.
.
" Yaa pria brengsek jangan pernah menyentuhnya !!! "
Teriakan itu membuat christyan tidak jadi mencium Chika
" Astaga,tante Sisca " ucap jessi sambil menepuk jidatnya sendiri
Sisca turun ke bawah sambil melipat lipat lengan bajunya
" Berani sekali kau menyentuh keponakan kesayangan ku " teriak Sisca
Bugh
Dia melemparkan tas nya tepat mengenai punggung christyan
Christyan langsung berdiri
" Tuh kan di suruh ngumpet di atas malah teriak,jadi ketahuan kan " ucap amanda
" Jadi dari tadi kalian ada disini " tanya Feni
" Iya " jawab Sisca dengan mata yang melotot
" Ini rumah saya,cuma saya yang tau ruangan rahasia di rumah ini " ucap sisca
" Aduh maap banget udah ganggu acara kalian " ucap Amanda
Bugh
Adel memukul punggung Amanda
" Sebaiknya kalian lepasin mereka semua dan jangan macam macam sama chika " ucap Adel
" Apa kalian suruhan christy ? " Tanya oniel
" Iya " jawab Adel
" Dia tidak sebodoh yang kalian pikirkan " ucap Adel
" Kalian yang bodoh " ucap zegar
" Lo yang bodoh " teriak ashel kesal
" Ashel diem,nanti kepala Lo di copotin " bisik Jessi
Tiba tiba
" Permisi tuan " ucap salahsatu bodyguard
" Ada apa ? " Tanya christyan
" Bos Christy tidak ada,sepertinya dia sudah melarikan diri " jawab nya
" Apa!!! " Ucap zegar dan christyan
" Hahahaha jadi siapa yang bodoh ? Kita apa kalian ? " Tanya Adel tertawa
" Bangun sayang " ucap Sisca ke chika
" Hikss hikss sakit Tante " ucap Chika
Pergelangan tangannya memerah
" Jangan bergerak " teriak christyan mencodongkan pistolnya
" Berisik " teriak Sisca
Christyan sampai terkejut
" Gue gak budeg gak usah teriak teriak " teriak Sisca tepat di depan christyan
" Dia sendiri yang teriak teriak " gumam oniel
" Gak usah melotot gue juga punya mata,gue colok baru tau rasa Lo " ucap Sisca
Plak
Sisca memukul tangan christyan sampai senjatanya jatuh
" Lemes amat Lo " ucap zegar mengambil senjatanya
" Gue kaget,di teriak di depan gue banget mana tenggorokannya sampe keliatan lagi " ucap christyan
Sisca membawa Chika ke temen temannya
" Chika " ucap ashel dan Jessi
" Hikss hikss gue takut banget " ucap Chika di pelukan Jessi dan ashel
" Lo gak usah takut,Christy bakal kesini dia gak bakal tinggal diam liat Lo di giniin " ucap Amanda
" Jessi,ashel " panggil Chika
" Iya " jawab Jessi dan Ashel lembut
" Papih " ucap Chika menunjuk tubuh Pucco yang sudah di lumuri darah
" Hey jangan nangis,Lo harus kuat " ucap Jessi memegang kedua pipi Chika
" Hikss hikss " Isak Chika
" Mungkin ini karma buat kak Pucco " ucap Sisca
" Bawa Mereka semua ke gudang,kecuali Chika dan teman temanya " ucap christyan
Aya Jinan dan eve pun di bawa
" Jangan macam macam sama ponakan gue " ucap Sisca
" Minggir " teriak christyan mendorong tubuh sisca
Lalu dia menarik tangan Chika dengan kasar
" Hikss hikss lepas " ucap Chika memberontak
" Lo bakal nyesel udah nyakitin Chika " teriak Adel
" Lo akan mati di tangan adik Lo sendiri " teriak Adel
" Kalian semua cari keberadaan christy " ucap zegar
" Baik tuan "
" Bagaimana bisa dia melarikan diri " gumam zegar
" Sebelum dia datang kita harus segera membunuhnya " ucap zegar
" Hikss hikss lepasin " Isak Chika
" Ayah mu sudah mati dan sekarang giliran mu yang mati " ucap zegar
" Hikss hikss jangan aku mohon " lirih Chika
Christyan menyeret Chika ke kamar diikuti zegar
" Lepasin " berontak Chika
" Woy " teriak Amanda
Mereka semua malah ikut di ikat bukannya nolongin chika
" Gara gara Tante sih " ucap ashel
" Ya maap,Tante kan emosi waktu dia mau cium Chika " ucap Sisca
" Christy sama olla juga lama banget " ucap Adel
" Gue liat mereka dulu " ucap oniel yang di angguki feni
Di Sisi Lain
Bughh
Bughh
Ketika sudah sampai di depan rumah
Christy dan Olla langsung di hadang sama anak buah christyan
" Huhh " teriak Olla senang
" Tumbang Lo semua " ucap Olla tertawa
Christy mengambil senjata dari bodyguard itu
" Ayo masuk " ucap Christy
" Gue di belakang aja,takut ada musuh lagi " ucap Olla sambil mencodongkan pistol
" Oke " ucap Christy
Mereka pun berlari menuju rumah
~
" Kak,Lo gak kasian apa sama Chika " tanya Adel
Feni hanya diam
" Dia itu baik dia gak salah apa apa " ucap Adel
" Sekarang kalian sudah berhasil,kakek Adriano dan om Pucco sudah mati jadi hentikan semua ini " ucap Adel
" Kakak gak kasian apa sama Tante Aya ? " Tanya Amanda
" Dia pasti sedih setelah kehilangan putri sulungnya dan sekarang dia juga kehilangan suaminya,apa jadinya hidup dia nantinya kalo Chika pun meninggalkannya " ucap amanda
" Dia seorang ibu kak sama seperti ibu kalian " ucap Amanda
" Mereka yang ada disini tidak tau apa apa " ucap Amanda
Feni mendekati tubuh Pucco
" Buang dia " ucap Feni dingin
" Kak Feni " ucap Adel
" Diam,jika kalian masih mau hidup " bentak Feni
Mereka semua membawa Pucco keluar lewat pintu belakang
" Setidaknya kuburkan dia dengan layak " ucap jessi
" Dia juga tidak menguburkan mayat ayah dan ibu kami dengan layak " ucap Feni dingin
" Bahkan sampai sekarang mayatnya tidak pernah di temukan " ucap Feni
" Jadi,dia harus mengalami semua hal yang sudah ayah dan ibu kami alami " ucap Feni
" Hikss hikss sakit "
Teriakan Chika Samali terdengar ke bawah
" Apa kau benar benar tidak punya hati " tanya Sisca sesegukan
" Keponakan ku tidak tau apa apa,tolong jangan lakukan ini " ucap Sisca
Sisca sampai berjongkok di bawah kaki Feni
" Tante jangan kaya gini " ucap ashel
" Hikss hikss kenapa kalian semua begitu kejam " ucap Sisca
" Hikss hikss mamih " teriak Chika dari kamar
" Hikss hikss Christy " teriak nya terus menerus
" Kak Feni " lirih Adel
Feni memalingkan wajahnya
" Dia perempuan yang adik kakak cintai,apa kakak tega melukai nya " teriak Adel emosi
" Sadar kak " teriak Adel
" Sayang,udah " ucap ashel
" Kenapa Chika berhenti menangis dan berteriak " tanya Amanda
" Apa mereka sudah..... " Ucap Amanda menjeda perkataannya sendiri
" Enggak gak mungkin " lirih Jessi
Brak
" Kita datang " teriak Olla
Mereka semua melihat kearahnya
" Lepasin " ucap Sisca memberontak
" Lepaskan dia " ucap Feni
" Christy " Sisca langsung menghampiri Christy
Mata Christy langsung tertuju ke Pucco
" Om Pucco " gumam Christy kaget
" Christy " ucap Sisca memegang kedua pundak christy
" Chika,mana ? " Tanya Christy
" Dia... " Sisca tidak bisa menahan tangisannya
" Tante kenapa ? Mana Chika " tanya Christy
Sisca malah menangis
" Chika " lirih Sisca
" Mana Chika " teriak Christy menghampiri Feni
" Jawab " bentak Christy
" Kakak kakak mu sedang menikmati tubuh indahnya " ucap Feni
Deg
Jantung Christy berdetak kencang
" Hikss hikss Christy,Chika di seret sama mereka " ucap Jessi terisak
Christy mengepalkan tangannya
" Sudahlah,tinggalkan dia karena dia pasti sudah tidak perawan " Ucap Feni
Bughh
Bughh
Bughh
" Anjing " teriak christy
Dia memukul Feni habis habisan
" Minggir Lo semua " bentak Christy membuat semua bodyguard mundur
Christy menarik kerah baju Feni
" Haruskah gue buat hidup Lo menderita seperti dia " tanya Christy dingin
Feni melihat ke arah pucco
" Jangan " ucap Feni ketakutan
" Kita ini saudara,tolong jangan melakukan hal itu " ucap Feni
Christy tersenyum smrik
" Akhkkk " teriak Chika dari atas
" Christy cepat temui Chika " ucap Olla
Christy berdiri lalu dia mencodongkan pistolnya
" Jangan " ucap Feni menggeleng gelengkan kepala
DOR!
DOR!
DOR!
Semua orang menutup mata
" Chris " ucap Olla terkejut
Bahkan semua bodyguard pun di buat ketakutan melihat amarah Christy
Tanpa mengatakan apa apa,Christy meninggalkan tubuh Feni yang sudah tidak bernyawa
" Dan ini yang terkakhir " ucap Christy
Dor
" AKHKK " Teriak Aldo
Setelah itu dia menaiki anak tangga
" Nak " panggil Aya sambil meneteskan air mata
" Jangan bergerak,kalo tidak dia akan kami tembak " ancam anak buah christyan
Christy tersenyum smrik
" Tutup mata kalian " ucap Christy dingin
" Jangan melakukannya lagi " ucap Olla
" Gue bilang tutup mata kalian " teriak Christy menggema
Mereka langsung menutup mata
" Tante,tutup mata Tante percaya sama aku " ucap Christy sambil tersenyum
Aya pun menutup matanya dengan tubuh yang bergetar,dia takut ketika anak buah christyan mencodongkan pistol tepat di samping telinganya
" 1,2,3 " gumam Adel Olla dan Amanda
Dor!
Dor!
Dor!
Ketiga pria itu ambruk ke lantai
" Jikaa ada yang berani melawan,maka kalian semua akan saya tembak " ucap christy dingin
" Tante " ucap Jessi dan ashel menghampiri Aya
Christy pergi ke lantai atas
" Kenapa aku tidak pernah mendapatkan calon suami yang baik seperti nya " ucap Sisca
" Tante gak papa kan ? " Tanya Jessi
Aya hanya diam
" Tante Aya pasti kaget,karena tembakan itu hampir mengenainya " ucap Adel
" Peluru itu tidak akan mengenai Tante tenanglah " ucap Olla
" Sekarang mereka semua sudah mati " ucap Olla
" Feni,Dia... " Ucap Aya terkejut ketika melihat Feni tergeletak
" Christy menembaknya " ucap Amanda
Aya menutup mulutnya
" Dia menembak nya sama seperti christyan menembak om Pucco " ucap Adel
" Kenapa dia malah menembak kakak nya sendiri " ucap Aya
Mereka hanya diam
Brak
" Kak cio " ucap mereka
" Tolong tangkap mereka semua pak " ucap cio
Segerombolan polisi mengepung rumah Adriano
Di Atas
" Christyan,zegar " teriak Christy penuh amarah
Christy mengechek setiap kamar
" Chika!!! " Teriak Christy perasaannya tidak karuan
" Chika " teriak Christy dengan suara yang bergetar
" Chika " lirih christy
" Hikss hikss Christy " teriak Chika
Deg
" Kamar kakek " gumam christy langsung pergi ke kamar kakek
~Beberapa saat kemudian~
Brak
" Pengkhianat " teriak zegar
Christy mengerutkan dahinya melihat pemandangan di depannya
Dimana oniel yang sedang memegang pistol di depan christyan dan zegar
" Christy benar,Chika tidak bersalah seharusnya kalian hentikan semua ini Karena Pucco sama Adriano sudah mati " ucap oniel
" Hikss hikss " Isak Chika
" Chika " gumam christy langsung mendekati Chika
" Lo sama christy sama aja " ucap zegar
" Chika " panggil Christy
" Hikss hikss takut " lirih Chika
Christy langsung membawa Chika ke dalam pelukannya
Grep
" Hikss hikss aku kotor " Isak Chika tangisannya begitu histeris
Christy memejamkan matanya
" Christy " Isak Chika meremas baju christy
" Aku udah kotor,aku gak pantes buat kamu " ucap Chika histeris
Christy memeluk erat tubuh Chika karena Chika sudah tidak menggunakan apa apa lagi hanya ada selimut yang menutupi tubuhnya
Bahkan di lehernya ada banyak kismark
" Hikss hikss bunuh saja aku,hikss hikss aku gak mau hidup dengan tubuh yang sudah kotor " ucap Chika
" Enggak Chika,kamu gak kotor " ucap oniel
" Chris,mereka berdua belum melakukan apa apa mereka baru membuka pakaian Chika dan meninggalkan jejak kismark " jelas oniel
" Jangan merasa kotor Chika,kamu masih Chika yang sama kok " ucap oniel
" Maap Chris " ucap oniel
" Gue baru sadar sekarang,kalo Chika memang tidak tau apa apa makanya gue susulin mereka kesini dan menghentikan perbuatan bejad mereka " ucap oniel
Christy melepaskan pelukannya lalu dia berdiri
" Aaaa jangan pergi " ucap Chika ketakutan
Chika masuk kembali ke pelukan Christy
" Hikss hikss jangan pergi " Isak Chika
" Gue tau keluarga mereka salah tapi yang salah itu cuma kakek sama om Pucco bukan mereka yang ada disini " ucap oniel
Oniel melihat ke arah Chika dan Christy
" Lebih baik Lo bawa dia keluar,mereka biar gue yang urus " ucap oniel
Tapi oniel lengah,zegar memukul tangan oniel
" Akhkk " teriak oniel
Zegar mengambil senjata oniel
" Lo berdua pengkhianatan " ucap zegar
Oniel berjalan mundur
" Kalo kalian masih mau hidup,serahkan Chika biarkan kita menikmati tubuhnya dan membunuhnya " ucap christyan tersenyum smrik
Christy mengepalkan tangannya
" Serahkan Chika " teriak christyan
" Hikss hikss Christy " Isak Chika ketakutan dia semakin erat memeluk Christy
Christy mengangkatnya senjatanya
" Mundur " ucap Christy ke oniel
Oniel berdiri di belakang Christy
" Jangan membunuh mereka " ucap oniel
" Mereka salah " ucap Christy dingin
" Iya tau,tapi Chris kita ini saudara dan mereka kakak kakak Lo " ucap oniel
" Mereka hampir melecehkan Chika " ucap Christy dingin
" Lo mau tembak kita ? " Tanya zegar meremehkan
" Silahkan tembak " ucap zegar
" Lo gak bakal bisa membunuh kakak Lo sendiri " ucap zegar
" Jangan Chris " ucap oniel
" Tembak!! " Teriak zegar
" Dia pasti akan menembak kita Ze karena chikanya hampir kita lecehkan " ucap christyan terkekeh pelan
" Ayo tembak " ucap christyan
" Jangan Chris,mereka hanya memancing amarah Lo " ucap oniel
Crek
" Jangan " ucap Chika mendongakan wajahnya
Mata christy memerah
Dia marah melihat keadaan Chika sekarang
" Jangan " ucap Chika
" Ayo tembak " ucap christyan
" Jangan Chris " ucap oniel
" Tembak gue apa Chika gue hamili " tanya christyan tersenyum smrik
DOR!
Deg
" Christyan " teriak zegar
Chika menatap wajah christy
" Kita selamat Chris " ucap oniel sambil memegang pundak Christy
" Angkat tangan " teriak polisi
Zegar melihat kondisi christyan
" Chris bangun " ucap zegar
" Christyan " ucap zegar
Polisi memborgol tangan zegar meskipun dia memberontak
" Bawa dia " ucap polisi menunjuk christyan yang sudah tidak bernyawa
" Kita akan hidup bahagia " ucap Chika sambil menangkup kedua pipi Christy
Christy meneteskan air matanya
" Lepasin gue " berontak zegar
" Ayo kita ke bawah " ucap oniel mengikuti para polisi polisi itu
Christy menatap wajah Chika
" Apa ada yang sakit ? " Tanya Christy lembut dengan air mata yang terus menetes
Chika menggelengkan kepala
" Maap " ucap Christy
" Ini bukan salah kamu " ucap Chik menghapus air mata christy
" Hikss hikss aku pikir aku akan kehilangan kamu Chika " ucap Christy
Chika memeluk Christy
" Mulai detik ini kita akan hidup bersama " ucap Chika
Christy membalas pelukan Chika
" Maap " lirih Christy
" Setelah ini tidak ada lagi masalah yang akan menghancurkan hubungan kita " ucap Chika
" Kita akan selalu bersama
" Janji ya ? " Tanya Chika
" Iya " jawab Christy
Chika tersenyum
Mereka berdua pun berpelukan
" I love you " ucap Chika
Christy hanya diam
" Kok gak di jawab " tanya Chika cemberut
" Semua orang pun tau kalo aku cinta sama kamu tidak usah di perjelas " ucap Christy
Chika tersenyum
Cup
Christy mencium kening Chika
" Aku akan segera menikahi mu " ucap Christy
" Aku tunggu " ucap Chika
TAMAT