The Badboy Next Door

By scftgrunge

279K 19K 677

Cerita klise antara perempuan jutek dan lelaki pembuat onar. More

0.0
0.1
1.0
1.1
2.0
2.1
3.0
3.1
4.0
4.1
5.0
5.1
6.0
6.1
7.0
7.1
8.0
9.0
9.1
10.0
10.1
11.0
11.1
12.0

8.1

7.8K 757 27
By scftgrunge

Di saat kita semua menunggu pesanan delivery, Zach bertanya pada Ben. "Lo satu sekolah sama Skylin?"

Ben mengangguk, "lo siapanya Sky?"

Zach tersenyum tipis, "sahabat baik dia dari jaman dia pertama kali dia nangis."

Aku tersenyum mendengar perkataan Zach. Ringtone handphone yang berdering memecahkan keheningan di ruang keluarga.

"Iya kenapa Mah?"

"Oh .. iya iya. Iya aku pulang."

Ben menutup telfonnya lalu berdiri. "Sky, gue balik dulu." katanya seraya mengacak rambutku.

"Ish!"

"Balik dulu, bro." ucapnya seraya bersalaman dengan Zach.

"Ati-ati." jawab Zach.

Papah yang baru datang dari dapur langsung menyapa Ben, "kenapa kok udah pulang aja?"

"Udah ditanyain Mamah, Om."

Papah mengangguk. "Oh yasudah, salam untuk Mamahmu, ya."

>><<

"Ya gitu Zach, Mamah belom jenguk rumah ini lagi. Seenggaknya kalo dia gak mau ketemu Papah, dia kan masih punya anak. Walaupun gue anak--" Zach tersenyum menenangkan lalu mengelus lenganku perlahan.

"-- gue masih mau di rawat, masih mau di urus. Kadang gue pengen hubungan mereka balik kayak 2 tahun lalu, tapi gue sadar gue gak punya kekuatan apa-apa." aku mengusap air mata yang berada di ujung mata.

Ia mengelus punggungku, "gue seneng kalo gue masih satu-satunya orang yang denger curhatan lo. Gue seneng karena lo ngebolehin gue, Zachary Anderson, ngeliat sisi rapuh lo, Sky."

Aku menutup wajahku dengan kedua tangan, "gue cuma khawatir kok."

Zach menarikku kepelukannya. "Tante Irene pasti balik buat lo, Sky."

Saat ia menyadari getarakanku akibat menahan tangis, Zach mengangkat wajahku. "Alin yang gue kenal emang kuat. Tapi kalo di situasi kayak gini, lupain arogansi lo, lo boleh nangis sesuka lo. Cuma gue kok yang ngeliat lo nangis."

Akhirnya, aku mengeluarkan air mata yang kutahan sejak aku menceritakan curhatanku pada Zach.

"Udah 3 menitan nih. Lama juga." katanya saat melihatku masih menyembunyikan wajahku.

Dengan mengambil nafas panjang dan mengeluarkannya, aku membuka mataku lalu mengusapnya.

"Akhirnya selesai juga! Alin gue balik lagi." ia memelukku erat.

Saat bersama Zach aku merasa aman dan tenang. Selalu. Namun juga, kedua rasa ini sangat berbeda dengan 6 tahun lalu. Aku sudah menganggap Zach sebagai kakakku.

Beda lagi dengan Aiden, kalo sama orang yang satu itu. Walaupun aku selalu buang tenaga untuk marah-marah padanya, ditambah tingkah dinginnya sekarang. Namun ia mempunyai cara untuk membuat orang tersebut merasa nyaman di dekatnya.

Memang aku masih bertanya-tanya apa yang membuat sifat arogan Aiden menghilang dan digantikan dengan canda tawa yang hanya diisi oleh Emma. Tapi pada akhirnya, aku selalu mengkaitkan hubungan ini dengan Emma. Namun untuk mengubah sifat orang seperti Aiden bukanlah hal mudah, jika memang benar Emma yang menghilangkan sifat kearoganannya. Ia sudah pasti mempunyai tempat yang spesial di hidup Aiden.

"Kok bengong sih lo." ia mencubit pipiku.

Aku menabok lengan Zach, "aduh sakit, lepas lepas!"

Berderingnya handphoneku yang menandakan pesan masuk membuatku mendorong Zach dan segera mengambil handphone.

Aiden : lo gapapa?

Skyler : gapapa apa?

Aiden : keliatan dari sini lo kenapa tadi, perlu gue jabarin?

Skyler : ohh ..

Aiden : tadinya gue pengen nyamper, tp cowok sebelah lo udh meluk duluan.

Aku tersenyum tipis melihat pesannya, lalu melihat kamar Aiden yang ternyata pintu balkonnya sudah terbuka.

Skyler : dia temen gue.

Aiden : iya?

"Sky, gue kebawah dulu ya. Temen gue nelfon." pamit Zach, aku mengangguk.

Aiden : balkon?

Aku tersenyum tipis lalu berjalan perlahan ke arah balkon. "Gimana tangannya?" adalah sapaan pertama darinya.

Ia meneliti perban yang masih melilit di lenganku. "Masih sakit sih, tapi untuk aktivitas kecil-kecilan bisa lah."

Gantian, sekarang giliran aku yang meneliti bagian lengannya. Luka panjang di lengannya membuatku memicingkan mata, "itu lo--"

Ia langsung menyembunyikan lengan kanannya. "Kenapa?"

"Gak usah di sembunyiin, gue udah tau. Bandel sih lo."

Aiden menaikkan sebelah alisnya, "untungnya gue gak sebandel lo yang pake segala di perban." aku tertawa.

"Lucu ya lo kalo ketawa." ia terkekeh. "Ketawa terus aja."

Aku menaikkan alisku. Saat menyadari raut wajahku berubah menjadi serius, ia memutuskan tatapannya dariku. "Mau ikut liat pameran gak?"

"Pameran dimana?"

"Sebenernya pameran tapi sekedar untuk have fun aja. Ada permainannya segala, di adain cuma setahun dua kali disini." jelasnya.

"Oh iya? Boleh boleh." jawabku.

Ia mengangguk, "ini bukan semacam ngedate atau apa kek yang ada di fikiran lo sekarang, gue cuma--"

"Iya tau kook." tuturku langsung.

Walaupun bukan artian date, pergi berdua sama Aiden membuat sebagian diriku bahagia. Entah alasan senangku karena pergi ke tempat tersebut atau senang karena pergi dengannya?

"Oke, see you then."  aku mengangguk lalu menutup jendela kamarku.

"Ehh, Sky." panggilnya. "Gue jemput jam setengah 7 ya."

Aku terkekeh. "Kayak dari mau kemana aja pake jemput segala."

Ia tersenyum tipis seraya menggaruk lengannya, "eh jangan di garuk!" teriakku.

"Luka lo belom kering, bisa infeksi." nasihatku.

Aiden menatapku lalu mengangguk, "siap suster!" Aku kembali menatapnya serius. "Aiden, serius."

"Iya Skyler, perhatian banget sih." aku yang mendengarnya langsung merasakan hawa panas di seluruh wajahku.

"Siap-siap sana, dandannya jangan kecantikan. Kita mau ke pameran bukan ke birthday party orang." aku menatapnya seolah-olah ia orang bodoh.

"Gue bukan anak tk yang masih di dikte, Aiden!" ia tertawa mendengar jawabanku.

========

seriously, 10k? whoa!! terimakasi banyak untuk kalian yg mau nunggu ceritaku, ngevote, sampai ngecomment. aku berterimakasi bgt sama kalian!💖💖 

btw, ini gak gantung kan?

dan sekali lagi! t e r i m a k a s i  banyak yaa!

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 41.8K 50
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...
3.1M 155K 22
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...
483K 51.3K 21
*Spin off Kiblat Cinta. Disarankan untuk membaca cerita Kiblat Cinta lebih dulu untuk mengetahui alur dan karakter tokoh di dalam cerita Muara Kibla...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5.6M 311K 34
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...