Selena's Second Life

By Lilie_written

567K 37.8K 790

menikah dengan duke Arviant adalah hal yang paling Selena syukuri sepanjang hidupnya, ia bahkan melakukan seg... More

00
kembali
aneh
wabah
berkunjung
obat penawar
hilang rasa
informasi yang salah
budak tidak tahu diri
berhasil
Inara
serangan
ibu mertua
pengacau
perpisahan?
Jelia menghilang
ketahuan
makan bersama ibu mertua
Feter
persiapan pesta
Jelia(?)
hari jadi Arviant
racun
racun 2
bimbang
melarikan diri
Diana pelakunya?
penghianat
Raja Denan sakit
kehilangan
khawatir
sahabat lama(?)
menyusul
ke pasar
perselisihan
kejutan (?)
masalah
tawanan
penyiksaan
musuh dalam selimut?
kata maaf yang terlambat
harapan
kembali berseteru

kemarahan Alvaro

7.1K 460 10
By Lilie_written

MAKASIHHHH BANYAK CINTAA ATAS VOTE DAN KOMENNYA 😭😭 🦋🦋🦋🦋 Beneran deh, vote dan komen kalian tuh bikin aku semangat buat nulis tauu🦆💛
Tau ga sih, waktu awal aku nulis SSL selalu muter lagu kak Vionata yang "dia masa lalu mu, aku masa depan mu" sama mbak adelle "love in the dark"😭😭 jujur lagunya entah kenapa nge feel bngt sama cerita ini😭

Intinya love sekebon buat para readers kuuu!!!💞❣️💓💗💖💕💖💕💞💖💘💘💘

Jangan lupa vote!!
-
-
-
Happy reading!

Arviant berdecak saat mendapatkan pesan
bahwa ia harus segera ke istana. Ia menatap Selena yang sedang berdiri di sampingnya, senyumnya mengembang saat melihat binaran mata gadis itu.

Selena mendongak, membuat Arviant salah tingkah karena terpergok memperhatikan nya.

"Kau kembalilah, ada urusan penting yang mengharuskan mu ke istana sekarang. Aku akan pulang sendiri."

Arviant menggeleng keras, "tidak. Aku akan pergi setelah mengantarmu pulang."

Selena tidak memprotes, lagipula, banyak pengintai yang berkeliaran. Selena telah menyadarinya sedari keluar kediaman.

"Itu lebih bagus, lagipula banyak mata mata di sini. Entah apa tujuan mereka memata matai kita." Bisik Selena.

"Tidak jauh jauh, mereka mengincar ku." Santai Arviant membalasnya.

Selena mendengus, "ayo pulang."

"Kapan ibu dan ayah mertua pulang?"

Selena mengendikkan bahunya, "aku rasa mereka akan menginap, apalagi yang mengadakan pesta adalah kerabat dekat ibuku."

Arviant mengangguk mengerti, "berapa hari biasanya mereka menginap?"

"Hm...dua hari mungkin? Tergantung,"

"Baiklah, aku akan mengerahkan beberapa kesatria bayangan untuk menjaga mu, begitupun beberapa pengawal yang akan ku tempatkan di seluruh penjuru kediaman mu."

"Lakukan apa yang ingin kau lakukan, jangan sampai pergerakan mu terbaca oleh mereka." Selena mengarahkan dagunya kesebuah pohon besar, tempat pengintai itu bersembunyi.

Arviant meletakkan tangannya di belakang punggung, "kau tenang saja, mereka tidak akan bisa menyentuhmu seujung kuku."

"Aku memegang ucapanmu."

-

"Apa yang membuat yang mulia mendesak saya untuk segera ke istana?" Tanya Arviant pada Senan.

Senan yang duduk di singgasana nya memijat pangkal hidungnya, "kau tahu kerajaan timur?"

"Ya, kerajaan Ademolio. Mengapa anda menyinggung nya kali ini? Apakah ada masalah?"

Senan berdiri, ia berjalan menghampiri Arviant. "Ada masalah serius yang terjadi."

"Apa?"

"Kita tak bisa membicarakan masalah ini disini, kemari, ikut aku."

Senan berjalan lebih dulu, di ikuti Arviant dan Betran. Setelah sampai di suatu tempat, mereka bertiga masuk kedalam.

"Kerajaan Ademolio kembali berulah, baru baru ini aku mendapatkan kabar bahwa beberapa orang utusan raja Ademolio telah membakar habis ladang warga Kerajaan Dermante."

"Mengapa mereka bisa masuk ke wilayah kita?" Heran Arviant, masalahnya, Dermante sangat terjaga ketat. Bagaimana bisa mereka kecolongan?

"Mereka melakukan penyamaran."

"Penyamaran?"

"Ya, mereka menyamar menjadi warga, prajurit, atau nelayan."

Arviant mengernyitkan alisnya bingung, "mengapa raja Ademolio kembali berulah? Bukankah selama beberapa tahu ini kita hidup berdampingan? Lagipula, raja Denan telah memberikan mereka pulau sebagai tanda perdamaian."

"Ku rasa, raja baru kali ini cukup serakah."

Memang benar, Kerajaan Ademolio telah berganti raja, raja terdahulu yaitu Erlando telah wafat lima tahun yang lalu. Dan kini di gantikan oleh raja baru yaitu putra pertamanya, Alden.

"Lalu, apa tujuan mereka memberontak kali ini?"

"Aku mendapatkan surat resmi dari Kerajaan Ademolio. Mereka ingin mengajukan lamaran untukku."

"Dengan?"

"Dengan adik tiri raja Alden."

"Kau menerimanya?"

Senan menggeleng, ia mendudukkan dirinya di kursi. "Tidak, lagipula aku tidak mengenal adik tiri raja Alden. Dan juga, aku belum ingin mempersunting seorang wanita."

"Nona Jelia? Bukankah kalian dekat? Kau tak ingin mempersunting nya?"

Senan menatap lurus kedepan, "untuk itu, aku belum memiliki rencana."

Arviant ikut mendudukkan diri di kursi yang terletak di hadapan Senan. "Kau menyukainya?" Arviant menatap Senan penuh selidik

Membuat Senan salah tingkah, "aku tidak tahu."

"Perjuangkan jika kau memang menyukainya, jika tidak, maka tegaskan bahwa kau tidak menyukainya agar perasaannya tidak menggantung."

Senan menatap Arviant sinis, "kau berbicara demikian, seakan-akan urusan percintaan mu lebih baik dariku."

Arviant memalingkan wajahnya, "maka dari itu aku ingin kau tidak berbuat kesalahan seperti ku."

Helaan nafas Senan terdengar, ia menepuk pundak Arviant, "aku tahu kau adalah pria yang baik, dan aku yakin, kak Selena akan memberikanmu kesempatan kedua itu..namun, mungkin bukan sekarang."

Arviant menatap Senan, "ya, sepertinya memang aku harus lebih berusaha. Bagaimana pun, perbuatan ku dulu pasti sangat menyakiti hatinya."

"TENTU SAJA!"

Arviant hampir terjengkang kebelakang karena terkejut, Senan terkekeh melihat raut terkejut Arviant.

"Haha, maafkan aku. Aku kelepasan."

Arviant memutar bola matanya.

"Kau memang menyakitinya, tapi kau pasti memiliki alasan mengapa kau berbuat seperti itu?"

Arviant menggelengkan kepalanya. "Aku tidak mengerti, dari dulu Selena selalu mengejarku secara terang-terangan, membuat diriku malu dan dirinya malu. Tapi meski begitu, Selena tetap gigih. Aku kurang menyukai sikap gigihnya itu, aku sudah menolaknya berkali-kali seharusnya dia mengerti. Tapi apa? Semakin ku tolak, semakin dia mendekat." Arviant menjeda kalimat nya.

"Dan aku merasa cinta tulus Selena tak pantas untukku, aku takut jika nanti aku jatuh, aku tak bisa keluar dari sana. Aku menjauhinya bukan karena aku membencinya, tapi karena jika dia dekat denganku...semua bahaya mengintainya. Tapi..ternyata niatku untuk menjauhinya pupus saat aku di jodohkan dengannya."

"Dan karena pernikahan itu, aku malah semakin menjadi jadi, sepertinya kesalahan ku ini benar benar tidak termaafkan. aku....aku mencambuk nya..saat dia tak sengaja menumpahkan minuman kebajuku." Arviant menunduk.

"APA?!"

mereka yang berada di dalam ruangan terkejut saat melihat kehadiran seseorang. Seseorang yang telah lama tak muncul itu kini kembali menampakkan diri.

"Alvaro?"

"KAU! BERANI BERANINYA KAU BERTINDAK SEMENA MENA KEPADA SELENA?!"

BUGH!

Alvaro melayangkan satu tinjuan keperut Arviant, membuat Arviant mundur dua langkah. Tinjuan Alvaro benar benar kuat.

Tak sampai di situ, Alvaro kembali menarik kerah baju kebesaran Arviant. "Suami macam apa kau hah?! Ku pikir selama ini Selena menikah dengan pria baik baik, tapi ternyata, sahabat ku itu menikah dengan pria bejat sepertimu?!" Hardik Alvaro.

Bugh!

Betran masuk ke ruangan, ia menarik tuannya menjauh, begitupun Senan yang menarik Alvaro menjauh dari Arviant.

"Tenangkan dirimu! Jika kau lupa kita ini teman!" Senan mencoba menyadarkan.

Alvaro menatap mereka berdua, ia terkekeh sarkas. "Teman katamu?! Ya, kau masih temanku, tapi Arviant? Setelah aku mengetahui bahwa dia menyakiti sahabatku seperti itu...ku rasa, cukup sampai di sini pertemanan kita."

"Dia telah menyesali perbuatannya."

"Lalu? Kau pikir, dengan begitu aku akan memaafkannya begitu saja?"

Senan menghela nafas, percuma juga ia berbicara panjang lebar menjelaskan kronologi nya. Alvaro adalah pria keras kepala.

"Kedatangan ku kemari untuk bertemu kalian, tapi ternyata...aku mendapatkan fakta yang benar benar membuatku terkejut," Alvaro menggeleng tak habis pikir.

"Aku pergi." Alvaro pergi dari sana.

Senan mendekat Ke tempat Arviant berada. Ia menepuk bahu sepupunya itu. "Sudah tabiat Alvaro demikian, besok dia pasti akan kembali seperti semula. Dia hanya tersulut emosi."

"Dia membenciku."

"Dia hanya ingin memberimu pelajaran," Senan kembali duduk, "lagipula perbuatan mu itu memang kejam. Jadi wajar dia tidak terima sahabatnya di perlakukan seperti itu."

Arviant meringis memegangi perutnya yang nyeri, Betran sigap membantu Arviant untuk duduk. "Apakah anda baik baik saja duke?"

"Ya, kau keluarlah, aku masih memiliki urusan dengan yang mulia raja."

"Baik."

Senan menatap kepergian Betran. "Aku sungguh iri denganmu."

"Apalagi yang membuatmu iri?" Arviant bertanya malas.

"Pengawal mu itu sungguh setia, bisakah kau mencarikan ku juga pengawal sekaligus tangan kanan seperti Betran?"

Senan menatap penuh permohonan, "mengapa kau tidak mencarinya sendiri?" Tanya Arviant.

"Sudah banyak yang mencalonkan diri sebagai tangan kanan ku, tapi mereka tidak masuk kedalam kriteria tangan kanan yang ku inginkan."

Arviant mengangguk, "aku akan membantumu. Tapi sepertinya aku memiliki salah satu orang terpercaya, mungkin dia cocok menjadi tangan kananmu."

"Siapa?" Tanya Senan tidak sabar.

"Kau akan mengetahuinya besok."

-

🦆🦆🦆🦆

Nantikan chap SSL berikutnya!!

Continue Reading

You'll Also Like

32.9K 2.8K 30
"Jangan lakukan ini, jangan lakukan itu" "Jangan sentuh ini, jangan sentuh itu" " Sebenarnya apa yang boleh aku lakukan selain bernafas dirumah ini...
503K 41.5K 50
Dilarang keras menjiplak atau memplagiat ⚠️Ingat ilmu tanam tuai ya !! 17+ Setelah satu tahun perceraian, kehidupan Anne kembali menjadi lebih aman d...
4.2K 512 21
Yetta, wanita ketua klub seni lukis terkenal itu tidak tahu apa salahnya. Tiba-tiba saja ia di jodohkan oleh salah satu rekan orangtuanya. Ezra Ashle...
17.3K 3K 8
Short story✨ Ketika kesabaran sudah melampaui batas, maka dendamlah yang tersisa. Ini adalah kisah pembalasan dendam Luna setelah dikhianati dan disa...