Playboy Story Life (END)

By FrazaAlexa

615K 17.5K 746

WARNING 18+ (Tidak ada kata-kata frontal dan vulgar,hanya cerita biasa yang alurnya pantas untuk orang cukup... More

PART 1 open spesial
PART 2
PART 3
PART 4
PART 5
PART 6
PART 8
PART 9
PART 10
PART 11
PART 12
PART 13
PART 14
PART 15
PART 16
PART 17
PART 18
PART 19
PART 20
PART 21
PART 22
PART 23
PART 24
PART 25
PART 26
PART 27
PART 28
PART 29
PART 30
PART 31
PART 32
PART 33
PART 34
EXTRA PART

PART 7

17.9K 500 10
By FrazaAlexa

SELAMAT MEMBACA DAN JANGAN LUPA VOMENT ANDA

___________________________________

Hari ini aku sedang berkumpul dengan keluargaku di ruang tamu, aku sedang bermain playstation dan Nasya sedang bermain boneka barbie yang kemarin baru aku belikan.
Sedangkan ayah bunda seperti biasa mengobrol di sofa sambil berpelukan mesra.
Aku hanya bisa mencibir dengan kelakuan orang tuaku.

"Bang besok belikan Asya boneka lagi ya". Ujar Nasya

"Kan udah abang belikan banyak Sya". Jawabku sambil bermain moto GP di PS.

"Tapi Asya pengen barbie Elsa&anna sekalian istananya bang".

"Wah kalau minta istana abang gak punya uang buat belinya Sya, coba Asya minta sama ayah, ayah kan banyak duit". Jawabku asal

Nasya itu orangnya cepat bosan,kemarin saja sudah di belikan mainan sama bunda dan hari ini aku juga membelikannya mainan,tetapi dia ingin beli lagi.
Padahal mainan di kamarnya sudah menumpuk, dari yang membelikan oma,aunty,om-omnya dari pihak bunda dan aku semuanya hanya sekali di mainkannya.
Nasya memang sangat di sayang oleh semua orang , wajar dia anak bungsu.

"Yah Asya belikan boneka baru ya besok". Rengek Nasya setelah menghampiri ayah bunda di sofa.

"Loh tadikan sudah di belikan abang sayang". Jawab Ayah

"Tapi Asya pengen beli lagi yah". Rengeknya

"Nasya sayang,, mainan kamu kan masih banyak di kamar kok minta lagi sih, mendingan uangnya buat beli tas baru". Jawab baginda ratu

"Iya sayang,mendingan uangnya buat keperluan sekolah atau di tabung". Jawab baginda raja

Aku hanya mendengarkan mereka sambil fokus ke motor yang ku mainkan di PS.

"Bang,,!". Ujar Nasya menghampiriku sambil menangis.

"Kenapa sya". Tanyaku sambil mendudukan Nasya di pangkuanku setelah meletakkan stick PS.

"Ayah bunda gak bolehin Asya beli mainan baru". Ujarnya menangis di pangkuanku

"Ya sudah besok abang belikan,tapi gak boleh beli lagi ya besoknya". Ujarku ke Nasya

"Nasya Jangan terlalu di manja Rey,nanti besarnya gak bisa mandiri". Ujar bunda

"Gak apa-apa bun sekali-kali juga".

"Sekali apanya,perasaan seminggu sekali kamu belikan dia mainan,padahal sudah bunda omong kalau mainannya gak bakal di mainin, Nasya itu cepat bosan". Ujar baginda ratu lagi.

"Bang,,,". Rengek Nasya

"Yuk jalan-jalan". Ajakku ke nasya

"Mau kemana Rey?". Tanya ayah bunda kompak

"Mau jalan-jalan sama Nasya bentar yah,bun".

"Jangan di belikan eskrim kalau Nasya minta,nanti kena flu lagi". Ujar bunda

Aku hanya mengangguk sambil menggendong Nasya menuju ke mobil.

Hari minggu kemana ya enaknya ngajak anak kecil.
Oh iya mending ke taman bermain saja. Pikirku

Akupun melajukan mobilku menuju ke tempat taman bermain terdekat.

Tiba-tiba ada panggilan masuk dari ponselku.

Clara.

"Hallo Ra".

"Di mana Rey".

"Lagi jalan-jalan dengan adikku ".

"Kemana?"

"Di hatimu ".

"Dasar playboy jelek tukang gombal,,,aku serius nih Rey kamu mau kemana? Aku mau ikut, di rumah suntuk nih gak ada orang".

"OTW beibehhh ".

"Kemana".

"Kerumahmu lah, emang kemana?".

"Ya udah,aku tunggu di rumah ya Rey muacchh".

Klikk

Sambungan terputus dan aku langsung memutar arah menuju ke rumahnya Clara.

Ting tong ting tong

Aku sekarang sudah berada di depan rumah Clara.

"Ini rumah siapa bang?". Tanya Nasya

"Rumah temen abang sya,nanti abis dari sini kita beli mainan ya".

"Bener ya bang,jangan bo'ong".

"Eh masuk Rey". Ujar Clara setelah membuka pintu

"Ini adik kamu Rey?masih kecil ya, seumuran keponakanku". Ujar Clara setelah aku dan Nasya masuk

"Iya ini adikku,selisih umur kami 15 tahun". Jawabku

"Adik Cantik siapa namanya?"

"Nasya tante". Jawab adikku

"Namaku Clara, Nasya bisa panggil kakak, jangan tante".

Nasya melihatku lalu aku menggeleng

"Kata abang nggak boleh panggil kakak, gak sopan katanya". Jawab Nasya polos

Sontak Clara melirikku tajam

"Kamu kan emang udah tua Ra, gak pantes di sebut kakak". Godaku

"Aku gak tua-tua amat ya Rey". Belanya

"Udah terima aja kalau di panggil tante". Ujarku terkikik

"Terserah deh".

Aku pun duduk sambil memangku Nasya di ruang tamu.

"Mau minum apa Rey?". Tanya Clara

"Susu anget aja Ra kalau ada".
Godaku sambil mengedipkan mata

Dia melotot tajam padaku

"Nasya mau minum apa?".
Tanya Clara ke Nasya

Nasya hanya menggeleng,
Dia tidak terbiasa berada di rumah orang lain,makanya dia meminta di pangku olehku.

"Nasya mau eskrim,kakak ada loh di kulkas".
Nasya langsung mengangguk girang saat Clara menyebut eskrim.

"Ehh apa kata bunda tadi, Asya gak boleh makan eskrim nanti flu lagi".

"Tapi Asya pengen eskrim bang". Jawab Nasya dengan mimik wajah hampir menangis.

Aku hanya menghela nafas kalau sudah begini.

"Tapi gak boleh banyak-banyak ya".

Nasya mengangguk, dan kemudian Clara pergi untuk mengambil eskrim di kulkas.

"Nih di makan ya eskrimnya". Ujar Clara setelah memberikan eskrim ke Nasya

"Makasih tante". Jawab Nasya

"Sama-sama". Kemudian Clara duduk di sampingku yang masih memangku Nasya.

"Tadi mau kemana Rey waktu ku telpon".

"Tadi rencananya mau ke tempat taman bermain sambil jalan-jalan Ra,tapi kamu telpon tadi jadinya kesini ".

"Asya duduk sendiri ya sambil nonton TV di sofa itu".
Nasya mengangguk saja, saat aku menyuruhnya duduk sendiri di sofa tak jauh dari tempat duduk kami.

Setelah Nasya duduk di sofa yang tak jauh dari tempat duduk kami dengan posisi membelakangi kami, aku langsung menarik Clara untuk duduk di pangkuanku.

"Turunin Rey,nanti kalau di lihat adik kamu gimana".
Ujarnya berusaha untuk turun dari pangkuanku.

"Dia gak bakal liat kita Ra,sebelum eskrimnya habis,
Makanya agak gesit dikit".

"Apanya yang gesit,,, ahh turunin Rey malu nanti kalau ada yang melihat". Ujar Clara masih berusaha melepaskan pelukanku di pinggangnya untuk turun dari pangkuanku.

Akupun langsung menurunkannya dan langsung berdiri.

"Sya pulang yuk,katanya mau beli mainan tadi". Ujarku ke Nasya yang masih memakan eskrim sambil menonton TV.

Kemudian Clara langsung memelukku dari samping

"Jangan marah Rey,aku cuma nggak mau nanti ada yang melihat,kita juga nanti yang malu".

Aku melepaskan pelukan Clara dan berjalan menuju ke tempat Nasya duduk, lalu menggandengnya untuk pergi keluar rumah Clara.

"Kumohon jangan marah Rey, aku rela kalau kamu ingin melakukannya,aku gak peduli".
Ujar Clara memelukku dari belakang setelah aku sudah sampai di depan pintu.

Nasya hanya melihat kami sambil memakan eskrimnya.

"Maaf Ra aku harus pergi,karena aku sudah janji dengan Nasya untuk membelikan boneka".

"Aku ikut". Ujarnya yang sekarang sudah menangis sembari memelukku.
Aku pun tak menghiraukannya dan melepaskan pelukannya lalu membawa Nasya masuk ke dalam mobil, karena ini sangat tidak pantas di lihat oleh anak seusia Nasya.

"Rey aku ikut". Pintanya yang sekarang sudah menyusulku ke mobil sembari menangis.

"Udah gitu aja, gak pake sendal?". Ujarku ketika melihat dia tak memakai alas kaki saat ingin ikut denganku.
Kemudian dia berlari mengambil sendalnya lalu masuk ke mobil.

"Rumahnya gak di kunci". Ujarku dingin

"Ada pembantu kok". Ujarnya sembari menghapus air matanya

Ohh pantesan gak mau,ternyata ada orang di rumah.
Tapi tadi dia bilang di rumah gak ada siapa-siapa.

"Tante kenapa kok nangis? Bang Rey jahatin tante ya?". Tanya Nasya ketika melihat Clara menangis

"Tante cuma kelilipan sayang bukan nangis, bang Rey baik kok sama tante". Jawab Clara sambil tersenyum.
Dan Nasya hanya mengangguk sambil ber' ohhh.

Tadi aja minta di panggil kakak,ehh sekarang malah manggil dirinya tante.
Hhh..

"Kamu duduk di depan aja sambil mangku Nasya". Ujarku ke Clara yang duduk di belakang kemudi.
Tanpa berpikir lama dia langsung membuka pintu menuju ke samping kemudi.

"Udah siap". Tanyaku setelah melihat Clara memangku Nasya

"He'em". Jawabnya

Akupun langsung mengemudikan mobilku ke toko mainan untuk membeli bonekanya Nasya.

"Sekarang udah abang beliin bonekanya,Asya gak boleh minta lagi besok ya, dan sekarang kita pulang".
Ujarku ke Nasya setelah membelikan boneka barbie frozen 1 set dengan istananya.
Dan di jawab dengan anggukan oleh Nasya

Kamipun menuju kerumahku untuk mempulangkan Nasya dulu. Karena aku akan mengajak Clara jalan.

"Kamu tunggu di mobil,aku mau antar Nasya masuk ke rumah dulu". Ujarku ke Clara setelah sampai di rumah.

"Iya".jawabnya

"Bunda!! Asya di beliin boneka lagi sama abang". Teriak Nasya ketika melihat ayah bunda di depan rumah.
Sepertinya mereka akan pergi.

"Ya ampun Rey kok di belikan lagi,yang tadi aja belum di mainin". Protes bunda ketika aku membelikan mainan lagi untuk Nasya

"Gak apa bun,dari pada ngambek".

"Kamu ini susah kalau di omongi". Gerutu bundaku

"Ayah sama bunda mau pergi ya". Tanyaku ketika melihat pakaian mereka rapi

"Iya ayah sama bunda mau keluar sebentar,ada perlu". Jawab ayah

"Ikutt....". Rengek Nasya

"Asya di rumah ya sama abang".
Ujar bunda

"Ehh Rey mau keluar juga bun".
Tolakku

"Ajak ajalah bun, Rey juga mau keluar". Ujar ayah

"Hhh ya sudah kalau begitu,apa boleh buat". Jawab bunda pasrah

Halaahh ngomong aja mau berduaan biar gak ada yang ganggu bun.

Setelah ayah bunda pergi, aku menuju ke mobil menyuruh Clara masuk ke dalam rumah.

"Masih marah?". Tanya Clara ketika sudah masuk ke dalam rumahku

"Mau minum apa". Tawarku dan tak menjawab pertanyaannya.
Clara menggeleng dan aku pun duduk di sampingnya.

"Rey aku minta maaf,kamu jangan marah lagi". Ujar Clara.

Aku masih diam dan memilih mengeluarkan ponsel.

Dia tiba-tiba langsung duduk di pangkuanku dan menyandarkan kepalanya di dadaku.

"Maafin aku Rey,aku mencintaimu". Ujarnya

Aku akhirnya luluh dan memeluk pinggangnya.
Karena posisi ini adalah kelemahanku.

"Aku gak akan melakukannya jika itu yang kamu mau".

"Aku rela kamu apakan Rey,asal aku dekat denganmu".

"Beneran".

"He'em".

"Coba cium aku".ujarku
Dan tak di sangka di langsung mencium bibirku,padahal aku tak menyuruhnya mencium bibir.
Bisa jugakan di pipi,dagu,hidung dll.
Ckckck jinak juga akhirnya. Batinku.

"Kamu jangan marah lagi ya Rey". Ujarnya manja
Aku tersenyum mendengarnya karena dia itu adalah wanita dewasa dan tak pantas menurutku dia berkata manja seperti ini.

"Mau di maafin".
Dia mengangguk

Akupun langsung mencium bibirnya yang seksi itu.
Dia membalas ciuman dariku dengan ganas aku pun tak mau kalah darinya.
Kumasukkan lidahku dan mulai mengekplor rongga mulutnya.
Tanganku masuk di balik kaos yang di pakainya dan meremas payudaranya.

Ciuman kami semakin panas dengan lidah saling membelit satu sama lain.
Tak kubiarkan dia melepas ciuman ini hanya untuk mengambil nafas.
Aku menciumnya dengan ganas begitu juga dengan tanganku.
Kulepaskan ciuman kami dan kucumbu leher putihnya.

Kecup demi kecupan ku tinggalkan jejak di sana,
Kuangkat kaosnya sekalian dengan bra'nya dan ku kecup bukit kembarnya itu.
Dia mendesah pelan saat aku menghisap ujungnya.
Setelah puas bermain di bukitnya,ku cium lagi bibir seksi itu,dan ciuman kami kembali panas.

Dia melepaskan ciuman kami dengan nafas tersenggal senggal.
Ku turunkan lagi kaos dan bra'nya ke bawah lalu ku sandarkan kepalanya di dadaku.
Nafasnya belum teratur dan dia masih bersandar di dadaku.
Ku elus paha putihnya yang hanya menggunakan rok saja.

"Jalan yuk". Ajakku sembari mengelus paha putihnya

"Kemana?". Tanyanya

"Terserah kamu mau kemana,".

"Hmm bagaimana kalau ke taman hiburan,karaoke,makan bareng pokoknya habiskan hari ini berdua". Ujarnya antusias

"Siap tuan putri".

Lalu kamipun pergi untuk bersenang-senang di hari minggu ini.

________________TBC_______________

TERIMA KASIH TELAH MEMBACA, BESOK PART KHUSUS BUAT AUNTY JASMINE

JANGAN LUPA VOMENT ANDA

THANKS.

BY.PP

Continue Reading

You'll Also Like

748 92 27
WE BACK TO THE END Alana melakukan kecerobohan dalam hidupnya dengan masuk kedalam cinta Noah yang menjadi kakak tirinya. Kisah cinta yang tumbuh dar...
110K 2.6K 63
21+ (Completed) "Aku hanya orang ketiga yang nggak pantas mendapatkan cintanya." - Dhira Kirana Sundari **** Start: Kamis, 22 Desember 2022 Ending: R...
598K 88.2K 46
Hidup sebagai putri seorang mucikari membuat Senja Kirana sering kali mendapat hinaan dari orang-orang di sekitarnya tapi dia berusaha tabah dan ikhl...
5.6M 297K 57
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...