Noona" ujar Jongin gugup mengepalkan tangannya ketika melihat tatapan aneh dari Chanyeol.
"Kenapa sekarang kau menjadi bodoh KIM JONGIN apa ini pengaruh TEMAN albino mu, aku bertanya Jieun istri ku kesini apa tidak, apa yang kau pikirkan" ujar Chanyeol kesal dengan kelakuan Dongsaengnya yang terbelit - belit dalam berbicara, apa lagi sekarang tatapan menusuk seorang yang dilayangkan ke padanya menambah kesal Chanyeol.
"Hem .. Jieun Noona eh... di.....aa" ujar Jongin gugup, kenapa disaat seperti ini mulut ini tidak bebicara lancar sesuai skenario yang tadi dibuat, jika seperti ini pasti Jieun Noona akan ketahuan dan impian ku mendapatkan ferrari laferrari akan musnah.
"Ji...eun Noona dia... dia..."
"Dia tidak ada di sini"ujar Sehun datar memutar bola matanya atas kelakuan aneh Jongin.
" ah Ne benar, Jieun Noona tidak kesini, terakhir kesini 1 tahun lalu" ujar Jongin bernapas lega ketika Sehun membantunya, meskipun merasa aneh kepada Sehun, ah bodo amat yanga penting bagaimanapun caranya aku harus mengeluarkan Jieun Noona tanpa di ketahui Chanyeol Hyung.
"Benar kah Jieun tidak kesini? Jika iya bisa kah kau jelaskan sepatu siapa yang ada di depan pintu mu, itu sepatu wanita bukan ? Jieun mempunyai sepatu seperti itu, apa kah kau berbohong pada ku KIM Jongin" ujar Chanyeol menatap Jongin yang terlihat salah tingkah, dan memalingkan wajahnya untuk tidak melihatnya.
( contoh gambar high heels Jieun )
'OMG kenapa sepatu sialan itu ada disitu, ini akan menjadi kacau bagimana aku harus menjawab'.
"Ne, itu sepatu wanita tapi itu bukan milik Jieun itu milik kekasih ku Choi Sulli" ucap Sehun lagi membalas perkataan menyudut Chanyeol.
'Oh terima kasih Sehun, kau memang taman berguna, oke sesuatu saat nanti aku akan membakar sepatu itu tidak peduli jika Jieun Noona marah pada ku'.
"Aku tidak berbicara pada mu Tuan Oh Sehun terhormat" balas Chanyeol dengan embel - embel Tuan.
"Tentu aku tidak ingin berbicara pada mau Tuan Park Chanyeol, tapi apa begitu pembicaraan seseorang Hyung kepada Dongsaengnya yang telah lama tidak bertemu, pembicaraan yang menyudutkan sesorang seakan - akan dia lah sang pelakunya untuk mengaku" ujar Sehun
"Berhenti lah mengurusi keluarga ku, kau bukan siapa - siapa kau hanya taman adik ku, apa hak mu mengomentari cara ku bersikap"
"Hyung berhenti lah, jangan buat keributan disini ku mohon" ujar Jongin memegang tangan Chanyeol berusaha untuk menenangkan.
"Benar kata Sehun, sepatu yang didepan pintu bukan sepatu Jieun Noona, itu sepatu Choi Sulli kekasih Sehun tadi malam dia menginap disini"
"Benarkah?"
"Benar Hyung, itu sepatu Choi Sulli kekasih Sehun "jelas Jongin membenarkan omongan Sehun.
"Jangan lah berbohong pada ku Jongin, aku bisa merasakan bahwa Jieun ada disini, dari bau parfumnya yang mengisi penuh ruangan ini dan kata hati ku mengatakan bahwa Jieun berada disini, dia ada disini benarkah Jongin? Katakan pada ku bahwa Jieun tidak pergi dari sisi ku, katakan pada ku bahwa dia ada disini?, katakan pada ku bahwa dia sedang membuat surprise untuk ku, katakan pada ku Jongin yang sebenarnya, katakan pada ku bahwa dia tidak pergi dari ku"ucap Chanyeol putus asa menggenggam bahu Jongin dan mengcekramnya kuat - kuat.
PRANG
"Aaaah" suara barang jatuh dan kesakitan, rintihan terdengar jelas ditelinga Jongin, Chanyeol dan Sehun, meraka saling memandang ruangan yang tadi menimbulkan bunyi dan suara kesakitan itu.
"Apa itu ?"Ujar Chanyeol melepaskan bahu Jongin dan berjalan mendekati ruang yang sedari tadi membuatnya penasaran.
"Tidak hyung itu bukan apa - apa, paling Mmonggu memecahkan barang dikamar, tidak perlu dipedulikan" ujar Jongin menghalangi Chanyeol untuk membukakan pintu kamar, tapi terlambat.
Kamar itu terbuka oleh Chanyeol dan sekarang terpampang lah gadis cantik denga kulit seperti salju, dengan mata jernihnya memandang seseorang yang berdiri memandangnya dengannya tatapan anehnya.
"Apa sekarang Mmonggu anjing mu sudah berubah menjadi wanita cantik Kim Jongin?"tanya Chenyaol mengejek Jongin yang ketahuan menyimpan wanita di kamarnya.
Jongin menelan ludah dalam-dalam mendengar perkataan Hyungnya, ia berharap Hyungnya tidak melihat Jieun disana.
"Ya, apa yang kau bicarakan Hyung" Jongin tertawa renyah dengan ucapan Chanyeol, " dia itu...." ucapan Jongin terputus.
"Annyeonghasseo Oppa aku Jung Soojung kau bisa panggil aku Krystal, aku taman Jongin " ucap Soojung memperkenalkan diri dan membungkuk sembilan puluh derajat.
"Oh neh Krystal perkenalkan aku Park Chanyeol Hyung Jongin salam kenal, semoga kau bertahan dengan sifat kekanak - kanakan Jongin" ujar Chenyaol tersenyum pada Jongin yang dari tadi diam.
"Apa yang kau lakukan disini Krystal? Apa kau juga menginap disini?" Tanya Chanyeol menatap Krystal tapi pandangan Chanyeol terfokus pada meja rias di belakang Krystal.
"Ne Oppa aku dan teman ku Choi Sulli menginap disini, karna kemaren kita abis kerja kelompok dan kemaren juga udah ke malaman Jadi kita menginap disini" jelas Soojung memandang Chanyeol yang berjalan kearah yah dengan gugup Soojung menunduk malu tapi salah Chanyeol hanya melewatinya dan berjalan ke meja riasnya dan mengambil salah satu parfum yang sedari tadi ia lihat, dan mencium parfum itu.
Jongin dan Soojung yang melihat kelakuan aneh Chanyeol hanya diam saja.
"Kyrstal apa ini parfum mu?"Tanya Chanyeol menunjuk Parmun yang di tangannya, membuat Soojung mengerutkn keningnya tak paham.
( contoh gambar )
"Ne Oppa itu... itu milik ku" ujar ragu Soojung karena jelas itu bukan parfumnya, itu parfum Jieun.
"Kau beli parfum ini dimana? Kryatal ssi"Tekan Chanyeol membuat Soojung menelan ludah dalam-dalam, ia merasakan kebohongannya di ketahuan oleh Chanyeol.
"Aku... Aku ... Aku tentu saja aku membelinya di toko kosmetik lagangan ku Oppa" ujar Soojung gugup, megengam tangannya yang sudah berkeringat dan menunduk kepalanya, ia tidak kuat menatap wajah merah Chanyeol yang kelihatan marah.
"Kau BERBOHONG Krystal" ujar Chanyeol menatap horror kearah Soojung, Soojung menyadari tatapan tersebut, ia hanya bisa menelan ludah dalam-dalam. Bahkan seketika itu juga Soojung menatap Jongin bertatapan satu sama lain.
Chanyeol berjalan mendekati Soojung dan menggengam erat tangan Soojung sampai terdengar rintihan kesakitan Soojung.
"Katakan pada ku dimana Jieun? Aku tau kau berbohong pada ku ? parfum ini adalah parfum buatan ku untuk istri ku, dan mana mukin aku menjualnya, sekarang katakan pada ku dimana Jieun" teriak Chanyeol menatap tajam Soojung yang ketakutan, Jongin yang melihat itu, berusaha melepaskan genggaman tangan itu secara pelan tampa bermaksud menyakiti ke dua - duanya, tapi usaha itu sia - sia dengan kesabaran yang mulai habis Jongin memukul Chanyeol dan usaha itu berhasil.
Sehun dan Sulli yang mendengar suara keributan, langsung saja berlari ke asal suara tersebut, meraka melihat perkelahian Jongin dan Chanyeol dan tergeletak nya Soojung dengan air mata yang mengalir dengan luka merah ditangannya, Sulli yang melihat itu langsung saja berlari ke Soojung untuk menenangkannya, sedangkan Sehun berusaha melerai perkelahian adik kakak itu dengan berdiri ditengah - tangannya dan memegang bahu meraka dengan kuat.
"HENTIKAN" teriak Sehun
Mendengar teriakan menggema itu, Chanyeol dan Jongin berhenti adu pukul, meraka saling tatap tajam menyalurkan kemarahan itu, tapi salah satu dari meraka mengalihkan tatapan ketika dia mendengarkan tangisan tertahan.
Jongin mengalihkan tatapan itu dan melihat Soojung terduduk di lantai ditemani Sulli yang memeluknya untuk memenangkannya.
"Kau tidak apa - apa sayang? Mana yang sakit sini aku obatkan"tanya Jongin menghapus air mata yang ada di pipi Soojung dan memperhatikan setiap sudut tubuh Soojung, ia amat sangat takut ada luka yang dibuat oleh Hyungnya.
Chanyeol mengalihkan perhatiannya dari dua sejoli itu dan memandang pintu lemari yang sedikit terbuka, pandangan itu semakin tajam ketika manik tajamnya melihat setetes darah di pintu itu, darah yang masih baru, karena penasaran dengan darah itu Chanyeol berjalan bermaksud membuka pintu lemari itu, tangan itu sudah menggenggam gagang pintu tapi dengan cepat Sehun menahan tangan itu dan menatap tajam Chanyeol.
"Aku rasa sudah Cukup Tuan Park Chanyeol terhormat atas keributan yang kau buat, dengan hormat ku mohon kau pergi dari sini" ujar Sehun datar melepaskan genggaman tangan Chanyeol dari gagang pintu lemari dan berdiri di depan pintu lemari itu.
"Tampa kau suruh aku akan pergi dari sini, tapi setelah gadis itu mengatakan dimana Jieun ku " ujar Chanyeol menatap tajam Soojung yang merikuk dibelakang bahu lebar Jongin
"Hentikan Hyung, sudah ku katakan bahwa Jieun Noona tidak ada di sini, dan tantang Parfum itu aku memintanya pada Jieun Noona untuk kado ulang tahun Soojung dengan mengatakan aku beli di kosmetik laganan dia, apa kau puas " jelas Jongin jengah dengan keras kepala hyungnya.
"Lebih baik kau pergi dari sini tuan yang termohon, orang yang kau cari tidak ada disini, apa kah kau tidak tau pintu keluarnya?! Apa aku harus menunjukkannya untuk mu " ujar Sulli kesal menatap Chanyeol yang masih terdiam berdiri.
"Cck menyebalkan" ujar Chanyeol memutar matanya, jengah dengan ucapan gadis yang baru ia lihat itu, apa dia pacar sih brengsek Oh itu.
****
Vote dan komentarnya di tunggu