Selena's Second Life

By Lilie_written

566K 37.8K 787

menikah dengan duke Arviant adalah hal yang paling Selena syukuri sepanjang hidupnya, ia bahkan melakukan seg... More

00
kembali
aneh
wabah
berkunjung
obat penawar
hilang rasa
informasi yang salah
budak tidak tahu diri
berhasil
Inara
serangan
ibu mertua
pengacau
perpisahan?
Jelia menghilang
ketahuan
makan bersama ibu mertua
Feter
persiapan pesta
Jelia(?)
hari jadi Arviant
racun
racun 2
bimbang
melarikan diri
Diana pelakunya?
penghianat
Raja Denan sakit
khawatir
sahabat lama(?)
menyusul
ke pasar
kemarahan Alvaro
perselisihan
kejutan (?)
masalah
tawanan
penyiksaan
musuh dalam selimut?
kata maaf yang terlambat
harapan
kembali berseteru

kehilangan

12K 780 21
By Lilie_written

Jangan lupa vote!!!
-
-
-
Happy reading sayangku!!
-
-

Hal yang paling Senan takuti di dalam
hidupnya adalah kehilangan, kehilangan orang orang tercintanya.

Senan tak pernah sama sekali merasakan kasih sayang seorang ibu, saat terlahir ke dunia, tuhan merenggut ibunya.

Senan tidak tahu wujud ibunya seperti apa, wajahnya secantik apa, dan tutur katanya selembut apa. Yang Senan tahu, ibunya adalah sosok wanita yang sangat menyayangi nya, begitulah kata ayahnya.

Soraya-ibunya, adalah penderita sakit keras. Saat ibunya mengandung nya, kata ayahnya, penyakit Soraya sering kambuh.

Dulu, saat kandungan Soraya masih berumur satu bulan, tabib menyarankan untuk menggugurkan kandungan tersebut, karena jika di pertahankan akan bersifat fatal bagi kesehatan Soraya.

Denan pasrah kala itu, tak apa jika ia tidak memiliki anak sebagai penerus kerajaan Dermante di masa depan, Toh, masih ada kerabatnya yang lain, yang bisa meneruskan takhta.

Denan bukannya tak ingin memiliki anak dari istrinya, namun, melihat kondisi Soraya yang semakin hari semakin memburuk saat sedang mengandung, membuat Denan tidak tega.

Lain Denan lain Soraya, saat tabib menyuruhnya untuk menggugurkan janinnya, Soraya dengan tegas menolak mentah mentah usulan yang tabib berikan.

Soraya memang terkenal keras kepala, mau sebagaimana Denan membujuknya, tetap saja ia kekeuh mempertahankan janinnya.

"Anakku harus hidup, tak apa jika imbalannya adalah nyawaku. Yang terpenting, anakku bisa lahir kedunia dengan selamat dan sehat."

Begitulah kira kira ucapan Soraya kala itu, Denan sudah kehilangan ide untuk membujuk istrinya.

Hingga, tibalah hari dimana Senan terlahir kedunia, kondisi Soraya semakin memprihatinkan. Kata tabib, hanya satu nyawa yang bisa di selamatkan dalam proses persalinan tersebut.

Entah itu nyawa Soraya atau Senan, Denan tentu saja menyuruh tabib mengupayakan yang terbaik. Tapi, yang namanya manusia, mereka tak memiliki kuasa layaknya tuhan.

Tabib memberikan pilihan kala itu, pilihannya adalah, mempertahankan ratu Dermante yaitu Soraya, atau calon penerus kerjaan Dermante.

Denan dilema, dia bimbang, jelas saja. Denan hampir kehilangan kendali saat dihadapkan pilihan yang benar benar mengguncang batinnya.

Tapi Soraya, dia memilih menyerah, dia meminta kepada Denan untuk mempertahankan anaknya saja.

"Hidup ku memang hanya sampai di sini, Denan. Aku sakit keras, dan mustahil untuk bisa sembuh dari penyakit ku ini. Pertahankan saja anak kita, dia adalah calon penerus kerajaan Dermante kelak. Anggap saja, ini adalah permintaan terkahir ku."

"Bilang juga kepada anak kita, bahwa aku-ibunya- sangat menyayanginya dan mencintainya."

Denan kehabisan kata kata, istri tercintanya memilih menyerah, tepat saat persalinan selesai, Senan lahir kedunia...dan Soraya menghembuskan nafas terakhirnya setelah mendengar tangisan putranya.

-

Senan menggenggam tangan Raja Denan yang hangat, ayahnya masih belum sadarkan diri, padahal hari sudah berganti.

Kemarin, tanpa menyelesaikan pelatihannya di gunung putih, ia pergi meninggalkan rumah gurunya.

Senan merasa terpukul akan kenyataan yang baru ia dapatkan kemarin sore, kenyataan yang begitu menyakitkan.

Ayahnya menderita penyakit yang serius, dan kata tabib...penyakit itu mulai menggerogoti beberapa organ penting di dalam tubuhnya.

Senan ingin menolak kenyataan tersebut, tapi nyatanya, ia tak bisa. Sosok pahlawannya Saat ini sedang terbaring lemah tak berdaya, sosok yang mencintainya sepenuh hati.

"Ayah...tolong jangan tinggalkan Senan." Rintih Senan. Air matanya tak mampu ia bendung kala melihat kondisi ayahnya semakin memperihatinkan.

"Cukup ibu saja yang meninggalkan ku...jangan ayah juga."

Senan masih membutuhkan sosok ayah di hidupnya, ibunya telah tiada saat ia lahir, dan Raja Denan adalah satu satunya tempat ia bersandar.

"Jika ayah pergi, lalu siapa yang akan memarahi ku ketika aku telat makan? Siapa yang akan mencarikan ku obat terampuh saat aku sakit? Dan...siapa yang akan membimbing ku setelah ini jika ayah pergi?"

Bibir Senan bergetar, air matanya setetes demi setetes membasahi wajahnya. Mungkin bagi orang lain ia terlalu cengeng. Tapi persetan dengan itu semua. hatinya sungguh sakit melihat kondisi ayahnya saat ini.

Lagipula, Senan juga adalah manusia yang memiliki hati, laki laki juga boleh menangis.

"Cepatlah sadar, ayah.."

Senan semakin menggenggam tangan ayahnya, seakan-akan jika ia melepaskan genggaman itu, ayahnya akan pergi meninggalkan nya.

Sepersekian menit, hanya di isi oleh keheningan, ruangan yang selalu ayahnya tempati ini begitu dingin.

Jemari jemari Raja Denan yang berada di genggaman Senan bergerak kecil. Senan memperhatikan gerak gerik ayahnya, mata ayahnya yang tertutup terlihat bergerak.

Senan tersenyum senang, dengan sebelah tangannya yang bebas, ia mengusap air matanya. "Ayah, ayah sadar?"

Perlahan, Raja Denan membuka matanya. Pandangannya langsung bertemu dengan Senan yang menatapnya penuh haru.

Raja Denan tersenyum menatap putranya itu, sebelah tangannya yang tidak Senan genggam ia angkat dengan pelan kemudian Tangan itu mengusap pipi Senan.

"Senan.."

"Ya ayah, aku di sini."

"Senan anakku, ayah merindukan ibumu.." Kata raja Denan dengan suara berBisik.

Senan menarik segaris senyuman, senyuman yang kesannya di paksakan. "Aku tahu, ayah. Senan pun demikian, senan juga merindukan ibu. Tapi tolong, bertahanlah sedikit lebih lama, demi Senan. Senan masih membutuhkan ayah.." Lirih Senan.

Raja Denan menggeleng geleng, ia tersenyum, namun matanya menangis. "Ingatlah ini Senan..meskipun tubuh ayah akan melebur menjadi abu, tapi jiwa ayah akan tetap berada di sisi Senan. Ayah menyayangimu, nak. Kini, giliran ayah menemani ibumu, ibumu telah lama menunggu ayah...ayah tidak mau membuat nya menunggu lebih lama lagi."

"Ikhlaskan ayah.." Pinta Raja Denan.

Senan menangis bak anak kecil di hadapan raja Denan. "Ayah...tidak! Ayah!"

Senan semakin menangis saat melihat mata Raja Denan mulai tertutup. "Sudah waktunya.." Gumam raja Denan, ia tersenyum, seakan akan ia akan dipertemukan dengan sosok yang sangat ia rindukan.

"Ayah!"

-

Selana mondar-mandir di kamarnya saat ini, ia bingung...apakah ia harus ke istana sekarang, guna melihat kondisi raja Denan atau tidak.

Tapi Arviant melarangnya untuk keluar kediaman seorang diri, padahal ada pengawal dan pelayan yang menemaninya, tapi tetap saja Arviant melarang, memang sok paling berkuasa sekali duke satu itu. ingin pergi bersama ibu mertuanya, tapi Lanna sedang tidak enak badan.

Kemarin, Arviant memberitahu bahwa raja Denan sekarat, dan Selena tentu cemas akan hal itu.

Di kehidupan sebelumnya, raja Denan memang menghembuskan nafasnya tepat saat umur pria itu menginjak 55 tahun. Dan di kehidupan dulu, Selena tahu siapa yang paling hancur saat kepergian sosok penting di negeri ini, di bandingkan para rakyat yang bersedih karena kehilangan sosok pemimpin. Senan jauh lebih hancur dan terpukul setelah kepergian ayahnya.

Bedanya, dulu ia hanya mengetahui bahwa Raja Denan meninggal, tak ada keterangan yang pasti. Tapi sekarang, berbeda, Arviant mengatakan bahwa raja Denan mengidap penyakit yang serius.

"Selena!"

Selena terkejut saat Arviant memasuki kamarnya tanpa izin. "Ap-"

"Kita harus ke istana sekarang!"

Arviant menarik pergelangan tangan Selena, Selena hanya pasrah mengikuti langkah lelaki itu.

Dengan cepat, Arviant mengangkat tubuh Selena memasuki kereta kuda, tentu saja Selena terkejut bukan main. Tapi ia lagi lagi terbungkam saat melihat raut keras Arviant.

"Jalan!"

Kereta kuda yang membawa ia dan Arviant berjalan dengan cepat, butuh waktu setengah jam untuk mereka tiba di istana.

Selena turun dari atas kereta kuda tanpa bantuan siapapun. Arviant yang hendak membantunya untuk turun dari atas kereta kuda menghembuskan nafas kasar karena merasa terlambat.

Selena memperhatikan aula istana yang di isi oleh rakyat, mereka menangis di sana sambil memanggil nama raja Denan.

Ada apa?

Arviant menghampiri Selena, ia berdiri di sisi gadis itu. Tangan besarnya tanpa meminta izin menggenggam tangan Selena dengan erat, membuat sang pemilik tangan mengerutkan alisnya bingung.

"Raja Denan meninggal."

Selena membatu. "Ba-"

Belum sempat ia melanjutkan kalimatnya, Arviant sudah menjatuhkan kepalanya di pundak Selena. Memeluk tubuh mungil Selena dengan erat.

"Aku kembali kehilangan sosok pahlawan kedua ku setelah ayah.."

Selena membalas pelukan Arviant, ia tahu..Arviant pasti terpukul akan kenyataan tersebut, dikehidupan yang lalu..Arviant memeluk ibunya saat raja Denan meninggal. Tapi hari ini, pria itu bersikap lemah di hadapannya.

"Raja Denan sudah bahagia bersama ratu Soraya."

-

Tidak ada yang kekal di dunia ini, kita tentu akan di hadapkan yang namanya kematian, entah itu kematian orang lain atau kematian diri kita sendiri.

Aku nulis part ini dengan hati yang sesak, jika boleh meminta kepada tuhan, aku pengen orang tuaku, dan saudaraku hidup lebih lama di sisiku. Aku ga bisa membayangkan sehancur apa aku jika kehilangan mereka.

FyuUuUh buat abang Senan ganteng, jangan sedih sedih terus ya, aku tahu ini cobaan berat untkmu 🥺

Nantikan chap SSL berikutnya!!







Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 103K 51
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟏) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ⚠ �...
1M 103K 27
Karmina Adhikari, pegawai korporat yang tengah asyik membaca komik kesukaannya, harus mengalami kejadian tragis karena handphonenya dijambret dan ia...
60.8K 13.5K 17
Lembayung Rinai Kayana. Wanita itu tidak menyangka bahwa hidupnya dalam sekejap hancur berkeping-keping setelah mengetahui fakta menyakitkan tentang...
1.9M 148K 103
Status: Completed ***** Thalia Navgra seorang dokter spesialis kandungan dari abad 21. Wanita pintar, tangguh, pandai dalam memasak dan bela diri. Th...