Selena's Second Life

By Lilie_written

542K 36.5K 783

menikah dengan duke Arviant adalah hal yang paling Selena syukuri sepanjang hidupnya, ia bahkan melakukan seg... More

00
kembali
aneh
wabah
berkunjung
obat penawar
hilang rasa
informasi yang salah
budak tidak tahu diri
berhasil
Inara
serangan
ibu mertua
pengacau
perpisahan?
Jelia menghilang
ketahuan
makan bersama ibu mertua
Feter
persiapan pesta
Jelia(?)
hari jadi Arviant
racun 2
bimbang
melarikan diri
Diana pelakunya?
penghianat
Raja Denan sakit
kehilangan
khawatir
sahabat lama(?)
menyusul
ke pasar
kemarahan Alvaro
perselisihan
kejutan (?)
masalah
tawanan
penyiksaan
musuh dalam selimut?
kata maaf yang terlambat
harapan
kembali berseteru

racun

12.3K 909 8
By Lilie_written

Vote dulu sebelum membaca!!
-
-
-
Happy reading sayangkuuu
-
-
-

Acara hari ini berlangsung dengan meriah, seluruh tamu menikmati jamuan dengan khidmat.

usai menikmati hidangan, di lanjut dengan acara dansa, Selena hanya memperhatikan para tamu undangan yang sedang mencari pasangan dansa.

Selena memilih untuk mendekat ke meja yang kedua orang tuanya duduki. Vina bangkit dari duduknya, memeluk tubuh putrinya penuh kasih sayang.

Vina menggiring Selena untuk duduk di kuri yang terletak di samping kursi Duke Azer.

"Bagaimana kabarmu putriku?" tanya Azer.

Selena tersenyum lalu menjawab, "Aku baik, ayah."

Azer membalas senyuman putri kesayangannya. Azer bangkit dari dari duduknya kemudian mengulurkan tangannya di hadapan Selena, Selena yang tidak paham mengernyitkan alisnya bingung.

Via terkikik melihat ayah dan anak itu, "Ayahmu ingin mengajakmu berdansa." bisik Vina.

"kenapa tidak berdansa dengan-"

"ibu ingin menikmati cemilan. kau sajalah yang berdansa." sela Vina cepat sambil mengangkat piring manisannya.

Selena menghela nafas, ia menerima uluran tangan Azer. Azer tersenyum lalu menggiring Selena bergabung dengan orang orang yang juga sedang berdansa.

Alunan musik mengalun indah, Selena dan Azer bergerak kesana kemari mengikuti irama. hingga tibalah pertukaran pasangan.

Entah kebetulan atau bagaimana, Selena kali ini berpasangan dengan Cleo, "Cleo?"

Cleo meletakkan tangannya di pinggang Selena, sedangkan Selena mengalungkan tangannya pada leher Cleo. "kebetulan sekali Lady."

Selena memutar matanya,Cleo yang melihat itu terkekeh renyah. "anda dengan siapa kesini?" tanyanya baasa basi.

Cleo mengedarkan pandangannya, tak sengaja ia melihat Duke Azer dan Duchess Vina duduk di salah satu meja, sekarang ia paham dengan siapa Selena datang.

Di satu sisi Selena mencoba memikirkan kata kata yang pas untuk memberitahukan Cleo kebenaranya, kebenaran bahwa sekarang ia sudah bersuami.

"Cle-"

"Lady-"

"Anda saja dulu." ujar Cleo mengalah, mereka kembali melangkah ke kiri dan kanan.

Selena mengangguk. ia menarik nafas kemudian menghembuskannya. "sebenarnya aku sudah menikah." terang Selena.

Mereka mundur Selangkah, lalu maju. ''benarkah? dengan siapa anda menikah."

"Duke Arviant.''

deg!

Cleo memberhentikan gerakannya, begitupun Selena. "jadi selama ini....''

Musik berganti begitupun pasangannya, Selena dan Cleo berpisah, Cleo masih berdiri mematung, mencerna kebenaran yang baru saja ia dapatkan.

Selena kali ini berpasangan dengan seseorang yang berbeda, Selena tak tahu kali ini pasangannya siapa, karena tingginya hanya sebatas dada orang itu, maka dari itu Selena sedikit mendongak memastikan siapa orang yang kali ini menjadi psangan dansanya.

Manik matanya bertemu dengan manik mata yang tatapannya setajam elang. Ya, siapa lagi kalau bukan Arviant?

Saat hendak melepaskan diri, Arviant malah mengeratkan tangannya pada pinggang Selena, membuat Selena tak mampu melepaskan diri.

"Dengan siapa tadi kau berdansa?" Tanya Arviant dengan suara beratnya.

Selena memalingkan wajahnya ke samping, tak mau bersitatap dengan Arviant. "Temanku."

"Teman? Kau memiliki teman?" Arviant kembali bertanya untuk memastikan. Pasalnya, selama mengenal Selena, Arviant tak pernah sekalipun melihat gadis itu bersosialisasi dengan para lady lady bangsawan, bahkan ajakan ajakan yang biasanya para perempuan bangsawan lakukan setiap minggu seperti acara minum teh tak pernah Selena hadiri.

Selena cenderung menutup diri dari lingkungan sosial, begitulah yang Arviant simpulkan dari sosok Selena. Tapi mendengar gadis itu mengatakan bahwa ia memiliki teman, rasanya Arviant hampir tak percaya. Terlebih, temannya adalah laki laki.

Apakah memang tabiat Selena demikian? Tak memiliki teman perempuan, tapi memiliki banyak teman pria. Arviant semakin mencengkram pinggang ramping Selena, membuat Selena menatapnya heran.

Arviant mengetatkan rahangnya, entah mengapa ia merasa emosi saat melihat Selena berinteraksi dengan lawan jenis, terlebih mereka terlihat santai dan akur saat mengobrol.

Sedangkan pada dirinya? Jangankan bersikap santai, Selena bahkan sangat formal terhadapnya.

"Ap—"

"Sebut namaku." Perintah Arviant tiba-tiba.

"Maksudnya?"

"Sebut namaku, Selena."

Selena menghela nafas sabar. "Arviant."

"Sekali lagi,"

"Arviant."

"Lagi,"

"Ck! Bisakah anda tidak bersikap kekanak-kanakan?" Desis Selena. Ia merasa jengah sekarang.

"Lepas!"

Bukannya melepaskan, Arviant malah semakin mencengkram pinggang Selena. "Kenapa kau sangat formal saat berbicara kepadaku? Sedangkan saat kau berbicara kepada temanmu kau berbicara santai." Jujur Arviant mengungkapkan perasaan nya.

"Kalian berbeda."

"Apanya yang berbeda?" Desak Arviant, emosi negatif mulai menguasainya. Tidak tidak, ia tidak mungkin cemburu bukan? Arviant mulai meragukan perasaannya terhadap Selena.

"Lupakan." Selena sangat malas berdebat, energinya sudah habis karena sedari pagi hingga malam ia tak beristirahat. Bahkan, beberapa hari ini ia begadang untuk menyiapkan pesta perayaan hari jadi Arviant.

"Mulai hari ini kau tak boleh lagi berbicara formal padaku." Putus Arviant.

Selena hendak protes, namun di urungkan saat Arviant kembali berujar, "kita sudah menikah, Selena. Sudah seharusnya kau menanggalkan sikap formal mu terhadapku."

Jantung Selena berdetak dua kali lipat dari biasanya, tatapan itu...baru kali ini Selena mendapati Arviant menatapnya sedalam itu. Selena memilih melepaskan diri secara sepihak. Ia berlalu dari hadapan Arviant, meninggalkan lelaki itu yang terus menatap punggungnya dengan tatapan yang tidak bisa di tebak.

-

"Kau sungguh luar biasa menantu! Ibu sangat terkesan melihat acara hari ini."

Selena tersenyum, ia melirik Inara yang duduk di samping Lanna, gadis itu beberapa hari ini sama sekali tidak membuat ulah, bahkan, Selena jarang menemuinya di kediaman ini karena gadis itu selalu mengurung dirinya di dalam kamar.

"Terimakasih ibu."

Selena semakin mengerutkan alisnya dalam saat melihat Inara pucat pasi, Selena mengikuti arah pandang gadis itu, yang menatap lurus ke arah pilar. Tak ada siapapun di sana? Apa jangan jangan anak itu sedang melihat setan? Pikir Selena.

"Inara? Kau baik baik saja?" Tanya Selena.

Inara menoleh cepat, ia tersenyum canggung, "a-aku baik baik saja, Lady. Hanya sedikit lelah saja."

"Jika lelah, kau bisa beristirahat di kamarmu, nak."

Inara menggeleng. "Tidak, bibi. Aku hanya lelah sedikit, lagipula besok adalah kepulangan ku ke akademi, jadi aku ingin menikmati acara ini hingga selesai."

Lanna mengangguk, mengelus lengan Inara. Selena memperhatikan interaksi keduanya.

Selena masih cukup janggal dengan sikap Inara, gadis itu terlihat duduk tidak tenang, seakan akan ada yang sedang mengganggunya.

"La-Duchees, bisakah kita mengobrol berdua?" Cleo datang. Selena melirik ke arah ibu mertuanya, Lanna mengangguk membolehkan.

"Ayo."

Selena jalan terlebih dahulu, ia memilih meja kosong yang terletak tak jauh dari keberadaan ibu mertuanya.

"Jadi, apa yang ingin kau katakan?" Tanya Selena langsung.

"Nona Jea sudah di temukan."

Mata Selena berbinar mendengar apa yang barusan Cleo katakan. "Be—"

"Permisi, Duchess, tuan. Apakah anda ingin minum?" Tanya Seorang pelayan yang entah sejak kapan sudah berdiri di hadapan mereka.

"Ya." Jawab Cleo dan Selena bersamaan.

Pelayan itu tersenyum, lalu menyerahkan masing masing kepada mereka minuman. "Terimakasih...hei, bukankah kau pelayan baru ya?"

Ya, Selena ingat, pelayan itu adalah pelayan baru. "Benar, Duchess."

"Namamu Sasa bukan?"

"Iya, nama saya Sasa."

"Terimakasih atas minumannya Sasa." Ramah Selena, pelayan itu berterimakasih lalu pergi dari sana.

"Sampai mana tadi?"

"Nona Jea di temukan,"

"Siapa yang menemukannya? Apakah Dia benar di culik?"

Cleo mengangguk. "Saya belum tahu pasti siapa yang menemukannya, tapi menurut surat yang orang tuanya kirimkan tadi, nona Jea memang benar di culik." Cleo meminum Minumannya.

Selena mengangguk ikut meminum minumannya, usai meneguk minuman itu hingga setengah Selena meletakkan gelas tersebut di atas meja.

Entah mengapa lehernya terasa panas dan terbakar setelah meminum minuman itu. "Apa—Uhuk!"

"Duchess!" Cleo membulatkan matanya saat Selena terbatuk darah, ia semakin terkejut melihat wajah Selena mulai pucat pasi.

"Duchess! Anda kenapa." Cleo bangkit dari duduknya lalu menghampiri Selena yang mulai memukul dadanya brutal.

"D-dadaku s-e-sak sekali..Cleo."

Cleo menggeleng, "tolong, tetap pertahankan kesadaran anda Duchess." Tanpa menunggu waktu lama Cleo menggendong tubuh Selena yang mulai lemas.

Cleo menoleh kebelakang sekali lagi, melihat minuman itu dengan pandangan yang sulit di artikan, tidak salah lagi, ada yang tidak beres di sini. Minuman Selena mengandung racun!

"A-aku tidak kuat..ini menyakitkan.."

"Tidak! Duchess! Duchess! Sadarlah!" Cleo mulai panik saat melihat mata Selena mulai meredup, kesadaran gadis itu mulai terenggut.

Seluruh pasang mata menatap ke arah Cleo, mereka terkejut bukan main saat melihat kondisi memprihatinkan Selena.

'Yatuhan! Apa yang telah terjadi.'

'Bukankah itu Duchess Selena? Ada apa dengan dirinya."

Kurang lebih Begitulah Bisik bisik orang orang sekitar.

"Panggilkan tabib segera!" Triak Cleo.

Situasi semakin genting, hingga suara menggelegar seseorang membuat semua yang ada di sana mematung.

"SELENA!!"

-

MAAFKAN ATAS KETERLAMBATAN KU UPDATE 😭 dari part part sebelumnya aku udah jelasin kalau aku bakal jarang up beberapa hari kedepan. Jadi ya harus sabar nungguin nya🙃

nantikan chap SSL berikutnya!!

Oh ya guys gimana kalau kita mutual di ig aku😁 usn nya @lilie_written kalian bisa mampir di sana. Mau ngobrol jga boleh xixi

Papayyyy🐥🤍

Continue Reading

You'll Also Like

115K 16.8K 39
β’Ί ⓝ β““ Jung Yerin kira, setelah mati yang akan dirinya lihat adalah surgawi. Namun Yerin justru terbangun menjadi istri tokoh utama antagonis dari no...
226K 17.5K 31
Hikaru Izumi---merasa bingung karena tiba-tiba terbangun di sebuah rumah sakit tempat ia akan melaksanakan operasi beberapa tahun yang lalu. Padahal...
502K 41.5K 50
Dilarang keras menjiplak atau memplagiat ⚠️Ingat ilmu tanam tuai ya !! 17+ Setelah satu tahun perceraian, kehidupan Anne kembali menjadi lebih aman d...
55.3K 5.4K 33
Di mata kedua orang tuanya, Zemira hanyalah mesin penghasil uang. Kehidupannya selama ini adalah neraka yang tak pernah berhenti membakar Zemira. Gad...